KELOMPOK 4
Daftar Isi....................................................................................................i
A. Kecerdasaan Intelektual (intelligence Quotient / IQ)…………………………… …….3
1. Pengertian IQ ......................................................................................5
2. Faktor faktor yng memperngaruhi IQ..................................................7
B. Kecerdasan Emosional (Emotional Quotient / EQ)................................8
1. Pengertian EQ......................................................................................8
2. Faktor faktor yang mempengaruhi EQ................................................9
C. Kecerdasan Spiritual (Spiritual Quotient / SQ).......................................14
1. Pengertian SQ......................................................................................14
2. Faktor faktor yang mempengaruhi SQ.................................................15
D. Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligence) ...............................................
1. Pengertian Multiple Intelligence...........................................................
2. Faktor faktor yang mempengaruhi Multiple Intelligence......................
E. Urgensi Keseimbangan IQ, EQ dan SQ dalam proses Pendidikan ............
F. Konsep Keseimbangan IQ, EQ dan SQ dalam proses pembelajaran..........
G. Keharusan Guru Memiliki Kecerdasan Ganda ..........................................
Daftar Pustaka........................................................................................................18
i
A. Kecerdasan Intelektual (intelligence Quotient / IQ)
1. Pengertian IQ
Ketika disadari seiring berjalannya waktu, manusia mulai menyadari bahwa faktor
emosi tidak kalah pentingnya dalam mendukung sebuah kesuksesan, bahkan
dipandang lebih penting dari pada kecerdasan intelegensi. Daniel Goleman,
walaupun bukan pencetus pertama, telah mempopulerkan pada pertengahan 1990-
ii
an. Seperti juga IQ, konsep kecerdasan emosi ini dioperasionalkan menjadi alat
ukur dan keluarannya disebut EQ.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap individu memiliki tingkat IQ yang
berbeda-beda. Ada pandangan yang menekankan pada bawaan (pandangan
kualitatif) dan ada yang menekankan pada proses belajar (pandangan kuantitatif)
sehingga dengan adanya perbedaannya pandangan tersebut dapat diketahui bahwa
IQ dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh gizi yang di konsumsi oleh karena
itu ada hubungan antara pemberian makanan bergizi IQ seseorang.
Pemberian makanan bergizi ini merupakan salah satu pengaruh lingkungan yang
amat penting selain guru, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional
dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting, seperti pendidikan,
latihan berbagai keterampilan, dan lain-lain (khususnya pada masa-masa peka).
iii
5. Pengaruh faktor pembentukan
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi
perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif)
yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.
7. Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu
dalam memecahkan masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih
metode, juga bebas dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya.
iv
1. Mengenal, menerima dan mengekspresikan emosi (kefasihan emosional)
caranya mampu membedakan emosi orang lain, bentuk dan tulisan baik melalui
suara, ekspresi wajah dan tingkah laku.
3. Memahami dan menganalisa emosi. Mampu mengetahui perubahan dari satu
emosi ke emosi lain seperti berubahnya dari emosi marah menjadi rela atau lega.
Mampu mengelola emosi sendiri atau orang lain dengan cara meringankan emosi
negatif dan memperkuat emosi positif. Hal ini dilakukan denga tapa
menyembuhkan informasi yang disampaikan oleh emosi-emosi ini dan tidak
berlebihan.
Kecerdasan emosional bawaan bisa berkembag atau rusak, hal ini tergantung pada
pengaruh yang diperoleh anak dimana kecil atau remaja. Pengaruh ini bisa datang
dari orang tua, keluarga atau sekolah. Anak melalui hidupnya dengan potensi yang
baik untuk perkembangan emosinya, hanya saja pengalaman emosi yang
dialaminya di lingkungan anarkis atau tidak bersahabat menyebabkan grafik
perkembangan EQnya menurun. Sebaliknya, bisa saja seorang anak mempunyai
EQ bawaan yang rendah, namun Eqnya ini bisa berkembang dengan baik, jika ia
dididik dengan baik melalui pengalaman-pengalaman emosional yang ramah dan
bersahabat. Perilaku emosi cerdas yang diperlihatkan lingkungannya
menyebabkan grafik Eqya menjadi tinggi.
Para orang tua yang gagal mengajuka kecerdasan emosional kepada anak-anak
sebagai berikut :
1. Orang tua yang mengabaikan, yang tidak menghiraukan mengganggap sepi
ataupun meremehkan emosi-emosi negatif anak.
v
2. Orang tua yang tidak menyetujui, yang bersifat kritis terhadap ungkapan
perasaan-perasaan negatif anak dan barangkali memarahi atau menghukum
mereka karena mengungkapkan emosinya.
3. Orang tua Laisez – Faire, yang menerima emosi anak dan berempati dengan
mereka tetapi tidak memberikan bimbingan atau menentukan batas-batas pada
tingkah laku anak tersebut.
vi
Kecerdasan Spiritual (SQ) adalah kecerdasan untuk mengdahapi persoalan makna
atau value, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam
konteks makna yang lebih luas dan kaya kecerdasan untuk menilai bahwa
tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang
lain.
Kecerdasan spiritual (SQ) secara umum dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu
keyakinan dalam diri, potensi diri, dan kemauan dari diri tersebut. Selain faktor-
faktor tersebut peran keluarga dalam membentuk dan meningkatkan serta
membina kecerdasan spiritual ini sangat dibutuhkan. Apa yang keluarga tunjukan
setiap harinya akan membentuk pribadi anak tersebut. Kondisi yang mendukung
seorang anak dalam keluarga akan membuat kecerdasan spiritualnya terbentuk
dan terbina dengan baik.
D.Kecerdasan Ganda
vii
dalamnya faktor keturunanatau genetis dan luka atau cedera otak
sebelum, selama, dan setelah kelahiran.≠Sejarah hidup pribadi,
termasuk di dalamnya adalah pengalaman-pengalaman(bersosialisasi
dan hidup) dengan orang tua, guru, teman sebaya, atau orang lain, baik
yang membangkitkan maupun yang menghambat perkembangan
kecerdasan. ≠Latar belakang kultural dan historis, termasuk waktu dan
tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan serta sifat dan kondisi
perkembangan historis ataukultural di tempat yang berbeda.
E. Urgensi keseimbangan IQ,EQ dan SQ dalam prosws pendidikan
Pentingnya Keseimbangan IQ, EQ, dan SQ Untuk Pendidikan
pendidikan merupakan modal dasar seseorang untuk mengarungi dunia
yang fana ini. bahkan pendidikan adalah segala-galanya. setiap peserta
didik pasti akan mengembangkan diri nya dengan memanfaatkan
fasilitator yang disebut "guru". bahkan di Negara kita Indonesia
pendidikan tertuang dalam UUD 1945 yaitu dalam kutipan "mencerdaskan
kehidupan bangsa". suatu bangsa akan menjadi baik dan bagus apabila
pendidikan nya juga baik dan bagus. untuk menciptakan pendidikan yang
baik dan bagus, perlu adanya keseimbangan antara IQ, EQ, san SQ.
F. Konsep keseimbangan IQ , EQ dan SQ dalam proses pembelajaran
viii
3
Daftar Pustaka
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132104302/pengabdian/
MULTIPLE+INTELLIGENCES+III.pdf
https://tisna2008.wordpress.com/2009/05/26/antara-iq-eq-dan-sq/
https://mirzabsahmad.wordpress.com/2012/06/09/teori-kecerdasan-ganda-
multiple-intelligence-dan-penerapannya/
https://rnameticz.wordpress.com/2009/05/26/keseimbangan-iq-eq-dan-sq/