Makalah Kep Jiwa Ii Konsep Recovery
Makalah Kep Jiwa Ii Konsep Recovery
Disusun Oleh :
Sondang Vincensia
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
mampu menyusun sebuah makalah dengan judul “Konsep recovery dalam asuhan keperawatan jiwa ”.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas yang diberikan dalam mata kuliah Keperawatan Kesehatan Jiwa
II. Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyusun makalah ini. Penyusun juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan baik pada penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu penulis mengharapkan, kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Balai kesehatan jiwa yang dibentuk direncanakan bertujuan untuk
memberikan wadah transisi bagi penderita gangguan jiwa sebelum dapat benar-
benar kembali ke tengah-tengah masyarakat. Para penderita ini diberdayakan dan
diberi bekal untuk hidup di masyarakat sebagai mantan penderita gangguan jiwa.
Selain itu, balai kesehatan jiwa ini juga menyediakan pelayanan kesehatan jiwa
bagi masyarakat umum. Sejauh ini, masyarakat umum mengetahui pelayanan
kesehatan jiwa hanya pada rumah sakit jiwa, dan tempat-tempat praktek psikiatri
yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat itu sendiri. Gangguan jiwa dapat
menyerang siapa saja, karena pada dasarnya setiap manusia memiliki perbedaan
faktor psikologis dimana pada titik tertentu dapat dikatakan mengalami gangguan
atau abnormal. (Zhafran et al., 2017)
Menanggapi masalah-masalah tersebut, balai kesehatan jiwa yang
dirancang ini berupaya untuk mendekatkan dan memberi wadah bagi masyarakat
umum dan penderita gangguan jiwa untuk mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa
serta berinteraksi dengan tujuan pengurangan dan menghilangkan stigma negatif
yang melekat diantara kedua belah pihak.
Pola Perilaku pengguna juga dipengaruhi oleh rangsangan-rangsangan
diterima dari lingkungan (Joyce Marcella Laurens, 2004). Beberapa kasus telah
membuktikan bahwa pasien gangguan jiwa kembali kambuh setelah dipulangkan
kerumahnya karena kondisi lingkungan rumahnya dianggap tidak kondusif dan
justru memberikan rangsangan buruk. Untuk mendukung upaya penciptaan
kesehatan jiwa dan kesejahteraan hidup masyarakat, Healing Environment
diterapkan guna menciptakan lingkungan yang kondusif dan supportive bagi
kesehatan jiwa manusia.
Menurut (Suhermi & Fatma, 2019) Orang Dengan Gangguan Jiwa
(ODGJ) yang mendapatkan dukungan tepat, dapat pulih dari penyakitnya dan
memiliki kehidupan yang memuaskan serta produktif. Kekuatan diri
merupakan pondasi dari dukungan dan sistem recovery yang berpusat pada
diri sendiri dan motivasi diri. Aspek terpenting dari recovery didefinisikan
oleh individu dengan pertolongan dari pemberi layanan kesehatan jiwa dan
orangorang yang sangat penting dalam kehidupannya Recovery gangguan
jiwa merupakan gabungan pelayanan sosial, edukasi, okupasi, perilaku dan
kognitif yang bertujuan pada pemulihan jangka panjang dan memaksimalkan
kemampuan diri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan gangguan jiwa ?
2. Jelaskan konsep recovery dalam keperawatan jiwa ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi dari gangguan jiwa.
2. Untuk mengetahui konsep recovery dalam keperwatan jiwa.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hernawaty, T., & Keliat, B. A. (2014). Pengaruh Terapi Suportif Keluarga terhadap
Kemampuan Keluarga Merawat Klien Gangguan Jiwa di Kelurahan Bubulak
Bogor Barat. 01(1), 19–27.
Miranti, D., Pratikno, H., & Pumpungan. (2019). Supportive Therapy Sebagai Media
Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Pada Pasien Skizofrenia Paranoid. 2,
173–179.
Ods, S., Ruang, D. I., & Inap, R. (2018). Gambaran recovery pada orang dengan
skizofrenia (ODS) di ruang rawat inap RSJD DR. Amino Gondohutomo
Semarang (Issue April).
Purwanti, N. (2017). Analisis Praktik Keperawatan jiwa pada pasien isolasi sosial
dengan intervensi inovasi terapi suportif terhadap peningkatan sosialisasi di
ruang belibis RSJD atma husada mahakam samarinda. 4(1), 9–15.
Suhermi, & Fatma, J. (2019). Dukungan Keluarga dalam Proses Pemulihan Orang
dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Jurnal Kesehatan Suara Forikes, 10(April),
109–111.
Tania, M., Suryanti, & Hernawaty, T. (2019). Pengalaman Hidup Kader Kesehatan
dalam Mendukung Proses Recovery di Melong Kota Cimahi. Jurnal
Keperawatan BSI, Vol. VII No. 1, VII(1), 100–110.
Zhafran, D. B., Hardiyati, H., & Pramesti, L. (2017). Balai Kesehatan Jiwa Dengan
Pendekatan Healing Environment Di Surakarta. Arsitektura, 15(1), 149.
https://doi.org/10.20961/arst.v15i1.11644