Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Tentang masalah-masalah dalam belajar

Yang di susun oleh = Nama : Ainul Rahima


Kelas : XI IPS
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karen a berkat limpahan Rahmat dan Karunia-
nya sehingga kami dapat menyusun makalahini dengan baik dan tepat
p ada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas bagaimana
“Mengidentifikasi Dan Menganalisi Masalah
-
Masalah Belajar”.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberi
kan saranserta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari
pembaca sangatkami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjut
nya.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
........................................................................................... i
DAFTAR ISI
.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .................................................................................
.
B. RUMUSAN MASALAH .............................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN MASALAH BELAJAR .....................................................
B.MASALAH-MASALAH DALAM BELAJAR .........................................
1. Sikap Terhadap Belajar ..........................................................................

2. Motivasi Belajar .....................................................................................


Konsentrasi Belajar.................................................................................

C. FAKTOR KEMUNCULAN MASALAH ..................................................


D. CIRI-CIRI ANAK YANG BERMASALAH DALAM BELAJAR ...........
1. Susah diatur dan diajak bekerjasama
......................................................
2. Kurang terbukanya kepada orang tua saat orang tua bertanya
kepada
anak................................................................................................
..
Menanggapi negative .............................................................................
Menarik diri ............................................................................................
Menolak kenyataan ................................................................................ .
Menjadi pelawak ....................................................................................
Cari perhatian ........................................................................................
Suka cari alasan .....................................................................................
Menghindari tanggung jawab .................................................................
Perkembangan Bahasa yang Lambat ......................................................
Rendahnya Koordinasi Motorik .............................................................
Gangguan Pemusatan Perhatian .............................................................
Usia Sekolah ...........................................................................................
BAB III KESIMPULAN DAN SARANA.
KESIMPULAN ............................................................................................
SARAN .........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Belajar merupakan salah satu usaha sadar manusia dalam mendidik
dalamupaya meningkatkan kemampuan kemudian diiringi oleh perubahan
dan peningkatan kualitas dan kuantitas pengetahuan manusia itu sendiri.
Belajaradalah salah satu aktivitas siswa yang terjadi di dalam lingkungan
belajar.Belajar diperoleh melalui lembaga pendidikan formal dan
nonformal. Salahsatu lembaga pendidikan formal yang umum di Indonesia
yaitu sekolah dimanadi dalamnya terjadi kegiatan belajar dan mengajar
yang melibatkan interaksiantara guru dan siswa. Tujuan belajar siswa
sendiri adalah untuk mencapai ataumemperoleh pengetahuan yang
tercantum melalui hasil belajar yang optimalsesuai dengan kecerdasan
intelektual yang dimilikinya.Biasanya kemampuan siswa dalam belajar
seringkali dikaitkan
dengankemampuan intelektualnya. Pengukuran kemampuan
intelektual ini ditunjukkanoleh hasil tes IQ (Intelligence Quotient) atau
kecerdasan intelektual. Siswadengan IQ > 110 tergolong kedalam
siswa dengan kemampuan diatas rata-rata,siswa dengan rentang IQ
90-109 tergolong kedalam rata-rata normal, dan IQ <90 tergolong
kedalam rata-rata rendah atau siswa dengan kemampuan rendah.Ada
siswa dengan kecerdasan intelektual diatas rata-rata/rata-rata
tingginamun tidak menunjukkan prestasi yang memuaskan yang sesuai
dengan kemampuannya yang diharapkan dalam belajar. Kemudian
ada siswa yangmendapatkan kesempatan yang baik dalam belajar,
dengan kemampuan yangcukup baik, namun tidak menunjukkan
prestasi yang cukup baik dalam belajar.Dan ada pula siswa yang
sangat bersungguh-sungguh dalam belajar dengankemampuan yang
kurang dan prestasi belajarnya tetap saja kurang.Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat hambatan dan masalah dalam proses belajar siswa itu
sendiri, baik dalam prosesnya di sekolah maupun di rumah.Oleh
karena itu, guru selaku pendidik dituntut untuk selalu dapat
memberikandorongan/motivasi kepada siswanya yang kurang
bersemangat dalam belajardan meberikan solusi terhadap
permasalahan belajar yang dihadapi siswanya.

B. RUMUSAN MASALAH
1.Apa pengertian masalah belajar ?
2.Apa saja masalah-masalah dalam belajar ?
3.Apa saja faktor-faktor kemunculan masalah ?
4.agaimana ciri-ciri anak yang bermasalah dalam belajar

BAB II PEMBAHASANAN

PENGERTIAN MASALAH BELAJAR


Banyak ahli mengemukakan pengertian masalah. Ada yang melihatmasa
lah sebagai ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yan
gmelihat sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan adapula
yangmengartikannya sebagai suatu hal yang tidak mengenakan.Prayitno
(1985) mengemukakan bahwa masalah adalah sesuatu yangtidak disuk ai
adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau oranglain, in gin
atau perlu dihilangkan.Sedangkan menurut pengertian secara psikolo gis,
belajar merupakansuatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam ti
ngkah laku sebagai hasil dariinteraksi dengan lingkungannya dalam me
menuhi kebutuhan hidupnya.
Pen
gertian belajar dapat didefinisikan “Belajar ialah sesuatu proses yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang barusecara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri d alamintera
ksi dengan lingkungannya”. “Belajar adalah proses perubahan
pengetahuan atau perilaku sebagai hasil dari pengalaman.
Pengalaman ini
terjadi melalui interaksi antara individu dengan lingkungannya” ( Anita

E, Wool Folk, 1995: 196)

Menurut (Garry dan Kingsl


ey, 1970: 15 ) “Belajar adalah proses tingkahlaku (dalam arti luas),
ditimb ulkan atau diubah melalui praktek dan latihan”.
Sedangkan menurut Gagne (1984: 77) bahwa “belajar adalah suatu
pros es
dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pen
galaman”. Dari definisi masalah dan belajar maka masalah belajar
dapat diartikan
atau didefinisikan sebagai berikut.“Masalah belajar adalah suatu kondisi
tertentu yang dialami oleh siswa dan menghambat kelancaran proses ya
ngdilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
ya ng baru
secara keseluruhan”. Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan
keada an
dirinya yaitu berupa kelemahan-
kelemahan dan dapat juga berkenaan denganlingkungan yang tidak
men guntungkan bagi dirinya. Masalah-
masalah belajarini tidak hanya dialami oleh siswa-
siswa yang lambat saja dalam belajarnya,tetapi juga dapat menimpa
sis wa-siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-
rata normal, pandai atau cerdas.

B.MASALAH-MASALAH DALAM BELAJAR

1.Sikap Terhadap BelajarSikap merupakan kemampuan memberikan pen


ilaian tentang sesuatuyang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adan
ya penilaian tentangsesuatu mengakibatkan terjadinya sikap menerima,
menolak, ataumengabaika. Siswa memperoleh kesempatan belajar.Mes
kipun demikian,siswa dapat menerima, menolak,atau mengabaikan kese
mpatan belajartersebut sebagai Ilustrasi. Seorang siswa yang tidak lulus
ujian matematikamenolak ikut ulangan di kelas lain. Sikap menerima,
menolak, ataumengabaikan suatu kesempatan belajar merupakan urusan
pribadi siswa.Akibat penerimaan, penolakan,atau pengabaian kesempatan
belajar tersebutakan berpengaruh pada perkembangan kepribadian. Oleh
karena itu, ada baiknya siswa mempertimbangkan masak-masak akibat
sikap terhadap belajar.2.

Motivasi BelajarMotivasi belajar merupakan kekuatan mental yang


mendorongterjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapat
menjadilemah. Lemahnya motivasi, atau tiadanya motivasi belajar
akanmelemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya, mutu hasil belajar akan
menjadirendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu di
perkuatterus menerus. Agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat.
Padatempatnya diciptakan suasana belajar yang menggembirakan.3.
Konsentrasi BelajarKonsentrasi belajar merupakan kemampuan
memusatkan perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut
tertuju pada isi bahan dasar belajar maupun proses memperolehnya.
Untuk memperkuat perhatian pada pelajaran, guru perlu menggunakan
bermacam-macam strategi belajarmengajar dan memperhitungkan
waktu belajar serta selingan istrahat.Dalam pengajaran klasikal,
menurut Rooijakker, kekuatan perhatian selama
tiga puluh menit telah menurun. Dia menyarankan agar guru memberika
nistrahat selingan selama beberapa menit. Dengan selingan istrahat
ters ebut, proses belajar siswa akan meningkat kembali.4.
Mengolah Bahan BelajarMengolah bahan belajar merupakan kemapuan
siswa untuk menerimaisi dan cara pemeroleh ajaran sehingga menjadi b
ermakna bagi siswa. Isi bahan belajar merupakan nilai-
nilai dari suatu ilmu pengetahuan, nilaiagama, nilai kesusilaan, serta
nilai kesenian. Kemampuan siswa dalammengolah bahan pelajaran
menjadi makin baik jika siwa berperan aktifselama proses belajar .
FAKTOR KEMUNCULAN MASALAH
Menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses
perkembangan.Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami
perkembangan.Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu, baik yang
berasal dari siswasendiri maupun pengaruh dari lingkungannya.
Berdasarkan teori ini hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa
itu sendiri dan lingkungannya.Pertama, siswa ; dalam arti kemampuan
baik berpikir atau tingkah lakuIntelektual, motivasi, minat dan kesiapan
siswa baik jasmani maupun rohani,kedua lingkungan ; yaitu sarana dan
prasarana, kompeternsi guru, kreativitasguru, sumber-sumber belajar,
metode serta dukungan lingkungan, keluarga, danlingkungan.Pendapat
yang senada dikemukakan oleh Walsiman (2007:158), hasil belajar
yang dicapai oleh peserta didik, yang mempengaruhi baik
internalmaupun eksternal, sebagai berikut :
1.Faktor Internal ; Faktor internal merupakan faktor yang bersumber
daridalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan
belajarnya.Faktor internal ini meliputi, kecerdasan, minat dan
perhatian, motivasi belajar, dan ketekunan sikap.
2.Faktor eksternal ; faktor yang berasal dari peserta didik yang
memengaruhihail belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat,
keluarga berpengaruhterhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-
marit terhadapekonominya, pertengkaran suami istri, perhatian orang tua
yang kurangterhadap anaknya serta kebiasaan sehari-hari berperilaku
yang kurang baikdari orang tua dalam kehidupan sehari-hariberpengaruh
dalam hasil belajar peserta didikSelanjutnya dikemukakan oleh Wasliman
(2007:159) bahwa sekolahmerupakan salah satu faktor yang ikut
menentukan hasil belajar siswa. Semakintinggi kemampuan belajar siswa
dan kualitas pengajar disekolah, maka semakintinggi pula hasil belajar
siswa.Kualitas pengajar disekolah sangat ditentukan oleh guru, sebagai
mandikemukakan oleh Wina Sanjaya (2006:50), bahwa guru adala
komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suau strategi
pembelajaran.Berdasarkan pendapat ini dapat ditegaskan bahwa suatu
fakor eksternal yangsangat berperan memengaruhi hasil belajar siswa
adalah guru. Guru dalam proses pembelajaran memegang peran yang
sangat penting. Peran guru, apalagiuntuk siswa pada usia sekolah dasar,
tak mungkin dapat diganti oleh perangkatlain seperti televisi, radio, dan
komputer. Sebab, siswa adalah organisme yangdapat berkembang yang
memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa.Menurut Dunkin dalam
Wina Sanjaya (2006:51), terdapat sejumlah aspekyang dapat
memengaruhi kualitas proses pembelajaran dilihat dari faktor guruyaitu :

1. Tamher Formative Experience,


Meliputi jenis kelamin serta semua pengalaman hidup guru yang
menjadi latar belakang sosial mereka. Yangtermasuk ke dalam aspek
ini diantaranya tempat asal kelahiran gurutermasuk suku, latar belakang
budaya, dan adat istiadat2.
Teacher Training Experience,
Meliputi pengalaman yang berhubungandengan akivitas dan latar
belakang pendidikan guru, misalnya pengalamanlatihan
profesional, tingkat pendidikan, dan pengalaman jabatan3.
Teacher Properties,
Adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat yang dimiliki
guru terhadap siswa, kemampuan terhadap profesinya, sikapguru
terhadap siswa, kemampuan dan intelegensi guru, motivasi
dankemampuan dalam pengelolaan pembelajaran termasuk di
dalamkemampuan dalam merencanakan dan evaluasi pembelajaran
maupunkemampuan dalam penguasaan materiDemikian, semakin
jelaslah bahwa keberhasilan belajar siswa merupakanhasil dari suatu
proses yang didalamnya terlibat sejumlah faktor yang mempengaruhi.
Tinggi rendahnya hasil belajar seseorang dipengaruhi olehfaktor-faktor
tersebut. Ruseffendi (1991:7) mengidentifikasi faktor-faktor
yangmemengaruhi hasil belajar ke dalam sepuluh macam, yaitu :
Kecerdasan,kesiapan anak, bakat anak, kemauan belajar, minat anak,
model penyajianmateri, pribadi dan sikap guru, suasana belajar,
kompetensi guru dan kondisimasyarakat.Dari kesepuluh faktor yang
dapat memengaruhi keberhasilan siswa belajar, terdapat faktor yang
dapat dikatakan hampir sepenuhnya tergantung pada siswa. Faktor-
faktor itu adalah kecerdasan anak, kesiapan anak, dan bakatanak.
Faktor yang sebagian penyebabnya hampir sepenuhnya tergantung
padaguru, yaitu : kemampuan (kompetensi), suasana belajar dan
kepribadian guru.Kiranya dapat dikatakan bahwa keberhasilan siswa
dalam belajar tergantung pada faktor dari dalam siswa dan faktor dari
luar siswa. Hal ini sejalan denganyang dikatakan oleh Sudjana
(1989:39), bahwa hasil belajar yang dicapai olehsiswa dipengaruhi oleh
dua faktor utama, yaitu faktor lingkungan. Faktor yangdatang dari diri
siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktorkemampuan siswa
besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa

1.Kecerdasan AnakKemampuan inteligensi seseorang sangat memenga


ruhi terhadap cepatdan lambatnya penerimaan informasi serta terpecah
kan atau tidaknya suatu permasalahan. Kecerdasan siswa sangat memb
antu pengajar untukmenentukan apakah siswa itu mampu mengikuti pel
ajaran yang diberikandan untuk meramalkan keberhasilan siswa setelah
mengikuti pelajaranyang diberikan meskipun tidak akan terlepas dari fak
tor lainnya.Kemampuan merupakan potensi dasar bagi pencapaian hasil
belajaryang dibawa sejak lahir. Alferd Binnet membagi inteligensi ke dala
m tigaaspek kemampuan, yaitu : direction, adaptation, dan cristicism. Pe
rtama,direction artinya kemampuan untuk memusatkan kepada suatu m
asalahyang dipecahkan. Kedua, adaptation artinya kemampuan
untukme ngadakan adaptasi terhadap suatu masalah yang dihadapinya
secarafle ksibel didalam menghadapi masalah. Ketiga, cristicism
artinyakemampu an untuk mengadakan kritik, baik terhadap masalah
yangdihadapi maup un terhadap dirinya sendiri.
2.Kesiapan atau kematanganKesiapan atau kematangan adalah
tingkat perkembangan dimanaindividu atau organ-
organ sudah berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam proses belajar, ke
matangan atu kesiapan ini sangat menentukankeberhasilan dalam belaj
ar tersebut. Oleh karena itu, setiap upaya belajarakan lebih berhasil jika
d ilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan
Individu, karena kematangan ini erat hubungannya dengan
masalah minatdan kebutuhan anak
3.Bakat AnakMenurut Chaplin, yang dimaksud dengan bakat adalah
kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masayang akan datang. Dengan demikian,
sebetulnya setiap orang memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk
prestasi sampai tingkat tertentu.Sehubungan dengan hal tersebut, maka
bakat akan dapat memengaruhitinggi rendahnya prestasi belajar.
4.Kemauan BelajarSalah satu tugas guru yang kerap sukar
dilaksanakan ialah membuatanak menjadi mau belajar atau menjadi giat
untuk belajar. Keenggahansiswa untuk belajar mungkin disebabkan
karena ia belum mengerti bahwa belajar sangat penting untuk
kehidupannya kelak. Kemauan belajar yangtinggi disertai dengan rasa
tanggung jawab yang besar tentunya berpengaruh positif terhadap hasil
belajar yang diraihnya. Karena kemauan belajar menjadi salah satu
penentu dalam mencapai keberhasilan belajar.
5.MinatSecara sederhana, minat berarti kecenderungan dan
kegairahan yangtinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Seorang siswa yangmenaruh minat besar terhadap pelajaran akan
memusatkan perhatiannyalebih banyak daripada siswa yang lainnya.
Kemudian karena pemusatan
Perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan
siswatadi untuk belajar lebih giat lagi, dan akhirnya mencapai
prestasi yangdiinginkan.
6.Model Penyajian Materi PelajaranKeberhasilan siswa dalam belajar
tergantung pula pada model penyajian materi. Model penyajian
materi yang menyenangkan, tidakmembosankan, menarik, dan
mudah dimengerti oleh para siswa tentunya berpengaruh secara
positif terhadap keberhasilan belajar.
D.CIRI-CIRI ANAK YANG BERMASALAH DALAM BELAJAR
1.Susah diatur dan diajak bekerjasamaHal yang paling nampak adalah
anak akan membangkang, ankansemaunya sendiri, mulai mengatur
tidak mau ini dan itu. Pada fase ini anaksangat ingin memegang kontrol
mulai ada pemberontakan dari dalamdirinya. Hal yang dapat kita
lakukan adalah memahminya dan kitasebaiknya menanggapinya
dengan kondisi emosi yang tenang.
2.Kurang terbukanya kepada orang tua saat orang tua bertanya
kepada anak,
Gimana sekolahnya? Anak menjawab “biasa saja” (menjawab dengan
Malas), namun anehnya ada temannya yang terbuka kepada orang
tuanya,aneh bukan ? ini adalah ciri ke 2 , pada saat ini dikatakan
figure orang tuatergantikan dengan orang lain (teman , pacar ,
ataupun ketua gengnya, danlain-lain) saat ini terjadi kita sebagai
orang tua hendaknya mewasdiri danmulai mengganti pendekatan kita.
3.Menanggapi negatif
Aat anak mulai sering berkomentar “biarin aja dia memang
jelekkok” tanda harg
A diri anak yang terluka. Harga diri yng rendah salah satucara untuk
naik ketempat yang lebih tinggi mencari pijakan. Sama saatharga diri
kita rendah maka cara paling mudah untuk menaikan harga dirikita
adalah dengan mencela orang lain. Harga diri adalah kunci
suksesdimasa depan anak
4. Menarik diriSaat anak terbiasa dan sering menyendiri asyik dengan
dunianyasendiri dan dia tidak ingin ada orang lain tahu tentang dirinya
(menarikdiri). Pada kondisi ini orang tua sebaiknya segera melakukan
upaya pendekatan kepada sang anak. Setiap manusia ingin
dimengerti, bagaimanacara mengerti kondisi ini biasanya anak merasa
ingin diterima apa adanya dimengerti
Semengertinya dab sedalam-dalamnya.
5.Menolak kenyataan
Pernah mendengar qoute seperti “aku ini bukan ora
Ng pintar, aku ini
Bodoh “,aku ga bisa, aku ini tolol“ ini hampir sama dengan nomer 4 yaitu

Kasus harga diri dan biasanya kasus ini ( menolak kenyataan )


berasal dari
Proses disiplin yang salah. Contoh : masak gitu aja gak bisa sih “
kan Mama sudah kasih contoh berulang-ulang
6.Menjadi pelawakSuatu kejadian disekolah ketika teman-temannya
tertawa karenaulahnya dan anak tersebut merasa senang, tetapi jika
berulang-ulangmungkin itu masalah, tetapi jika berulang-ulang dia
tidak mau kembaliketempat duduk dan mencari-cari kesempatan untuk
mencari pengakuandan penerima dari teman-temannya maka kita
sebagai orang tua tidakmendapatkan rasa diterima dirumah
7.Cari perhatianSuka menjadi pusat perhatian, bicara terlalu banyak
mementingkantampilan fisik, tampilan berlebihan, sangat demonstratif,
dan bersikap sok jago.
8.Suka cari alasanSuka membntah yang penting asal bedan dan
jika perlu berbohong
9.Menghindari tanggung jawabSulit bangun tidur sendiri, suka
menunda pekerjaan tidak tepat janji.
10.Perkembangan Bahasa yang LambatAnak-anak dengan kesulitan
belajar pada umumnya memiliki riwayat perkembangan bahasa dan
berbicara yang lebih lambat dibanding anakseusianya. Kosa kata yang
dimilikinya cenderung terbatas dan lebih sedikitdibanding anak
sebayanya, sehingga sering mengalami kesulitan bahkankurang tepat
dalam mengekspresikan apa yang diinginkannya. Tidak jarangmereka
juga mengalami kesulitan dalam memahami instruksi yang
palingsederhana sekalipun, ataupun memahami beberapa perintah
yang diberikansekaligus.
11.Rendahnya Koordinasi MotorikAda beberapa indikasi
ketidakterampilan motorik kasar seperticanggung dalam melompat,
mudah jatuh ketika berlari maupun tidak bisamemanjat, dll. Juga
ketidakterampilan dalam koordinasi motorik halusnyaseperti mengalami
kesulitan dalam mengikat tali sepatu, memasukkankancing baju, kurang
terampil dalam menggunakan gunting maupun pensil,dll. Demikian pula
dalam mengikuti dan mengenali arah.
12.Gangguan Pemusatan PerhatianRendahnya pemusatan perhatian
anak sering nampak denganmudahnya anak beralih pada satu kegiatan
satu ke kegiatan lainnya, sukarmenyelesaikan tugas yang sederhana
sekalipun karena rentang perhatiannya yang pendek, membutuhkan
banyak perhatian dan dukungandari lingkungan untuk penyelesaian
tugas-tugasnya.Kontrol dan pengorganisasian diri yang buruk sering
membuat merekanampak kurang sabaran (impulsif), mau menangnya
sendiri, semau gue dansulit mengikuti aturan maupun rutinitas, sehingga
nampak tidak mampu bertanggung jawab dibanding anak-anak
sebayanya.
13.Usia Sekolah Pada usia sekolah gambaran kesulitan sekolah
ini semakin nyata.Gambaran yang tampak dapat dikelompokkan
pada beberapa ciri
Kekurangan persepsi visual. Kekurangan pada bagian ini dapatdikenali
karena anak nampak bermasalah untuk mempelajari abjad dansering
terbalik melihat huruf-huruf tertentu seperti b/d, p/q, m/w maupunangka
seperti 2, 3, 4, 5, 7, 9. Konsep membaca, mengeja, dikte danmenghitung
mereka nampak lebih lambat dibading anak lain. Ketika diajarmembaca
mereka cepat bosan, sering menguap dan mengatakan matanya perih
untuk melihat huruf.Kekurangan persepsi visual motor. Lambatnya anak
menyalin tulisandari papan tulis ke bukunya merupakan ciri khas
kekurangan pada persepsivisual motor. Akhirnya anak sering
ketinggalan dalam mengerjakan tugasdibanding temannya dan prestasi
sekolahnya nampak memburuk.Buruknya kualitas tulisan, cenderung
tidak rapi dan keluar dari garis, sukarmengikuti garis ketika menggunting
merupakan ciri lainnya padakekurangan bagian ini.Kekurangan persepsi
auditor. Sukar untuk membedakan beberapahuruf yang hampir memiliki
kesamaan bunyi seperti b/p, d/t, v/f, lambatdalam menangkap
pembiacaraan dalam kecepatan yang normal meskipundapat
memahaminya bila diberikan pengulangan dengan kecepatan yanglebih
lambat atau sukar mengenali suara yang umum atau bahkan
seringkalididengarnya merupakan ciri pada kurangnya persepsi auditori
ini.Rendahnya kemampuan mengingat. Mereka biasanya
mengalamikesulitan untuk mempertahankan apa yang dilihat dan
didengarnya dalam
waktu yang cukup lama, rendah ingatan jangka panjangnya, yangseringk
ali bertahan hanyalah ingatan jangka pendeknya, itu pun seringterlupaka
n ketika ditanyakan kembali di lain hari. Pada akhirnya pengetahuan yan
g mereka miliki pada umumnya menjadi sangat terbatas.Ini sering sanga
t menjengkelkan bagi para guru dan orangtua karena apayang barusan di
terangkan dan mampu dihapalkan sudah dilupakannya,yang kemarin diaj
arkan hari ini sudah tidak mampu diingatnya.Lambatnya pemahaman ko
nsep. Gambaran tampak pada bagian iniadalah anak tidak mampu ''mem
baca'' situasi sosial, tidak memahami bahasa tubuh maupun humor. Ber
hubungan dengan konsep waktu mereka juga biasanya sukar membeda
kan arti kemarin, tadi, besok,sebelum/sesudah maupun konsep "cepat"K
ekurangan hubungan spasial dan kesadaran tubuh. Gerakan anakyang n
ampak canggung, mudah terantuk dan jatuh, sukar memahamikonsep ki
ri-kanan, atas-bawah, pertama-terakhir, depan-
belakangmeruapakan ciri yang paling khas pada aspek ini. Mereka juga s
eringtersesat dan kebingungan dalam lingkungan yang justru mereka ke
nalseperti rumah atau sekolah. Sangat ceroboh sehingga sering kehilang
an barang seperti pensil, buku, dll. serta sangat berantakan dan tidak tert
atarapi merupakan ciri lain yang bisa diamati.Pada umumnya anak-
anak dengan kesulitan belajar ini memiliki tarafkecerdasan normal, bahk
an sering di atas normal. Mereka hanya Memerlukan cara pembelajaran
yang berbeda (learning difference) sesuaidengan perbedaan fungsi otak
dan kekurangan yang dimilikinya.Memeriksakan anak ke seorang ahli
perkembangan anak secaramultidispliner (dokter anak, psikiater, psikolog,
pedagog, dll) merupakancara untuk melihat kekurangan yang mereka
tunjukkan, sehingga dapatmengenali pula gaya belajar anak

BAB III KESIMPULAN DAN SARANA.

KESIMPULAN
1. Masalah-Masalah Dalam
Belajar a.Sikap Terhadap
Belajar b.Motivasi Belajar
c.Konsentrasi Belajard.

Mengolah Bahan Belajar


2.Faktor Kemunculan MasalahYang mempengaruhi baik
internal maupun eksternal, sebagai berikut:
a.Faktor Internal ; Faktor internal merupakan faktor yang bersumber
daridalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan
belajarnya.Faktor internal ini meliputi, kecerdasan, minat dan
perhatian, motivasi belajar, dan ketekunan sikap.
B.Faktor eksternal ; faktor yang berasal dari peserta didik
yangmemengaruhi hail belajar yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat,keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Keluarga yangmorat-marit terhadap ekonominya, pertengkaran suami
istri, perhatianorang tua yang kurang terhadap anaknya serta kebiasaan
sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua dalam
kehidupan sehari-hariberpengaruh dalam hasil belajar peserta didik

B. SARAN
Dari pembahasan diatas, maka diharapkan kepada para guru
agar lebihmenyelenggarakan pembelajaran yang optimal
terhadap anak didiknya danmemberikan pemahaman yang lebih
luas tentang arti belajar itu sendiri. Selainitu diharapkan juga
kepada guru selaku pendidik untuk tidak hanya

DAFTAR PUSAKA

Buku belajar dan pembelajar Dr Dimyanti, Drs. Mudjiono,


Penerbit : RINEKACIPTABuku Belajar dan Pembelajaran , Dr.
Ahmad Susanto, M.Pd, Penerbit : PrenadamediaGroupDimyati,
Mudjiono.1994.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Dirjen
Dikti.(
www.pendidikankarakter.com)http://www.sekolahdasar.net
/2008/05/mengenali-kesulitan-belajar-pada-
anak.html#ixzz4MGrIeBL7

Anda mungkin juga menyukai