Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PELAKSANAAN SIKLUS
a. Skenario Perbaikan
1. Siklus 1
Sebelum melaksanakan kegiatan siklus 1 peneliti melakukan pengamatan
dan mengidentifikasi masalah yang terjadi pada kelas VII-A SMP Negeri 1
Ngunut pada mata pelajaran IPS dengan tema kebutuhan manusia dan
kelangkaan sumber daya alam. Setelah ditemukan beberapa permasalahan
yang terjadi, peneliti mencoba untuk membuat rancangan perbaikan yang akan
dilakukan dalam kegiatan siklus 1. Rancangan perbaikan ini diharapkan
mampu untuk mengurangi permasalahan yang muncul serta menjadi alat untuk
meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Rancangan
perbaikan siklus 1 ini meliputi :
a. Menyusun rencana perbaikan siklus 1. Rencana perbaikan ini diharapkan
mampu memperbaiki berbagai kelemahan yang ditemukan pada saat
proses identifikasi masalah. Di dalam rencana perbaikan terdapat
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang
diepalajari siswa, tujuan pembelajaran, indikator pembelajaran, tahapan
pembelajaran, alat, media, serta metode yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini
adalah cooperative learning type think pair, and share. selain itu
dijelaskan pula pendekatan yang digunakan, materi pembelajaran, alokasi
waktu, serta instrumen penilaian.
b. Menyiapkan materi kebutuhan manusia dan kelangkaan sumber daya
alam kelas VII SMP. Materi ini didapatkan guru dari modul atau sumber
lain dari internet guna memperluas pemahaman dan pengetahuan siswa.
c. Menyusun instrument penilaian yang meliputi soal tes maupun non tes.
Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran
yang terukur dari pengetahuan serta ketrampilan siswa dalam
pembelajaran. Soal tes disini diberikan guru dalam bentuk soal uraian
untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa pada materi kelangkaan.
Sedangkan, soal non tes disini dilakukan dalam bentuk diskusi kelompok
serta presentasi yang dilakukan oleh perwakilan kelompok.
d. Membuat lembar refleksi. Refleksi disini digunakan guru sebagai peneliti
untuk mengetahui temuan temuan yang terjadi pada proses pembelajaran
serta mengetahui kelemahan dan kelebihan guru dalam proses
pembelajaran berlangsung. Sehingga guru sebagai peneliti dapat mencari
pemecahan masalah yang baru untuk dijadikan koreksi.

2. Siklus 2
Sebelum melaksanakan kegiatan siklus 2, peneliti melakukan refleksi
terhadap pembelajaran siklus 1 dengan melakukan observasi serta
mengumpulkan temuan-temuan yang terjadi, juga kelebihan dan kekurangan
yang dilakukan guru sebagai peneliti pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Setelah ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi, peneliti
mencoba untuk membuat rancangan perbaikan yang akan dilakukan dalam
kegiatan siklus 2. Rancangan perbaikan ini diharapkan mampu untuk
mengurangi permasalahan yang muncul serta menjadi alat untuk
meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Rancangan
perbaikan siklus 2 ini meliputi :
a. Menyusun rencana perbaikan siklus 2. Rencana perbaikan ini diharapkan
mampu memperbaiki berbagai kelemahan yang ditemukan pada saat
proses pembelajaran siklus 1. Di dalam rencana perbaikan terdapat
kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang
diepalajari siswa, tujuan pembelajaran, indikator pembelajaran, tahapan
pembelajaran, alat, media, serta metode yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian kali ini
adalah cooperative learning type think pair, and share. selain itu
dijelaskan pula pendekatan yang digunakan, materi pembelajaran, alokasi
waktu, serta instrumen penilaian.
b. Menyiapkan materi kebutuhan manusia dan kelangkaan sumber daya
alam kelas VII SMP. Materi ini didapatkan guru dari modul atau sumber
lain dari internet guna memperluas pemahaman dan pengetahuan siswa.
c. Menyusun instrumen penilaian yang meliputi soal tes maupun non tes.
Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran
yang terukur dari pengetahuan serta ketrampilan siswa dalam
pembelajaran. Soal tes disini diberikan guru dalam bentuk soal uraian
untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa pada materi kelangkaan.
Sedangkan, soal non tes disini dilakukan dalam bentuk diskusi kelompok
serta presentasi yang dilakukan oleh perwakilan kelompok.
d. Membuat lembar refleksi. Refleksi disini digunakan guru sebagai peneliti
untuk mengetahui temuan temuan yang terjadi pada proses pembelajaran
serta mengetahui kelemahan dan kelebihan guru dalam proses
pembelajaran berlangsung. Sehingga guru sebagai peneliti dapat mencari
pemecahan masalah yang baru untuk dijadikan koreksi.
b. Pelaksanaan Perbaikan
1. Siklus 1
Pada pelaksanaan perbaikan siklus 1 guru melaksanakan proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan rencana perbaikan yang telah disusun
sebelumnya. Setiap tahap pembelajaran, didasarkan pada rancangan perbaikan
yang telah dibuat tetapi bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-
perubahan dalam pelaksanaannya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran terdapat tiga tahap yaitu kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
1) Kegiatan awal
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam
dan berdoa.
b. Guru mengkondisikan siswa agar siap dalam mengikuti
pembelajaran
c. Dilanjutkan dengan memberikan apersepsi tentang pengalaman
siswa dalam memahami pengertian kelangkaan dan kebutuhan
manusia
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
beserta cakupan materi yang akan dipelajari yaitu memahami
penyebab kelangkaan dan cara mengatasi kelangkaan.
2) Kegiatan inti
a. Siswa menyimak sedikit penjelasan dari guru mengenai
kelangkaan sumber daya alam.
b. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok untuk mendiskusikan hal-hal
mengenai kelangkaan sumber daya alam.
c. Siswa berfikir terhadap suatu permasalahan yang telah
dibagikan oleh guru
d. Siswa mendiskusikan dengan masing-masing kelompok dengan
dibimbing oleh guru
e. Perwakilan dari masing-masing kelompok menyampaikan hasil
diskusi terhadap topik yang telah ditentukan untuk dibagikan
kepada seluruh anggota kelas.
f. Guru memberikan penguatan, memberikan masukan, serta
mengarahkan siswa menjalankan diskusi dan presentasi dengan
kondusif.
3) Kegiatan akhir
a. Guru membantu siswa untuk mendapatkan kesimpulan dari
materi kelangkaan sumber daya alam.
b. Guru memberikan penguatan materi serta motivasi kepada
siswa
c. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di pertemuan
selanjutnya yaitu mengenai kebutuhan manusia dan faktor –
faktor yang mempengaruhi.
d. Guru menutup proses pembelajaran dengan mengucap salam.

2. Siklus 2
Pada pelaksanaan perbaikan siklus 2 guru melaksanakan proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan rencana perbaikan yang telah disusun
sebelumnya. Setiap tahap pembelajaran, didasarkan pada rancangan perbaikan
yang telah dibuat tetapi bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-
perubahan dalam pelaksanaannya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran terdapat tiga tahap yaitu kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
1) Kegiatan awal
a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam
dan berdoa.
b. Guru mengkondisikan siswa agar siap dalam mengikuti
pembelajaran
c. Dilanjutkan dengan memberikan apersepsi tentang pengalaman
siswa dalam memahami pengertian kelangkaan dan kebutuhan
manusia
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
beserta cakupan materi yang akan dipelajari yaitu memahami
penyebab kelangkaan dan cara mengatasi kelangkaan.
2) Kegiatan inti
a. Siswa menyimak sedikit penjelasan dari guru mengenai
kelangkaan sumber daya alam.
b. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok untuk mendiskusikan hal-hal
mengenai kelangkaan sumber daya alam.
c. Siswa berfikir terhadap suatu permasalahan yang telah
dibagikan oleh guru
d. Siswa mendiskusikan dengan masing-masing kelompok dengan
dibimbing oleh guru
e. Perwakilan dari masing-masing kelompok menyampaikan hasil
diskusi terhadap topik yang telah ditentukan untuk dibagikan
kepada seluruh anggota kelas.
f. Guru memberikan penguatan, memberikan masukan, serta
mengarahkan siswa menjalankan diskusi dan presentasi dengan
kondusif.
g. Siswa kembali pada tempat duduk masing masing untuk
mendapatkan soal tes uraian dari guru.
h. Siswa mengerjakan tes uraian secara individu untuk
mendapatkan nilai pengetahuan secara mandiri.
3) Kegiatan akhir
a. Guru membantu siswa untuk mendapatkan kesimpulan dari
materi kelangkaan sumber daya alam.
b. Guru memberikan penguatan materi serta motivasi kepada
siswa
c. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di pertemuan
selanjutnya yaitu mengenai tindakan dan motif ekonomi.
d. Guru menutup proses pembelajaran dengan mengucap salam.

B. PEMBAHASAN DARI SETIAP SIKLUS


1. Siklus 1
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 1 guru sebagai peneliti
telah melakukan pengamatan dan menemukan beberapa temuan seperti
meningkatnya keaktifan siswa dalam berdiskusi dan Tanya jawab, beberapa
siswa juga telah berhasil menjawab pertanyaan yang dilemparkan oleh guru
maupun dari siswa lainnya meskipun ada beberapa siswa yang masih kurang
tepat dalam menjawab permasalahan yang diajukan.
Berdasarkan hasil observasi dan temuan tersebut peneliti dapat mengetahui
kelebihan yang dimiliki guru pada saat proses pembelajaran, diantaranya :
a. Guru telah menyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan baik.
b. Guru menggunakan metode yang tepat dalam permasalahan yang ada
di kelas
c. Guru memiliki kepercayaan diri dalam pelaksanaan proses perbaikan
pembelajaran

Selain kelebihan pada siklus 1 ini peneliti juga menemukan kelemahan


yang dimiliki guru dalam proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
Diantaranya :

a. Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan


tersebut.
b. Guru tidak terlalu menguasai materi yang diajarkan
c. Guru tidak melakukan tes secara individu kepada siswa
d. Guru tidak memperhatikan waktu yang digunakan untuk berdiskusi
yang terlalu panjang
e. Guru kurang mampu menguasai kelas

Rangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh guru pada kegiatan


pembelajaran siklus 1 dapat dilihat melalui table 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Aktifitas Guru Siklus 1

Kemunculan
No Aspek yang diamati Keterangan
Ada Tidak ada
1 Kegiatan awal
a. Melakukan Apersepsi  Cukup baik
b. Menyampaikan tujuan  Sangat kurang
2 Kegiatan inti
a. Penguasaan materi  Kurang
b. Penggunaan media  Sangat baik
c. Pengelolaan waktu  Kurang
d. Pemberian tes  Sangat kurang
3 Kegiatan akhir
a. Penarikan kesimpulan  Cukup baik
b. Penguatan dan motivasi  Cukup baik

2. Siklus 2
Pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus 2 guru sebagai peneliti
telah melakukan pengamatan dan menemukan beberapa temuan seperti
meningkatnya keaktifan siswa dalam berdiskusi dan Tanya jawab,
meningkatnya hasil penilaian pengetahuan siswa, semangat dan antusisas
siswa dalam mendengarkan arahan dari guru, serta suasana kelas yang lebih
kondusif.
Berdasarkan hasil observasi dan temuan tersebut peneliti dapat mengetahui
kelebihan yang dimiliki guru pada saat proses pembelajaran, diantaranya :
a. Guru telah menyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan baik.
b. Guru menggunakan metode yang tepat dalam permasalahan yang ada
di kelas
c. Guru telah menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik di
kegiatan awal pembelajaran
d. Guru memiliki kepercayaan diri dalam pelaksanaan proses perbaikan
pembelajaran
e. Guru telah mampu mengelola waktu pembelajaran dengan baik
f. Guru telah melaksanakan tes uraian kepada siswa untuk mengukur
kemampuan siswa dalam penguasaan materi

Selain kelebihan pada siklus 2 ini peneliti juga menemukan kelemahan


yang dimiliki guru dalam proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
Diantaranya :

a. Kurangnya pemberian motivasi kepada siswa


b. Guru terlalu cepat menyimpulkan materi tanpa bertanya kepada siswa
c. Guru kurang memberi penguatan dalam diskusi.

Rangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh guru pada kegiatan


pembelajaran siklus 1 dapat dilihat melalui table 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2 Aktifitas guru siklus 2

Kemunculan
No Aspek yang diamati Keterangan
Ada Tidak ada
1 Kegiatan awal
a. Melakukan Apersepsi  Sangat baik
b. Menyampaikan tujuan  Sangat baik
2 Kegiatan inti
a. Penguasaan materi  Cukup baik
b. Penggunaan media  Sangat baik
c. Pengelolaan waktu  Cukup baik
d. Pemberian tes  Cukup baik
3 Kegiatan akhir
a. Penarikan kesimpulan  Sangat baik
b. Penguatan dan motivasi  Cukup baik

C. PEMBAHASAN
Pengertian metode think, pair, and share yang merupakan berfikir, berpasangan
dan berbagi. Sedangkan menurut Arends merupakan jenis pembelajaran kooperatif
yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa (Trianto, 2009:81).
Menurut Huda (2013: 206) menyatakan bahwa strategi think pair share
memperkenalkan gagasan tentang waktu, tunggu atau berfikir (wait or think time)
pada elemen pembelajaran kooperatif yang saat ini menjadi salah satu faktor ampuh
dalam meningkatkan respon siswa terhadap pertanyaan.
Menurut Soimin (2014: 209) proses pembelajaran yang menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat memberikan beberapa keterampilan social
pada peserta didik diantaranya adalah: 1) keterampilan bertanya dan menyampaikan
pendapat; 2) keterampilan mengerjakan tugas bersama dengan kelompok; 3)
keterampilan menjadi pendengar yang baik dalam hal mendengarkan penjelasan dari
guru dan presentasi dari kelompok lain. Selain ketrampilan social, penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TPS juga memiliki beberapa manfaat. Manfaat model
pembelajaran kooperatif tipe think pair and share menurut Huda (2014: 210) adalah
1) siswa dapat bekerja sendiri dan bekerja sama dengan anggota kelompok; 2)
partisipasi peserta didik lebih optimal; 3) memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk menyampaikan pendapat pada orang lain. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran yang menerapkan model TPS merupakan
perpaduan antara belajar sendiri dengan belajar kelompok, sehingga kemampuan
siswa dapat dimanfaatkan secara optimal.
Berdasarkan paparan mengenai model pembelajaran think pair share diatas
dapat diketahui bahwa banyak sekali tujuan maupun manfaat yang dapat dirasakan
oleh siwa maupun guru. Dalam hal ini, peneliti dapat melihat dari kinerja guru yang
terus menerus memiliki kemajuan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran di dalam
kelas. Pada pelaksanaan perbaikan siklus 1 dapat diketahui bahawa guru masih
memiliki banyak kekurangan seperti guru kurang melakukan apersepsi di kegiatan
awal, guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga siswa merasa
kehilangan arah dalam memahami materi yang dipelajari, guru dirasa kurang
menguasai materi pelajaran hal ini terlihat ketika guru masih terpaku pada buku
materi sehingga anak anak kurang mendapat penjelasan yang bersifat menguatkan
dari guru. Selain itu, pada pelaksanaan perbaikan siklus 1 ini guru tidak melakukan
tes secara individu kepada siswa, hal ini dikarenakan guru kurang dalam pengelolaan
waktu ketika berdiskusi. Guru tidak memberikan arahan kepada siswa untuk
menghentikan kegiatan diskusi untuk melakukan kegiatan selanjutnya. Pada
kesalahan kali ini menyebabkan guru tidak mendapatkan nilai pengetahuan secara
individu dari siswa.
Pada pelaksanaan perbaikan siklus 2 dapat dilihat guru memiliki peningkatan
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru sudah menyampaikan tujuan
pembelajaran, guru sudah cukup menguasai materi untuk disampaikan kepada siswa
dengan lebih jelas, guru sudah cukup mampu mengelola waktu pembelajaran
sehingga tes individu dapat dilaksanakan kepada siswa, selain itu, guru telah mampu
memberikan penguatan dan motivasi yang lebih baik kepada siswa sehingga proses
pembelajaran pada siklus 2 ini berjalan lebih kondusif.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan selama dua
siklus dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode
cooperative learning type think, pair, and share dapat meningkatkan pemahaman
siswa pada materi kebutuhan manusia dan kelangkaan sumber daya alam dalam mata
pelajaran IPS. Selain itu, metode TPS ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam
bertanya, berfikir, berdiskusi, dan berbagi ataupun menyampaikan pendapat. Metode
TPS ini juga mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif. Guru juga dapat
menyampaikan materi pembelajaran dengan lebih menarik dan meningkatkan
semangat antusias siswa dalam proses pembelajaran berlangsung.
Hal ini dapat dilihat dari kepercayaan diri guru dalam menyampaikan materi
dalam penyampaian video pembelajaran. Guru juga mampu menyampaikan materi
dengan lebih menarik. Keaktifan siswa juga meningkat dilihat dari interaksi siswa
dengan kelompok lainnya dalam memberikan pertanyaan atau tanggapan.
Berdasarkan adanya peningkatan hasil belajar tersebut membuktikan bahwa kegiatan
belajar mengajar dengan menggunakan metode cooperative learning type think, pair,
and share dapat memenuhi indikator keberhasilan pembelajaran.
Pada proses pelaksanaannya guru sebagai peneliti memiliki banyak kelemahan,
seperti kurang tepatnya guru ketika proses pelaksanaan perbaikan dengan rencana
perbaikan yang telah disusun. Guru juga kurang tepat dalam mengalokasikan waktu
pembelajaran, guru lupa tidak memberikan tes uraian pada siklus 1 sehingga tidak
dapat mengambil nilai pengetahuan siswa secara individu. Serta guru juga dirasa
kurang maksimal pada penguasaan kelas maupun materi pada siklus 1. Tetapi pada
setiap siklusnya memang membutuhkan proses perbaikan untuk menjadi sebuah
proses pembelajaran yang sesuai dan efektif untuk mencapai indikator keberhasilan
baik bagi guru maupun bagi siswa.
B. Saran
a. Untuk Siswa
1) Siswa diharapkan mampu mengikuti setiap tahap dalam pembelajaran
dengan think pair share karena hal ini sangat bermanfaat bagi
peningkatan aktivitas siswa
2) Penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode think pair and
share ini perlu dikembangkan, agar dapat meningkatkan kemampuan
siswa terhadap materi pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan
prestasi siswa.
3) Siswa hendaknya lebih kritis dan berani untuk berpendapat dan
bertanya pada teman atau guru, sehingga tercipta interaksi antar siswa
maupun siswa dengan guru yang membuat suasana pembelajaran
menjadi lebih hidup
b. Untuk guru
1) Perlu adanya pelatihan terhadap kemampuan guru dalam menggunakan
media pembelajaran. Sehingga dengan itu pula akan mampu
memberikan pengalamannya kepada guru lain.
2) Guru hendaknya lebih cermat dalam memilih penggunaan variasi
penerapan model pembelajaran yang dapat membantu siswa
mengembangkan potensi yang dimilikinya.
3) Guru diharapkan lebih kreatif dalam memancing siswa untuk berpikir
kritis sehingga dapat memicu siswa untuk lebih aktif dalam belajar
4) Penelitian tindakan kelas sangat bermanfaat bagi guru dan siswa, oleh
karena itu diharapkan guru mampu memberikan waktu yang cukup
untuk penelitian demi peningkatan mutu pembelajaran.

c. Untuk sekolah
1) Penggunaan metode TPS ini perlu terus dilakukan, karena akan
membuat pembelajaran ini lebih menyenangkan, tidak membosankan
dan meningkatkan motivasi belajar.
2) Sekolah dalam hal ini harus memfasilitasi setiap guru untuk
pengembangan media pembelajaran, agar proses belajar mengajar
dapat berjalan dengan lebih baik

Anda mungkin juga menyukai