Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“STRATEGI DAN PENGEMBANGAN MEDIA ”


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata Pembelajaran Inovatif Bidang Fisika

Dosen Pengampu :
Dr. Mariati Purnama Simanjuntak, S.Pd., M.Si

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6

HERAWATI BANJARNAHOR (4192421007)


PIMPY SHEILA SIGALINGGING (4192421011)

PENDIDIKAN FISIKA A 2019


PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Rahmat dan Karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kuliah Tugas Rutin
dengan membuat makalah ini dengan baik .

Tugas membuat makalah ini merupakan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran Inovatif Bidang Fisika. Dalam proses menyelesaikan tugas ini penulis
mendapat berbagai bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Mariati Purnama Simanjuntak, S.Pd., M.Si selaku Dosen
Pengampu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. 

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Kritik konstruktif sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah. Semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua terutama dalam mata kuliah Pembelajaran Inovatif Bidang Fisika. 

Medan, 06 April 2022

KELOMPOK VI

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................5

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................5

1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6

2.1 Definisi starategi pengembangan media pembelajaran...............................................6

2.2 Klasifikasi media pembelajaran..................................................................................7

2.3 Pengembangan Media Pembelajaran Fisika..............................................................10

BAB III PENUTUP..................................................................................................................14

3.1. Kesimpulan................................................................................................................14

3.2. Saran..........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif
mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dan anak didik. Interaksi yang bernilai
edukatif dikarenakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk
mencapaitujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan.
Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya dalam
mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan
berbagai sumber belajar.
Dalam kegiatan pembelajaran, terdapat proses belajar mengajar yang pada
dasarnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi tersebut, guru
bertindak sebagai komunikator (communicator) yang bertugas menyampaikan pesan
pendidikan (message) kepada penerima pesan (communican) yaitu anak. Agar pesan-
pesan pendidikan yang disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh anak, maka
dalam proses komunikasi pendidikan tersebut diperlukan wahana penyalur pesan yang
disebut media pendidikan/pembelajaran.
Terkait dengan pembelajaran, media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan dan perhatian anak didik untuk
tercapainya tujuan pendidikan. Heinich, Molenda, dan Russell (1993) mendefinisikan
media sebagai alat saluran komunikasi. Istilah media itu sendiri berasal dari bahasa
Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata "medium" yang secara harfiah berarti
"perantara" yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a
receiver).

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa definisi strategi pengembangan media pembelajaran?
b. Bagaimana pengembangan media pembelajaran fisika?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Menyelesaikan salah satu tugas pada mata kuliah Pembelajaran Inovatif di Bidang
Fisika
b. Mengetahu pengembangan media pembelajaran

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Definisi starategi pengembangan media pembelajaran
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pengembangan secara etimologi berasal
dari kata kembang yang berarti menjadi tambah sempurna (tentang pribadi, fikiran,
pengetahuan dan sebagainya).1 Pengembangan berarti proses, cara, perbuatan.Secara
istilah, pengembangan merupakan suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan
dan memvalidasi produk pendidikan baik berupa proses, produk, dan rancangan.
Sedangkan, kata media sebagai bentuk jamak dari kata medium yang berarti
“perantara atau pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media merupakan sesuatu
yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan
kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada
dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk
belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.
Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang dalam
bahasa Yunani disebut instructus atau “intruere” yang berarti menyampaikan pikiran,
dengan demikian arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah
diolah secara bermakna melalui pembelajaran.Kegiatan belajar dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui
interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pembelajaran adalah
kegiatan dimana guru melakukan perananperanan tertentu agar siswa dapat belajar
untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Selain itu, pembelajaran
merupakan suatu proses membelajarkan peserta didik agar dapat mempelajari sesuatu
yang relevan dan bermakna bagi diri mereka, disamping itu juga untuk
mengembangkan pengalaman belajar dimana peserta didik dapat secara aktif
menciptakan apa yang sudah diketahuinya dengan pengalaman yang diperoleh. Dan
kegiatan ini akan mengakibatkan peserta didik mempelajari sesuatu dengan cara lebih
efektif dan efisien.

4
Jadi pengertian pengembangan media pembelajaran adalah suatu proses yang
dipakai dalam mengembangkan sebuah produk dengan memberikan stimulus kepada
siswa dalam proses pembelajaran.
Strategi adalah rangkaian keputusan dan tindakan untuk mencapai suatu
maksud dalam suatu organisasi. Menurut Siagian dalam bukunya Manajemen
Strategik, bahwa strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang
dibuat oleh manajemen puncak dan implementasi oleh seluryuh jajarn atau organisasi
dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.
Menutut Philip Kotler strategi adalah wujud rencana yang terarah untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan menurut Busu swasta strategi adalah
rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan. Strategi juga didefinisikan sebagai
suatu proses yang menentukan arah yang perlu dituju oleh organisasi untuk memenuhi
misinya.
Jika dikaitkan dengan pengembangan media pembelajaran, maka strategi
pengembangan media pembelajaran adalah kegiatan yang melibatkan beberapa
keahlian atau keterampilan dalm menggunakan atau menghasilkan produk media
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.

2.2 Klasifikasi media pembelajaran


Gagne & Briggs dalam Arsyad (2002: 4) mengemukakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pembelajaran yang terdiri dari, antara lain: buku, tape-recorder , kaset, video
kamera, video recorder , film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi,
dan komputer. Berikut ini akan diuraikan klasifikasi Media Pembelajaran menurut
taksonomi Leshin, dkk., dalam (Arsyad, 2008: 81-101), yaitu:
a) Media berbasis manusia
Media berbasis manusia merupakan media yang digunakan untuk
mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini
bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau
ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran.
b) Media berbasis cetakan
Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umun dikenal adalah
buku teks, buku penuntun, buku kerja/latihan, jurnal, majalah, dan
lembar lepas.

5
Karakteristik media hasil cetak:

a. Teks dibaca secara linear


b. Menampilkan komonikasi secarasatu arah dan reseptif
c. .Ditampilkan secara statis atau diam
d. Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasa
e. .Berorientasi atau berpusat pada siswa
c) Media berbasis visual
Media berbasis visual ( image atau perumpamaan) memegang peranan
yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat
memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula
menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi
materi pelajaran dengan dunia nyata.
d) Media berbasis Audio-visual
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan
pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan
penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan
naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak,
rancangan, dan penelitian. Contoh media yang berbasis audio-visual
adalah video, film, slide bersama tape, televisi.
Karakteristik tersebut:
 Bersifat linear
 Menyajikan visual yang dinamis
 Digunakan dengan cara yang telah ditentukan sebelumnya oleh
perancang
 Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau abstrak
 Dikembangkan menurut prinsip psikologis behafiorisme dan
kognitif
 Berorientasi pada guru

Media ini dibagi dalam:

1) Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur


gambar derasal dari satu sumberseperti video kaset

6
2) Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur
gambarnya berasal dari sumber yang berbeda. Misalnya
filmbingkai suara yang unsur gambarnya berasal dari slides
proyektor dan unsur suaranya berasal dari tape recorder.
e) Media berbasis computer
Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam
bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer
dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer-
Managed Instruction (CMI). Adapula peran komputer sebagai
pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya meliputi penyajian
informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya. Modus ini
dikenal sebagai Computer-Assisted Instruction (CAI). CAI mendukung
pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama
materi pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan
pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media komputer.
Karakteristik media hasil teknologi yang berdasarkan computer:
a. Dapat digunakan secara acak, non-sekuensial atau secara linear
b. Dapat digunakan sesuai keinginan siswa atau perancang
c. Gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan simbol dan
grafik
d. Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini
e. Beroriatasi pada siswa dan melibatkan interaktifitas siswa yang
tinggi

Jenis-jenis media menurut Bretz (dalam Widyastuti dan


Nurhidayati,2010: 17-18) mengklasifikasikan media ke dalam tujuh
kelompok yaitu.

1. Media audio, adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk


auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari isi tema.
Contoh media audio yaitu program kaset suara dan program radio.
Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya
untuk melatih keterampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek.

7
seperti: siaran berita bahasa Jawa dalam radio, sandiwara bahasa Jawa
dalam radio, tape recorder beserta pita audio berbahasa Jawa.
2. Media cetak, seperti: buku, modul, bahan ajar mandiri
3. Media visual diam, seperti: foto, slide, gambar
4. Media visual gerak, seperti: film bisu, movie maker tanpa suara, video
tanpa suara
5. Media audio semi gerak, seperti: tulisan jauh bersuara
6. Media audio visual diam, seperti: film rangkai suara, slide rangkai
suara
7. Media audio visual gerak, seperti: film dokumenter tentang kesenian
Jawa atau seni pertunjukan tradisional, video kethoprak, video wayang,
video campursari.

Berdasarkan beberapa pandangan di atas mengenai jenis-jenis medi


pengajaran maka dapat disimpulkan bahwa media dapat dikategorikan menjadi tujuh
jenis media yaitu media audio, media visual, media audio visual dan multimedia.

2.3 Pengembangan Media Pembelajaran Fisika


Pengembangan media pembelajaran merupakan hal sangat penting dilakukan
oleh para guru karena disamping anak-anak memulai belajarnya dari hal-hal yang
kongkrit, tersedianya media pendidikan tersebut memungkinkan dapat
ditumbuhkannya budaya belajar mandiri, budaya demokrasi, dasar pembiasaan untuk
kehidupan di kemudian hari, serta menciptakan komunikasi antara anak dengan orang
dewasa dan teman sebaya. Pengembangan media yang dimaksud dalam makalah ini
ada suatu cara yang sistematis dalam mengidentifikasi, desain, produksi, evaluasi
serta pemanfaatan media pendidikan untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas
tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan
penilaian. Sementara menurut Arif Sadiman, dkk memberikan urutan langkah-langkah
yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah
sebagai berikut:
a. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang
dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Setelah kita menganalisis kebutuhan
siswa, maka kita juga perlu menganalisis karakteristik siswanya, baik menyangkut

8
kemampuan pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki siswa sebelumnya. Cara
mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan yang lainnya. Langkah ini dapat
disederhanakan dengan cara menganalisa topiktopik materi ajar yang dipandang
sulit dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula
dapat ditentukan mana tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk
rangsangan indra mana yang diperlukan (audio, visual, gerak atau diam).
b. Merumuskan tujuan instruksional (instructional objetive) dengan operasional dan
khas
Untuk dapat merumuskan tujuan instruksional dengan baik, yaitu: (a) Tujuan
instruksional harus berorientasi kepada siswa. Artinya tujuan instruksional itu
benar-benar harus menyatakan adanya prilaku siswa yang dapat dilakukan atau
diperoleh setelah proses belajar dilakukan; dan (b) Tujuan harus dinyatakan
dengan kata kerja yang operasional, artinya kata kerja itu menunjukkan suatu
prilaku/perbuatan yang dapat diamati atau diukur.
Sebuah tujuan pembelajaran hendaknya memiliki empat unsur pokok yang
dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan
Degree). Penjelasan dari masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:
A = Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan sasaran
pembelajaran
B = Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau yang
dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung
C = Condition adalah menyebutkan kondisi yang bagaimana atau dimana
sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya
D = Degree adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang diharapkan
dapat dicapai.
c. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya
tujuan
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan
atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga
materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari
kegiatan proses belajar mengajar tersebut. Setelah daftar butir-butir materi dirinci
maka langkah selanjutnya adalah mengurutkannya dari yang sederhana sampai
kepada tingkatan yang lebih rumit, dan dari hal-hal yang konkrit kepada yang
abstrak.

9
d. Mengembangkan alat ukur keberhasilan
Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu
sebelum naskah program ditulis. Dan alat pengukur ini harus dikembangkan
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan materimateri pembelajaran yang
disajikan. Bentuk alat pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau
checklist prilaku. Instrumen tersebut akan digunakan oleh pengembang media,
ketika melakukan tes uji coba dari program media yang dikembangkannya.
Misalnya instrumen pengukurnya tes, maka siswa nanti akan diminta mengerjakan
materi tes tersebut.
Kemudian dilihat bagaimana hasilnya. Apakah siswa menunjukkan
penguasaan materi yang baik atau tidak dari efek media yang digunakannya atau
dari materi yang dipelajarinya melalui sajian media. Jika tidak maka dimanakah
letak kekurangannya. Dengan demikian, maka siswa dimintai tanggapan tentang
media tersebut, baik dari segi kemenarikan maupun efektifitas penyajiannya.
e. Menulis naskah media
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media
rancangan yang merupakan penjabaran dari pokokpokok materi yang telah
disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi
pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu
dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut naskah program media.
Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam
memproduksi media. Artinya menjadi penuntun kita dalam mengambil gambar
dan merekam suara, karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu
diambil oleh kamera atau bunyi dan suara yang harus direkam.
f. Mengadakan tes atau uji coba dan revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan
kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program
tersebut. Suatu program media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi
bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak merangsang proses
belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak
dikatakan baik. Tes atau uji coba tersebut dapat dilakukan baik melalui
perseorangan atau melalui kelompok kecil atau juga melalui tes lapangan, yaitu
dalam proses pembelajaran yang sesungguhnya dengan menggunakan media yang
dikembangkan.

10
Sedangkan revisi adalah kegiatan untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap
perlu mendapatkan perbaikan atas hasil dari tes. Jika semua langkah-langkah
tersebut telah dilakukan dan telah dianggap tidak ada lagi yang perlu direvisi,
maka langkah selanjutnya adalah media tersebut siap untuk tampilkan,akan tetapi
bisa saja terjadi setelah dilakukan produksi ternyata setalah disebarkan atau
disajikan ada beberapa kekurangan dari aspek materi atau kualitas sajian
medianya (gambar atau suara) maka dalam kasus seperti ini dapat pula dilakukan
perbaikan (revisi) terhadap aspek yang dianggap kurang. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan kesempurnaan dari media yang dibuat, sehingga para penggunanya
akan mudah menerima pesan-pesan yang disampaikan melalui media tersebut.

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Strategi pengembangan media pembelajaran adalah kegiatan yang melibatkan
beberapa keahlian atau keterampilan dalm menggunakan atau menghasilkan produk
media pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.
2. Pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga langkah besar yang harus dilalui,
yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian. Sementara menurut Arif
Sadiman, dkk memberikan urutan langkah-langkah yang harus diambil dalam
pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah yaitu
 Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa,
 Merumuskan tujuan instruksional dengan operasional dan khas
 Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya
tujuan
 Mengembangkan alat ukur keberhasilan
 Menulis naskah media
 Mengadakan tes atau uji coba dan revisi

3.2. Saran
Semoga makalah ini menjadi tambahan ilmu pengetahuan bagi kita semua
mahasiswa khususnya mahasiswa fisika. Jika ada kekurangan dan kesalahan, baik
penyajian ataupun penulisan diharapkan kritik dan sarannya yang bersifat
membangun demi kesempurnaan pada makalah-makalah berikutnya

12
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar .2007.Media Pembelajaran. Jakarta: Grafindo.

Sadiman dkk.2013. Media Pembelajaran.Jakarta : Raja Grafindo Persada.

13

Anda mungkin juga menyukai