Volume 19 Nomor 3 93
ABSTRAK
ABSTRACT
Telepharmacy is a service for providing pharmaceutical care through the use of telecommunications
and information technology to patients remotely. The purpose of this article review is to analyze the
importance of telepharmaceutical services during the Covid-19 period by providing a brief description
of the meaning of telepharmacy, how to implement telepharmacy, the role of pharmacists in telepharmacy
and the evaluation results of telepharmacy from several countries such as Australia, the United States,
Spain and United Arab Emirates. The methods were carried out by searching electronically through
the Google Scholar website, Pubmed, Science direct, Nature, NCBI. Keywords used during the search
process include “Telefarmasi”, “Telepharmacy”, “Telepharmacy in Pandemic” and “Telepharmacy
in Covid-19 Pandemic.” There were a total of 181 journals and only 23 journals and 2 government
regulations that fulfilled the inclusion criteria. From this review, it can be seen that telepharmacy can
help to maximize the pharmaceutical services during the Covid-19 pandemic, and with the evaluation
results from other countries, it is hoped that this can be used as a reference for Indonesia in making
integrated policies and procedures to implement telepharmaceutical services in the future.
Keywords: Telepharmacy, the role of pharmacist, telepharmacy evaluation
Farmaka
Volume 19 Nomor 3 94
sendiri belum ditentukan secara seragam 2020; Margusino-Framiñán et al, 2020; Yemm et
dalam pelaksanaannya di Indonesia. Namun, al, 2020).
pelayanan telefarmasi ini dapat dilakukan secara Langkah-langkah yang bisa
seragam dengan mencakup kegiatan, diantaranya diimplementasikan pada saat melakukan
(Alexander et al, 2017): pelayanan telefarmasi rawat jalan, diantaranya:
1. Perawatan pasien; 1. Memasukkan data diri seperti nomor identitas,
2. Pemasukan data dan verifikasi pesanan obat; nama pasien, nomor ponsel, alamat lengkap
3. Pemilihan obat dan verifikasi persiapan; serta resep yang dimiliki secara daring
4. Pelayanan informasi obat. 2. Apoteker di tempat jarak jauh akan menerima
Selain itu, terdapat hal-hal yang harus permintaan online dan mulai memprosesnya
diperhatikan dalam melaksanakan pelayanan dengan memeriksa kesesuaian resep dalam
telefarmasi di rumah sakit ataupun apotek hal dosis, rute, frekuensi, dan potensi interaksi
komunitas, seperti (Canadian Society of Hospital obat-obat.
Pharmacists, 2018): 3. Apoteker harus memastikan bahwa pasien
1. Kebijakan dan prosedur; memiliki resep yang sah dari dokter yang
2. Sumber daya manusia; merawat.
3. Teknologi; 4. Jika diperlukan, permintaan perpanjangan
4. Capaian kualitas. pendindakan medis akan dimulai melalui
Seluruh kebijakan dan prosedur harus layanan telemedicine.
divalidasi, disetujui, dan ditinjau secara teratur 5. Lalu obat dilakukan penyiapan obat dan
oleh personel yang ditunjuk sebagai penanggung penempelan label obat yang berisi petunjuk
jawab. Personil juga harus mematuhi dan penggunaan.
memahami kebijakan dan prosedur yang telah 6. Apoteker akan melakukan pengecekan ulang
ditetapkan. Peralatan yang digunakan dengan pengiriman paket resep yang akan diambil
teknologi telefarmasi harus sesuai dengan tujuan oleh perusahaan kurir.
dan harus mampu mendukung pengiriman 7. Perwakilan perusahaan kurir akan mengambil
layanan berkualitas tinggi yang disediakan pengiriman obat melalui pemindaian barcode
melalui telefarmasi. yang ditunjuk untuk menjamin semua
Pelayanan telefarmasi sudah berjalan pengiriman yang telah disiapkan diambil.
dengan baik di beberapa negara seperti Amerika 8. Setelah kiriman diambil oleh perusahaan
Serikat, Australia dan Kanada (Baldoni et al, kurir, pesan SMS ataupun pesan elektronik
2019), Spanol (Margusino-Framiñán et al, 2020), akan dikirimkan kepada pasien untuk
Uni Emirat Arab juga sudah melaksanakan memberitahukan rincian pengiriman.
pelayanan telefarmasi dengan prosedur yang 9. Setiap pengiriman yang dikirimkan ke pasien
sudah ditetapkan (Asseri et al, 2020) dengan harus dipindai oleh perusahaan kurir untuk
membagi alur kerja menjadi pelayanan telefarmasi menjamin pengiriman ke pasien yang benar.
rawat jalan dan pelayanan telefarmasi rawat inap. 10. Tanda tangan elektronik diimplementasikan
Pelayanan telefarmasi yang dilaksanakan pada oleh perusahaan kurir setelah diterima oleh
negara-negara tersebut juga cukup membuat para pasien.
pasien merasa puas (Feng et al, 2020; Li et al, 11. Ketika pasien mengambil pengiriman obat
Farmaka
Volume 19 Nomor 3 99
mereka, pasien akan menerima sesi konseling 7. Komunikasi antara apoteker jarak jauh dan
dari apoteker yang sudah terlatih melalui penyedia layanan kesehatan lainnya dilakukan
video interaktif. melalui sistem notifikasi rumah sakit.
12. Selain itu, terdapat akun percakapan online 8. Semua obat pasien COVID-19 yang disetujui
seperti Whatsapp Bisnis untuk membantu sesuai protokol rumah sakit ditempatkan di
menjawab semua kekhawatiran terkait dalam lemari khusus yang ditujukan hanya
pasien yang bisa langsung ditanyakan kepada untuk bangsal isolasi untuk meminimalkan
apoteker. risiko kontaminasi silang.
13. Terakhir, perusahaan kurir menyediakan alat 9. Kemudian, apabila obat sudah diterima di
evaluasi online bagi pasien untuk membantu bangsal perawat utama mengirimkan gambar
kami memantau layanan yang diberikan bahwa obat telah diterima, dan apabila terdapat
dalam hal keamanan dan kualitas. pertanyaan terkait pengobatan, pertanyaan
Terdapat pula langkah-langkah lainnya dapat disisipkan juga melalui email yang
untuk pasien rawat inap, yaitu: kemudian apoteker akan menjawab sesuai
1. Pesanan dokter diterima dari sistem informasi dengan kebijakan rumah sakit.
komputer yang sudah tersedia. Langkah-langkah diatas dapat dijadikan
2. Apoteker melalui akses jarak jauh meninjau acuan tatalaksana pelayanan telefarmasi pada
dan memverifikasi pesanan yang dikirimkan masa pandemi Covid-19 kepada pasien isolasi
dari jarak jauh dari sistem informasi komputer. mandiri maupun yang diisolasi di rumah sakit
3. Obat kemudian disiapkan dan dilengkapi (Asseri et al, 2020).
menggunakan label.
4. Apoteker meninjau gambar dan memeriksa Peran Apoteker di Telefarmasi
kesesuaian resep dalam hal dosis, rute, dan Dalam pelayanan telefarmasi apoteker
frekuensi, mengidentifikasi kontraindikasi, berperan aktif dalam menyampaikan informasi
interaksi potensial, atau masalah terkait terkait pelayanan farmasi. Diketahui bahwa
lainnya. Jika masalah muncul apoteker dampak pelayanan telefarmasi telah menunjukkan
menghubungi penulis resep seperti biasa bahwa keterlibatan apoteker dalam tinjauan jarak
5. Jika resep disetujui, apoteker mulai meracik jauh untuk pemesanan obat (Schneider, 2013),
dan kemudian memasukkan obat ke dalam dan dapat dilihat secara menyeluruh pada Tabel 2.
keranjang yang ditentukan atau menyetujui Pelaksanaan telefarmasi dilakukan oleh
obat untuk dikeluarkan. tenaga kesehatan apoteker dengan jangkauan
6. Untuk menjamin keselamatan pasien yang pelayanan meliputi pelayanan resep elektronik
terpelihara selama proses ini, akses jarak yang didalamnya termasuk peninjauan pesanan
jauh menjamin akses penuh ke semua obat, konseling, edukasi, pemberian informasi
sumber daya rumah sakit yang mencakup obat, serta pemantauan terapeutik obat, selain
laboratorium, serta catatan kemajuan itu digunakan untuk komunikasi dengan penulis
pasien, untuk memungkinkan apoteker jarak resep, serta digunakan untuk media dalam
jauh memeriksa dan memverifikasi resep membantu pelaksanaan pemantauan sediaan
kesesuaian dalam hal dosis, frekuensi, durasi, farmasi, alat kesehatan dan badan medis habis
dan interaksi obat-obat. pakai (BMHP) (Hedima dan Okoro, 2020).
Farmaka
Volume 19 Nomor 3 100