Anda di halaman 1dari 35

ANALISIS INVESTASI JANGKA PANJANG

(Studi Pada CV TYA JASA)

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Keuangan


Dibimbing oleh Prof. Bambang Sugeng

Oleh:
Kelompok 6
Luki Nurdiansyah 200421622064
Marissa Putria 200421622067
Mauliddihar Kharisma 200421622092
M. Chilmi Wahyudi 200421622040

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
APRIL 2022
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat pencipta alam semesta, Allah
SWT, yang selalu melimpahkan berkat dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya. Tidak lupa kami juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen kami, Prof. Bambang Sugeng, karena selalu
mendukung dan memotivasi dalam perkembangan tugas kami. Terakhir yang tidak kalah
pentingnya, kami juga berterima kasih kepada diri kami sendiri bahwa kami tidak mudah
menyerah dalam melakukan tugas dan juga untuk selalu berusaha sebaik mungkin untuk
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Laporan kami, berjudul “Analisis Investasi Jangka Panjang (Studi Pada CV TYA
JASA)”, adalah tugas yang memungkinkan kami untuk memahami lebih dalam terkait
bagaimana cara menganalisis kelayakan investasi dapat diputuskan. Penugasan ini juga
dimaksudkan untuk mengukur tingkat kepahaman kami tentang materi kebijakan investasi
yang diterapkan dalam kasus nyata.
Bersamaan dengan diselesaikannya tugas ini, kami mengucapkan permohonan maaf
apabila terdapat kekurangan-kekurangan di dalamnya. Kami percaya bahwa tidak ada
kesempurnaan dalam diri setiap manusia karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh
karena itu, kami akan menghargai adanya umpan balik atau saran maupun koreksi dari
pembaca. Akhir kata, kami berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi yang
membacanya. Terima kasih.

Malang, 25 Februari 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1
i. Latar Belakang................................................................................................................1
ii. Rumusan Masalah...........................................................................................................3
iii. Tujuan Penelitian............................................................................................................3
iv. Manfaat Penelitian..........................................................................................................3
BAB 2 KAJIAN TEORI............................................................................................................5
i. Studi Literatur.................................................................................................................5
ii. Kerangka Pemikiran penelitian.....................................................................................6
BAB 3 METODE PENELITIAN...............................................................................................7
i. Pendekatan Penelitian.....................................................................................................7
ii. Objek Penelitian..............................................................................................................7
iii. Populasi & Sampel Penelitian.........................................................................................8
iv. Sumber & Metode Pengumpulan Data Penelitian..........................................................8
v. Definisi Operasional Variabel.........................................................................................8
vi. Analisis Data.................................................................................................................12
BAB 4 HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN.................................................................16
i. Sumber-Sumber Dana...................................................................................................16
ii. Kebutuhan Biaya Investasi............................................................................................16
iii. Estimasi Pendapatan & Biaya Investasi........................................................................17
iv. Beban Depresiasi...........................................................................................................18
v. Laporan Laba Rugi........................................................................................................20
vi. Aliran Kas.....................................................................................................................21
vii. Net Present Value......................................................................................................22
viii. Internal Rate of Return..............................................................................................23
xi. Payback Period (PP).....................................................................................................26
BAB 5 KESIMPULAN............................................................................................................28
i. Kesimpulan...................................................................................................................28

2
BAB 1
PENDAHULUAN

i. Latar Belakang

Zaman dahulu, orang yang ingin bepergian jauh sulit mencari transportasi untuk
mencapai tempat tujuannya namun dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang ada, proses perjalanan menjadi lebih mudah dari sebelum-sebelumnya. Salah satu
pilihan yang dapat digunakan ketika melakukan perjalanan adalah menggunakan jasa
perjalanan di biro perjalanan. Biro perjalanan atau usaha tour and travel merupakan salah
satu kegiatan usaha yang saat ini berkembang dengan pesat. Usaha ini bersifat komersial
untuk mengatur dan menyediakan layanan jasa transportasi ataupun penginapan yang
dibutuhkan oleh individu maupun kelompok saat ingin bepergian.
Seiring berjalannya waktu, permintaan atas jasa transportasi wisata semakin naik.
Tanpa jumlah angkutan pariwisata yang memadai, maka wisatawan yang datang tidak akan
dapat dilayani dengan sebaik-baiknya sesuai dengan prinsip jasa pariwisata. Untuk
mengakomodasi kebutuhan akan transportasi ini, maka kemudian bermunculan usaha-usaha
transportasi. Namun, seperti dalam usaha apapun, ada usaha transportasi yang dikelola
dengan baik sehingga mampu tetap bertahan dalam waktu lama dan bahkan berkembang
kapasitasnya, tetapi ada pula usaha angkutan pariwisata yang tidak mampu bertahan lama
karena ketatnya persaingan dalam dunia usaha.
Salah satu contoh biro perjalanan yang saat ini masih lancar berjalan yaitu CV Tya
Jasa. CV Tya Jasa merupakan salah satu usaha milik pribadi yang bergerak dalam bidang
tour and travel, perusahaan ini melakukan operasi usahanya di Kabupaten Trenggalek, Jawa
Timur, tepatnya di Kecamatan Gandusari. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Sulih Tiyono
sejak tahun 2008, namun baru mendapatkan legalitas pada tahun 2012. Pada tahun 2022,
diketahui bahwa CV Tya Jasa sendiri telah memiliki beberapa pelanggan tetap, di antaranya
terdapat pada tabel di bawah ini:
KONSUMEN TETAP CV TYA JASA

No. Perusahaan atau Instansi

1 MTsN 2 Trenggalek

1
2 SMAN 1 Kampak

3 SMKN 1 Pogalan

4 SMKN 1 Trenggalek

5 SMAN 1 Durenan

6 SMPN 1 Gandusari

7 SDN 3 Sukorejo

8 SDN 2 Gandusari

9 SDN 2 Wonorejo

10 SMAN 1 Karangan

11 PT Smart Corp

12 PT Boy Corp

Dengan adanya konsumen tetap (kerjasama perjanjian) dari CV Tya Jasa tersebut,
maka dapat dilihat bahwa perusahaan ini telah memiliki pasar di kalangan masyarakat, hal
inilah yang merupakan salah satu cara untuk mencegah pesaing dapat mengambil pelanggan
perusahaan.
Selain itu, sebagai biro perjalanan, CV Tya Jasa juga harus merencanakan investasi
sebagai langkah awal untuk pengelolaan aktivitas bisnis perusahaan. Investasi sendiri dapat
didefinisikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan dari penanam modal atau perusahaan
yang mana digunakan untuk membeli barang modal dan juga perlengkapan produksi yang
ditujukan untuk menambah kemampuan akan produksi barang dan jasa yang telah tersedia
dalam perekonomian. Dengan adanya investasi ini, diharapkan bisnis yang dijalankan tetap
kontinu dan semakin besar.
Investasi di sini merupakan bagian dari sebuah aspek keuangan. Aspek keuangan
adalah salah satu bagian dari aspek pra studi kelayakan yang mana didalamnya meliputi
aspek pasar, aspek produk, dan aspek keuangan. Apabila aspek keuangan ini tidak bagus atau
tidak layak, maka usulan kerja sama bisnis dapat dibatalkan karena dianggap tidak dapat
memberikan profit, oleh karena itu dalam hal aspek keuangan perlu adanya sebuah analisis

2
kelayakan terhadap investasi yang direncanakan. Terkait hal ini, pemecahan persoalan
mengenai analisis kelayakan investasi ini dapat dilakukan dengan menerapkan konsep
Capital Budgeting yaitu mengevaluasi kelayakan rencana investasi yang mana dapat
dilakukan dengan cara membuat sebuah proyeksi dengan menggunakan metode Net Present
Value (NPV), Payback Period (PP), juga Internal Rate of Return (IRR). Dari hasil analisis
yang didapatkan lagi, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut layak atau tidak
untuk suatu perencanaan investasi.
Di sini, kami selaku penulis tertarik untuk melakukan penelitian berdasarkan dengan
kegiatan ekonomi yang telah dipaparkan yaitu biro perjalanan, yang mana penelitian ini
ditinjau dari sisi belum adanya perencanaan investasi perusahaan di CV Tya Jasa.

ii. Rumusan Masalah


Dalam Analisis kelayakan investasi pada biro perjalanan wisata penulis mendapatkan
beberapa rumusan masalah sebagai berikut;
1. Apa yang dimaksud sebagai kelayakan investasi jasa travel?
2. Berapa besar anggaran untuk perencanaan investasi pada usaha jasa travel?
3. Bagaimana analisis kelayakan perencanaan investasi dengan penilaian Capital
Budgeting (Net Present Value Formula, Discounted Payback Period Formula dan
Internal Rate of Return Formula) pada usaha jasa travel?

iii. Tujuan Penelitian


a. Tujuan Formal Penelitian
Tujuan formal dari penelitian ini menyangkut tugas kelompok program
pendidikan Akuntasi pada mata kuliah Manajemen Keuangan Universitas Negeri
Malang mengenai analisis kelayakan investasi pada suatu perusahaan tertentu.
b. Tujuan Operasional Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya operasional
perusahaan, pendapatan dan kelayakan finansial dari pengoperasian biro
perjalanan CV Tya Jasa menggunakan sistem Capital Budgeting.

iv. Manfaat Penelitian


Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi perusahaan menjadi acuan atau referensi untuk dapat digunakan oleh biro
perjalanan yang berhubungan dengan investasi.

3
2. Bagi penulis dengan penelitian ini teori-teori yang sudah didapat dibangku kuliah
dapat diterapkan sehingga bisa menambah wawasan atau pengetahuan serta mampu
mengaplikasikannya secara langsung.
3. Bagi para pembaca dapat digunakan sebagai referensi untuk menambah pengetahuan
dalam memecahkan kasus yang berkaitan dengan kelayakan investasi, analisis
sensitivitas dan analisis kebangkrutan.

4
BAB 2
KAJIAN TEORI

i. Studi Literatur
a. Jasa Travel

Biro perjalanan merupakan sebuah kegiatan usaha yang bersifat komersial


untuk mengatur dan menyediakan pelayanan bagi individu ataupun sekelompok
orang, tujuannya adalah untuk melakukan sebuah perjalanan. Kegiatan ekonomi dari
biro perjalanan ini adalah berupa pemberian jasa yang diperlukan dalam rangka untuk
perjalanan. Dapat berupa pembelian tiket, pengurusan paspor atau visa, acara
darmawisata, penginapan, perjalanan ibadah, bisnis, dan lain-lain.

b. Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis merupakan sebuah proses terkontrol guna untuk


mengidentifikasi masalah, mendefinisikan hasil yang sukses, juga untuk menilai
kisaran biaya dan manfaat yang berkaitan dengan beberapa alternatif untuk
memecahkan masalah dan menentukan apakah ide dari perusahaan tersebut layak atau
tidak. Studi kelayakan bisnis ini dapat digunakan dalam banyak hal, akan tetapi
terutama berfokus pada usaha bisnis yang diusulkan.

Studi kelayakan bisnis disiapkan dalam menganalisis lingkungan perusahaan


untuk mengidentifikasi risiko dari internal maupun eksternal. Adapun risiko internal
dan eksternal yang dimaksud adalah;

1. Risiko internal = Hasil, biaya, kesulitan teknis, implementasi, dan kesulitan


operasional

2. Risiko eksternal = Factor pasar, peraturan, dan inflasi dalam mengevaluasi ide
bisnis

c. Investasi

Investasi merupakan pengeluaran atau pembelanjaan dari penanam-


penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang modal dan juga
perlengkapan produksi yang ditujukan untuk menambah kemampuan dalam
5
memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian. Selain itu,
adakalanya penanaman modal ini dilakukan guna menggantikan barang modal
yang lama yang perlu didepresiasikan. Investasi sendiri merupakan salah satu
unsur Product Domestic Bruto yang paling sering berubah. Dalam investasi,
terdapat tiga bentuk pengeluaran investasi, di antaranya;

1. Investasi tetap bisnis

Pembelian pabrik dan juga peralatan baru oleh perusahaan

2. Investasi tetap residensial

Pembelian rumah baru oleh rumah tangga dan tuan rumah

3. Investasi persediaan

Peningkatan dalam persediaan barang perusahaan

d. Proyek Bisnis Investasi


Proyek merupakan suatu kegiatan yang melibatkan berbagai sumber daya
yang ada dalam suatu entitas atau badan tertentu pada periode tertentu yang
bertujuan untuk mencapai sasaran tertentu. Kegiatan proyek umumnya adalah
pembangunan usaha baru, perbaikan fasilitas, dan penelitian serta pengembangan
fenomena di kalangan masyarakat.
Proyek bisnis investasi sendiri yaitu suatu usaha untuk mendapatkan
keuntungan berdasarkan tujuan dan target yang dicanangkan pada berbagai bidang
usaha, baik jumlah maupun waktunya (Kasmir & Jakfar, 2009).
e. Konsep Capital Budgeting
Capital Budgeting merupakan metode yang digunakan untuk menentukan
return di masa depan disbanding dengan masa kini. Metode yang digunakan
melibatkan pendiskontoan penerimaan di masa mendatang ke nilai sekarang
supaya dapat dibandingkan dengan pengeluaran biaya saat ini. Menurut Halim
(2015), tingkat diskonto yang digunakan dapat dari biaya modal atau tingkat
pengembalian yang dikehendaki.
Metode yang umum digunakan antara lain:
i. Metode Net Present Value (NPV)
ii. Metode Internal Rate of Return (IRR)
iii. Metode Discounted Payback Period (DPP)

6
f. Laporan Arus Kas
Arus kas merupakan aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu
periode tertentu. Arus yang menggambarkan berapa uang masuk dan keluar dari
perusahaan. Uang yang masuk dan keluar dapat berasal dari tiga komponen yaitu
dari operasional, investasi, dan pendanaan perusahaan.
g. Laporan Laba Rugi

ii. Kerangka Pemikiran penelitian

BAB 3
METODE PENELITIAN

i. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini kelompok menerapkan pendekatan kuantitatif. Menurut


Kasiram (2008: 149) Secara umum pengertian dari metode penelitian kuantitatif adalah
aktivitas peneliti untuk memperoleh pengetahuan atau fakta kesimpulan dengan memakai
data angka sebagai pondasi awal untuk menganalisis apa yang nantinya akan diketahui
dan pahami. Dimana penghimpunan data pada penelitian kuantitatif sangat berbeda
dengan penelitian lainnya, fokus utama dari penghimpunan data kuantitatif adalah data
angka.

Kelompok juga menekankan kepada studi deskriptif yaitu penelitian terhadap


fenomena tertentu yang didapat dari subjek tertentu seperti individu/industry. Studi ini

7
bertujuan guna menjelaskan serta mengkaji aspek-aspek relevan dengan fenomena yang
diamati tersebut.

Penelitian ini juga menekankan pada deskriptif yang mana transformasi data
penelitian dalam bentuk tabulasi. Yaitu data disajikan dalam bentuk ringkasan,
pengaturan atau penyusunan data dalam bentuk tabel numerik (Indriantoro, 1999).

ii. Objek Penelitian

Pada penelitian ini memiliki objek yang akan diteliti yakni analysis kelayakan
perencanaan investasi bisnis di CV Tya Jasa di kota Trenggalek. CV Tya Jasa adalah tour
organizer yang sudah berdiri sejak tahun atau sekitar kurang lebih 10 tahun yang lalu,
berlokasi dikota Trenggalek dan dibantu oleh beberapa Tim yang dapat dipercaya dan
berpengalaman dibidangnya.

Dengan pengalaman yang dimiliki dibidangnya CV Tya Jasa terus berupaya


berkembang dan menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen dan juga kemajuan zaman.
Bisnis travel perjalanan ini juga sudah berbadan hukum yang disahkan sesuai Putusan
Menteri Kehakiman Republik Indonesia tahun 2012, dan juga memiliki kantor bangunan
yang berdiri di Kota Trenggalek .

iii. Populasi & Sampel Penelitian

Dikarenakan penulis memperoleh semua data yang dibutuhkan, maka dari itu
penelitian ini tidak memerlukan populasi dan sampel.

iv. Sumber & Metode Pengumpulan Data Penelitian

1. Sumber data primer

Sumber data didapat secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media
perantara). Data primer dihimpun guna menjawab pertanyaan penelitian. Data primer
dapat diperoleh dari subyek (orang) yaitu baik individu/kelompok.Metode
pengumpulan data primer diperoleh dengan melakukan survei. Survei menggunakan
teknik wawancara yaitu menggunakan pertanyaan secara lisan dengan meyiapkan
daftar pertanyaan wawancara kepada subyek penelitian. Hasil wawancara selanjutnya
dicatat oleh pewancara sebagai data penelitian.

8
2. Sumber data sekunder

Sumber data yang didapat secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder biasanya berupa bukti, catatan,
laporan, arsip yang dipublikasikan/tidak dipublikasikan.

3. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan berhubungan dengan kajian teori/referensi jurnal/literatur


yang dapat mendukung penelitian.

v. Definisi Operasional Variabel

Operasional variabel penelitian menurut Sugiyono (2015, h.38) adalah suatu


atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu
yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.

TABEL

MATRIKS OPERASIONAL VARIABEL

N Variable Sub Indikator Ukuran Skal


o Variable a

Rp Rasi
Arus kas (Cash Flow) Arus kas 1.Pengeluaran biaya pra- investasi
(Rupiah) o
Awal
Arus kas/ aliran kas yang ad -surat izin keagenan
(Jurnal
di Perusahaan dalam suatu
Cash Flow) 2.Pengeluaran biaya pengadaan aset
periode tertentu. Arus yang
menjabarkan berapa uang -Peralatan usaha
yang masuk ke perusahaan
beserta jenis pemasukan 3. pengeluaran biaya modal kerja

tersebut, dan juga


-perlengkapan usaha
menggambarkan berapa uang
yang kelur serta jenis biaya 1. pengeluaran biaya operasional
yang dikeluarkan

9
(Kasmir & Jakfar,2009:92). - perlengkapan usaha

- beban gaji karyawan

- biaya pemakaian internet,listrik dan air

- biaya operasional lain

2. pemasukan operasional

-pendapatan bersih setelah pajak

- laporan arus kas laba

- laporan arus kas kerugiaan

Laporan Laba/Rugi
Rp
Proyeksi laporan laba/rugi (Rupiah) Rasi
menggambarkan besarnya o
pendapatan yang didapat
pada suatu periode ke
periode berikutnya. Lalu
akan tergambar jenis-jenis
biaya yang dikeluarkan
berikutnya dalam periode
yang sama. Dalam laporan

10
laba/rugi dapat terlihat
kondisi keuangan apakah
terdapat keuntungan atau
kerugian dalam suatu
periode/beberapa periode

Net aliran kas bersih setiap tahun sama


Present
value
Kas bersih/ (1+r) + Kas bersih/ (1+r) 2
+ Kas bersih n / (1+r)n - investasi

Capital Budgeting
aliran kas bersih berbeda setiap tahun
-

Metode yang melibatkan


pendiskontoan Penerimaaan Kas bersih 1/ (1+ r) + Kas bersih2/
dimasa mendatang(aliran kas ( 1+r)2 + Kas bersih/(1+r) n - investasi
bersih)kenilai sekarang
supaya dapat dibandingkan
dengan pengeluaran biaya
saat ini.tingkat diskonto yang
digunakan dapat dari biaya
modal atau tingkat
pengembalianyang
dikehendaki (Abdul
Halim,2015:35).

-aliran kas setiap tahun sama


Payback
Payback period = a/kas bersih x 1 tahun
period
-Aliran kas bersih berbeda setiap tahun

Payback period = (a-b)/((a-b)x 1 tahun

- Net Present Value

11
- Mencari rata – rat kas bersih

Kas bersih 1 + kas bersih 2 + kas bersih


3/ n

-payback period

Tentukan besaran payback period

Investasi awal / hasil rata – rata kas Rp


bersih (Rupiah)
Internal Rasi
-perkiraan 2 nilai bunga terdekat dengan
rate of o
nilai payback period (presentase)
return
-kurangi presentase bunga tersebut
sebesar 2%

- Hitung net present value 1 dengan


presentase bunga 1

- Hitung net present value 2 dengan


presentase bunga 2

Tentukan internal rate of return %

(Persen)

Rasi
o

12
vi. Analisis Data

Untuk menganalisis data penelitian yang berbentuk angka keuangan


menggunakan Capital Budgetting Formula yaitu sebagai berikut :

1) Metode Dicounted Payback Period

Merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian


investasi suatu proyek/usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dariperhitungan kas bersih
yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersihmerupakan penjumlahan laba setelah
pajak ditambah dengan penyusutan.Hasilnya dalam satuan waktu (bulan/tahun).

Rumus Metode Dicounted Payback Period

 Apabila kas bersih setiap tahun berbeda maka dapat ditentukan payback period
dengan

payback period = n+ (a+b) / (c + b) x 1 tahun

Keterangan:

n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas nasih belum bisa menutup
investasi mula-mula
a = Jumlah investasi awal
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1

 Apabila kas bersih setiap tahun sama

payback period = a / kas bersih x 1 tahun

Keterangan:

a = Jumlah investasi awal


kas bersih = ditentukan/sama.

Kriteria Penilaian kelayakan Payback Period sebagai berikut:

1. Jika hasil penilaian payback period menunjukkan besarankurang dari maksimal


periode yang telah ditetapkan, makaproyek bisnis dapat diterima dan dilanjutkan.

13
2. Jika hasil penilaian payback period menunjukkan besaranlebih/melewati dari
maksimal periode yang telah ditetapkan, maka proyek bisnis tidak dapat diterima
dantidak dilanjutkan.

2) Metode Net Present Value

Metode nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antaranilai sekarang


kas bersih dengan nilai sekarang investasi selama periode investasi. Selisih antara
kedua nilai tersebut yang disebut dengan Net Present Value. Terlebih dahulu tentukan
nilai sekarangkas bersih. Hasilnya berupa jumlah uang.

Rumus Metode Net Present Value:

 Apabila kas bersih setiap tahun sama:

Net Prent Value : Kas bersih/(1+r) + Kas bersih/(1+r) 2 + Kas bersih n /


(1+r)n - investasi

Keterangan:

Kas bersih = sama/ditentukan

r = Tingkat bunga

investasi = awal

 Apabila kas bersih setiap tahun berbeda

Net Prent Value : Kas bersih 1/ (1+r) + Kas bersih 2/ (1+r) 2 + Kas bersih n/ (1+r)n
- investasi

Keterangan:

Kas bersih n = Earning after tax + penyusutan tahun ke n

r = Tingkat Bunga

investasi = awal

Kriteria Penilaian kelayakan Net Present Value sebagai berikut:

14
1. Jika hasil penilaian Net Present Value lebih besar dari0/lebih besar dari biaya modal
(NPV>0),maka proyek bisnis dapat dijalankan.
2. Jika hasil penilaian Net Present Value lebih kecil dari 0//lebih kecil dari biaya modal
(NPV<0), maka proyek bisnis tidak dapat dijalankan.
3. Metode Internal Rate of Return
Merupakan metode untuk mengukur tingkat pengembalianhasil intern. Hasilnya
berupa persentase tingkat bunga.

3) Rumus Metode Internal Rate of Return

Internal rate of return = interest 1+1 net present value 1 / Net present value –
Net present value 2 x (Interest 2 – interest )

dengan langkah-langkah yaitu:

 Mencari rata-rata kas bersih

Kas bersih 1 + kas bersih 2 + kas bersih 3 / n

 Perkirakan besar Payback Period

Investasi Awal / Hasil rata-rata kas bersih

Perkirakan 2 nilai bunga terdekat dengan nilai payback period (persentase)

 Kurangi persentase bunga tersebut sebesar 2%


 Hitung Net Present Value 1 dengan persentase bunga (1)
 Hitung Net Present Value 2 dengan persentase bunga (2)
Hitung Internal Rate of Return

Kriteria Penilaian kelayakan Internal Rate of Return sebagaiberikut:

1. Jika Internal Rate of Return adalah proyek baru melebihi tingkat pengembalian dari
modal proyek yang diinginkan perusahaan, proyek itu diinginkan, diterima dan
dijalankan.
2. Jika Internal Rate of Return turun di bawah tingkat pengembalian dari modal proyek
yang diminta, proyek tidak dapat dijalankan

15
16
BAB 4
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
i. Informasi Perusahaan
Berdasarkan hasil wawancara dengan

ii. Sumber-Sumber Dana

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sulih Triyono selaku kepala direksi
CV Tya Jasa, pada saat memulai usaha seluruh modal berasal dari aset pribadi pemilik.
Pada tahun 2008 sebelum perusahaan biro perjalanan berkembang, biaya modal yang di
keluarkan sebesar Rp3.000.000. Selanjutnya pada tahun 2012 memulai perusahaan secara
legal yang mana pada saat itu dibiayai oleh modal pribadi dan utang kepada bank. Modal
awal ini dialokasikan untuk mengurus keagenan secara legal, pembelian peralatan
operasional perusahaan dan perlengkapan perusahaan..

i. Kebutuhan Biaya Investasi

Pada saat suatu usaha akan dijalankan maka semua biaya yang dikeluarkan sebelum
usaha berjalan akan diakui sebagai biaya pra-investasi. Biaya pra-investasi biasanya
berkaitan dengan biaya-biaya pengurusan legalitas dan semua biaya persiapan untuk
menjalankan usaha. Berdasarkan hasil wawancara pada CV Tya Jasa diketahui rincian
biaya pra-investasi sebagai berikut:
Nomor Keterangan Biaya
1 Biaya Legalitas Keagenan (2012) Rp
8.000.000
2. Aset Tetap:
Komputer (4 @Rp5.000.000) Rp
20.000.000
Laptop (2 @Rp2.500.000) Rp
5.000.000
Mobil (1 @Rp90.000.000) Rp 90.000.000
Mobil Elf (1 @Rp155.000.000) Rp
155.000.000
Inventaris Kantor Rp

17
5.000.000
3. Perlengkapan:
Buku Faktur Rp
60.000
Kwitansi Rp
30.000
ATK Rp
30.000
Tinta Stempel Rp
15.000
Total Biaya Pra-Investasi Rp
283.135.000

Semua kebutuhan awal sebelum memulai usaha secara legal diakui sebagai modal
awal perusahaan yang mana dalam kasus ini perusahaan melanjutkan usaha yang dulu
sudah ada. Pada tahun 2012 CV Tya Jasa secara legal telah memiliki perlindungan hukum
terhadap usahanya yang mana pada saat itu Bapak Sulih mengurus legalitas usaha di
notaris trenggalek dengan mengeluarkan biaya Rp8.000.000.

Pada awal usaha tahun 2008, Pak Sulih hanya memiliki beberapa aset yaitu 1
komputer dan beberapa inventaris untuk mengurus keperluan jasa bironya namun setelah
berkembang pada tahun 2012 Pak Sulih mulai untuk membeli beberapa perlatan
tambahan yang mana didanai dari meminjam uang di bank. Seperti yang dapat dilihat
dalam tabel, perlatan yang dibeli adalah computer, laptop, mobil, mobil elf, dan
inventaris. Seperti dengan pengertianya, semua peralatan usaha digunakan untuk
memenuhi tugas pelaksanaan kegiataan operasional perusahaan.

Tidak hanya peralatan namun perlengkapan juga dibutuhkan untuk menunjang


kegiatan operasional perusahaan. Sama halnya dengan peralatan yang mana beberapa
perlengkapan juga merupakan sisa dari usaha sebelumnya. Beberapa perlengkapan yang
dibeli sebelum usaha dijalankan kembali antara lain buku faktur, kwitansi, ATK, dan tinta
stempel.

18
ii. Estimasi Pendapatan & Biaya Investasi

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sulih, diketahui bahwasanya Bapak


Sulis tidak merencakan atau mengestimasi berapa besarnya pendapatan yang akan
diperoleh pada kurun waktu tertentu namun Bapak Sulis mengatakan bahwa pendapatan
perushaan bergantung pada mark up keagenan yang digunakan oleh perusahaan. Mark up
keagenan CV Tya Jasa berkisar antara 10% sampai dengan 15% yang mana prosentase
tersebut bergantung pada jarak tempuh perjalanan.

Pak Sulis tidak memaparkan berapa hasil pasti pendapatan kotornya, namun Pak
Sulis mengatakan bahwa selama tiga tahun awal usaha pendapatannya selalu meningkat
dengan persentase 20% peningkatanya. Estimasi minimal pendapatan kotor CV Tya Jasa
pada tahun 2020 adalah Rp50.000.000. Berikut merupakan estimasi rincian pendapatan
CV Tya Jasa selama tiga tahun awal:

Tahun Estimasi Pendapatan


2012 Rp60.000.000
2013 Rp72.000.000
2014 Rp86.400.000

19
Nilai estimasi pendapatan pada tahun 2012 diperolah dari estimasi pendapatan
kotor yang disampaikan oleh Bapak Sulih kemudian nilai estimasi pendapatan pada tahun
2013 dan 2014 merupakan nilai estimasi pendapatan yang dinaikan 20% setiap tahunya.

iii. Beban Depresiasi

Suatu aset tetap memiliki nilai fungsi dan nilai fungsi tersebut akan menurun seiring
dengan penggunaanya. Penurunan nilai fungsi ini menyebabkan adanya asumsi penurunan
nilai yang disebut dengan proses penyusutan atau proses depresiasi. Seperti yang diketahui
pada CV Tya Jasa, perusahaan memiliki beberapa aset tetap yang mana tentunya aset ini akan
disusutkan setiap tahunya. Nilai penyusutan bergantung pada beberapa hal salah satunya
adalah metode penyusutan yang digunakan oleh perusahaan Berdasarkan hasil wawancara
dengan Bapak Sulih diketahui bapak sulih menerapkan kebijakan perpajakan dalam
menyusutkan seluruh aset tetapnya. Berikut merupakann tabel estimasi penyusutan aset tetap
CV Tya Jasa.

Umur
Beban
Nomor Keterangan Harga Perolehan Ekonomis
Penyusutan
(Perpajakan)

1. Komputer Rp 4 Tahun Rp
5.000.000 1.250.000

2. Laptop Rp 4 Tahun Rp
2.500.000 625.000

3 Mobil Rp 8 Tahun Rp
90.000.000 11.250.000

4 Mobil Elf Rp 8 Tahun Rp


155.000.000 19.375.000

5. Inventaris Rp 4 Tahun Rp
5.000.000 1.250.000

20
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diuraikan keterangan sebagai berikut:
i. Harga perolehan “Komputer” pada tahun 2012 adalah Rp5.000.000 per unit
sedangkan umur ekonomis komputer menurut perpajakan adalah empat tahun.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat diperoleh hasil Rp1.250.000 dari penggunaan
metode penyusutan garis lurus yang mana harga perolehan Rp5.000.000 dibagi
dengan umur ekonomisnya yaitu empat tahun. Diketahui juga bahwasanya CV Tya
Jasa memiliki empat komputer sehingga total penyusutan per tahun untuk 4 komputer
adalah Rp5.000.000
ii. Harga perolehan “Laptop” pada tahun 2012 adalah Rp2.500.000 per unit sedangkan
umur ekonomis laptop menurut perpajakan adalah empat tahun. Berdasarkan hal
tersebut maka dapat diperoleh hasil Rp625.000 dari penggunaan metode penyusutan
garis lurus yang mana harga perolehan Rp2.500.000 dibagi dengan umur
ekonomisnya yaitu empat tahun. Diketahui juga bahwasanya CV Tya Jasa memiliki
dua laptop sehingga total penyusutan per tahun untuk dua laptop adalah Rp1.250.000
iii. Harga perolehan “Mobil” pada tahun 2012 adalah Rp90.000.000 per unit sedangkan
umur ekonomis mobil menurut perpajakan adalah delapan tahun. Berdasarkan hal
tersebut maka dapat diperoleh hasil Rp11.250.000 dari penggunaan metode
penyusutan garis lurus yang mana harga perolehan Rp90.000.000 dibagi dengan umur
ekonomisnya yaitu delapan tahun. Jumlah ini sudah menunjukan total penyusutan per
tahun mengingat mobil perusahaan hanya ada satu.
iv. Harga perolehan “Mobil Elf” pada tahun 2012 adalah Rp155.000.000 per unit
sedangkan umur ekonomis mobil menurut perpajakan adalah delapan tahun.
Berdasarkan hal tersebut maka dapat diperoleh hasil Rp19.375.000 dari penggunaan
metode penyusutan garis lurus yang mana harga perolehan Rp155.000.000 dibagi
dengan umur ekonomisnya yaitu delapan tahun. Jumlah ini sudah menunjukan total
penyusutan per tahun mengingat mobil elf perusahaan hanya ada 1.
v. Harga perolehan “Invetaris” pada tahun 2012 adalah Rp5.000.000 sedangka umur
ekonomi inventaris menurut perpajakan adalah empat tahun. Berdasarkan hal tersebut
maka dapat diperoleh hasil Rp1.250.000 dari penggunaan metode penyusutan garis
lurus yang mana harga perolehan Rp5.000.000 dibagi dengan umur ekonomisnya
yaitu empat tahun. Jumlah ini sudah menunjukan total penyusutan per tahun namun
belum menunjukan rinci penyusutan per barang inventarisnya.

Berikut merupakan tabel ringkasan penyusutan aset tetap CV Tya Jasa:

21
Nomor Keterangan Jumlah

1. Komputer Rp5.000.000

2. Laptop Rp1.250.000

3. Mobil Rp11.250.000

4. Mobil Elf Rp19.375.000

5. Inventaris Rp1.250.000

Total Rp38.125.000

v. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan yang berisikan informasi mengenai


pendapatan serta beban perusahaan selama kurun waktu tertentu. Laporan laba rugi
digunakan untuk mengetahu sejauh mana perusahaan dapat memperoleh profit atas
kinerjanya selama periode tertentu. CV Tya Jasa tentunya membuat laporan laba rugi
yang mana ini diperlukan untuk kebutuhan pembayaran perpajakan kepada
pemerintah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sulih selaku kepala direksi CV
Tya Jasa, Bapak Sulih tidak dapat menunjukan laporan keuanganya karena kata beliau
itu hal yang tidak bisa disebar luaskan namun Pak Sulih sudah memberikan estimasi
pendapatan seperti yang dijelaskan dalam poin 3. Keterangan lebih lanjut Bapak Sulih
memaparkan pengeluaran apa saja yang biasanya dikeluarkan oleh perusahaan.
Berikut merupakan estimasi laporan laba rugi perusahaan berdasarkan keterangan-
keterangan yang disampaikan Bapak Sulih selama tiga tahun:

Keterangan 2012 2013 2014

Pendapatan Kotor 149.325.000 164.025.000 178.125.000

Beban-Beban Usaha:

22
Beban Gaji 20.000.000 20.000.000 15.000.000

Beban Internet 5.000.000 5.000.000 5.000.000

Beban Konsumsi 10.000.000 9.500.000 11.000.000

Beban Listrik & Telp 1.200.000 1.400.000 1.000.000

Beban Depresiasi 38.125.000 38.125.000 38.125.000

Beban Pajak (25%) 15.000.000 18.000.000 21.600.000

Total Beban Usaha 89.325.000 92.025.000 91.725.000

Laba Perusahaan 60.000.000 72.000.000 86.400.000

Berdasarkan tabel diatas dapat ketahui bahwasanya beban yang biasanya


dikeluarkan oleh perusahaan adalah beban gaji, beban internet, beban konsumsi,
beban listrik & telepon, beban depresiasi, dab beban pajak. Berdasarkan tabel tersebut
juga dapat diuraikan keterangan sebagai berikut:
i. Pada tahun 2012 diketahui CV Tya Jasa mengalami estimasi laba
Rp50.000.000 yang mana ini diperoleh dari total pendapatan kotor CV Tya
Jasa yang sebesar Rp136.825.000 dikurangi dengan total beban yang
dikeluarkn oleh perusahaan yaitu sebesar Rp86.825.000.
ii. Pada tahun 2013 diketahui CV Tya Jasa mengalami estimasi laba yang naik
sebesar 20% dari tahun sebelumnya yaitu Rp60.000.000. Nilai tersebut
diperoleh dari total pendapatan kotor perusahaan sebesar Rp149.025.000
dikurang dengan total beban sebesar Rp89.025.000.
iii. Pada tahun 2014 juga diketahui CV Tya Jasa mengalami estimasi laba yang
naik sebesar 20% dari tahun sebelumnya yaitu Rp72.000.000. Nilai tersebut
diperoleh dari total pendapatan kotor perusahaan sebesar Rp160.125.000
dikurang dengan total beban sebear Rp88.125.000.

23
vi. Aliran Kas
Aliran kas bersih dapat diperoleh dari total laba bersih ditambah dengan penyusutan
depresiasi dan penyusutan amortisasi. Beban depresiasi dan amortisasi tidak
mempengaruhi aliran kas, namun dimasukkan dalam perhitungan laba rugi. Oleh
karena beban penyusutan merupakan beban non-kas, maka penyusutan harus
ditambahkan kembali ke laba berish untuk mendapatkan arus kas bersih. Berikut
merupaka rincian aliran kas CV Tya Jasa berdasarkan estimasi Laporan Laba Rugi
perusahaan:
Tahun Laba Bersih Depresiasi Aliran Kas Operasional
2012 Rp Rp Rp 98.125.000
60.000.000 38.125.000
2013 Rp Rp Rp
72.000.000 38.125.000 110.125.000
2014 Rp Rp Rp
86.400.000 38.125.000 124.525.000
Keterangan:
1. Laba bersih diperoleh dari estimasi lapora laba rugi pada poin 5
2. Depresias diperoleh dari tabel ringkasan depresiasi pada poin 4

vii. Net Present Value


Metode NPV digunakan untuk menganalisis layak tidaknya usaha yang
dilakukan oleh peruahaan jika dilihat dari nilai sekarang arus kas bersih yang akan
diterima oleh perusahaan disbanding dengan nilai sekarang dari modal investasi yang
dikeluarkan perusahaan. NPV menunjukan manfaat bersih yang diterima dari suatu
usaha selama umur usaha tersebut berjalan termasuk penerimaan terhadap nilai residu
dan modal kerja pada tingkat bunga (discount rate) tertentu. Pada penelian ini bunga
yang dianggap relevan adalah 4%. Beriku merupakan rumus untuk mengetahui NPV:
Kas Bersih 1 Kas Bersih 2
NPV = ……. - Investasi
(1+r) (1+r)^2

Berikut merupakan kondsi perusahaan terhadap hasil perhitungan penilaian


Net Present Value:

24
i. Apabila hasil perhitungan NPV positif (NPV>0) atau penerimaan kas
bersih pada masa mendatang lebih besar dari nilai sekarang (present
value) investasi, maka usaha/proyek layak (feasible) untuk
dilaksanakan
ii. Apabila hasil perhitungan NPV Negatif (NPV<0) atau penerimaan kas
bersig pada masa mendatang lebih kecil dari nilai sekarang (present
value) investasi, maka usaha/proyek tidak layak (feasible) untuk
dilaksanakan.

Berikut merupakan perhitungan penilaian Net Present Value CV Tya Jasa:

Discounted Proceed Present


Year Operational Cash Flow
Factor (4%) Value
1 Rp 0.9615 Rp
98.125.000 94.347.188
2 Rp 0.9245 Rp
110.125.000 101.810.563
3 Rp 0.8889 Rp
124.525.000 110.690.273
Total Rp Rp
332.775.000 306.848.023
Biaya Modal Awal Rp
(283.135.000)
Net Present Value (NPV) Rp
23.713.023
Keterangan Diterima

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwasanya perhitungan Net Present


Value selama tiga tahun sebesar Rp306.848.023. Adapun besarnya investasi awal
adalah Rp283.135.000. Selisih antara NPV dengan modal awal menunjukan nilai
positif sebesar Rp23.713.023 yang mana ini menunjukan bahwasanya perencanaan
investasi usaha/proyek bisnis jasa perjalanan dapat dijalankan.

25
viii. Internal Rate of Return
Tingkat pengembalian internal digunakan untuk mengevaluasi daya Tarik
proyek atau investasi. Jika Internal Rate of Return turun di bawah tingkat
pengembalian dari modal proyek yang diminta maka proyek harus ditolak begitu
sebaliknya. Pada dasarnya, prinsip metode IRR digunakan untuk menghitung rate of
return yang sebenarnya namun untuk menghitung Internal Rate of Return yang mana
proceeds suatu investasi tidak sama besarnya dari tahun ke tahun, maka dua tingkat
bunga yang berbeda dipilih kemudlian dilakukan interpolasi untuk menentukan
tingkat bunga yang mendekati rate yang sebenarnya secara trial & error.

Berikut merupakan analisis terhadap penlialain internal rate of return CV Tya


Jasa:

Discounted Proceed Present


Year Operational Cash Flow
Factor (4%) Value
1 Rp 0.9615 Rp
98.125.000 94.347.188
2 Rp 0.9245 Rp
110.125.000 101.810.563
3 Rp 0.8889 Rp
124.525.000 110.690.273
Total Rp Rp
332.775.000 306.848.023
Biaya Modal Awal Rp
(283.135.000)
Net Present Value (NPV) Rp
23.713.023
Keterangan Trial & Error 1

Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh informasi sebagai berikut:

i. Faktor diskon pada trial error 1 yaitu sebesar 4%


ii. Selisih NPV 1 yaitu diperoleh (NPV>0) sebesar Rp23.713.023

Year Operational Cash Flow Discounted Proceed Present

26
Factor (9%) Value
1 Rp 0.9174 Rp
98.125.000 90.022.936
2 Rp 0.8416 Rp
110.125.000 92.690.009
3 Rp 0.7721 Rp 96.165.148
124.525.000
Total Rp Rp
332.775.000 278.869.093
Biaya Modal Awal Rp
(283.135.000)
Net Present Value (NPV) Rp
(4.265.907)
Keterangan Trial & Error 2

Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh informasi sebagai berikut:

i. Faktor diskon pada trial error 2 yaitu sebesar 9%


ii. Selisih NPV 2 yaitu diperoleh (NPV<0) sebesar –Rp4.265.907

Setelah dipilih dua tingkat bunga yang berbeda yang mendekati modal investasi
secara trial error, maka berikutnya adalag melakukan interpolasi untuk menentukan
nilai yang mendekati rate of return sebenarnya. Berikut adalah analisis interpolasi rate
of return pada:

Discounted Factor Present Value Proceed


4% Rp 306.848.023
9% Rp 278.869.093
5% Rp 27.978.930

Berdasarkan persamaan rumus untuk internal rate of return sebagai berikut:

Net Present Value 1

Interest I + 1 x (Interest 2-Interest 1)

27
Net Present Value 1 – Net Present Value 2

Maka diperoleh besaran internal rate of return sebagai berikut:

306.848.023

IRR = 4% + 1 x (9%-4%)

(306.848.023 – 278.869.093)

IRR = X

Berdasarkan perhitungan rumus IRR di atas, maka diketahui nilai X merupakan


tingkat bunga yang mendekat rate of return. Berikut merupakan perhitungan internal
rate of return.

Discounted Proceed Present


Year Operational Cash Flow
Factor (X) Value
1 Rp Rp
98.125.000 90.022.936
2 Rp Rp
110.125.000 92.690.009
3 Rp Rp 96.165.148
124.525.000
Total Rp Rp
332.775.000 278.869.093
Biaya Modal Awal Rp
(283.135.000)
Net Present Value (NPV) Rp
(4.265.907)

Berdasarkan tabel di atas dapat diuraiakan keterangan sebagai berikut:

i. Faktor diskon pada internal rate of return yaitu sebesar X


ii. Selisih NPV yang diperoleh (NPV mendekati 0) sebesar –Rpxxx

28
xi. Payback Period (PP)
Menggunakan PP atau periode pengembalian modal ini sebagai penentu dalam
mengambil keputusan investasi yaitu keputusan yang menentukan berapa lamanya
(dalam beberapa tahun) pengembalian investasi suatu proyek. Suatu proyek yang
periode pengembalianya sangat lama tentunya kurang menarik bagi sebagaian besar
investor.
Payback Period atau periode pengembalian modal dapat dihitung dengan
cara membagi nilai ivestasi (investment cost) dengan aliran kas bersih yang masuk per
tahun. Berdasarkan persamaan rumus perhitungan Payback Period sebagai berikut:
(a-b)
N+ x 1 Tahun

(c-b)

Berikut adalah analisis terhadap penilaian Payback Period CV Tya Jasa:

Discounted Proceed Present


Year Operational Cash Flow
Factor (4%) Value
1 Rp 0.9615 Rp
98.125.000 94.347.188
2 Rp 0.9245 Rp
110.125.000 101.810.563
3 Rp 0.8889 Rp
124.525.000 110.690.273
Total Rp Rp
332.775.000 306.848.023
Biaya Modal Awal Rp
(283.135.000)
Net Present Value (NPV) Rp
23.713.023
Keterangan Diterima

Year Discounted Payback Period


1 Rp 188.787.812
2 Rp 86.977.249

29
3 Rp (23.713.024)

Berdasarkan tabel di atas dapat diuarikan keterangan yakni hasil


perhitungan penilaian periode pengembalian modal yait selama kurang lebih selama 2
tahun lebih beberapa bulan. Periode pengembalian modal ini sebagai penentu dalam
mengambil keputusan investasi yaitu keputusan yang mementukan berapa lamanya
pengembalian investasi suatu pryek investasi. Perencanaan bisnis usaha perjalanan
CV Tya Jasa yakni sebesar Rp283.135.000 dapat kembali modal pada tahun ke dua
dan beberapa bulan setelahnya.

30
BAB 5
KESIMPULAN

i. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis data penelitian, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:

i. Penilaian Net Present Value pada perencaana investasi bisnis jasa perjalanan
CV Tya Jasa dengan faktor diskon 4% adalah sebesar Rp23.713.023 (NPV>0)
sehingga perencanaan bisnis perjalanan CV Tya Jasa dapat dinyatakan layak
untuk dijalankan.
ii. Penilaian Internal Rate of Return pada perencanaan investasi binsis perjalanan
CV Tya jada adalah sebesar X . Tingkat pengembalian melebihi dari apa ang
diharapkan sehingga perencanaan ini dapat dinyatakan layak untuk dijalankan.
iii. Penilaian Payback Period pada perencanaan investasi bisnis jasa perjalanan
adalah 2 tahun lebih beberapa bulan. Dalam penilain ini dianggap
pengembalian modal relative sangat cepat sehingga dapat dinyatakan untuk
dijalankan.

31
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, (2009). Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Prenada Media Group
Indriantoro, Nur (1999). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Giwangkara, Iwan (2018). Cara Mudah Berbisnis Travel Umrah dan Haji
Khusus. Jakarta: PT Gramedia
Haming, Murdifin (2003). Studi Kelayakan Investasi. Jakarta: PPM
Sugiyono (2015, h.38). Definisi Operasional variabel
Ihsan Syarif Sofyan (2019). Analisis Kelayakan Perencanaan Investasi Bisnis
Perjalanan Umroh. Bandung : PT BIRAMA IDAMAN EXPRESS
Husnan, Suad (2014). Studi Kelayakan Proyek. Jakarta: Upp. Stim Ykpn
Muljadi, A. J (2009). Kepariwisataan dan Perjalanan.. Jakarta: PT Rajagrafindo

32

Anda mungkin juga menyukai