Anda di halaman 1dari 2

Etiologi

Pruritus dapat disebabkan oleh faktor eksogen atau endogen yaitu :

Eksogen, misalnya dermatitis kontak iritan (pakaian, logam, benda asing), dermatitis kontak allergen
(makanan, karet, pewangi, perhiasan, balsem, sabun mandi), rangsangan oleh ektoparasit (serangga,
tungau, skabies, pedikulus, larva migrans) atau faktor lingkungan yang membuat kulit lembab atau
kering.

Endogen, misalnya reaksi obat atau penyakit sistemik seperti gangguan ginjal, gangguan metabolik (DM,
hipertiroidisme, dan hipotiroidisme), dan stress psikologis yang menyebabkan meningkatnya sensitivitas
respon imun. Seringkali kausa secara klinis belum diketahui.

Pruritus dapat disebabkan oleh berbagai macam gangguan. Secara umum, penyebab pruritus dapat
diklasifikasikan menjadi lima golongan, yaitu:

Pruritus local

Pruritus lokal adalah pruritus yang terbatas pada area tertentu di tubuh. Penyebabnya beragam,
diantaranya:

Kulit kepala : Seborrhoeic dermatitis, kutu rambut

Punggung : Notalgia paraesthetica

Lengan : Brachioradial pruritus

Tangan : Dermatitis tangan, dll.

Gangguan sistemik

Beberapa Gangguan Sistemik Penyebab Pruritus

Gangguan ginjal seperti gagal ginjal kronik.

Gangguan hati seperti obstruksi biliaris intrahepatika atau ekstrahepatika.

Endokrin atau metabolik seperti diabetes mellitus, hipertiroidisme, hipoparatiroidisme, dan


myxoedema.

Gangguan pada darah seperti defisiensi seng (anemia), polycythaemia, leukimia limfatik, dan Hodgkin's
disease.

Gangguan pada kulit


Penyebab pruritus yang berasal dari gangguan kulit sangat beragam. Beberapa diantaranya, yaitu
dermatitis kontak iritan dan alergi, kulit kering, prurigo nodularis, urtikaria, psoriasis, dermatitis atopic,
folikulitis, kutu, scabies, miliaria, dan sunburn.

Pajanan terhadap factor tertentu

Pajanan kulit terhadap beberapa factor, baik berasal dari luar maupun dalam dapat menyebabkan
pruritus. Faktor yang dimaksud adalah allergen atau bentuk iritan lainnya, urtikaria fisikal, awuagenic
pruritus, serangga, dan obat-obatan tertentu (topical maupun sistemik; contoh: opioid, aspirin).

Hormonal

Dua persen dari wanita hamil menderita pruritus tanpa adanya gangguan dermatologic. Pruritus
gravidarum diinduksi oleh estrogen dan terkadang terdapat hubungan dengan kolestasis. Pruritus
terutama terjadi pada trimester ketiga kehamilan, dimulai pada abdomen atau badan, kemudian
menjadi generalisata. Ada kalanya pruritus disertai dengan anoreksi, nausea, dan muntah. Pruritus akan
menghilang setelah penderita melahirkan. Ikterus kolestasis timbul setelah penderita mengalami
pruritus 2-4 minggu. Ikterus dan pruritus disebabkan oleh karena terdapat garam empedu di dalam kulit.
Selain itu, pruritus juga menjadi gejala umum terjadi menopause. Setidaknya 50% orang berumur 70
tahun atau lebih mengalami pruritus. Kelainan kulit yang menyebabkan pruritus, seperti scabies,
pemphigoid nodularis, atau eczema grade rendah perlu dipertimbangkan selain gangguan sistemik
seperti kolestasis ataupun gagal ginjal. Pada sebagian besar kasus pruritus spontan, penyebab pruritus
pada lansia adalah kekeringan kulit akibat penuaan kulit. Pruritus pada lansia berespon baik terhadap
pengobatan emollient. (Djuanda, 2007)

Djuanda. A, 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi kelima, cetakan
kedua. Jakarta: FKUI

Anda mungkin juga menyukai