PENDAHULUAN
Vasomotor
Penumpukan
medula otak
lemak pada
Penyempitan lumen pembuluh
peredaran darah darah Kerusakan
Medulla endostel
pembuluh
spinalis asetil
darah
kolin
Peningkatan
Suplai darah, tahanan
nutrient dan O2 perifer
Vasokonstriksi Agregasi
ke otak trombosit dan
monosit
GFR Pembentukan
Iskemia otak thrombus dan
emboli
Pelepasan rennin
Sel otot polos
oleh juksta Kemoreseptor bermigrasi dan
glumerular
Emboli provilerasi
menyumbat
pembuluh otak
Angiotensi
(hati) Matrik kolagen dan
serabut elasastis
Pengeluaran Vasokontriksi
aldosteron oleh arteri aferen
korteks adrenal Plak fibrosa
Curah jantung
Ruptur serebral
Perdarahan serebral
Stroke
B2
B1
Hipoksia serebral Stroke hemoragik: perdarahan di otak
Penurunan sirkulasi darah di dalam otak Kompensasi tubuh dengan lakukan vasokonstriksi arteri sereb
Penurunan kemampuan untuk mengelurakan sputum
Penurunan aliran darh perifer
Hemiplegia, hemiparesis
Mual/muntah
No Diagnosa
Tujuan Intervensi
. Keperawatan
1. Resiko perfusi Goal: pasien tidak akan
serebral tidak mengalami Resiko perfusi SIKI Label 1: Pemantauan
efektif serebral tidak efektif selama Neurologis
dibuktikan dalam masa perawatan
dengan Observasi
Hipertensi Objective: pasien tidak akan
1. Monitor tingkat
ditandai dengan menglamiHipertensiselama
kesadaran (mis.
Stroke dalam masa perawatan
Menggunakan Skala
Outcomes/Kriteria hasil: koma Glasgow)
Dalam waktu 3x24 jam 2. Monitor tanda-tanda vital
perawatan diharapkan pasien 3. Monitor karakteristik
akan bicara: kelancaran,
SLKI label 1:Status sirkulasi kehadiran afasia, atau
Dalam waktu 3x 24 jam kesulitan mencari kata
perawatan pasien akan :
SIKI Label 2:
1. Bunyi nafas tambahan (5)
2. Tekanan darah sistolik (5)
3. Tekanan darah diastolik
(5)
4. Tekanan nadi (5)
Keterangan :
1. Meningkat dan
memburuk
2. Cukup meningkat dan
cukup memburuk
3. Sedang
4. Cukup menurun dan
cukup membaik
5. Menurun dan membaik
2.2.4 Implementasi Keperawatan
Implementasi dibuat atau dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah dibuat atau
yang telah ditentukan.
2.2.5 Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dilakukan untuk menilai apakah masalah keperawatan telah teratasi,
teratasi sebagian atau tidak teratasi dengan mengacu pada kriteria hasil
BAB III
HASIL STUDI KASUS
3.1 Hasil
PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Riwayat alergi :
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki alergi baik itu makanan
maupun obat-obatan.
Riwayat pengobatan :
Keluarga pasien mengatakan dapat obat tablet tetapi lupa dengan nama obatnya.
Konsep diri:
BRAIN
520cc/hari
Perut kembung: ( ) ya ( √ ) tidak ada
BAB : ( ) teratur ( √ ) tidak
Frekuensi BAB : -Konsistensi :- warna :-. darah (+/-)
Lendir (+/-)
Lain:
Masalah keperawatan :Resiko Kostipasi
Nyeri : ( ) ada ( V ) tidak ada
Problem :-
Qualitas/quantitas :-
Regio :-
Skala :-
Timing :- 2 2
Kekuatan otot :
2 2
Keterangan:
0 Tidak ada kontrasi otot sama sekali atau lumpu total
1 Terdapat sedikit kontrasi otot, namun tidak dapat menggerakan
persendian
BONE (Muskuloskeletal dan Integument )
Aktivitas : ( ) 0 ( ) 1 ( ) 2 ( ) 3 ( √ ) 4
Makan/minum: ( ) 0 ( ) 1 ( ) 2 ( ) 3 ( √ ) 4
Mandi : ( ) 0 ( ) 1 ( ) 2 ( ) 3 ( √ ) 4
Toileting : ( ) 0 ( ) 1 ( ) 2 ( ) 3 ( √ ) 4
Berpakaian : ( ) 0 ( ) 1 ( ) 2 ( ) 3 ( √ ) 4
Mobilisasi di tempat tidur : ( ) 0 ( ) 1 ( ) 2 ( ) 3 ( √ ) 4
Berpindah : ( ) 0 ( ) 1 ( )2 ( )3 ( √ )4
Ambulasi : ( ) 0 ( )1 ( ) 2 ( ) 3 ( √ ) 4
Keterangan:
0 : Mandiri
1 : Di bantu sebagian
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Ketergantungan atau tidak mampu
Lain-lain:
Masalah keperawatan :Gangguan Mobilitas Fisik
(fokus pemeriksaan pada daerah trauma/ sesuai kasus non trauma)
Kepala wajah :
Inspeksi: Kebersihan rambut: bersih, warna rambut hitam, tidak mudah rontok.
Wajah: Simetris, bentuh wajah oval.
Palpasi: Benjolan tidak ada, tidak ada nyeri tekan.
HEAD TO TOE
Leher :
Inspeksi: Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Palpasi: Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tidak ada kaku kuduk, tidak
ada pembesaran limfe.
Dada :
Inspeksi: Bentuk dada pasien normal dan gerakan dinding dada simetris
Palpasi: Teraba pasien menggunakan otot bantu pernapasan
Perkusi: terdengar bunyi sonor saat diperkusi
Auskultasi: suara napas stidor.
Abdomen dan pinggang :
Inspeksi: Perut tidak terlihat bengkak dan tidak terdapat benjolan dan lesi
Palpasi: Bising usus 13 x/menit
HEAD TO TOE
Perkusi: Suara abdomen terdengar thympani
Auskultasi: Tidak ada nyeri tekan pada abdomen, tidak teraba ada benjolan
Pelvis dan perineum :
Inspeksi: Tidak terkaji
Palpasi: Tidak terkaji
Perkusi: Tidak terkaji
Auskultasi: Tidak terkaji
Masalah keperawatan :Tidak ada masalah keperawatan
Ekstremitas :
HEAD TO TOE
c. Paracetamol 3 x 1 gr/IV
d. Ceftriaxone 2 x 1 gr/IV
Therapy Oral:
a. Amlodipin 1 x 10 mg/ NGT
b. Lisinopril 1 x 10 mg/NGT
c. Astorvastasin 1 x 40 mg/NGT
d. KSR 1x1 tab/NGT
Diet susu 4 x 100 ml/NGT
Syringe Nicardipine murni 5 cc/jam
Analisis Data
No Hr/tgl/jam Data Subjektif Data Objektif Etiologi Masalah
. Keperawatan
1. Rabu,16-03- Keluarga pasien Pasien tampak stroke Resiko perfusi
2022. Jam mengatakan pasien gelisah, tidak mampu serebral tidak
22.30 WITA jatuh dari tempat berbicara. TD : efetif
tidur dan pasien 182/144 mmhg, GCS:
sudah mengalami E:4, V:x,M: 5, tingkat
stroke kurang lebih kesadaran : Delerium
4 tahun yang lalu
2. Rabu,16-03- Keluarga pasien Kekuatan otot Gangguan Gangguan
2022. Jam mengatakan tubuh menurun, gerakan neuromuskular mobilitas fisik
22.30 WITA pasien sebelah terbatas dan fisik
kanan tidak bisa lemah, semua
digerakan aktivitas dibamtu total
oleh keluarga dan
perawat
2 2
2 2
2 2
Implementasi Keperawatan
No. Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan Tanda
Tangan
1. Rabu,16- Resiko perfusi serebral 22.50 1. Memonitor tanda-tanda vital S: keluarga pasien mengatakan pasien
03-2022. tidak efetif dibuktikan WITA ( TD: 157/106 mmhg, Nadi: belum bisa berbicara
Jam 22.50 dengan stroke ditandai 120x/menit, RR: 25 x/menit, O: pasien tampak gelisah
WITA dengan Keluarga pasien Suhu: 36,2, Spo2: 97%) A: masalah keperawatan Resiko
mengatakan pasien jatuh 23:00 2. Monitor MAP (mean arterial perfusi serebral tidak efetif belum
dari tempat tidur dan pressure) dengan hasil 123 teratasi
pasien sudah mengalami mmHg. P: intervensi SIKI label 1 dan Label 2
stroke kurang lebih 4 23:20 3. Memberikan posisi semifowler dilanjutkan
tahun yang lalu dan 23:30 4. Memonitor tingkat kesadaran
Pasien tampak gelisah, ( Eye: 4, Verbal: x, Motorik: 5 =
tidak mampu berbicara. Delerium)
TD : 182/144 mmhg, 5. Memonitor karakteristik bicara:
23 : 50
GCS: E: 4, V: x, M: 5, kelancaran, kehadiran afasia,
tingkat kesadaran : atau kesulitan mencari kata
Delerium
2. Rabu,16- Gangguan mobilitas fisik 23.00 1. Memfasilitasi aktivitas S:keluarga pasien mengatakan pasien
03-2022. berhubungan dengan mobilisasi dengan alat bantu belum mampu untuk bergerak sendiri
Jam 22.50 Gangguan neuromuscular misalnya pagar tempat tidur O: pasien tampak lemah
WITA ditandai dengan Keluarga 23: 15 2. Fasilitasi melakukan A: masalah keperawatan Gangguan
pasien mengatakan tubuh pergerakan (membantu mobiitas fisik belum teratasi
pasien sebelah kanan pasien miring kanan dan P: intervensi 1 dan 2 dilanjutkan
tidak bisa digerakan dan miring kiri)
Kekuatan otot menurun,
23:30 3. Melibatkan keluarga untuk
gerakan terbatas dan fisik membantu pasien dalam
lemah, semua aktivitas meningkatkan pergerakan
dibamtu total oleh
keluarga dan perawat
2 2
2 2
2. Kamis/17 Gangguan mobilitas fisik 14.30 S: keluarga pasien mengatakan pasien sudah bisa bergerak sedikit
Maret berhubungan dengan O: pasien tampak menggerakan tubuh bagian kiri
2022 Gangguan A: masalah keperawatan Gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian
neuromuscular ditandai P: intervensi 1 dan 2 dilanjutkan
dengan Keluarga pasien I:
mengatakan tubuh pasien 1) Memfasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu misalnya pagar
sebelah kanan tidak bisa tempat tidur
digerakan dan Kekuatan 2) Fasilitasi melakukan pergerakan (membantu pasien miring kanan dan
otot menurun, gerakan miring kiri)
terbatas dan fisik lemah, E: S: keluarga pasien mengatakan pasien sudah bisa menggerakan tubuh
semua aktivitas dibamtu sebelah kiri
total oleh keluarga dan O: pasien tampak menggerakan tubuh sebelah kiri
perawat
2 2
2 2
2. Sabtu/19 Gangguan mobilitas fisik 20.00 S: keluarga pasien mengatakan pasien tidak bisa bergerak, semua
Maret berhubungan dengan Gangguan aktivitas dibantu total oleh keluarga dan perawat.
2022 neuromuscular ditandai dengan O: pasien tampak tertidur saja dan semua badan tidak bisa
Keluarga pasien mengatakan tubuh digerakan.
pasien sebelah kanan tidak bisa A: masalah keperawatan Gangguan mobilitas fisik teratasi sebagian
digerakan dan Kekuatan otot P: intervensi 1 dan 2 dilanjutkan di ruangan
menurun, gerakan terbatas dan fisik
lemah, semua aktivitas dibamtu
total oleh keluarga dan perawat
2 2
2 2
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan asuhan keperawatan pada Ny. A dengan stroke non hemoragi yang
dilaksanakan di ruang ICU RSUD Kefamenanu berlangsung selama 3 hari dari tanggal 16 Maret
2022 sampai 19 Maret 2022, kelompok akan membahas seluruh tahapan proses keperawatan
yang terdiri dari: pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi
keperawatan. Pada Bab ini juga kelompok akan melihat apakah ada kesenjangan antara teori dan
kasus nyata yang ditemukan dilapangan.
5.2 SARAN
Berdasarkan asuhan keperawatan yang dilakukan pada Ny.A diruang ICU RSUD
Kefamenanu dari kesimpulan yang disimpulkan diatas, maka kelompok memberikan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Diharapkan dapat mengetahui tujuan dari asuhan keperawatan yang dibuat.
2. Dalam melakukan tindakan keperawatan tidak harus sesuai dengan apa yang ada pada
teori akan tetapi sesuai dengan kondisi dengan kebutuhan pasien serta menyesuaikan
dengan kebijakan dari rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKAAN
Batticaca, Fransica. 2012. Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem
Persarafan. Jakarta: Salemba Medika
Oktavianus. 2014. Asuhan Keperawatan pada Sistem Neurobehavior. Yogyakarta : Graha Ilmu
Padila. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Nuha Medika
Pudiastuti. 2011. Penyakit Pemicu Stroke. Yogyakarta : Nuha Medika
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1. Jakarta:
Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1. Jakarta:
Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2019). Standar luaran keperawatan Indonesia. Jakarta: Persatuan
Perawat Indonesia
LAPORAN SEMINAR KASUS
OLEH: