LAPORAN PENDAHULUAN
INTRANATAL CARE (INC)
Oleh:
ISRAWATI.S.Kep
70900121036
CI LAHAN CI INTITUSI
( ) ( )
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan
Pendahuluan Intranatal care” yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Maternitas. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada seluruh
pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar.
Israwati, S.Kep
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
KONSEP DASAR PERSALINAN..........................................................................3
A. Definisi Persalinan........................................................................................3
B. Sebab Terjadinya Persalinan.........................................................................3
C. Faktor-faktor yang Memengaruhi Persalinan...............................................5
D. Proses Persalinan...........................................................................................8
BAB II....................................................................................................................15
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN INTRANATAL CARE.........................15
A. Pengkajian...................................................................................................15
B. Diagnosis Keperawatan...............................................................................18
C. Rencana Keperawatan.................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................39
BAB I
A. Definisi Persalinan
His Palsu
His palsu adalah kontraksi uterus yang tidak efisien atau spasme usus,
kandung kencing dan otot-otot dinding perut yang terasa nyeri. His palsu
timbul beberapa hari sampai satu bulan sebelum kehamilan cukup bulan.
His palsu dapat merugikan yaitu dengan membuat lelah pasien sehingga
pada waktu persalinan sungguhan mulai pasien berada dalam kondisi yang
jelek, baik fisik maupun mental.
3. Passenger (janin)
Passanger terdiri dari janin dan plasenta. Janin merupakan passangge
utama dan bagian janin yang paling penting adalah kepala karena bagian
yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin. Posisi dan besar
kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan. Kelainan-kelainan yang
sering menghambat dari pihak passangger adalah kelainan ukuran dan
bentuk kepala anak seperti hydrocephalus ataupun anencephalus, kelainan
letak seperti letak muka atau pun letak dahi, kelainan kedudukan anak
seperti kedudukan lintang atau letak sungsang.
4. Psikologi
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah
benar-benar terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa
bangga bias melahirkan atau memproduksi anaknya. Mereka seolah-olah
mendapatkan kepastian bahwa kehamilan yang semula dianggap sebagai
suatu “ keadaan yang belum pasti “ sekarang menjadi hal yang nyata.
Psikologis meliputi :
a. Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual
b. Pengalaman bayi sebelumnya
c. Kebiasaan adat
d. Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu
D. Proses Persalinan
A. Pengkajian
B. Diagnosis Keperawatan
c. Penyebab
1) Perubahan sirkulasi
2) Perubahan status nutrisi (kelebihan atau kekurangan)
3) Kekurangan/kelebihan volume cairan
4) Penurunan mobilitas
5) Bahan kimia iritatif
6) Suhu lingkungan yang ekstrim
7) Faktor mekanis (mis.penekanan pada tonjolan tulang, gesekan)
atau faktor elektris (elektrodiatermi, energi listrik bertegangan
tinggi)
8) Efek samping terapi radiasi
9) Kelembapan
10) Proses penuaan
11) Neuropati perifer
12) Perubahan pigmentasi
13) Perubahan hormonal
14) Kurang terpapar informasi tentang upaya
mempertahankan/melindungi integrasi jaringan
9. Masalah Keperawatan: Risiko Cedera pada Ibu
a. Definisi
Berisiko mengalami bahaya atau kerusakan fisik pada ibu selama masa
kehamilan sampai dengan proses persalinan.
b. Faktor Risiko
1) Besarnya ukuran janin
2) Malposisi janin (bahaya posterior)
3) Induksi persalinan
4) Persalinan lama kala I, II, III
5) Disfungsi uterus
6) Efek metode/intervensi bedah selama persalinan
7) Kurangnya dukungan keluarga dan orang tua
8) Kurang adekuatnya observasi dan antisipasi
9) Keterlambatan pengambilan keputusan dan manajemen
10) Skrining dan perawatan prenatal yang tidak adekuat
11) Kecemasan berlebihan pada proses persalinan
12) Riwayat cedera pada persalinan sebelumnya
13) Usia ibu (<15 tahun atau >35 tahun)
14) Paritas banyak
15) Perubahan hormonal
16) Perubahan postur tubuh
17) Ketuban pecah
18) Proses infeksi
19) Penyakit penyada
20) Masalah kontraks
c. Kondisi Klinis Terkait
1) Posisi tubuh lordosis
2) Kelelahan
3) Ketuban pecah
4) Penurunan kadar hemoglobin
C. Rencana Keperawatan
Intervensi Rasional
Manajemen Nyeri
Observasi Observasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, -Untuk mengetahui keadaan
durasi, frekuensi, kualitas, umum klien
intensitas nyeri - Untuk memudahkan tindakan
- Identifikasi skala nyeri selanjutnya
- Untuk memudahkan dalam
- Identifikasi respon nyeri non pemberian intervensi
verbal - Untuk memudahkan dilakukan
intervensi
- Identifikasi faktor yang -Mengetahui persepsi klien
memperberat dan memperingan mengenai nyeri
nyeri -Mengetahui sejauh mana nyeri
-Identifikasi pengetahuan dan mempengaruhi kualitas hidup
keyakinan tentang nyeri klien khususnya aktivitas sehari-
-Identifikasi pengaruh nyeri pada hari
kualitas hidup -Memantau sejauh mana
keberhasilan terapi yang
-Monitor keberhasilan terapi diberikan
komplementer yang sudah -Untuk mengetahui efek samping
diberikan pemberian analgetik
-Monitor efek samping analgetik Teraupetik
-Untuk membantu menurunkan
Teraupetik nyeri
- Berikan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
(mis.TENS, hypnosis, akupresur,
terapi music, biofeedback, terapi
pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
terbimbing, kompres -Untuk menghindari terjadinya
hangat/dingin) memperberat nyeri
-Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.suhu- Mengoptimalkan pasien untuk
istirahat
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur-Untuk menentukan strategi
meredakan nyeri
-Pertimbangkan jenis dan sumber Edukasi
nyeri dalam pemilihan strategi - Pendidikan kesehatan dapat
meredakan nyeri meningkatkan pemahaman klien
Edukasi - Meningkatkan pengetahuan
- Jelaskan penyebab, periode dan klien
pemicu nyeri - Klien paham cara memonitor
- Jelaskan strategi meredakan nyeri nyeri secara mandiri
- Anjurkan memonitor nyeri secara - Membantu klien mengurangi
mandiri nyeri dan meningkatkan
- Ajarkan teknik non farmakologis pengetahuan klien
untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi
Kolaborasi - Obat analgetik dapat
- Kolaborasi pemberian analgetik, mengurangi rasa nyeri
jika perlu
3. Masalah Keperawatan: Ketidaknyamanan Pasca Partum
Tujuan: Setelah dilakukan intervensi selama …x… jam, diharapkan status
kenyamanan pasca partum meningkat dengan Kriteria hasil:
a. Keluhan tidak nyaman menurun
b. Meringis menurun
c. Luka episiotomy menurun
d. Kontraksi uterus menurun
e. Tekanan darah membaik
Intervensi Rasional
Perawatan Kenyamanan
Observasi Observasi
- Untuk menentukan terapi
- Identifikasi perasaan yang tidak
menyenangkan lebih lanjut
Terapeutik Terapeutik
- Berikan posisi yang nyaman - Mengurangi tekanan pada
insisi, meningkatkan
relaksasi dan istirahat
- Ciptakan lingkungan yang - Dengan lingkungan yang
nyaman nyaman pasien akan merasa
rileks dan tenang
Edukasi
Edukasi - Mengurangi ketegangan otot
- Ajarkan terapi relaksasi dan rasa nyeri
- Pernapasan dalam dapat
- Ajarkan latihan pernapasan membantu menguragi rasa
sakit, tekanan darah tinggi,
dan membuat rileks
- Ajarkan teknik distraksi dan
- Untuk mengalihkan rasa
imajinasi terbimbing
sakit pada hal lain
4. Masalah Keperawatan: Hipovolemia
Tujuan: Setelah dilakukan intervensi selama …x… jam, diharapkan status
cairan membaik dengan Kriteria hasil:
a. Turgor kulit meningkat
b. Output urin meningkat
c. Perasaan lemah menurun
d. Frekuensi nadi membaik
e. Tekanan darah membaik
f. Membrane mukosa membaik
g. Kadar Hb membaik
h. Kadar Ht membaik
i. Intake cairan membaik
Intervensi Rasional
Manajemen Hipovolemia
Observasi Observasi
-Periksa tanda dan gejala -Mengetahui kadar naik
hipovolemia (mis.frekuensi nadi turunnya frekuensi tanda dan
meningkat, nadi teraba lemah, gejala pada hipovolemia
tekanan darah menurun, tekanan
nadi menyempit, turgor kulit
menurun, membrane mukosa
kering, volume urine menurun,
hematokrit meningkat, haus, lemah)-Kehilangan cairan yang
-Monitir intake dan output cairan berlebih menyebabkan
peningkatan risiko syok
hipovolemik
Terapeutik Terapeutik
-Hitung kebutuhan cairan -Untuk mengetahui kehilangan
dan kebutuhan cairan
-Berikan posisi modified -Posisi pasien berbaring di
trendelenburg tempat ridur dengan bagian
kepala lebih rendah dari pada
bagian kaki. Untuk melancarkan
aliran darah ke otak
-Pemantauan kebutuhan dasar
-Berikan asupan oral cairan dan menurunkan risiko
Edukasi kekurangan cairan
-Anjurkan memperbanyak asupan Edukasi
oral -Pemantauan kebutuhan dasar
cairan dan menurunkan risiko
-Anjurkan menghindari perubahan kekurangan cairan
posisi mendadak -Untuk mencegah kesalahan
posisi pada pasien dalam
menjalani perencanaan
keperawatan
Kolaborasi Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian cairan IV -Cairan intravena diperlukan
isotonis (mis.NaCl, RL) untuk mengatasi kehilangan
cairan tubuh secara hebat
- Kolaborasi pemberian cairan IV -Untuk membantu mempercepat
hipotonis (mis.glukosa 2,5%, NaCl dalam pemenuhan kebutuhan
0,4%) cairan
- Kolaborasi pemberian cairan - Untuk membantu mempercepat
koloid (mis.albumin, plasmanate) dalam pemenuhan kebutuhan
cairan
- Kolaborasi pemberian produk -Untuk membantu mempercepat
darah dalam pemenuhan kebutuhan
cairan
5. Masalah Keperawatan: Risiko Hipovolemia
Tujuan: Setelah dilakukan intervensi selama …x… jam, diharapkan status
cairan membaik dengan Kriteria hasil:
a. Turgor kulit meningkat
b. Output urin meningkat
c. Perasaan lemah menurun
d. Frekuensi nadi membaik
e. Tekanan darah membaik
f. Membrane mukosa membaik
g. Kadar Hb membaik
h. Kadar Ht membaik
i. Intake cairan membaik
Intervensi Rasional
Manajemen Hipovolemia
Observasi Observasi
-Periksa tanda dan gejala -Mengetahui kadar naik
hipovolemia (mis.frekuensi nadi turunnya frekuensi tanda dan
meningkat, nadi teraba lemah, gejala pada hipovolemia
tekanan darah menurun, tekanan
nadi menyempit, turgor kulit
menurun, membrane mukosa
kering, volume urine menurun,
-Kehilangan cairan yang
hematokrit meningkat, haus, lemah) berlebih menyebabkan
-Monitir intake dan output cairan peningkatan risiko syok
hipovolemik
Terapeutik
Terapeutik -Untuk mengetahui kehilangan
-Hitung kebutuhan cairan dan kebutuhan cairan
-Posisi pasien berbaring di
-Berikan posisi modified tempat ridur dengan bagian
trendelenburg kepala lebih rendah dari pada
bagian kaki. Untuk melancarkan
aliran darah ke otak
-Pemantauan kebutuhan dasar
-Berikan asupan oral cairan dan menurunkan risiko
Edukasi kekurangan cairan
-Anjurkan memperbanyak asupan Edukasi
oral -Pemantauan kebutuhan dasar
cairan dan menurunkan risiko
-Anjurkan menghindari perubahan kekurangan cairan
posisi mendadak -Untuk mencegah kesalahan
posisi pada pasien dalam
menjalani perencanaan
keperawatan
Kolaborasi Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian cairan IV -Cairan intravena diperlukan
isotonis (mis.NaCl, RL) untuk mengatasi kehilangan
cairan tubuh secara hebat
- Kolaborasi pemberian cairan IV -Untuk membantu mempercepat
hipotonis (mis.glukosa 2,5%, NaCl dalam pemenuhan kebutuhan
0,4%) cairan
- Kolaborasi pemberian cairan - Untuk membantu mempercepat
koloid (mis.albumin, plasmanate) dalam pemenuhan kebutuhan
cairan
- Kolaborasi pemberian produk -Untuk membantu mempercepat
darah dalam pemenuhan kebutuhan
cairan
6. Masalah Keperawatan: Risiko Perdarahan
Tujuan: Setelah dilakukan intervensi selama …x… jam, diharapkan tingkat
perdarahan menurun dengan Kriteria hasil:
a. Kelembapan membrane mukosa meningkat
b. Kelembapan kulit meningkat
c. Kognitif meningkat
d. Perdarahan pervaginam menurun
e. Perdarahan pasca operasi menurun
f. Hemoglobin membaik
g. Hematokrit membaik
h. Tekanan darah membaik
i. Denyut nadi apikal membaik
j. Suhu tubuh membaik