Anda di halaman 1dari 2

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN STIAMI

(INSTITUT STIAMI)
UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Nama : Nur Aprianti


Nama Dosen : Muhamad Suzaldy,S.Pd.,MA NPM : CA201110343
Hari : Selasa Semester : 4
Tanggal : 24 April 2022 TA : 2021/2022
Nilai UTS : Program Studi : Konsentrasi : Tipe Soal : Tanda Tangan
Mahasiswa :
S1 KEBIJAKAN
ADMINISTRASI DAN A
PUBLIK ADMINISTRASI
PERPAJAKAN
(diisi oleh dosen) (boleh dikosongkan)
Silahkan isi kolom yang kosong (untuk tipe soal jika soalnya hanya satu maka tidak perlu diisi)

SOAL !

1. Bagaimana menurut anda cara memperbaiki bahasa Indonesia agar sesuai kaidah Bahasa Indonesia?
JAWAB : Kaidah Bahasa Indonesia adalah ejaan dan kalimat efektif
Ejaan : Ejaan adalah keseluruhan pelambangan bunyi bahasa, penggabungan dan pemisahan kata,
penempatan tanda baca dalam tataran satuan bahasa. Pengertian senada dengan KBBI (2005:205), Ejaan
adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi bunyi dalam bentuk huruf serta penggunaan tanda
baca dalam tataran wacara.
Kalimat Efektif : Kalimat efektif adalah satuan bahasa (kalimat) yang secara tepat harus mewakili
gagasan atau perasaan penulis dan harus pula dimengerti oleh pembaca sebagaimana yang dimaksudkan
penulis.

Cara :
- Memperbanyak Membaca, biasanya membaca bermanfaat untuk memperkaya kosakata sehingga kita
terbiasa untuk menggunakan kosakata dan ejaan yang tepat dslam kalimat.
- Mencatat Kosakata Baru, dengan mencatat kosakata baru kita bisa mengamati kosakata baru untuk
memiliki memberdaharaan kata yang lebih kaya.
- Belajar Menulis Deskripsi, dengan cara ini kita dapat memanfaatkan melatih kemampuan menulis
secara lebih natural, informatif, dan detail.

2. Jelaskan menurut anda tingkatan menulis dalam bahasa Indonesia?


JAWAB :
1. Timbulnya Pemahaman Baca Tulis (emergent literacy), tahap ini mulainya menyadari kegiatan baca
tulis sehingga bisa mengambarkan awal pada proses penulisan.
2. Menulis Pemulaan (beginning weiting), tahap ini biasa di sebut hand writing yaitu cara merealisasikan
simbol-simbol bunyi dan cara menulisnya dengan baik.
3. Pembinaan Kelancaran Menulis (building fluency), tahap ini adalah simbol-simbol bunyi bahasa
misanyal huruf-huruf yang telah dikenali secara konkret mulai dihubungkan lebih lanjut menjadi satu
lebih besar dan memiliki makna.
4. Menulis Untuk Kesenangan dan Belajar (writing for pleasure/reading to learn), tahap ini melalkukan
kegiatan menulis dengan tujuan-tujuan tertentu yang di sengaja misalkan mencatat dibuku harian.
5.Menulis Matang (mature writing), dalam tahap ini sudah mampu menuangkan dan mengekspresikan
pikirin dan perasaannya melalui tulisan dengan baik dan mampu memilih kata yang tepat, dapat
menyusun kalimat dengan runtut, dan mengembangkan paragraf dengan baik.

3. Menurut anda bagaimana kalimat yang efektif dalam Bahasa Indonesia?


JAWAB : Kalimat Efektif adalah satuan bahasa (kalimat) yang secara tepat harus mewakili gagasan atau
perasaan penulis dan harus pula dimengerti oleh pembaca sebagaimana yang dimaksudkan penulis. Jadi,
kalimat efektif merupakan kalimat yang harus tepat sasaran dalam penyampaian dan pemerian bagi
pembacanya. Di samping kaidah yang ada dalam kalimat, kalimat efektif perlu memperhatikan
persyaratasn dan menghindari hal-hal yang menyalahi kalimat efektif.
Contoh : Saya membeli buah bersama ibu di pasar, Hari ini para karyawan diliburkan.

KAMPUS PUSAT
Jl. Pangkalan Asem Raya No. 55 Jakarta Pusat Telp. (021) 4213380 Faks. (021) 4228870 www.stiami.ac.id
INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN STIAMI
(INSTITUT STIAMI)
UJIAN TENGAH SEMESTER
4. Menurut anda sejak kapan Bahasa Indonesia resmi digunakan? Jelaskan!
JAWAB : Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus
1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa
Indonesia (Bab XV, Pasal 36).
Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan kegiatan
politik, perdagangan, persurat kabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945 telah mengukuhkan kedudukan dan
fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh
berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

5. Jabarkan menurut pengetahuan anda tentang sejarah perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia!
JAWAB : Sejarah ejaan Bahasa Indonesia diawali dengan ditetapkannya Ejaan van Ophuijsen pada
1901. Ejaan ini menggunakan huruf Latin dan sistem ejaan Bahasa Belanda yang diciptakan oleh
Charles A. van Ophuijsen. Ejaan van Ophuijsen berlaku sampai dengan tahun 1947.
Pemerintah berkeinginan untuk menyempurnakan Ejaan van Ophuijsen. Adapun hal tersebut
dibicarakan dalam Kongres Bahasa Indonesia I, pada tahun 1938 di Solo. Kongres Bahasa Indonesia I
menghasilkan ketentuan ejaan yang baru yang disebut Ejaan Republik/Ejaan Soewandi.
Pada Kongres Bahasa Indonesia II digelar pada tahun 1954 di Medan. Kongres ini digagas oleh Menteri
Mohammad Yamin. Dalam Kongres Bahasa Indonesia II ini, peserta kongres membicarakan tentang
perubahan sistem ejaan untuk menyempurnakan ejaan Soewandi. Munculnya ejaan baru yaitu Ejaan
Melindo Ejaan ini dikenal pada akhir 1959 dalam Perjanjian Persahabatan Indonesia dan Malaysia
pembaruan ini dilakukan karena adanya beberapa kosakata yang menyulitkan penulisannya. Akan tetapi,
rencana peresmian ejaan bersama tersebut gagal karena adanya konfrontasi Indonesia dengan Malaysia
pada 1962.
Pada 1967, Lembaga Bahasa dan Kesusastraan yang sekarang bernama Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa mengeluarkan Ejaan Baru pembaharuan Ejaan ini merupakan kelanjutan dari Ejaan
Melindo yang gagal diresmikan pada saat itu kemudian Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
berlaku sejak 23 Mei 1972 hingga 2015 pada masa menteri Mashuri Saleh ejaan ini menggantikan Ejaan
Soewandi yang berlaku sebelumnya. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan ini mengalami dua
kali perbaikan yaitu pada 1987 dan 2009.
Ejaan Bahasa Indonesia (2015-sekarang) Pemerintah terus mengupayakan pembenahan terhadap Ejaan
Bahasa Indonesia melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Indonesia. Pasalnya,
pemerintah meyakini bahwa ejaan merupakan salah satu aspek penting dalam pemakaian Bahasa
Indonesia yang benar Ejaan Bahasa Indonesia ini diresmikan pada 2015 di masa pemerintahan Joko
Widodo dan Anies Baswedan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

KAMPUS PUSAT
Jl. Pangkalan Asem Raya No. 55 Jakarta Pusat Telp. (021) 4213380 Faks. (021) 4228870 www.stiami.ac.id

Anda mungkin juga menyukai