TUGAS TUTORIAL
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA4214 /MSDM
Penulis Soal/Institusi : Yun Iswanto /UT
Penelaah soal//institusi : Andi Sylvana /UT
Tahun Penulisan : 2020
Skor Maks. : 100
Capaian Pembelajaran :
1. Dapat menggambarkan keterkaitan manajemen SDM dalam implemenatsi strategi organisasi/
perusahaan
2. Dapat menjelaskan Langkah-langkah analisis jabatan pada suatu organisasi.
Indikator :
1. Menggambarkan dan menjelaskan keterkaitan manajenem SDM dengan perencanaan strategik
organisasi/ perusahaan.
2. Menjelaskan langkah-langkah analisis jabatan berbasis tugas.
Soal:
Jawaban:
1. Keterkaitan Administratif
Keterkaitan administratif merupakan level integrasi paling rendah. Pada
level ini perhatian fungsi sumber daya manusia difokuskan pada aktivitas
sehari-hari. Eksekutif SDM tidak memiliki waktu atau kesempatan
mengambil strategi isu-isu SDM keluar organisasi. Meskipun di sini ada
fungsi perencanaan bisnis strategik perusahaan, namun tanpa ada
masukan apapun dari departemen SDM. Dengan demikian, pada level
integrasi ini, departemen SDM terpisah secara sempurna dari komponen
proses manajemen strategik apa pun, baik pada formulasi strategik
maupun pada implementasi strategik. Departemen SDM hanya
melakukan pekerjaan-pekerjaan adminsitratif yang tidak ada kaitannya
dengan kebutuhan bisnis inti perusahaan.
4. Keterkaitan Integratif
Keterkaitan integratif adalah pertalian yang dinamis dan banyak segi dan
berbasis pada kontinyuitas daripada interaksi sekuensial. Dalam banyak
kasus, eksekutif SDM merupakan anggota integral dari tim manajemen
senior. Perusahaan dengan keterkaitan integratif memiliki fungsi SDM
yang telah menyatu dengan proses formulasi dan implementasi strategi.
Dengan demikian dalam manajemen SDM strategik, fungsi SDM terlibat
baik dalam proses formulasi maupun implemetasi strategi. Eksekutif
SDM memberi informasi mengenai kapabilitas SDM perusahaan kepada
perencana strategik dan kapabilitas tersebut biasanya merupakan fungsi
langsung dari praktik-praktik SDM. Informasi tentang kapabilitas SDM
tersebut membantu manajer puncak dalam memilih strategi terbaik,
karena mereka dapat mempertimbangkan mengenai seberapa baik
masing-masing alternatif strategik akan dapat diimplementasikan. Sekali
pilihan strategik ditentukan, maka peran SDM berubah ke
pengembangan dan penyelarasan praktek-praktek SDM yang akan
memberi perusahaan karyawan-karyawan yang memiliki keahlian yang
diperlukan untuk mengimplementasikan strategi.
2.Kualitas organisasi atau lembaga biasanya dilihat dari kuantitas dan kualitas produk
yang berupa barang atau jasa. Untuk mendapatkan produk dengan kuantitas yang
banyak dan kualitas yang baik, kinerja pimpinan dan anak buahnya sangat
menentukan. Manusia yang ada di dalamnya sangat besar pengaruhnya sekalipun
suatu perusahaan menggunakan alat modern dan canggih faktor. Hal ini seperti apa
yang dikatakan Robert L. Mathis dan John H Jackson (2001; 4) “Sumber Daya Manusia
dipandang semakin besar peranannya bagi kesuksesan organisasi, maka banyak
organisasi kini menayadari bahwa unsur manusia dalam organisasi dapat memberikan
keunggulan bersaing”.
Organisasi atau lembaga di bidang pendidikan juga sama seperti halnya sebuah
perusahaan, sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penentu keberhasilan
tujuan pendidikan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Sergiovanni, et.al (1987:134)
dalam http://uhar_suharsaputra.mht, (akses, 22 Maret 2010) yang menyatakan bahwa:
“Perhaps the most critical difference between the school and most other organization is
the human intensity that characterize its work. School are human organization in the
sense that their products are human and their processes require the sosializing of
humans” (Barangkali perbedaan yang paling kritis (menonjol) antara sekolah dan hampir
semua organisasi adalah intensitas manusia yang menandai pekerjaannya. Sekolah
adalah organisasi manusia yang di dalamnya memproduk manusia dan prosesnya
memerlukan sosialisasi dari manusia.