BLACK MUSTARD
Dosen Pengampu : Apt. RABIMA.,S.Si.,M.Farm
Disusun Oleh :
FAKULTAS FARMASI
2022
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, maka kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul BLACK MUSTARD dan dengan harapan
semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita sehingga
lebih mengenal tentang apa itu Black Mustard dan penerapannya didalam dunia
farmasi. Makalah ini juga sebagai tugas dari matakuliah farmakologi. Akhir kata
semoga bisa bermanfaat bagi para Mahasiswa, Pelajar, Umum Khususnya pada diri
saya sendiri dan semua yang membaca makalah ini semoga bisa dipergunakan dengan
semestinya.
Jakarta,08 April 2022
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….......2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………….3
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
3.1 GLIKOSINOLAT..........................................................................................8
BAB IV : PENUTUP
3.1 KESIMPULAN......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
4
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas,kita bisa menentukan rumusan masalah yang akan
di bahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Black Mustard termasuk golongan glikosida apa ?
2. Kandungan apa saja yang terkandung dalam Black Mustard ?
3. Apa manfaat Black Mustard dalam dunia kesehatan ?
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Berdasarkan atom apa yang menghubungkan bagian gula dan bukan gula,
maka dikenal 4 macam glikosida yaitu : 1.) O-glikosida, jika atom O
menghubungkan antara bagian gula dan bukan gula. Glikosida ini mudah
hidrolisasi dengan asam dan enzim, 2.) N-glikosida, jika atom N
menghubungkan antara bagian gula dan bukan gula (gugus amino) seperti;
nukleosida, ribosa, purin, visin, dan krotonosida.
Golongan ini sebagian gulanya bukan gula sebenarnya tetapi derivatnya
misal; asam uronik, 3.) C-glikosida, jika atom C menghubungkan antara bagian
gula dan bukan gula. Glikosida ini tahap terhadap hidrolisasi asam. Hidrolisa
dapat terjadi dengan bantuan pemanasan atau oksidator, dan 4.) S-glikosida,
jika atom S menghubungkan antara bagian gula dan bukan gula. Glikosida ini
hanya terdapat pada famili-famili tertentu misal Cruciferae (Waston,2005).
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 GLIKOSINOLAT
a. Uraian Umum
Glikosinolat biasa disebut juga dengan glikosida isotiosianat yang
merupakan glikosida dengan aglikon berupa isotiosianat dan mengandung
unsur S dalam molekulnya. Aglikon ini mungkin derivat alifatik atau aromatik.
Biji-biji dari beberapa tanaman cruciferae mengandung glikosida isotiosianat.
Sebagai contoh dari glikosida ini adalah sinigrin dari black mustard. Hasil
hidrolisis dari glikosida ini adalah minyak mustard. Meskipun kandungan
minyak lemak dari biji-biji tersebut lebih besar dari pada kadar minyak
atsirinya yang terbentuk dari hasil hidrolisisnya, tetapi khasiat dari obat ini
ditentukan oleh minyak atsirinya ( Gunaman dan Mulyani, 2004).
b. Sumber
Black mustard biji masak kering dari Brassica Nigra yang berbentuk
bola dengan garis tengah 1-1,6 mm. Biji yang berwarna cerah. Setelah maserasi
dengan air akan menghasilkan 0,7-1,3% minyak atsiri. Minyak atsiri ini terdiri
dari 90% alil isotiosianat. Biji juga mengandung 27% minyak lemak, 30%
minyak protein, mucilago dan runutan sinapin hidrogn sulfat, abu 4,2-5,7%
(Gunawan dan Mulyani,2004)
8
Gambar 1. Biji Black Mustard
Isotiosianat adalah cairan seperti minyak yang berasa pedas dan bersifat
rubefasient, tetapi karena mudah menguap tidak memberikan rasa yang tajam
pada biji Brassica nigra (L) Koch. Sinigrin merupakan garam kalium dari asam
mironik. Jika dihirdolisa oleh enzim mirosinase akan menjadi alil isotiosinat
(Gunawan dan Mulyani, 2004). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
9
Gambar 3. Reaksi sinigrin enzim mirosinase
10
kandungan beberapa bahan golongan glukosinolat seperti sinalbin, sinigrin dan
sinapin.
Tumbuhan ini diperkirakan berasal dari daerah Laut Tengah timur laut dan
sekarang tersebar hingga India. Di India bijinya digunakan sebagai salah satu
komponen bumbu kari dan sumber minyak masak, walaupun semakin terdesak
oleh sesawi India. Kandungan minyaknya mencapai 30% dan sebagian besar
mengandung asam lemak tak jenuh. Di Eropa Timur dan Kanada biji yang telah
dilepas cangkangnya digunakan sebagai penekan batuk dan mengatasi infeksi
saluran pernapasan bagian atas (ISPA) (George Edward,1990).
b. Taksonomi Mustard
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobiota
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Capparales
Famili : Brassicceae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica nigra (L) W.D.J. Koch
c. Morfologi black mustard
Akar
Sesawi hitam merupakan tanaman musiman (satu-tahunan) yang
bercabang banyak, tinggi 0,5-1,5 m, dengan akar tunggang yang
kokoh.
11
Gambar 4. Akar Black Mustard
Batang
Batang tegak, teret, diameter hingga 1,5 cm, glabrous atau berbulu
kasar, hijau atau sedikit berkilau.
12
pinnatilobed, biasanya dengan 2 lobus bawah dan lobus terminal jauh
lebih besar, daun tengah agak lobus; daun bagian bawah dan tengah
bergigi tidak teratur dan seringkali sebagian berbulu; daun paling atas
sempit-laset, kecil, utuh, tidak berbulu.
Bunga
Bunga biseksual, panjang hingga 8 mm, 4-bagian, kuning cerah, pada
tangkai pendek; sepal 4, elips sempit, 3-4 mm x 1,5 mm, menyebar
horizontal; kelopak 4, cakar-lonjong, 6-8 mm x 2-2,5 mm; benang sari
6, ulir luar 2 lebih pendek, ulir dalam 4 ulir lebih panjang; putik
sedikit lebih pendek dari benang sari terpanjang, dengan sessile,
superior, putik memanjang dan gaya yang diakhiri dengan stigma
semi-bulat
13
Gambar 7. Bunga Black Mustard
Biji
BAB IV
PENUTUP
4.2 KESIMPULAN
Glikosida isotiosianat yang merupakan glikosida dengan aglikon berupa
isotiosianat dan mengandung unsur S dalam molekulnya. Aglikon ini mungkin derivat
alifatik atau aromatik. Biji-biji dari beberapa tanaman cruciferae mengandung
glikosida isotiosianat. Sebagai contoh dari glikosida ini adalah sinigrin dari black
mustard. Hasil hidrolisis dari glikosida ini adalah minyak mustard. Mustard hitam
mengandung minyak lemak (30-35%), kandungannya berkhasiat sebagai glikosida,
sinigrin (kalium mirosinat) bersama enzim mirosin. Kegunan mustard hitam dalam
bidang kesehatan adalah sebagai local irritant dan emetik.
4.3 SARAN
14
Penulis sangat menyadari bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga penulis membutuhkan saran dan masukan dari pembaca agar bisa
mendukung atau bahkan dapat melengkapinya lagi dengan lebih baik dikemudian hari
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Didik dan S. Mulyani. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid
1.Jakarta : Penebar Swadaya. Hal 66-103.
George Edward. 1990. Mustard. Dalam James Hastings. A Dictionary of the Bible.
Anonim. 1979, Materi Medika Indonesia Jilid I-IV, Direktorat Jenderal Pengawasan
Obat dan Makanan, Jakarta
15
16