Anda di halaman 1dari 4

Kejadian 16:7-14

Dalam menjalani kehidupan manusia di dalam dunia ini masalah


penderitaan dan kejahatan merupakan hal yang sudah pasti akan terjadi
karena dunia yang kita tempati sekarang merupakan tempat yang sudah
jatuh dalam dosa. Semua manusia dan kita yang hadir di saat ini tentu
pernah mengalami masalah, atau ada yang tidak pernah?
Pertanyaan!
1. Pernahkah kita mengalami masalah padahal kita tidak berbuat salah?
2. Pernahkah kita mengalami masalah karena salah dalam bertindak atau
mengambil keputusan?
Misalnya salah memilih pacar, teman-temannya sudah mengatakan kalau
dia nda bagus, suka bermain perempuan, suka b bage, mr tetap b lawan
suka mo sama-sama akhirnya susah sendiri.
Menjalani hidup dalam masalah yang disebabkan karena kesalahan kita
memang mudah untuk di pahami tetapi tidak mudah untuk dijalani karena
yang namanya masalah atau penderitaan adalah sesuatu yang tidak
mengenakan. hidup di dunia walaupun pasti memiliki masalah tetapi
bukan akhir dari cerita karena kita memiliki Allah yang berintervensi
untuk menolong.
Hari ini kita belajar dari salah satu tokoh Alkitab yaitu Hagar yang
menghadapi masalah karena kesalahannya tetapi Tuhan tetap menolong
Dia.
Hagar adalah budak dari Abram dan sarai yang sudah tua yang tidak
memiliki keturunan akan tetapi dalam pasal 15 Tuhan berjanji kepada
Abram bahwa ia akan memiliki keturunan dan yang akan menjadi ahli
waris adalah anak kandung tetapi ada mengganjal dari janji Allah ini
bacaan kita saat ini dalam ayat 1 disebutkan kata adapun ini berbicara
mengenai janji Allah kepada Abram dalam perikop sebelumnya ternyata
Sarai sudah tua dan mati haid secara manusia mustahil bagi Sarai untuk
memiliki anak sehingga ia berpikir akan memberikan Hagar kepada
Abraham supaya mendapat keturunan, ini dilakukan sebagai upaya untuk
memberikan jalan keluar akan tetapi ternyata hal ini justru merupakan
jalan masuk menuju masalah yang lebih besar. Jalan keluar yang bukan
dari Tuhan adalah jalan masuk menuju persoalan. Ketika Hagar tahu
bahwa ia hamil maka ia menjadi sombong dan memandang rendah Sarai.
Karena dalam Budaya Kuno memiliki hal dan anak merupakan hal yang
sangat penting. Disini menunjukkan bahwa kesombongan bukan hanya
bisa dilakukan oleh orang yang berada di tingkat tinggi tetapi bisa
dilakukan oleh orang yang berada di tingkat rendah. C.S. Lewis berkata
“anda bangga atau sombong, anda tidak akan mengenal Allah sebab orang
yang sombong selalu melihat ke bawah dan merasa lebih tinggi dari
sesuatu atau orang lain” orang yang sombong tidak akan dapat melihat
Allah bekerja dalam hidupnya karena dia selalu hanya melihat ke bawah
dan merasa lebih hebat dari orang lain, karena itu jangan memiliki sikap
yang sombong agar kita bisa melihat Allah bekerja dalam hidup kita.

Akibat dari kesombongannya Hagar pun ditindas oleh Sarai sehingga ia


lari meninggalkannya, terkadang kita juga sama seperti Hagar kita
melakukan kesalahan dan akhirnya harus menanggung akibat dari
kesalahan itu, tetapi kita tidak bisa memaafkan diri sendiri dan susah
untuk berdamai sehingga kita takut untuk melihat masa depan. Terkadang
dalam menghadapi masalah tidak diperlukan jalan keluar tetapi hanya
membutuhkan ketaatan dan keyakinan. Dalam ayat 9 dikatakan Malaikat
Tuhan berbicara kepada Hagar untuk kembali pada Sarai dan membiarkan
dirinya ditindas di bawah kekuasaan Sarai. Hagar ingin keluar dari
masalah tetapi Tuhan berkata supaya hagar berbalik untuk menghadapi
masalahnya.

Kita sering memiliki konsep yang salah tentang sebuah masalah, kita
berpikir bahwa masalah harus ada jalan keluar tetapi melalui cerita hagar
ini kita tahu bahwa terkadang jalan keluar tidak diperlukan hanya ketaatan
dan keyakinan yang dibutuhkan. Kita harus belajar untuk bertanggung
jawab terhadap setiap masalah yang kita hadapi dan bukan lari dari
masalah. Banyak orang Kristen yang berdoa agar Tuhan mengambil
masalah kita dan bukan minta Tuhan memberikan kekuatan untuk
bertahan dalam masalah. Disini Tuhan mengajar Hagar agar dia taat dan
yakin terhadap janji dan pimpinan Tuhan yaitu kembali pada
Sarai. Prinsip hidup yang perlu kita pegang yaitu tidak peduli jalan seperti
apa yang akan kita lalui, yang penting dengan siapa kita berjalan yaitu
dengan Yesus Sang Gembala Agung kita. Kebaikan Allah tidak selalu
berbentuk kelepasan dari masalah, tetapi selalu menang atas masalah.
Orang kristen maunya jadi pemenang tetapi kalau ada masalah malah lari
dari masalah dan tidak mau menghadapi masalah tersebut.
Ditengah penderitaan yang dialami bahkan di titik yang paling rendah
hagar Ia justru bertemu dengan Allah dan Hagar menamakan TUHAN
yang telah berfirman kepadanya itu dengan sebutan: “Engkaulah
El-Roi.” Sebab katanya: “Bukankah di sini dia yang telah melihat
aku?” (Ayat 13) Allah menunjukkan kepada Hagar bahwa Allah yang
melihat adalah Allah yang penuh rahmat karena bukan Hagar yang
mencari Allah tetapi Allah yang selalu melihat Hagar.

Ada 3 rahmat Tuhan yang ditunjukkan pada Hagar yaitu :


1. Hagar Menerima Janji Keturunan Secara Langsung Dari
TUHAN
Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: “Aku akan membuat sangat
banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena
banyaknya.” 11 Selanjutnya kata Malaikat Tuhan itu kepadanya: “Engkau
melahirkan dan akan melahirkan anak laki-laki dan akan menamainya
Ismael, karena Tuhan mendengar tentang hal itu atasmu” (ayat 10-11)
Kalau kita adalah dari Abraham, Ishak dan Yakub maka tidak ada dari
mereka yaitu nenek moyang melihat Israel yang kepada mereka dimana
Tuhan secara langsung dan memberikan janji kelahiran datang anaknya.
2. Hagar Memiliki Banyak Keturunan Walau Tidak Ideal
Seorang laki-laki yang lakunya seperti keledai pembohong, demikianlah
nanti anak itu; di seberang akan melawan setiap orang dan setiap orang
akan melawan dia, dan di tempat kediamannya ia akan semua saudaranya
(ayat 12)
Keturunan Hagar digambarkan seperti kuda pembohong dimana nantinya
orang tidak akan suka dengan Ismail dan keturunannya, namun sudah
cukup bagi Hagar. Sebab pada waktu dia mengandung dan hidup di
padang gurun maka dia tidak yakin kalau anaknya akan tetap
hidup. Namun ternyata Tuhan datang dan berkata bahwa anaknya bukan
hanya tetap hidup tetapi akan menjadi bangsa yang besar. Dan bagi
orang-orang kuno maka memiliki banyak keturunan adalah berkat Tuhan.
Mungkin saat ini kita berada dalam keadaan yang sama dengan Hagar
akibat dari kesalahan kita sendiri, kita tidak bisa mengampuni tetapi yang
harus kita ingat bahwa ini bukan dari perjalanan hidup kita, karena tidak
peduli sekeras apapun kita kita, akan jatuh ke tangan Tuhan yang
lembut. Tidak peduli seberapa berat masalah yang kita hadapi tetapi
dengan siapa kita berjalan yaitu dengan Allah yang selalu meolong kita. di
atas kayu salib Bapa memalingkan muka dari Anak-Nya agar kita yang
berdosa bisa melihat wajah-Nya. Apapun masalah kita hari ini, ingatlah
bahwa Allah tahu dan peduli. Mungkin kita merasa menemukan Tuhan
namun tidak bertemu, karena Tuhan memang tidak perlu dicari karena Dia
yang menemukan dan melihat kita. Allah melihat kita dan kita melihat
Allah dalam Yesus Kristus dimana kasihNya cukup untuk kita semua.
AMIN

Anda mungkin juga menyukai