Anda di halaman 1dari 7

Judul Artikel : Monopoly and Resource Allocation

Penulis : Arnold C. Harberger

Nama Jurnal : American Ekonomic Review

Institusi : University of Chicago

Tahun : 1954

Volume, Halaman : Volume 44, Nomor 2, 77-87

Tujuan Penelitian : Jurnal tersebut memiliki tujuan untuk mengetahui


bagaimana hubungan dan keterkaitan antara monopoli dan
alokasi sumber daya didalam perekonomian yang mana
dalam hal ini disebutkan bahwa efek utama dari monopoli
sendiri yaitu salah dalam mengalokasikan sumber daya.
Dalam jurnal ini juga dipelajari mengenai keseluruhan
aspek ekonomi yang berkaitan dengan monopoli dimana
dapat dilihat bahwa sekitar hampir 40% perekonomian di
monopoli. Penulis dalam hal ini juga mengusulkan kepada
pembaca untuk melihat bagaimana ekonomi di negara
amerika dengan berfokus pada aspek monopoli dan
alokasi sumber daya terutama pada industri manufaktur
dengan tujuan untuk memperoleh berbagai pandangan
kuantitatif mengenai dampak dari monopoli terhadap
alokasi sumber daya dan kesejahteraan.

Hipotesis : Dalam jangka panjang suatu sumber daya dapat


dialokasikan diantara industri manufaktur sebagai salah
satu kebijakan untuk memperoleh pengembalian yang
diperkirakan akan konstan. Dalam hal ini dapat dikatakan
bahwa biaya rata rata dalam jangka panjang yaitu
mendekati titik konstan pada kisaran yang relevan dalam
perusahaan ataupun industri.
Isi Pembahasan :

Dalam gambar tersebut diketahui seluruh perusahaan


beroperasi pada kurva biaya jangka panjang, dalam hal ini
kurva biaya didefinisikan sedemikian rupa agar
memperoleh pengembalian perusahaan yang sama
terhadap modal yang telah diinvestasikan. Dapat dikatakan
bahwa gambaran tersebut merupakan alokasi sumber daya
yang optimal. Apabila biaya jangka panjang mendekati
konstan dan pasar dibersihkan, maka akan dapat dilihat
dan dipilih mengenai mana tempat dengan kesalahan
alokasi sumber daya yang ada dengan meninjau pada
tingkat pengembalian modal. Dalam hal ini industri
dengan pengembalian lebih tinggi dari rata rata diketahui
mempunyai sumber daya sedikit sedangkan industri
dengan pengembalian rendah diketahui mempunyai
sumber daya yang banyak.

Pada gambar diatas industri diketahui menghasilkan 20%


dengan modal 10 juta dolar, rata rata pengembalian modal
diketahui hanya 10%. Maka dalam hal ini dibangun
pengembalian 10% pada kurva biaya, yang hilang dari
industri dengan profit berebih 1 juta. Jadi apabila
elastisitas permintaan terhadap barang industri sama
dengan 1, maka dalam hal ini diperlukan pergeseran 1 juta
sumber daya dengan tujuan memperluas pasokan yang
cukup untuk menghilangkan kelebihan keuntungan.

Selanjutnya disajikan tabel oleh Profesor Ralph C. Epstein


mengenai tingkat keuntungan total terhadap modal total
pada 73 industri manufaktur tahun 1924-1928 dimana
modal total diartikan sebagai modal buku ditambah hutang
terikat, serta laba total diartikan sebagai laba buku
ditambah bunga hutang. Dalam menghilangkan faktor
yang menghasilkan variasi periode pendek , disini dirata
rata kan tarif untuk tiap industri dalam periode 5 tahun.
Kolom 1 menyajikan perbedaan tingkat keuntungan
diantara industri yang ada, menyajikan indikasi luas
mengenai tingkat malalokasi sumberdaya pada industri
manufaktur amerika tahun terkait. Kolom 2 menyajikan
penjumlahan yang mana profit pada tiap industri
menyimpang dari sesuatu yang akan didapat apabila
memperoleh tingkat keuntungan rata rata untuk semua
industri. Kolom 3 menyajikan kekurangan dan kelebihan
laba yang dinyatakan dalam bentuk persen dari penjualan
oleh industri terkait. Apabila dikaitkan dengan analogi
gambar sebelumnya maka dalam tabel ini dapat dilhat
pada tiap industri mengenai presentase harga yang terlalu
tinggi dan terlalu rendah jika dibandingkan dengan yang
akan memperoleh alokasi sumber daya yang optimal.

Selanjutnya terdapat permasalahan mengenai asumsi dasar


bahwa biaya jangka panjang adalah konstan. Perkiraan
penulis mengatakan bahwa asumsi tersebut baik, namun
jika hal tersebut salah maka biaya pada seluruh
kemungkinan akan mengalami peningkatan di industri
Amerika. Dalam hal ini diasumsikan lebih sedikit sumber
daya yang harus di transfer dengan tujuan untuk
menyamakan keuntungan, dan peningkatan kesejahteraan
dari konsumen juga akan menurun. Disini diambil contoh
permasalahan paten dan niat baik. Sejauh produk terkait
diberi nilai dalam pembukuan perusahaan, keuntungan
monopoli dikapitalisasi serta tingkat keuntungan yang
digunakan yaitu pernyataan yang meremehkan tingkat
profit aktual atas modal riil. Studi Epstein telah menjawab
hal tersebut dimana pengecualian barang tak berwujud
dari angka modal menyebabkan perbedaan pada tingkat
pendapatan yang hanya 8 dari 73 industri sebelumnya.
Dalam hal ini telah dihitung ulang mengenai 8 industri
terkait dimana perkiraan sumber daya transfer meningkat
dari 12% ke 14% dari total nasional. Serta kerugian
kesejahteraan karena alokasi sumber daya mengalami
peningkatan yang diperkirakan pada angka 81 juta dolar,
lebih dari 1/10 dari 1% pendapatan nasional. Ada juga
masalah yang muncul dalam indsutri dari Epstein yang
mempunyai tingkat keuntungan rata rata sebesar 10,4%
selama periode tertentu, sedangkan pada manufaktur
seluruhnya memiliki tingkat pengembalian 8%. Divergensi
tersebut disebabkan karena kelebihan industri yang
memiliki keuntungan tinggi dalam data Epstein. Namun
dapat ditunjukan bahwa langkah pembobotan yang
dilakukan dengan baik dan benar akan meningkatkan
perkiraan mengenai biaya kesejahteraan dalam
menyamakan tingkat profit pada seluruh industri kurang
dari $ 10 juta.

Dalam hal ini terdapat asumsi bahwa substitusi yang tinggi


pada berbagai produk yang dihasilkan oleh perusahaan
berbeda dalam industri apapun itu dan substitusi yang
relatif rendah pada berbagai produk dari industri berbeda.
Kesimpulan : Dihilangkanya misalokasi sumber daya didalam
manufaktur amerika pada tahun terkait membawa
pengaruh pada meningkatnya kesejahteraan konsumen
hanya sedikit lebih dari 1/10%. Dalam jurnal ini telah
disajikan mengenai tidak hanya kesalahan dalam alokasi
monopoli, namun juga disajikan mengenai kesalahan
alokasi yang timbul dari dinamika pertumbuhan serta
pembangunan ekonomi dan faktor lainya. terdapat asumsi
bahwa realistis untuk secara kasar mengidentifikasi
kekuatan monopoli dengan tingkat keuntungan yang
tinggi, selain itu tidak masuk akal apabila lebih dari 1/3
keuntungan manufaktur adalah keuntungan monopoli
yaitu keuntungan yang berada diatas dan diluar
pengembalian modal normal serta didapatkan dengan
kekuatan monopoli.

Diketahui modal merupakan sumber daya yang sangat


produktif. Dalam hal ini diasumsikan untuk
mengidentifikasi kekuatan monopoli dengan profit tinggi
hanya perlu melihat dan memahami daftar indutri dengan
keuntungan yang tinggi. Seperti pada kosmetik yang
berada di urutan pertama dengan pengembalian modal
30%, diikuti instrumen ilmiah, obat obatan, dan lain
sebagainya. Namun meskipun begitu juga terdapat asumsi
lain dikana dengan elastisnya permintaan terhadap barang
industri, kerugian kesejahteraan yang berhubungan dengan
barang tersebut mengalami peningkatan sesuai dengan
kuadrat keuntunganya yang lebih besar dari keuntungan
pada umumnya. maka dari itu apabila siap menyatakan
bahwa tidak lebih dari sepertiga dari keuntungan
manfaktur merupakan keuntungan monopoli, maaka akan
diperoleh efek kesejahteraan tertinggi dengan
menyalurkan keuntungan monopoli tersebut terlebih
dahulu pada industri dengan profit tertinggi, kemudian ke
tertinggi berikutnya, dan seterusnya. Apabila hal tersebut
dilakukan, dapat disumpulkan bahwa kesalahan alokasi
monopoli dapat berpengaruh pada hilangnya kesejahteraan
kurang dari 1/13% dari pendapatan nasional.

Keunggulan :- Pembahasan jurnal di sajikan dengan cukup kompleks


atau lengkap dan dilengkapi dengan grafik serta tabel
untuk mendukung isi dari pembahasan

- Bagian tabel dan kurva dilengkapi dengan penjelasanya


sehingga memudahkan pembaca dalam memahami maksut
dari tabel maupun grafik yang disajikan

- Identitas jurnal lengkap sehingga pembaca lebih paham


dan percaya mengenai isi jurnal serta memudahkan
reviewer didalam mereview jurnal tersebut

- Sumber data dari pembahasan dalam jurnal sangat


lengkap dan juga disertakan dibagian bawah halaman
sehingga pembaca jadi lebih mudah dalam memahami
sumber materi pada tiap halamanya

Kelemahan :- Tidak dicantumkan bagian abstrak, pendahuluan, dan


lain sebagainya sehingga menyulitkan pembaca khususnya
reviewer yang akan membaca maupun mereview jurnal
tersebut

- Tidak ada pembeda atau pembatas diantara sub bab


materi yang dibahas seperti pembahasan mengenai
monopoli, alokasi sumber daya, dan lain sebagainya
disajikan secara keseluruhan dengan tidak ada pembeda
atau pembatas diantara sub materi

Anda mungkin juga menyukai