Anda di halaman 1dari 7

BAB

PERUBAHAN MATERI DAN PEMISAHAN CAMPURAN


2
1) Petunjuk Belajar
a. Baca dan pahami materi pembelajaran yang tersedia pada modul, dan BTP (Buku Teks
Pembelajaran) sebagai referensi tambahan kalian dapat dilihat pada Erlangga, 2018. IPA
SMK Kelas X; atau buku pegangan lainnya yang relevan.
b. Setelah memahami bacaan, berlatihlah memperluas pengalaman belajar melalui tugas-
tugas atau kegiatan-kegiatan belajar 1, 2 dan 3 baik yang harus kalian kerjakan sendiri atau
berkelompok dengan teman lainnya sesuai instruksi guru.
c. Satu kegiatan belajar dikerjakan pada setiap jam pembelajaran IPAS sesuai jadwal.
d. Kerjakan tugas-tugas di buku kerja yang sudah kalian siapkan sebelumnya.
2) Kegiatan Belajar
Jika kalian sudah memahami apa yang harus kalian lakukan dalam pembelajaran ini, selanjutnya
ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh semangat dan pantang menyerah !!!

Kegiatan Belajar 1
Tujuan :
Pada kegiatan belajar 1 ini, siswa mampu mengidentifikasi sifat zat/materi serta menganalisis
kejadian atau fenomena di lingkungan sekitar yang berkaitan dengan perubahan fisika atau
perubahan kimia.

Rangkuman Materi :
Materi dan Sifat Materi
Materi didefinisikan sebagai segala sesuatu yang memiliki massa, menempati ruang, dan
memiliki sifat dapat dilihat, dicium, didengar, dirasa, atau diraba. Materi dapat berwujup padat, cair,
dan gas. Setiap materi memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat materi menunjukkan ciri atau karakteristik
dari materi itu.
1) Berdasarkan kaitannya dengan perubahan materi, sifat-sifat materi dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu:
a. Sifat fisika (sifat fisis), yaitu sifat yang berhubungan dengan penampilan atau keadaan fisis
materi. Contohnya warna, bau, rasa, titik didih, massa jenis, titik leleh, kekerasan, indeks
bias, dll
b. Sifat kimia, yaitu sifat yang berkaitan dengan perubahan kimia yang dapat dialami oleh
suatu materi, misal dapat terbakar, berkarat, mudah bereaksi, beracun, dan bersifat asam
atau basa. Sifat ini dapat diamati pada saat terjadi perubahan kimia.
Contohnya besi memiliki sifat kimia mudah berkarat, larut dalam asam kuat, dan pada suhu
tinggi bereaksi dengan belerang.
2) Berdasarkan kaitannya dengan ukuran atau jumlah materi, sifat-sifat materi dapat dibedakan
menjadi:
a. Sifat ekstensif, yaitu sifat yang bergantung pada jumlah/ukuran materi. Contoh: massa,
berat, volume
b. Sifat intensif, yaitu sifat yang tidak bergantung pada jumlah/ukuran materi. Contoh: bau,
warna, rasa, massa jenis, titik didih, dll.

Ayoo berlatih! ( Tugas individual)


1. Diantara sifat-sifat berikut manakah yang merupakan sifat fisis dan manakah yang
merupakan sifat kimia dari tembaga?
a. Meleleh pada suhu 1.284 ℃
b. Massa jenisnya 8,96 g/cm3
c. Konduktor listrik dan panas yang baik
d. Berubah menjadi zat berwarna jika dicampur klorin
e. Dapat ditempa
2. Manakah yang merupakan sifat fisis dan sifat kimia dari cuka?
a. Zat cair paling bening
b. Mempunyai rasa masam
c. Mempunyai aroma menyengat
d. Bereaksi dengan kapur membebaskan CO2
e. Dapat melarutkan logam
3. Tentukan termasuk sifat eketensif atau sifat intensif dan sifat fisis atau sifat kimia setiap
pernyataan tentang sukrosa berikut. Sukrosa merupakan suatu zat padat berwarna
putih yang akan menjadi arang jika terbakar dengan warna nyala kuning jika
dipanaskan.
Contoh : sukrosa berwarna putih ( sifat intensif dan sifat fisis)

Untuk Didiskusikan! (Tugas Kelompok)


Buatlah kelompok dengan teman sekelasmu yang beranggotakan 3-4 orang!
Kali ini, kalian diminta mengumpulkan data sebanyak mungkin tentang sifat fisis dan
sifat kimia dari air, aluminium dan plastik! Isikan hasil diskusi kalian, pada tabel
berikut ini !

Materi Sifat Fisis Sifat Kimia

Air

Aluminium

Plastik

Kegiatan Belajar 2

Tujuan :
Pada kegiatan belajar 2 ini, siswa mampu mendefinisikan perubahan fisika dan kimia serta dapat
mengidentifikasi ciri-ciri perubahan fisika dan kimia tersebut.

Ringkasan Materi :
Perubahan Materi
Beberapa materi mengalami perubahan dengan menghasilkan materi baru, sementara
perubahan materi lainnya yang tidak menghasilkan materi baru. Perubahan materi terbagi menjadi
dua macam, yaitu:
1) Perubahan Fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan materi yang tidak menghasilkan zat baru, hanya
menyangkut perubahan keadaan (bentuk dan wujud). Pada perubahan fisika, umumnya wujud
zat dapat dikembalikan ke wujud/bentuk asalnya. Ciri-ciri perubahan fisika, yaitu adanya
perubahan wujud dan perubahan bentuk/ukuran. Contoh : jika air dipanaskan akan berubah
menjadi uap air, sedangkan jika air didinginkan maka air akan membeku menjadi es. Es, air dan
uap adalah zat yang sama hanya wujudnya saja yang berbeda.
2) Perubahan Kimia
Perubahan kimia merupakan perubahan dari suatu zat yang menyebabkan terbentuknya zat
baru dan sifatnya kekal. Perubahan kimia dapat terjadi karena adanya reaksi kimia. Contoh :
besi berkarat, pembuatan tempe (fermentasi), industri asam sulfat, industri alkohol dan lain-lain.
Perubahan kimia dapat terjadi karena beberapa
proses yaitu:
• Perubahan Kimia karena Pembakaran
• Perubahan Kimia karena Perkaratan
• Perubahan Kimia karena Peragian
• Perubahan Kimia karena Pelapukan
• Perubahan Kimia karena Pembusukan
• Perubahan Kimia karena Pencernaan
• Perubahan Kimia karena Pernafasan

Ciri-ciri perubahan kimia, yaitu adanya perubahan warna, perubahan suhu, terbentuknya
endapan dan timbulnya gas.
Ayoo berlatih! ( Tugas individual)
Perhatikan gambar berikut ! Jawablah pertanyaan-pertanyaan sesuai gambar!

Termasuk perubahan apakah gambar disamping? Jelaskan alasanmu!


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Roti berjamur
Termasuk perubahan apakah gambar disamping? Jelaskan alasanmu!
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Potongan Mentimun
Termasuk perubahan apakah gambar disamping? Jelaskan alasanmu!
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Kayu menjadi meja
Termasuk perubahan apakah gambar disamping? Jelaskan alasanmu!
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Pembakaran
Kembang Api

SIMPULAN
Untuk membuat simpulan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1. Apakah yang dimaksud dengan perubahan fisika?
2. Apakah yang dimaksud dengan perubahan fisika?
3. Sebutkan ciri-ciri yang menyertai perubahan fisika dan kimia!

Kegiatan Belajar 3

Tujuan :
Pada kegiatan belajar 3 ini, siswa mampu mengklasifikasikan materi kedalam unsur, senyawa atau
campuran serta menyusun poster tentang suatu unsur atau senyawa yang dapat terbentuk dari unsur
tersebut dengan mencantumkan informasi tentang zat penyusunnya, sifat-sifat, dan kegunaan

Ringkasan Materi :
Klasifikasi Materi
Materi tersusun dari beberapa partikel penyusun. Para ilmuwan mengklasifikasikan zat atau
materi menjadi dua kelompok, yaitu zat tunggal dan campuran. Zat tunggal adalah zat yang terdiri
dari satu jenis partikel dasar dan memiliki komposisi dan sifat yang tetap, sedangkan yang terdiri
dari dua macam materi disebut “Campuran”.
Beberapa zat tunggal dapat diuraikan menjadi dua atau lebih zat lain yg lebih sederhana
disebut senyawa. sedangkan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi disebut unsur.
a) Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana
dengan reaksi kimia biasa. Unsur dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: unsur logam (besi, nikel,
tembaga, dll), unsur semi logam/metaloid (silikon, germanium, dll), dan unsur non logam
(fluor, brom, dll).
b) Senyawa
Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua buah unsur atau lebih
secara kimia. Senyawa merupakan hasil penggabungan dua unsur atau lebih dengan
perbandingan tertentu melalui reaksi kimia. Senyawa memiliki sifat yang berbeda dengan
unsur-unsur penyusunnya.
Misalnya, dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen dapat bergabung membentuk
molekul air (H2O). Hidrogen adalah gas yang sangat ringan dan mudah terbakar, sedangkan
oksigen adalah gas yang terdapat di udara yang sangat diperlukan tubuh kita untuk
pembakaran. Contoh senyawa: air (H2O) , garam dapur (NaCl), urea CO(NH2)2 dan
sebagainya.
c) Campuran
Campuran adalah suatu zat atau materi terbentuk dari gabungan beberapa macam zat
dengan komposisi yang tidak tetap.
Campuran dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Campuran homogen
Campuran homogen yaitu campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel
penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi. Campuran homogen sering disebut dengan
larutan. Contoh: larutan gula, larutan garam
2. Campuran heterogen
a) Campuran heterogen yaitu campuran antara dua macam zat atau lebih yang partikel-
partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya. Pada campuran
heterogen dinding pembatas antar zat masih dapat dilihat. Contoh: air kopi, air pasir,
campuran air dengan minyak, dan sebagainya.
b) Campuran heterogen dikelompokkan lagi menjadi dua bagian, yaitu: koloid dan
suspensi. Koloid adalah campuran heterogen dimana partikel-partikelnya hanya dapat
dilihat dengan mikroskop ultra. Contohnya susu, asap, kabut, agar-agar.
c) Suspensi adalah campuran heterogen dimana partikelnya hanya dapat dilihat dengan
mikroskop biasa, contohnya minyak dengan air, air keruh, air kapur.

Tabel Perbedaan Senyawa dan Campuran

Pembeda Senyawa Campuran


Sifat komponen Berubah (tidak tampak) Masih tetap (tampak)
penyusun
Komponen Dari dua unsur atau lebih Dapat berupa unsur
pembentuk atau senyawa atau
keduanya
Jumlah komponen Perbandingan komponen Perbandingan komponen
penyusunnya penyusunnya selalu penyusunnya tidak
tertentu dan tetap tertentu dan sembarang
Cara Pemisahan Secara kimia Secara fisika
Ayoo berlatih! ( Tugas individual)
1. Jelaskan perbedaan antara :
a. Zat tunggal dan campuran
b. Unsur dan senyawa
c. Senyawa dengan campuran
2. Golongkan materi berikut manakah yang termasuk unsur, senyawa, atau campuran :
a. Air d. Bensin g. Cuka
b. Udara e. Tanah h. Perunggu
c. Besi f. Gula
3. Apakah air dapat dikatakan sebagai campuran hydrogen dan oksigen? Jelaskan!
4. Campuran dapat berupa larutan, suspensi, atau koloid. Manakah dari bentuk campuran
tersebut yang bersifat :
a. Homogen?
b. Stabil?
c. Transparan?
d. Dapat disaring?

Untuk Didiskusikan! (Tugas Kelompok)


Buatlah kelompok dengan teman sekelasmu yang beranggotakan 3-4 orang!
Carilah salah satu senyawa dalam kehidupan sehari-hari, kemudian diskusikan
dengan kelompokmu mengenai unsur penyusun senyawa tersebut!
Buatlah satu poster (digambar) yang memuat informasi senyawa tersebut, unsur
penyusunnya, sifat-sifat dan kegunaannya!
Contoh :

Kegiatan Belajar 4

Tujuan :
Pada kegiatan belajar 4 ini, siswa mampu menganalisa pemisahan campuran dengan berbagai cara.

Ringkasan Materi :
Pemisahan Campuran
Campuran adalah penggabungan dua atau lebih zat murni, di mana dalam penggabungan ini zat –
zat tersebut mempertahankan identitasnya masing – masing. Secara fisika, baik campuran heterogen
maupun homogen dapat dibuat dan kemudian dipisahkan kembali menjadi komponen – komponen
murninya tanpa mengubah identitas dari setiap komponen. Ada beberapa prinsip yang biasa
dilakukan dalam proses pemisahan campuran. Beberapa prinsip pemisahan campuran tersebut
didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisis zat penyusunnya, diantaranya seperti wujud zat, ukuran
partikel, titik leleh, titik didih, sifat magnetik, kelarutan, dan lain sebagainya
a) Filtrasi (penyaringan)
Filtrasi adalah metode pemisahan yang digunakan untuk memisahkan cairan dan padatan
yang tidak larut dengan menggunakan penyaring (filter) berdasarkan perbedaan ukuran partikel.
Sebagai contoh menyaring air yang bercampur pasir disaring dengan alat berpori/penyaring
(kertas saring) sehingga pasir akan tertinggal di kertas saring.
b) Dekantasi
Dekantasi dapat digunakan sebagai salah satu alat alternatif selain filtrasi untuk
memisahkan cairan dan padatan. Metode pemisahan antara zat padat dan zat cair, di mana
ukuran zat padat cukup besar. Zat padat diendapkan sampai diperoleh lapisan air pada bagian
atas dan endapan pada bagian bawah, kemudian lapisan pada bagian atas dituangkan ke wadah
lain sehingga dapat padatan dapat terpisah dari cairan. Pemisahan secara dekantasi juga dapat
dilakukan dengan menggunakan pipet.
Metode ini memang terbilang lebih cepat daripada filtrasi, namun hasilnya masih kurang
efektif. Hasil akan menjadi lebih efektif bila ukuran zat padat jauh lebih besar, misalnya campuran
air dengan kerikil.

c) Sentrifuasi
Pemisahan campuran zat padat dan zat cair berdasarkan perbedaan
berat jenis dengan cara memutar campuran tersebut pada suatu
piringan.  Teknik pemisahan campuran yang dilakukan dengan
memanfaatkan gaya sentripetal. Teknik ini paling sering digunakan
ketika berhubung dengan bidang biokimia, utamanya pada
pemisahan makromolekul atau koloid dari cairan lain. Sentrifugasi
sangat berguna pada penelitian dan analisis biomolekuler karena
dalam proses pemisahannya, tidak terjadi kerusakan struktur sample.
Seperti pada pemisahan protein-protein dalam sample, pemisahan
sukrosa, selulosa, virus dan beragam makromolekul lainnya.

d) Destilasi (penyulingan)
Destilasi adalah proses pemisahan campuran dengan cara penguapan yang diikuti dengan
pengembunan. Metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang
terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda. Jika larutan
dipanaskan, maka komponen titik didihnya yang lebih rendah akan menguap terlebih dahulu
Dasar pemisahan adalah titik didih yang berbeda. Bahan
yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan
atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik
didihnya tidak terlalu dekat.
Dalam kehidupan sehari-hari proses penyulingan digunakan
sebagai pemisahan air tawar dan air laut, pembuatan
etanol atau alkohol, dan proses pemisahan minyak bumi,
pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air minum.
.

e) Kromatografi
Pemisahan berdasarkan kecepatan zat – zat terlarut yang bergerak bersama – sama
dengan pelarutnya pada permukaan suatu benda penyerap. Suatu zat yang lebih dahulu larut
dalam pelarut dan kurang terabsorbsi pada kertas akan bergerak lebih cepat.
Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam
pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap,
dan volatilitas (daya penguapan). Contoh proses
kromatografi sederhana adalah kromatografi kertas
untuk memisahkan tinta, mengetahui apakah bahan
pewarna yang digunakan dalam makanan aman untuk
dikonsumsi, menguji tinta yang digunakan pada
pemalsuan dokumen seperti surat, cek dan giro, dan
menguji apakah terdapat obat terlarang dalam urin atlet
atau penyalahgunaan narkoba.
f) Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran yang dapat digunakan untuk
memisahkan komponen yang menyublim (berubah wujud menjadi gas atau sebaliknya) dari
campurannya yang tidak dapat menyublim. Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran
dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang
tidak menyublim akan tertinggal. Pemisahan campuran ini menguapkan zat padat tanpa melalui
fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. Bahan-bahan
yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod.
Campuran kapur barus dengan pasir dapat dipisahkan dengan
sublimasi. Campuran dipanaskan di dalam wadah cawan yang
ditutup dengan corong terbalik. Kapur barus akan menyublim dan
menjadi uap sedangkan pasir tidak dapat menyublim. Saat
menyentuh permukaan corong, uap kapur barus akan mengkristal
menjadi padatan yang menempel pada permukaan corong
sehingga dapat dipisahkan dengan pasir.

g) Ekstraksi
Pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutan zat terlarut di dalam pelarut yang
berbeda. Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam
pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.

h) Kristalisasi
Proses pembentukan kristal padat dari suatu larutan
induk yang homogen melalui pemanasan. Kristalisasi
merupakan metode pemisahan untuk memperoleh zat
padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode
ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan
perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu
kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan.
Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari
adalah pembuatan garam dapur dari air laut.,
pembuatan gula putih dari tebu.

Ayoo berlatih! ( Tugas individual)


1. Perhatikan gambar di samping!
a. Termasuk pemisahan campuran apakah peristiwa di
samping? Jelaskan alasanmu!
b. Jelaskan prinsip kerja pemisahan campuran yang digunakan
pada gambar disamping!
c. Sebutkan contoh penggunaan teknik pemisahan tersebut
pada kehidupan sehari-hari!

2. Jelaskan bagaimana prinsip pembuatan garam dengan metode evaporasi (penguapan)!


3. Jelaskan bagaimana prinsip kerja destilasi! Sebutkan contoh dalam kehidupan yang
menggunakan teknik pemisahan destilasi!
4. Jika serbuk kapur barus bercampur dengan pasir, jelaskan teknik yang tepat untuk
memisahkan kapur barus dengan pasir !

Anda mungkin juga menyukai