Anda di halaman 1dari 10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,2007). Pengetahuan bisa diperoleh secara
alami maupun secara terencana, yaitu melalui proses pendidikan. Pengetahuan merupakan ranah
yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku (Budiharto,2010).

Tingkatan pengetahuan dibagi menjadi 6, yaitu:

a. Tahu (know)
b. Memahami (comprehension)
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
Apabila materi atau objek yang ditangkap pancaindera adalah tentang gigi, penyakit
mulut, serta kesehatan gigi dan mulut, maka pengetahuan yang diperoleh adalah mengenai gigi,
penyakit mulut, serta kesehatan gigi dan mulut (Budiharto,2010).

Pengukuran pengetahuan dilakukan menggunakan kuesioner dengan menanyakan tentang


isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian. Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui
atau diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan pengetahuan (Notoatmodjo,2007).

2.2. Keluarga Berencana

2.2.1 Pengertian Keluarga Berencana


Definisi Keluarga Berencana Secara umum keluarga berencana adalah suatu usaha yang
mengatur banyaknya jumlah kelahiran sedemikian rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya dan bagi ayah
serta keluarganya atau masyarakat yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat
langsung dari kelahiran tersebut (Sastrawinata, 1980: 14).

Peserta keluarga berencana (akseptor KB) adalah pasangan usia subur dimana salah seorang dari
padanya menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi untuk tujuan pencegahan kehamilan, baik
melalui program maupun non program (FEUI, 1981: 162). Peserta KB aktif adalah pasangan usia subur
yang pada saat pendataan masih menggunakan salah satu cara atau alat kontrasepsi. Pasangan Usia subur
(PUS) adalah pasangan suami istri yang pada saat ini hidup bersama, baik bertempat tinggal resmi dalam
satu rumah ataupun tidak, dimana umur istrinya antara 15 tahun sampai 44 tahun.

2.2.2 Tujuan Keluarga Berencana Menurut BKKBN

1. Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dan
bangsa pada umumnya.

2. Meningkatkan martabat kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran


sehingga pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan untuk meningkatkan
reproduksi.

2.2.3 Alat Kontrasepsi

Kontrasepsi sesuai dengan makna asal katanya dapat didefinisikan sebagai tindakan atau
usaha yang bertujuan untuk mencegah terjadinya konsepsi atau pembuahan.

Pembuahan dapat terjadi bila beberapa syarat berikut terpenuhi yaitu adanya sel telur dan
sel sperma yang subur, kemudian cairan sperma harus ada di dalam vagina, sehingga sel sperma
yang ada di dalam vagina dapat berenang menuju ke serviks kemudian ke rahim lalu ke saluran
oviduk untuk membuahi sel telur. Sel telur yang telah dibuahi harus mampu bergerak dan turun
ke rahim yang akan melakukan nidasi, endometrium atau dinding rahim harus dalam keadaan
siap untuk menerima nidasi .

Jenis-jenis Kontrasepsi

1. Senggama Terputus
Senggama terputus adalah cara mencegah kehamilan dengan menarik penis dari vagina
sebelum terjadi ejakulasi.Cara ini merupakan cara kontrasepsi yang tertua dikenal manusia, dan
mungkin masih merupakan cara yang paling banyak dilakukan sampai sekarang.Keuntungannya
adalah cara ini tidak membutuhkan biaya dan persiapan.Kekurangannya adalah memerlukan
pengendalian diri yang besar dari laki-laki, dan banyak laki-laki yang tidak bisa mengontrol
emosionalnya. Kegagalan dengan cara ini dapat disebabkan oleh:

a) Adanya pengeluaran air mani sebelum ejakulasi yang dapat mengandung sperma,
apalagi pada koitus yang berulang.
b) Terlambatnya pengeluaran penis dari vagina
c) Pengeluaran semen dekat pada vulva dapat menyebabkan kehamilan, misalnya
karena adanya hubungan antara vulva dan kanalis servikalis uteri oleh benang
lendir serviks uteri yang pada masa ovulasi mempunyai spinnbarkeit yang tinggi.

2. Pembilasan Pasca Senggama

Pembilasan pascasenggama dilakukan oleh perempuan dengan cara membilas vagina


dengan air biasa dengan atau tanpa larutan obat (cuka atau obat lainnya) segera setelah
berhubungan seks. Maksudnya untuk mengeluarkan sperma secara mekanik dari vagina.

3. Pantang berkala/sistem kalender

Pantang berkala yang juga diistilahkan dengan sistem kalender mula-mula diperkenalkan
oleh Kyusaku Ogino dari Jepang dan Hermann Knaus dari Jerman sekitar tahun 1931.Karena itu
cara ini juga sering disebut dengan cara Ogino- Knaus. Dasar pemikirannya adalah perempuan
hanya dapat hamil selama beberapa hari saja dalam tiap daur haidnya.Masa tersebut disebut masa
subur atau fase ovulasi itu dan terjadi sekitar 14 hari (toleransinya sekitar 2 hari) sebelum hari
pertama haid yang akan datang.

Kendalanya adalah sulit bagi perempuan untuk menentukan masa suburnya, terutama
bagi mereka yang masa haidnya tidak teratur.Banyak yang mengatakan cara ini adalah yang
paling aman dan tidak mempunyai efek samping.

Tabel. 2.1 Menentukan masa subur


Lamanya daur haid Lamanya daur haid
Hari pertama masa subur
terpendek terpanjang

21 hari hari ke-3 21 hari

22 hari hari ke-4 22 hari

23 hari hari ke-5 23 hari

24 hari hari ke-6 24 hari

25 hari hari ke-7 25 hari

26 hari hari ke-8 26 hari

27 hari hari ke-9 27 hari

28 hari hari ke-10 28 hari

29 hari hari ke-11 29 hari

30 hari hari ke-12 30 hari

31 hari hari ke-13 31 hari

32 hari hari ke-14 32 hari

33 hari hari ke-15 33 hari

34 hari hari ke-17 34 hari

35 hari hari ke-18 35 hari

4. Kondom

Penggunaan kondom sudah dimulai sejak zaman Mesir kuno.Pada 1553, Gabrielle Fallopi
melukiskan tentang penggunaan kantong sutera diolesi dengan minyak yang dipasang
menyelubungi penis sebelum berhubungan seks dengan tujuan mencegah laki-laki dari penyakit
kelamin.

Keuntungan:

a) Bila digunakan secara tepat maka kondom dapat digunakan untuk mencegah kehamilan
dan penularan penyakit menular seksual (PMS).
b) Kondom tidak mempengaruhi kesuburan jika digunakan dalam jangka panjang
c) Kondom mudah didapat dan tersedia dengan harga yang terjangkau.

Kekurangan:

a) Karena sangat tipis maka kondom mudah robek bila tidak digunakan atau disimpan sesuai
aturan
b) Beberapa pria tidak dapat mempertahankan ereksinya saat menggunakan kondom.
c) Setelah terjadi ejakulasi, pria harus menarik penisnya dari vagina, bila tidak, dapat terjadi
resiko kehamilan atau penularan penyakit menular seksual.

5. Cervical cap

Terbuat dari karet atau plastik dan berbentuk mangkuk yang pinggirnya terbuat dari karet
yang tebal.Ukurannya lebih kecil dari diafragma vaginal.Alat ini mulai jarang dipergunakan
untuk kontrasepsi.
Gambar 1.Diafragma Vagina Gambar 2. Cervical Cap

6. Spermatisida

Spermatisida yang dipakai untuk kontrasepsi terdiri atas dua komponen yaitu zat kimiawi
yang mampu mematikan spermatozoa dan vechikulum yang dipakai untuk membuat tablet, krim,
atau jelly.Spermatisid berguna untuk mematikan sperma sebelum melewati serviks.Cara kerjanya
dengan merusak membran sel sperma dan menurunkan mobilitas sperma serta kemampuan
sperma di dalam membuahi ovum. Spermatisida terdiri dari bermacam bentuk seperti
suppositorum, jelly atau krim, tablet busa dan tisu KB. Penggunanya masih sangat sedikit.

Kini di pasaran terdapat banyak obat-obat spermatisida, antara lain dalam bentuk:

 Suppositorium
 Jelly atau crème
 Tablet busa
 C-Film

7. Pil

Ada tiga macam pil kontrasepsi yaitu: mini pil, pil kombinasi, danpil
pascasenggama.Selain mencegah terjadinya ovulasi, pil jugamempunyai efek lain terhadap
traktus genitalis. Efeknya berupa perubahan-perubahan pada lender serviks, sehingga menjadi
kurang banyak dan kental.Dengan demikian sperma tidak bisa memasuki rongga rahim.Yang
umum dipakai adalah pil kombinasi antara estrogen dan progesteron.Pil terbuat dari hormon
sintetik.Walau macamnya banyak tersedia dipasaran dan tingkat efektivitasnya sangat tinggi,
tidak semua perempuan dapat menggunakan pil kombinasi untuk kontrasepsi.

Keadaan yang tidak diperbolehkan menggunakan pil KB adalah:

1. Perempuan yang mempunyai tumor yang dipengaruhi oleh estrogen


2. Perempuan yang menderita penyakit hati yang aktif, baik akut maupun menahun
3. Perempuan yang pernah menderita trombophlebitis, tromboemboli, dan kelainan cerebro-
vaskuler
4. Perempuan yang mempunyai penyakit diabetes mellitus
5. Perempuan yang mengalami depresi, migren, mioma uteri, hipertensi, oligomenorea.
(Khusus untuk kondisi ini bersifat relatif dan pemberian pil kombinasi bagi perempuan
yang mengalami kelainan-kelainan ini harus di diawasi secara teratur, sedikitnya sekali
dalam tiga bulan).
Keuntungan :

1. Mengurangi resiko terkena kanker rahim dan kanker endometrium.


2. Mengurangi darah menstruasi dan kram saat menstruasi.
3. Dapat mengontrol waktu untuk terjadinya menstruasi.
4. Untuk pil tertentu dapat mengurangi timbulnya jerawat ataupun hirsutism (rambut tumbuh
menyerupai pria).
Kekurangan :

1. Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.


2. Harus rutin diminum setiap hari.
3. Saat pertama pemakaian dapat timbul pusing dan spotting.
4. Efek samping yang mungkin dirasakan adalah sakit kepala, depresi, letih, perubahan mood
dan menurunnya nafsu seksual
5. Kekurangan Untuk pil kb tertentu harganya bisa mahal dan memerlukan resep dokter
untuk pembeliannya.

8. Suntikan

Saat ini terdapat dua macam kontrasepsi suntikan.Pertama, golongan progestin seperti
depoprovera, depogeston, depoprogestin, dan noristerat.Kedua, golongan progestin dengan
campuran estrogen propionat, seperti cycloprovera.Obat ini bekerja dengan jalan menekan
pembentukan hormon dari otak sehingga mencegah terjadinya ovulasi.Obat suntikan ini sangat
cocok diberikan pada ibu- ibu yang sedang menyusui karena cara kerjanya tidak mengganggu
laktasi.

Keuntungan:

1. Dapat digunakan oleh ibu yang menyusui.


2. Tidak perlu dikonsumsi setiap hari atau dipakai sebelum melakukan hubungan seksual.
3. Darah menstruasi menjadi lebih sedikit dan membantu mengatasi kram saat menstruasi.
Kekurangan :

1. Dapat mempengaruhi siklus mentruasi.


2. Kekurangan suntik kontrasepsi/kb suntik dapat menyebabkankenaikan berat badan pada
beberapa wanita.
3. Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.
9. Susuk/implant
Ada dua macam susuk yang biasa dipergunakan untuk kontrasepsi, yaitu norplan dan
implanon.Norplan merupakan metoda kontrasepsi berjarak 5 tahun yang terdiri atas 6 kapsul
silastik silikon berisi masing-masing 36 mg levonorgestrel dan disisipkan dibawah
kulit.Implanon hanya berjarak 3 tahun dan berbentuk batang putih lentur dengan panjang 40 mm
dan diameter 2 mm dalam suatu jarum yang terpasang pada inserter khusus.
Mekanisme kerja

1. Mengentalkan lendir serviks uteri sehingga menyulitkan penetrasi sperma.


2. Menimbulkan perubahan-perubahan pada endometrium sehingga tidak cocok untuk
implantasi zygote.
3. Pada sebagian kasus dapat pula menghalangi terjadinya ovulasi.

Keuntungan :

1. Dapat mencegah terjadinya kehamilan dalam jangka waktu 3 tahun.


2. Sama seperti suntik, dapat digunakan oleh wanita yang menyusui.
3. Tidak perlu dikonsumsi setiap hari atau dipakai sebelum melakukan hubungan seksual.
Kekurangan :

1. Sama seperti kekurangan kontrasepsi suntik, Implan/Susuk dapat mempengaruhi siklus


mentruasi.
2. Tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.
3. Dapat menyebabkan kenaikan berat badan pada beberapa wanita.
10. IUD (Intra Uterine Device) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

Dari bahan bakunya IUD yang beredar terdiri dari tiga tipe.Ada yang terbuat dari plastik,
mengandung tembaga, dan ada yang mengandung hormon steroid.Dari segi bentuknya, IUD
terbagi ke dalam bentuk yang terbuka dan tertutup seperti cincin.Yang banyak dipergunakan
dalam program KB masional adalah IUD jenis Lippes loop. Dibandingkan dengan alat dan obat
kontrasepsi yang lain, IUD mempunyai keunggulan karena hanya memerlukan satu kali
pemasangan, tidak menimbulkan efek sistemik, ekonomis dan cocok untuk penggunaan secara
masal, efektivitasnya cukup tinggi, dan mudah dilepas jika menginginkan anak (reversibel).
Namun demikian, IUD bisa menimbulkan efek samping seperti pendarahan, rasa nyeri, kejang
perut, dan gangguan atau ketidaknyamanan pada suami.Bahkan bisa menimbulkan infeksi pelvik
dan endometritis.

Keuntungan :

1. Merupakan metode kontrasepsi yang sangat efektif.


2. Bagi wanita yang tidak tahan terhadap hormon dapat menggunakan IUD dengan lilitan
tembaga.
3. IUS dapat membuat menstruasi menjadi lebih sedikit.
Kekurangan :

1. Pada 4 bulan pertama pemakaian dapat terjadi resiko infeksi.


2. Kekurangan IUD/IUS alatnya dapat keluar tanpa disadari.
3. Tembaga pada IUD dapat meningkatkan darah menstruasi dan kram menstruasi. Walaupun
jarang terjadi, IUD/IUS dapat menancap ke dalam rahim.

11. Sterilisasi (tubektomi dan vasektomi)

Dalam prakteknya, sterilisasi dibedakan menjadi dua, yakni vasektomi dan tubektomi.
Tubektomi merupakan upaya sterilisasi yang dilakukan terhadap perempuan dengan jalan
menutup atau memotong indung telur dengan cara tertentu sehingga yang bersangkutan tidak
dapat hamil lagi. Vasektomi adalah tindakan pengikatan atau pemotongan pada saluran sperma
(vas deferens) yang mengakibatkan seorang laki-laki tidak bisa menghamili lawan
jenisnya.Keunggulan sterlisasi ini diantaranya adalah efektivitasnya hampir 100 persen, tidak
mempengaruhi libido seks, dan kegagalan dari pihak pasien hampir tidak ada.

Cara kerja dari alat kontrasepsi adalah untuk :

1) Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi.


2) Melumpuhkan sperma.
Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.

Anda mungkin juga menyukai