NPM : Bd.DH.2019.002
LP tentang kasus Hepatitis B
HEPATITIS B
1. LATAR BELAKANG
Penyakit hepatitis merupakan salah satu jenis penyakit peradangan yang terjadi di
hati atau liver. Peradangan ini diakibatkan karena adanya racun atau toksin yang ada pada
liver. Dan penyakit ini bisa menyerang siapa saja, tidak terkecuali oleh mereka dengan
sistem daya tahan tubuh yang baik sekalipun. Penyakit hepatitis bisa berdampak menjadi
fatal jika tidak mendapatkan penanganan dengan segera. Penyakit hepatitis yang dialami
kurang dari 6 bulan disebut dengan penyakit hepatitis akut. Sedangkan untuk yang lebih dari
6 bulan disebut dengan penyakit hepatitis kronis.
Penyakit hepatitis B ini penularannya terjadi tida semudah pada penyakit hepatitis A.
Karena penularan yang terjadi adalah lewat darah atau juga produk darah yang sudah
terinfeksi oleh si penderita penyakit hepatitis B. Misalnya adalah penularan yang
diperantarai jarum suntik yang digunakan secara bersama-sama. Atau bisa juga lewat
hubungan seksual. Penyakit hepatitis yang satu ini biasanya terjadi menahun atau kronis dan
merupakan salah satu penyakit yang kronis.
Dibandingkan dengan virus HIV yang dapat menyebabkan AIDS, virus Hepatitis
B(HBV) seratus kali lebih ganas atau infectious dan sepuluh kali lebih sering menular. Jika
sudah memasuki level kronis, penyakit hepatitis B ini bisa membahayakan nyawa
penderitanya. Apalagi jika tidak segera ditangani, penderita penyakit hepatitis B kronis
beresiko terkena sirosis,kanker hati maupun gagal hati.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari 680 ribu orang
meninggal dunia tiap tahun akibat komplikasi Hepatitis B, seperti siroris dan kanker hati. Di
Indonesia sendiri diperkirakan mencapai 28 juta orang, setengah diantaranya berpotensi
untuk menjadi kronis dan 10 persen dari risiko kronis tersebut akan mengalami sirosis atau
bahkan kanker hati.
2. Gejala Penyakit Hepatitis B :
1. Kehilangan nafsu makan
2. Mual dan muntah
3. Penurunan berat badan
4. Gejala yang menyerupai flu seperti lelah, nyeri pada tubuh, sakit kepala, dan demam
tinggi
5. Nyeri perut
6. Lemas dan lelah
7. Sakit kuning (kulit dan bagian putih mata yang menguning)
8. Urine berwarna gelap
3. Penyebab Hepatitis B
Penularan virus ini terjadi melalui hubungan seksual tanpa kondom dan
berbagi jarum suntik dengan penderita hepatitis B. Hal ini karena virus hepatitis B
berada di dalam darah dan cairan tubuh, seperti sperma dan cairan vagina. Selain itu,
hepatitis B juga dapat ditularkan dari wanita yang sedang hamil kepada bayi dalam
kandungannya.
5. Diagnosis Hepatitis B
Telah disebutkan sebelumnya bahwa penyakit hepatitis B sering kali tidak
menimbulkan gejala hingga timbul komplikasi. Oleh karena itu, penyakit ini
umumnya terdeteksi saat seseorang melakukan skrining terhadap penyakit hepatitis
B.
Bila terdeteksi terkena hepatitis B, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan,
seperti tes darah, USG perut, hingga pengambilan sampel jaringan hati (biopsi hati).
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai apakah hepatitis B yang dialami penderita
bersifat akut atau kronis, serta memeriksa tingkat kerusakan dan fungsi organ hati
penderita.
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN/KEBIDANAN
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. IDENTITAS (BIODATA)
Nama Pasien : Ny Rina Septiani Nama Suami : Tn Rino
Trian
Umur : 26 tahun Umur : 30 tahun
Suku / Bangsa : Indonesia Suku / Bangsa : Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : S1 Ekonomi Pendidikan :D3 Pajak
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : PNS
Alamat Rumah : Dsn. Selomanen RT 01 RW 10 Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten
Kediri
2. KELUHAN UTAMA
Hamil anak pertama dan tidak pernah keguguran. Mulai merasakan
pergerakan janin saat umur kehamilan 5 bulan, janin bergerak kuat, dan tidak nyeri
saat janin bergerak. Akhir-akhir ini sering BAK dan beberapa hari ini sering
merasakan mules dari pinggang menjalar ke depan, tapi setelah itu hilang. Selama
hamil telah memeriksakan kehamilan sebanyak 4 kali. Tablet penambah darah,
vitamin dan obat penyakit kuning yang diberikan bidan selalu diminum. Makan
sehari-hari teratur dan bervariasi, serta selalu minum susu.
3. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang : Ibu menderita penyakit Hepatitis B.
Riwayat kesehatan yang lalu : Ibu pernah menderita penyakit Hepatitis B.
Riwayat kesehatan keluarga : Suami menderita Hepatitis B.
4. Riwayat Haid
Menarche : Umur 14 tahun
Lama Haid : 6 hari
Siklus : 28 hari
Banyaknya : 3 kali pembalut/hari
Masalah : Tidak ada
5. Riwayat Perkawinan
Status : Syah
Perkawinan Ke : 1 (Satu)
Usia Kawin : 24 tahun
Lama Perkawinan : 1 tahun
6. Riwayat KB
Tidak Ada
8. Riwayat Imunisasi TT
TT1 : 13 September 2019
TT2 : 13 Oktober9 2019
9. Riwayat Persalinan : -
1. Kebutuhan sehari-hari
a. Makan :
Pola makan :3x / hari
Jenis makanan :Nasi, lauk pauk, buah
Jumlah :Satu piring sedang
Minum : Setiap kali makan
Jenis minuman
: Air mineral, Susu
Jumlah : ± 10 gelas
Masalah : Tidak Ada
B Eliminasi :
BAK :
Frekuensi : > 5x/ hari
Konsistensi : Cair
Warna : Kuning Jernih
Bau : Khas amoniak
BAB :
Frekuensi : 1 x/ hari
Konsistensi : Lunak
Warna : Kuning
Bau : Khas feces
C Istirahat Tidur :
Tidur siang : ± 2 jam
Tidur malam : ± 8 jam
D Kebersihan :
Mandi : 2 x/ hari
Cuci Rambut : Setiap hari
Gantipakaian : 3 x/ hari
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetris
TTV/TD : 110/80 mmHg
Temp : 37,50C
RR : 20 x/ menit
Pols : 85 x/ menit
BB Sekarang : 54 Kg
BB Sebelum Hamil : 40 Kg
Lila : 23Cm
Distansia Spinarum : 26 Cm
Distansia Cristarum : 28 Cm
Conjugata Externa : 19 Cm
Lingkar Panggul : 89 Cm
2. Pemeriksaan Fisik
Rambut
Warna : Hitam
Distirbusi : Merata
Masalah : Tidak ada
Muka
Warna : Pucat
Oedema : Tidak Ada
Mata
Konjungtiva : Anemis
Sclera : Ikterik
Hidung
Bentuk : Normal
Kebersihan : Bersih
Masalah : Tidak Ada
Telinga
Bentuk : Normal
Kelengkapan : Lengkap
Kebersihan : Bersih
Mulut
Mukosa bibir : Lembab
Gusi : Tidak ada masalah
Lidah : Tidak ada masalah
Pembesaran kelenjar limfe
Pembesaran kelenjar tyroid :-
Pembesaran vena jugularis :-
Payudara
Bentuk : Simetris
Kebersihan : Bersih
Bekas Op :Tidak Ada
Papila : Menonjol
Areola : Hiperpigmentasi
Benjolan :-
Patologis
: Kolostrum
Pengeluaran
Ki/Ka
Abdomen
Kebersihan ` : Bersih
Bekas Op : Tidak Ada
Linea : Alba
Strie :-
Palpasi
Leopold I : TFU 3 jari di bawah Px (29 cm), pada fundus teraba bagian agak bundar,
lunak, dan tidak melenting (bokong)
Leopold II : Pada bagian kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin, pada bagian
kanan perut ibu teraba bagian yang mempunyai tahanan dan mempunyai
memeanjang dari atas ke bawah
Leopold III : Pada bagian bawah peut ibu teraba bagian yang keras, bundar, melenting,
serta masih dapat digoyangkan
Leopold IV : Konvergen (4/5)
DJJ :+
Punctum Maximum : 3 jari di bawah pusat sebelah kanan perut ibu
Frekuensi : 140x/menit
Irama : Teratur
Kekuatan : Kuat
TBJ : (TFU-12) x 155 = (29-12) x 155 = 2635 gram
Ekstremitas Atas
Bentuk : Simetris
Oedema : Tidak Ada
Ekstremitas Bawah
Bentuk : Simetris
Oedema : Tidak Ada
Varices : Tidak Ada
Genitalia : Tidak Ada Masalah
CVA :-
Reflek Patella Ki/Ka : +/+
3. Pemeriksaan penunjang
Hb : 11 gr%
Pemeriksaan Urine :
Urine Protein :-
Urine Reduksi :-
Serologi : HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA (4,5)
Hari/
No Implementasi Respon Paraf
Tanggal
VII. EVALUASI
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/artikel-tentang-penyakit-hepatitis-49
https://www.sehatq.com/artikel/gejala-hepatitis-b-dan-pengobatannya
http://repository.unimus.ac.id/2332/2/BAB%20I.pdf
https://lifepack.id/mengenal-gejala-dan-upaya-pencegahan-hepatitis-b/
https://m.merdeka.com/jateng/7-gejala-hepatitis-b-beserta-penyebab-dan-cara-mengatasinya-
kln.html
https://health.kompas.com/read/2020/07/31/150400468/kenali-beragam-cara-penularan-
hepatitis-b?page=all