PENILAIAN PERSEDIAAN
Disusun oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini berjudul “Penliaian Persediaan”.
Pemilihan tema makalah di dasari atas tugas kelompok yang sudah ditentukan oleh
dosen mata kuliah Akuntansi Keungan I juga sebagai pengenalan kepada mahasiswa tentang
Penilaian Persediaan. Semoga dengan adanya makalah tugas kelompok ini menambah
pengetahuan dan pemahaman tim penulis dan pembaca umunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah
pengetahuan serta wawasan kita semua tentang Penilaian Persediaan. Mohon maaf apabila
terdapat kesalahan serta kekhilafan dari kami baik dari segi pemikiran ataupun penulisan.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak. Semoga Tuhan
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................5
D. Manfaat Penyusunan.......................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. Pengertian Persediaan..................................................................................................6
BAB III.....................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................18
Kesimpulan...............................................................................................................................18
Daftar Pustaka..........................................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tujuan dari akuntansi persediaan, termasuk penilaian persediaan adalah
untuk menetapkan penghasilan yang wajar denganmembebankan biaya yang bersangkutan
terhadap penghasilan perusahaan.Dalam proses penjualan dan pembelian dapat dilihat bahwa
persediaanmerupakan nilai yang tersisa setelah jumlah biaya telah dibebankan terhadap
penjualan atau sebagai jumlah biaya yang tersisa untuk dibebankan terhadap penjualan di
masa yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
D. Manfaat Penyusunan
Adapun manfaat penyusunan makalah ini adalah agar pembaca dapatmengerti dan
memahami hal-hal yang berhubungan dengan persediaan dan penilaian persediaan barang
dengan beberapa sistem dan berbagai metode.
5
BAB II
PEMBAHASAN
E. Pengertian Persediaan
1. Pengertian Umum
Persediaan (inventory), adalah meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada
saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual atau dikonsumsidalam siklus operasi normal
perusahaan. Aktiva lain yang dimiliki perusahaan, tetapi tidak untuk dijual atau
dikonsumsi tidak termasukdalam klasifikasi persediaan. Persediaan merupakan aktiva
perusahaanyang menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan,
baikitu perusahaan dagang maupun perusahaan industri (manufaktur), apalagi
perusahaan yang bergerak dibidang konstruksi, hampir 50% dana perusahaan akan
tertanam dalam persediaan yaitu untuk membeli bahan-bahan bangunan.
2. Inventory Perusahaan Dagang
Persediaan merupakan barang-barang yang dibeli oleh perusahaan dengantujuan
untuk dijual kembali dengan tanpa mengubah bentuk dan kualitas barang, atau dapat
dikatakan tidak ada proses produksi sejak barang dibelisampai dijual kembali oleh
perusahaan.
3. InventoryPerusahaan Industri
Pengertian persediaan untuk perusahaan industri adalah barang-barangatau bahan
yang dibeli oleh perusahaan dengan tujuan untuk diproseslebih lanjut menjadi barang
jadi atau setengah jadi atau mungkin menjadi bahan baku bagi perusahaan lain, hal ini
tergantung dari jenis dan prosesusaha utama perusahaan.
6
a. Bahan baku (direct material )
Barang persediaan milik perusahaan yang akan diolah lagi melalui proses produksi,
sehingga akan menjadi barang setengah jadi atau barang jadisesuai dengan kegiatan
perusahaan. Besarnya persediaan bahan bakudipengaruhi oleh perkiraan produksi,
sifat musiman produksi, dapatdiandalkannya pihak pemasok serta tingkat efisiensi
penjadwalan pembelian dan kegiatan produksi.
b. Barang dalam proses (work in proses)
Adalah barang yang masih memerlukan proses produksi untuk menjadi barang jadi,
sehingga persediaan barang dalam proses sangat dipengaruhioleh lamanya produksi,
yaitu waktu yang dibutuhkan sejak saat bahan baku masuk keproses produksi sampai
dengan saat penyelesaian barang jadi. Perputaran persediaan bisa ditingkatkan dengan
jalanmemperpendek lamanya produksi. Dalam rangka memperpendek waktu produksi
salah satu cara adalah dengan menyempurnakan teknik-teknik rekayasa, sehingga
dengan demikian proses pengolahan bisadipercepat. Cara laian adalah dengan
membeli bahan-bahan dan bukanmembuatnya sendiri.
c. Barang jadi (finished goods)
Adalah barang hasil proses produksi dalam bentuk final sehingga dapatsegera dijual,
pada persediaan ini besar kecilnya persediaan barang jadisebenarnya merupakan
masalah koordinasi produksi dan penjualan.Manajer keuangan dapat merangsang
peningkatan penjualan dengan caramengubah persyaratan kredit atau dengan
memberikan kredit untukresiko yang kecil (marginal risk ). Tetapi tidak peduli apakah
barang-barang tercatat sebagai persediaan atau sebagai piutang dagang,
manajerkeuangan harus tetap membiayainya. Sebenarnya perusahaan lebih
sukamenjualnya (dan tercatat sebagai piutang dagang), karena dengandemikian untuk
menuju realisasi kas tinggal satu langkah saja. Dan laba potensial dapat menutup
tambahan resiko penagihan piutang.
7
Metode pencatatan ini dilakukan pada akhir periode penjualan. Jadi, persediaan
barang dagang tidak langsung dicatat saat terjadi transaksi. Metode periodik juga
disebut sebagai metode ‘fisik’ karena pencatatannya dilakukan dengan cara mengecek
langsung persediaan barang dagang. Perlu diingat bahwa meskipun jumlah persediaan
barang hanya dicatat pada akhir periode, tetapi transaksi penjualan tetap dicatat tiap
kali terjadi transaksi penjualan. Perhitungan harga pokok penjualan dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
Persediaan barang awal Rp. Xxx
Pembelian Rp. Xxx (+)
Barang tersedia untuk dijual Rp. Xxx
Persediaan barang akhir Rp. Xxx (-)
Harga Pokok Penjualan Rp. Xxx
2. Metode Perpetual
Berbeda dengan metode periodik yang hanya melakukan pencatatan persediaan pada
akhir periode penjualan, metode permanen (perpetual) justru mencatat transaksi
penjualan pada saat transaksi tersebut terjadi. Gampangnya, jika terjadi transaksi
penjualan yang mempengaruhi jumlah persediaan barang, maka rekening persediaan
barang pun ikut dicatat saat itu juga. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pencatatan
sistem perpetual baik transaksi pembelian, maupun barang dicatat ke dalam
akun”Persediaan”. Dengan kata lain mutasi (keluar masuknya) barang akan tampak
dalam akun ‘Persediaan”. Perbedaan perhitungan atau pencatatn antara metode stock
opname (metode fisik) dengan metode perpetual dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Harga perolehan xx
Persediaan brg dgng xx
Retur Penjualan Retur penjualan xx Retur penjualan xx
8
Piutang xx Piutang xx
9
akan dipilih harus dibatasi, yaitu tidak boleh lebih rendah dari batas bawah (floor
limit ) dan tidak boleh lebih tinggi dari batas atas(ceiling limit).
Contoh kasus :
10
10 Maret Pembelian 300 unit Rp. 10.000
5 April Penjualan 200 unit Rp. 15.000
7 Mei Penjualan 100 unit Rp. 15.000
21 Sept Pembelian 400 unit Rp. 11.000
18 Nov Pembelian 100 unit Rp. 12.000
20 Nov Penjualan 200 unit Rp. 17.000
10 Des Penjualan 200 unit Rp. 18.000
Diminta :
1. Hitunglah nilai persediaan akhir (per 31 Desember 2001) sistem periodik dansistem
perpetual dengan metode FIFO, LIFO dan rata-rata (average)
2. Hitunglah harga pokok penjualan dan laba kotor
Jawaban :
Persediaan Akhir :
1. Sistem Periodik
Persediaan awal (2 Jan 2001) 200 unit
Pembelian 800 unit
Barang tersedia untuk dijual 1.000 unit
Penjualan 700 unit
Persediaan akhir (31 Des 2001) 300 unit
11
Persediaan akhir
c) Rata-rata (average)
Harga rata-rata per unit = Rp. 10.400.000/1.000 unit
= Rp. 10.400
Persediaan akhir = 300 unit x Rp. 10.400
= Rp. 3.120.000
2. Sistem perpetual
a) Metode FIFO (MPKP)
12
b) Metode LIFO (MTKP)
13
c) Metode rata-rata (average)
1. Sistem periodik
2. Sistem perpetual
14
Penjualan
Laba Kotor
Jurnal
1. Periodik (FIFO)
Mencatat pembelian :
Pembelian Rp. 8.600.000
Utang usaha/Kas Rp. 8.600.000
15
Mencatat penjualan :
2. Perpetual (FIFO)
Mencatat pembelian :
Mencatat penjualan :
16
terlalu nampak dalamneraca, jumlah yang ditampilkan dalam neraca tergantung pada metode
penilaian yang digunakan.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Persediaan (inventory), adalah meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada
saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual atau dikonsumsi dalamsiklus operasi normal
perusahaan. Aktiva lain yang dimiliki perusahaan, tetapitidak untuk dijual atau dikonsumsi
tidak termasuk dalam klasifikasi persediaan.Persediaan merupakan aktiva perusahaan yang
menempati posisi yang cukup penting dalam suatu perusahaan.Dengan gambaran tersebut
maka persediaan untuk perusahaan-perusahaanmanufaktur pada umumnya mempunyai tiga
jenis persediaan yaitu:
Metode yang dapat digunakan dalam hubungannya dengan pencatatan persediaan ada
dua, yaitu:
17
Masalah kepemilikan barang dalam perjalanan (Goods in transit) sangattergantung
dari perjanjian yang disepakati oleh penjual dan pembeli. 2 syarattersebut adalah (1)Fob
Shipping Point dan (2)Fob Destination.Tidak semua barang yang berada di gudang/toko bisa
diakui menjadi milik perusahaan,misalnya barang titipan (barang konsinyasi) dari pihak lain
dengan tujuan akandijual untuk dan atas nama pihak lain tersebut dengan mendapatkan
sejumlahkomisi (consignment in) tidak dapat diakui sebagai milik perusahaan.
Sebaliknyauntuk barang yang sifatnya consigment out, yang sampai dengan tanggal neraca
belum terjual harus dicantumkan di Neraca.
Daftar Pustaka
https://www.rusdionoconsulting.com/persediaan-barang-dagang-dan-metode-pencatatannya/
https://konsultanku.co.id/blog/pahami-2-metose-dalam-mencatat-persediaan-barang-dagang
18