Anda di halaman 1dari 6

Nama/NIM Permata Adinda Putri/F24190054

Tanggal Praktikum 31 Maret 2022

Praktikum 1 KETERAMPILAN DASAR ANALISIS

1. Jelaskan prosedur menimbang yang benar dengan timbangan analitik!


Langkah pertama menimbang dengan timbangan analitik adalah permukaan
timbangan dibersihkan terlebih dahulu. Setelah itu, power supply dihubungkan ke stop
kontak, lalu timbangan dinyalakan dengan menekan tombol on. Timbangan
dikalibrasi terlebih dahulu dengan memastika waterpass tepat berada di tengah.
Kemudian, wadah yang digunakan untuk memastikan sampel ditimbang, lalu tombol
terr ditekan. Sampel dimasukkan secara perlahan melalui sisi kanan atau kiri
timbangan. Selanjutnya, kaca penutup ditutup lalu angka pada timbangan diamati
dan dicatat.

2. Jelaskan faktor-faktor yang dapat menyebabkan kesalahan dalam memipet


larutan!
Kesalahan dalam memipet larutan dapat terjadi karena kesalahan pembacaan
meniskus larutan, masih terdapat udara di dalam pipet sehingga terjadi kesalahan
negatif, penggunaan ukuran pipet yang salah, serta cara memegang pipet yang salah.

3. Jelaskan mengapa sebelum pH-meter digunakan untuk mengukur larutan contoh


harus dilakukan kalibrasi dengan larutan buffer dahulu?
Kalibrasi pH meter perlu dilakukan agar stabilitas sensor tetap terjaga dan hasil
pengukuran yang diperoleh akurat. Kalibrasi dilakukan dengan larutan buffer pH 4,0
dan 7,0, akan membantu menyeimbangkan pH sehingga apabila alat akan dipakai
hasil pengukuranya akurat.
TOTAL NILAI PRE-LAB 100 POINT
Paraf Asisten

Praktikum Analisis Pangan (ITP 301) P1-1


NILAI

TOTAL NILAI : 100 POINT


Praktikum 1.2. Pengukuran pH

1. Tuliskan data hasil pengukuran pH untuk masing-masing contoh! (5)


Tabel 1 Data hasil pengukuran pH sampel sari buah jeruk
Nilai pH
Contoh U
pH 𝑋̅ ± 𝑆𝐷 RSDa (%) RSDh (%) Keterangan
Sari buah 1 4,01 4,02
0,35 1,62 Teliti
jeruk 2 4,03 ± 0,01

Hitung nilai rata-ratanya dan standar deviasinya (5)


̅ = ∑ 𝑋𝑖 = 4,01+4,03 = 4,02
Rata-rata =X
𝑛 2

∑𝑛
𝑖=1(𝑥𝑖−𝑥̅ )
2 (4,01−4,02)2 + (4,03−4,02)2
Standar deviasi = √ 𝑛−1
= √ 2−1
= 0,01

𝑆𝐷 0,01
RSDa = 𝑥̅
× 100% = 4,02
× 100% = 0,35%

RDSh = 21−0,5𝑙𝑜𝑔𝐶 = 21−0,5 log(4,02) = 1,62%

Praktikum 1.3. Analisis Total Asam Tertitrasi


1. Tuliskan volume larutan asam oksalat (COOH)2 standar yang digunakan untuk
standarisasi larutan NaOH 0.1N. Tuliskan hasil perhitungan konsentrasi larutan
NaOH yang sebenarnya! (10)
Tabel 2 Hasil perhitungan konsentrasi larutan NaOH
Sampel U W KHP V NaOH [NaOH] 𝑋̅ ± 𝑆𝐷 RSDa RSDh Ket
(g) (mL) (N) (%) (%)
Sari buah 1 0,1002 4,80 0,1022 0,0958± Tidak
9,47 2,85
jeruk 2 0,1004 5,50 0,0894 0,0091 teliti

2. Tuliskan satu contoh perhitungan berdasarkan data hasil pengujian untuk menen-
tukan konsentrasi NaOH standar, standar deviasi dan RSD-nya (10)
Contoh perhitungan
[NaOH] (N)
𝑊 𝐾𝐻𝑃 (𝑔) × 1000
= 𝑉 𝑁𝑎𝑂𝐻 (𝑚𝐿) × 204,229
0,1002 𝑔 × 1000
= 4,80 𝑚𝐿 × 204,229 = 0,1022 N

Rata-rata =X ̅ = ∑ 𝑋𝑖 = 0,1022+0,894 = 0,0958 𝑁


𝑛 2
∑𝑛
𝑖=1(𝑥𝑖−𝑥̅ )
2 (0,1022−0,0958)2 + (0,0894−0,0958)2
Standar deviasi = √ 𝑛−1
= √ 2−1
= 0,0091 N
𝑆𝐷 0,0091
RSDa = × 100% = × 100% = 9,47%
𝑥̅ 0,0958
1−0,5𝑙𝑜𝑔𝐶 1−0,5 log(0,0958)
RDSh = 2 = 2 = 2,85%

Praktikum Analisis Pangan (ITP 301) P1-2


3. Tuliskan volume NaOH 0.1N terstandar untuk titrasi larutan contoh dan hasil per-
hitungan total asam tertitrasinya! (10)
Tabel 3 Hasil pengukuran total asam tertitrasi sari buah jeruk
V NaOH 0,1 N TAT (mL NaOH
RSDa RSDh
Contoh U (mL) 0,1 N/ 100 mL 𝑋̅ ± 𝑆𝐷 Ket
(%) (%)
V1 V2 contoh)
Sari 1 0,70 0,67 33,53
33,53 Tidak
buah 2 0,60 0,57 28,74 14,28 2,36
± 4,79 teliti
jeruk 3 0,80 0,77 38,32

Contoh perhitungan Ulangan 1


- V1 × M1 = V2 × M2
0,7 × 0,0958 = V2 × 0,1
0,7 × 0,0958
V2 = 0,1
= 0,67 mL
𝑉 𝑁𝑎𝑂𝐻 (𝑚𝐿) × 𝐹𝑃 × 100
- TAT = 𝑉 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑑𝑖𝑡𝑖𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 (𝑚𝐿)
0,67𝑚𝐿 × 25 × 100
= 50 𝑚𝐿

= 33,53 mL NaOH 0,1 N/100 mL sampel


∑ 𝑋𝑖 33,53+28,74+38,32
Rata-rata = ̅
X= 𝑛 = 3
= 33,53 𝑚𝐿 𝑁𝑎𝑂𝐻 0,1𝑁 /100 𝑚𝐿 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
∑𝑛
𝑖=1(𝑥𝑖−𝑥̅ )
2
Standar deviasi = √ 𝑛−1

(33,53−33,53)2 + (28,74−33,53)2 +(38,32−33,53)2


= √ 3−1
= 4,79 mL NaOH 0,1 N/100 mL sampel
𝑆𝐷 4,79
RSDa = × 100% = × 100% = 14,28%
𝑥̅ 33,53
1−0,5𝑙𝑜𝑔𝐶 1−0,5 log(33,53/100)
RDSh = 2 = 2 = 2,36%
Tabel 4 Total asam sitrat
Kadar asam
Contoh U 𝑋̅ ± 𝑆𝐷 RSDa (%) RSDh (%) Ket
sitrat (%)
1 0,21
Sari buah 0,21 ± Tidak
2 0,18 14,28 5,04
jeruk 0,03 teliti
3 0,24

Contoh perhitugan ulangan 1


𝑁 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝑚𝐿 𝑁𝑎𝑂𝐻 × 𝐵𝑀 𝐴𝑠𝑎𝑚 𝑠𝑖𝑡𝑟𝑎𝑡
% Asam = 𝑣 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 (𝑚𝐿) × 𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑠𝑖 × 𝑣 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑚𝐿)
× 𝐹𝑃
𝑔
0,1 𝑁 × 0,67 𝑚𝐿 × 192
= 𝑚𝑜𝑙
× 25 = 0,21
50 𝑚𝐿 × 3 × 10 𝑚𝐿
∑ 𝑋𝑖 0,21+0,18+0,24
̅=
Rata-rata = X = = 0,21%
𝑛 3

Praktikum Analisis Pangan (ITP 301) P1-3


∑𝑛
𝑖=1(𝑥𝑖−𝑥̅ )
2
Standar deviasi = √
𝑛−1

(0,21−0,21)2 + (0,18−0,21)2 +(0,24−0,21)2


= √ 3−1
= 0,03%
𝑆𝐷 0,03
RSDa = 𝑥̅
× 100% = 0,21
× 100% = 14,28%
0,21
RDSh = 21−0,5𝑙𝑜𝑔𝐶 = 21−0,5 log( 100 ) = 5,04%
1. Bahas dan bandingkan data-data hasil analisis total asam tertitrasi yang diperoleh !
(45)
pH suatu larutan dapat diukur menggunakan pH meter. Prinsip pengukuran
pH meter adalah mengukur jumlah ion H3O+ dalam sampel oleh sensor probe yang
berupa elektroda kaca berbentuk bulb. Bulb diisi dengan larutan HCl 0,1 M, dimana
di dalam larutan HCl tersebut terdapat kawat panjang yang permukaannya terdapat
senyawa AgCl. Sensor pH pada permukaan bulb akan bertukar ion positif dengan
larutan terukur (Mujadin et al. 2017). Prinsip pengukuran total asam tertitrasi adalah
berdasarkan pada titrasi asam basa. Total asam yang terdapat pada sampel diukur
dengan menitrasi menggunakan basa standar berupa NaOH 0,1 N (Dianing et al.
2019). Standarisasi pH meter perlu dilakukan agar dihasilkan pengukuran yang tepat
dan presisi (Nur 2017). pH meter terdiri atas elektroda yang sangat sensitive terhadap
perubahan pH, sehingga standarisasi perlu dilakukan untuk memastikan sensor pada
elektroda bekerja dengan baik. Penggunaan indikator pada titrasi TAT berfungsi
mengetahui titik akhir titrasi. Indikator fenolftalein yang digunakan akan mengubah
warna larutan sampel menjadi merah muda samar saat volume NaOH telah sama
dengan jumlah asam pada sampel (Aryani dan Widyantara 2018).
Menurut BSN (2014), minuman sari buah jeruk mengandung kadar asam
sebanyak 0,35%. Hasil analisis menunjukkan sari buah jeruk memiliki pH 4,02 ± 0,01
N dan konsentrasi larutan NaOH 0,0958 ± 0,0091. Total asam tertitrasi yaitu 33,53 ±
4,79% dan kadar asam 0,21 ± 0,03 %. Hal ini tidak sesuai dengan SNI dikarenakan
adanya perbedaan sampel uji, cemaran saat pengujian, dan kesalahan dalam titrasi.
Hasil pengukuran menunjukkan RSDa pH (0,35%) lebih kecil dari RSDh (1,62%)
sehingga data teliti, RSDa pada konsentrasi larutan NaOH (9,47%), total asam
tertitrasi (14,28%) dan kadar asam sitrat (14,28%) lebih besar daripada RSDh-nya
sehingga data tidak teliti.
Simpulan
Nilai pH pada bahan pangan dapat diketahui menggunakan pH meter,
sedangkan jumlah total asamnya diketahui dengan total asam tertitrasi. Prinsip
pengukuran total asam tertitrasi menggunakan titrasi asam basa. Hasil pengukuran
pH sampel dinilai telah teliti karena RSDa lebih kecil dari RSDh. Sedangkan,
pengukuran konsentrasi larutan NaOH, total asam tertitrasi, dan kadar asam sitrat
tidak teliti karena RSDa lebih besar dari RSDh.
Daftar Pustaka
Aryani T, Widyantara AB. 2018. Analisis kandungan boraks pada makanan olahan
yang dipasarkan di sekitar kampus. Jurnal Riset Kesehatan. 7(2): 106-109.

Praktikum Analisis Pangan (ITP 301) P1-4


[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2014. SNI 3719:2014 Minuman Sari Buah. Jakarta
(ID): BSN.
Dianing E, Pranata FS, Swasti YR. 2019. Kualitas selai lembaran labu kunin (Cucurbita
moschata Duch. ex Poir.) dengan penambahan ekstrak asam jawa (Tamarindus
indica). Jurnal Sains dan Teknologi. 3(2): 1-16.
Mujadin A, Astharini D, Samijayani ON. 2017. Prototipe pengendalian pH dan elektro
konduktivitas pada cairan nutrisi tanaman hidroponik. Jurnal Al-Azhar Indonesia
Seri Sains dan Teknologi. 4(1): 1-6.
Nur I. 2017. Pengendalian sirkulasi dan pengukuran pH air pada tambak udang
berbasis arduino [skripsi]. Makassar (ID): Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar.

Praktikum Analisis Pangan (ITP 301) P1-5


TOTAL POINT : 100 POINT
1. Sebutkan minimal 3 faktor ketidakpastian pengukuran (kesalahan analisis) pada
analisis total asam tertitrasi! Jelaskan mengapa!
Beberapa faktor kesalahan pada analisis toral asam tertitrasi adalah
kesalahan saat standardisasi NaOH sehingga menyebabkan kesalahan positif
atau negatif (Simanjuntak 2018), kesalahan penentuan batas akhir titrasi, serta
perbedaan sampel uji yang digunakan sehingga akan memengaruhi hasil
analisis.
Daftar Pustaka
Simanjuntak R. 2018. Penetapan kadar asam lemak bebas pada sabun mandi
cair merek “LX” dengan metode titrasi asidimetri. Jurnal Ilmiah Kohesi.
2(4): 59-70.

2. Jelaskan mengapa larutan NaOH 0.1N yang digunakan dalam titrasi harus dila-
kukan standarisasi dahulu?
Larutan NaOH 0,1 N perlu distandarisasi terlebih dahulu karena sifatnya
yang higroskopis sehingga konsentrasinya akan berubah selama
penyimpanan. Hal tersebut tentu juga akan memengaruhi normalitasnya
(Karolina dan Rosmiati 2018).
Daftar Pustaka
Karolina AL, Rosmiati K. 2018. Uji kadar sakarin pada minuman ringan
bermerek yang beredar di kota pekanbaru. Jurnal Sains dan Teknologi
Laboratorium Medik. 3(1): 14-17.

3. Jelaskan mengapa pada data hasil pengukuran pH dan total asam tertitrasi harus
dicantumkan standar deviasi (SD) dan nilai RSD-nya?
Pencantuman standar deviasi dan RSD diperlukan untuk menunjukkan
tingkat ketelitian dari data yang diperoleh. Nilai RSD hasil perhitungan (RSDa)
dibandingkan dengan RSD Horwitz (RSDh). Pengukuran dinilai semakin teliti
apabila nilai standar deviasi semakin kecil dan nilai RSDa lebih kecil dari 2/3
RSDh (Ayunina et al. 2018).
Daftar Pustaka
Ayunina YCO, Purnawarman I, Setyaningsih I. 2018. Verifikasi uji cepat
komersial Escherichia coli pada contoh daging sapi beku. Jurnal Kedokteran
Hewan. 10(2): 157-161.

Praktikum Analisis Pangan (ITP 301) P1-6

Anda mungkin juga menyukai