Anda di halaman 1dari 16

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR-NUTRITION CARE PROSES

(NCP) PADA KASUS ANAK DHF DI RS H.MARZOEKI MAHDI BOGOR

3.1.2.2 Gambaran Umum Pasien


1. Nama Pasien : An. RV
2. Tanggal lahir : 4 Desember 2000
3. Umur : 11 tahun
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Suku Bangsa : Jawa
6. Status Perkawinan : Belum menikah
7. Tanggal masuk RS : 28 November 2011
8. Diagnosa Medis : DHF
9. Terapi diet yang diberikan : Diet TKTP
10. Tanggal menjadi kasus : tanggal 29 November 2011

3.1.2.3 Proses Asuhan Gizi


3.1.2.3.1 Assesment Gizi
1. Riwayat Personal
Pasien adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Pasien tinggal bersama kedua orangtuanya dan
kakak dari ayahnya. Saat ini pasien masih duduk di bangku kelas V SD. Kedua orang tua
pasien bekerja. Ibu bekerja sebagai buruh di pabrik dan Ayahnya bekerja serabutan.

2. Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien tidak pernah mengalami sakit parah sebelumnya, hanya batuk dan flu. Tidak ada
riwayat penyakit dari keluarga. Sejak bayi, pasien selalu dibawa ke posyandu dan menerima
imunisasi lengkap.

3. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien merasakan demam sejak 5 hari yang lalu, namun orang tua tidak mengetahui
penyebabnya. Saat itu, pasien dibawa ke puskesmas terdekat dan 5 hari kemudian baru di
bawa ke RS. Pasien sempat muntah sebanyak 2 kali sebelum dibawa ke RS. Pasien juga
mengeluhkan nyeri di perut dan uluh hati, mencret, pusing, dan lemas.

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada riwayat penyakit keluarga

5. Riwayat Gizi
a. Sebelum Sakit
Pola makan pasien sebelum sakit adalah 1 kali sehari dengan porsi kecil. Di sekolah suka
jajan mie instan dan es yang dijual di kantin sekolah. Pasien jarang sarapan. Makan siang
selalu pulang ke rumah karena dekat dengan sekolah. Pasien menyukai ikan lele dan buah,
namun tidak menyukai makanan yang lembek dan tidak hangat lagi. pasien juga kurang
menyukai sayuran.

b. Pada Saat Sakit


Pada saat sakit SMRS asupan makan pasien lebih sedikit karena kondisi penyakit dan ada
keluhan mual dan muntah 2x. Sedangkan recall makanan pada 1 hari sebelum masuk RS tapi
sudah dalam kondisi sakit yaitu pasien tidak sarapan. Siang hari makan nasi ½ piring dan
telur dadar. Malamnya, makan sate ayam 2 tusuk dengan bumbu kacangnya tanpa nasi. Hasil
anamnesa asupan makanan sebelum sakit dibandingkan dengan kebutuhan idealnya adalah
Energi = 482 kkal (29,5%), Protein 20 gr (42%), Lemak = 18,5 gr (68%), Karbohidrat = 47 gr
(15,8%).

6. Pengkajian Data Antropometri :


a. BB=24 kg; BBI=38 Kg
b. TB= 138cm
c. LILA= 17 cm
d. Status Gizi :
 IMT : 12.6 kg/m2 (underweight)
 BB/TB= -3 s.d -4 SD (Gizi Buruk)
 BB/U= -1 s.d -2 SD (normal bawah)
 TB/U= -1 s.d -2 SD (normal bawah)
Penilaian : Status Gizi pasien adalah KEP 1
7. Pengkajian Data Biokimia :
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Interprestasi
1. Haemoglobin 16,5 11,5-15,5 gr/dl Normal
2. Leukosit 9.160 4.000-10.000 /mm3 Normal
3. Trombosit 36.000 150rb-400rb mm3 Rendah
4. Hemotokrit 47 40-54 % Normal

8. Pengkajian Data Pemeriksaan Klinis Fisik:


a. Hasil Pemeriksaan klinik adalah sebagai berikut :
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Interprestasi
1.Tekanan darah 90/60 mmHg 120/80 mmHg Rendah
2. Nadi 98 x/menit 80-100x/menit Normal
3. Suhu 37.90C 36-37,2 0C tinggi
4. Respirasi 24 x/menit 19-36 x/menit Normal

b. Pemeriksaan Fisik
daan Umum: Compos Mentis, nyeri perut bagian uluh hati, demam, lemah, mual, diare (naik turun), dan
terlihat kurus
Penilaian : Pasien lemah, mual, diare, kurus
3.1.2.3.2 Diagnosa Gizi
1. Domain Asupan:
Inadequat oral intake berhubungan dengan penurunan nafsu makan, mual, dan muntah
ditandai dengan asupan energi 29,5%, Protein 42%, Lemak 68%, Karbohidrat 15,8%.

2. Domain Klinis:
KEP I berhubungan dengan kebiasaan makan yang salah ditandai dengan BB/TB= -3,87;
BB/U= -1,85; IMT=12,6 kg/m2.

3. Domain Behaviour:
Kekeliruan pola makan berhubungan dengan kurangnya monitoring orangtua ditandai dengan
makan pokok 1 kali sehari dengan porsi kecil.

3.1.2.3.3 Intervensi Gizi


1. Tujuan Diet
a. Memberikan makanan yang adequate sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien untuk
meningkatkan status gizi.
b. Memberikan edukasi dan konseling gizi sesuai dengan diet yang diberikan

2. Preskripsi Diet
a. Jenis Diet : Diet TKTP
b. Bentuk makanan : Lunak
c. Frekuensi Pemberian : 3 kali makanan utama dan 1 kali makanan selingan.
d. Route makanan : oral.

3. Prinsip dan Syarat


a. Energi diberikan sesuai usia dan kebutuhan pasien dengan mempertimbangkan factor stress
dan pertumbuhan
b. Protein diberikan tinggi, yaitu 2 g/kg BB
c. Lemak diberikan tinggi, yaitu 30% dari Energi Total, diutamakan 50% berasal dari lemak
Medium Chain Tigliserida (MCT) agar mudah diserap.
d. Karbohidrat diberikan 59% dari Energi Total.
e. Vitamin dan mineral sesuai RDA (Recomennended Dietary allowance)
f. Cairan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yaitu 85ml/kg BB/hari

4. Perhitungan Kebutuhan
Perhitungan kebutuhan Energi menggunakan REE (Recommended Energi Expenditure)
dengan rumus schofield :
BMR = (12,2 x kg) + 746
= (12,2 x 38) + 746 = 1210 kkal
= BMR x FA x FS
= 1210 x 1,2 x 1,3
=1887 kkal

Kebutuhan Protein
2 g/kg BB x 38= 76 gram (16%)
Kebutuhan Lemak
15% dari Energi Total = 32 gram
Kebutuhan Karbohidrat
69% dari Energi Total = 326 gram

5. Rancangan Diet
Diit yang dirancang untuk pasien RV adalah diit TKTP yang dilakukan secara bertahap,
dimulai dengan pemberian 1000 kkal hingga mencapai 2000 kkal. Rincian perencanaan diit
pasien tahap awal, ialah sbb:
Energi 1000 kkal; protein 48 g (12% E.tot); Lemak 32 g (29% E.tot); dan KH 148 g (59%
E.tot), kemudian ditingkatkan bertahap menuju diet TKTP 2000 kkal.
Karena kondisi penyakit, selain mendapat nutrisi secara oral, dokter yang menangani pasien
RV memberikan nutrisi mineral secara parenteral berupa infus ringer laktat dan infuse untuk
menaikan trombosit yang tidak mengandung energi. Kebutuhan cairan RV juga diperhatikan.
Cairan melalui oral 85 ml/kg BB/hari. Sehingga rancangan diet nya adalah sbb:
Tabel 3.
Jumlah Kebutuhan Energi dan Karbohidrat Berdasarkan Rute Pemberian
Rute Pemberian Energi (Kkal) Karbohidrat (gram)
Oral 1000 148
Jumlah Kebutuhan 1000 148

Adapun rancangan diet yang akan diberikan kepada pasien, dapat dilihat pada table berikut
ini :
Table 4.
Rancangan Diit
Jenis Penukar Energi Protein Lemak KH
Makanan (Kkal) (gram) (gram) (gram)
Bubur 1 175 4 - 40
L.Hewani 4 250 28 14 -
L.Nabati 2 150 10 6 14
Sayur 3 75 3 - 15
Buah 1 50 - - 12
Minyak 2 100 - 10 -
Snack 1 200 1 3 70
JUMLAH 1000 46 33 151
Toleransi (+/-) +5% -4% +3% +2%
Berikut ini adalah tabel Distrubusi makanan sehari:
Tabel 5.
Distribusi Makanan Sehari
Waktu Makan Jenis Makanan Ukuran(Penukar)
Bubur ¼
L.Hewani 1
Pagi Sayur 1
Minyak ½
Snack Pagi bolu 1
Bubur 3/8
L.Hewani 1
Siang L.Nabati 1
Sayur 1
Minyak 1
Buah 1
Ekstra telur telur 1
Bubur ¼
L.Hewani 1
Sore L.Nabati 1
Sayur 1
Minyak ½

6. Rencana Monitoring dan Evaluasi


Indikator yang dimonitor untuk melihat perkembangan pasien meliputi :
a. Monitoring asupan makanan
b. Monitoring perkembangan berat badan/Status Gizi
c. Monitoring perkembangan fisik dan klinis: Tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu
tubuh, dan keluhan lain seperti sesak dan mual.

7. Rencana Konsultasi Gizi


Tema : Diet pada TKTP
Media :Leaflet TKTP dan Daftar Bahan Makanan Penukar
Sasaran : Pasien dan Orangtua
Tempat : Ruang Parikesit Kelas III
Waktu : ± 20 menit
Metode : Bed Side Teaching, Tanya Jawab
Isi Materi :
 Penjelasan tentang penyakit
 Penjelasan tentang tujuan pemberian diet
 Penjelasan tentang prinsip dan syarat pemberian makanan sesuai kondisi pasien
 Penjelasan tentang pengaturan dan pemilihan bahan makanan yang boleh dan tidak boleh
diberikan.
 Motivasi makan

8. Implementasi
Berikut ini adalah implementasi dalam proses asuhan gizi terstandar pada pasien RV:
a. Mencatat menu makanan.
b. Memporsi makanan dengan cara menimbang makanan berupa bubur, sumber hewani, nabati,
sayur dan buah serta snack pada saat makan pagi, snack pagi, makan siang, dan makan sore.
Kemudian, mencatat hasil penimbangan masing-masing jenis bahan makanan sebelum
disajikan kepada pasien.
c. Melakukan penimbangan sisa makanan yang tidak termakan pasien dan mencatat hasil
penimbangan tersebut, jika ada sisa makanan sore yang tidak dikonsumsi pasien, sisa tersebut
disimpan dalam plastik untuk kemudian ditimbang esok pagi atau ditanyakan secara kualitatif
berdasarkan perkiraan jumlah.
d. Menghitung dan mencatat selisih penimbangan awal dan penimbangan sisa makanan pasien
juga mencatat makanan lain yang dikonsumsi pasien diluar diet yang diberikan rumah sakit.
Hasilnya merupakan asupan makanan pasien secara keseluruhan pada 1 hari pengamatan.
e. Mencatat makanan lain dari luar yang diasup oleh pasien dan memasukkannya dalam
perhitungan asupan.
f. Memberikan motivasi dan edukasi gizi berupa penatalaksanaan diet sesuai dengan kondisi
pasien dan penyakitnya pada saat pasien akan pulang dan menyarankan pasien untuk
melakukan konsultasi gizi ulang di poliklinik gizi guna memantau perkembangan status gizi
selama menjalani terapi gizi di rumah.

3.1.2.3.4 Monitoring Evaluasi


1. Hari Ke-1 (Tanggal 29/11/2011)
Tabel 6
Hasil Monitoring Asupan Makanan
Rute Makanan Energi Protein Lemak KH
Kkal % Gram % Gram % Gram %
Oral 677 67.7 31 79 24 71 82 55
JUMLAH 677 67.7 31 79 24 71 82 55
Penilaian: asupan total kurang 32% dari total kebutuhan
Evaluasi Asupan makanan: nafsu makan pasien belum meningkat dan pasien merasa tidak
enak makan karena mulut terasa pahit. Pasien juga tidak memakan sayur karena tidak suka.
Pasien juga tidak menyukai makanan bertekstur lembek seperti bubur sehingga bentuk
makanan bubur diganti dengan tim saat makan malam.
Rencana Intervensi: karena masih demam jadi pasien tetap diberikan makanan lunak berupa
tim dengan rancangan diet ditingkatkan menjadi 1400 kkal.
Table 7
Rancangan Diit Tanggal 30 November 2011
Jenis Penukar Energi Protein Lemak KH
Makanan (Kkal) (gram) (gram) (gram)
Tim 3 525 12 - 120
L.Hewani 3 200 21 12 -
L.Nabati 2 150 10 6 14
Sayur 3 75 3 - 15
Buah 1 50 - - 12
Minyak 4 200 - 20 -
Snack 1 200 10 5 80
JUMLAH 1400 56 43 241
TOTAL 1400 56 43 241

Tabel 8
Rencana Distribusi Diit Tanggal 30 November 2011
Waktu Makan Jenis Makanan Ukuran(Penukar)
Tim 1
L.Hewani 1
Pagi Sayur 1
Minyak 1
Snack Pagi Bolu 1
Tim 1
L.Hewani 1
Siang L.Nabati 1
Sayur 1
Minyak 2
Buah 1
Tim 1
L.Hewani 1
Malam L.Nabati 1
Sayur 1
Minyak 1
Hasil monitoring evaluasi pemeriksaan fisik dan klinis serta obat-obatan yang digunakan
adalah sebagai berikut :
Tabel 9
Hasil Monitoring Pemeriksaan Fisik dan Klinis
Jenis Pemeriksaan Hasil Interprestasi
Keadaan Umum Compos Mentis, Lemah, nyeri perut, Lemah, mual, nyeri perut,
mual, demam, diare (naik turun) demam, diare
Tekanan darah 100/90 mmHg Rendah
Nadi 84 x/mnt Normal
Respirasi 20x/mnt Normal
6
Suhu 36 C Normal
Penilaian : Hipotensi, lemah, mual, nyeri perut, demam sudah turun
Tabel 10
Obat-obat yang digunakan :
Jenis Obat Frekuensi Pemberian
Trolit Adlib
Auralis 2x1
Bactesyn 3x500mg

2. Hari Ke-2 (Tanggal 30/11/2011)


Tabel 11
Hasil Monitoring Asupan Makanan
Rute Makanan Energi Protein Lemak KH
Kkal % Gram % Gram % Gram %
Oral 680 49 21 38 24 56 101 42
JUMLAH 680 49 21 38 24 56 101 42
Penilaian : Asupan makanan pasien meningkat dari hari sebelumnya
Evaluasi: setelah diganti tim, makan pasien meningkat namun belum dapat menghabiskan
makanannya karena mulut masih terasa pahit. Pasien juga sama sekali tidak memakan sayur
yang diberikan.
Rancangan Diit: Rancangan diit selanjutnya masih diberikan sama 1400 kkal dengan
perencanaan sebelumnya. Memberi motivasi pasien untuk mau makan lebih banyak dan
memakan sayurnya.

Tabel 12
Hasil Monitoring Pemeriksaan Fisik dan Klinis
Jenis Pemeriksaan Hasil Interprestasi
Keadaan Umum Compos Mentis, Lemah Lemah
Tekanan darah 90/60 mmHg Rendah
Nadi 84 x/mnt Normal
Respirasi 20x/mnt Normal
Suhu 366C Normal
Penilaian : Hipotensi, lemah
Tabel 13
Obat-obat yang digunakan :
Jenis Obat Frekuensi Pemberian
Trolit adlib
Auralis 2x1
Bactesyn 3x500mg
3. Hari Ke-3 (Tanggal 1/12/2011)
Tabel 14
Hasil Monitoring Asupan Makanan
Rute Makanan Energi Protein Lemak KH
Kkal % Gram % Gram % Gram %
Oral 1345 96 55 98 38 88 192 80
JUMLAH 1345 96 55 98 38 88 192 80
Penilaian : Asupan makanan pasien meningkat signifikan mendekati target asupan.
Diagnosa Intake:
Adequate oral intake berhubungan dengan nafsu makan sudah kembali ditandai dengan
asupan 96% dari target
Evaluasi :
Nafsu makan pasien sudah membaik. Pasien merasa mulutnya tidak pahit lagi. Pasien mulai
makan sayur.
Rencana Intervensi :
Karena pasien sudah tidak demam dan nafsu makan membaik, serta hampir mampu
menghabiskan makanan. Diit Tim diganti dengan nasi biasa dengan energy tetap 1400 kkal.

Table 15
Rancangan Diit Tanggal 2 Desember 2011
Jenis Penukar Energi Protein Lemak KH
Makanan (Kkal) (gram) (gram) (gram)
Nasi biasa 3 525 12 - 120
L.Hewani 3 200 21 12 -
L.Nabati 2 150 10 6 14
Sayur 3 75 3 - 15
Buah 1 50 - - 12
Minyak 4 200 - 20 -
Snack 1 200 10 5 80
JUMLAH 1400 56 43 241
TOTAL 1400 56 43 241

Tabel 16
Rencana Distribusi Diit Tanggal 2 Desember 2011
Waktu Makan Jenis Makanan Ukuran(Penukar)
Nasi 1
L.Hewani 1
Pagi Sayur 1
Minyak 1
Snack Pagi Bolu 1
Nasi 1
L.Hewani 1
Siang L.Nabati 1
Sayur 1
Minyak 2
Buah 1
Nasi 1
L.Hewani 1
Malam L.Nabati 1
Sayur 1
Minyak 1

Tabel 17
Hasil Monitoring Pemeriksaan Fisik dan Klinis
Jenis Pemeriksaan Hasil Interprestasi
Keadaan Umum Compos Mentis Membaik
Tekanan darah 100/70 mmHg Rendah
Nadi 84 x/mnt Normal
Respirasi 20x/mnt Normal
6
Suhu 36 C Normal
Penilaian : Hipotensi
Tabel 18
Monitoring Berat Badan Pasien:
Berat Badan IMT Status Gizi
2
27 kg 14.2 kg/m Underweight
Penilaian: Berat badan meningkat 3 kg pada hari ke 3 di RS, namun status gizi masih kurang
Tabel 19
Obat-obat yang digunakan :
Jenis Obat Frekuensi Pemberian
Trolit adlib
Auralis 2x1
Bactesyn 3x500mg

4. Hari Ke-4 (Tanggal 8/12/2011)


Tabel 20
Hasil Monitoring Asupan Makanan
Rute Makanan Energi Protein Lemak KH
Kkal % Gram % Gram % Gram %
Oral 839 60 28 50 13 30 155 64
JUMLAH 839 60 28 50 13 30 155 64
Keterangan : Pasien pulang setelah makan siang
Penilaian : Asupan total pasien setengah hari mencapai 60%
Evaluasi : kondisi makan pasien sudah sangat membaik, setiap makanan yang
diberikan RS dimakan habis.
Tabel 21
Hasil Monitoring Pemeriksaan Fisik dan Klinis
Jenis Pemeriksaan Hasil Interprestasi
Keadaan Umum Compos Mentis Sembuh
Tekanan darah 100/90 mmHg Rendah
Nadi 84 x/mnt Rendah
Respirasi 20x/mnt Normal
Suhu 360C Normal
Penilaian : Hipotensi, Sembuh
Tabel 22
Monitoring Berat Badan Pasien:
Berat Badan IMT Status Gizi
2
27,5 kg 14.4 kg/m Underweight
Penilaian: Berat badan meningkat ½ g disbanding hari sebelumnya, namun status gizi masih
kurang
Tabel 23
Obat-obat yang digunakan :
Jenis Obat Frekuensi Pemberian
Trolit adlib
Auralis 2x1
Bactesyn 3x500mg

3.1.2.3.5 Pembahasan
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) atau dalam bahasa umumnya disebut Demam Berdarah
Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan atau
infeksi pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga
mengakibatkan perdarahan-perdarahan.

Penyakit DHF ini memiliki gejala-gejala seperti demam tinggi yang mendadak 2-7 hari,
terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi), demam
yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian, munculnya
bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah, dan pada pemeriksaan
laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3
(Trombositopeni) seperti yang dialami oleh pasien.

Trombosit termasuk bagian vital dalam tubuh. Trombosit merupakan bagian terpenting dalam
proses pembekuan darah. Pembuluh darah dan faktor pembekuan diperlukan untuk menjaga
supaya darah tetap dalam bentuk cair dan berada dalam pembuluh darah sehingga pengiriman
oksigen dan nutrisi ke jaringan dapat tercukupi.
Trombosit memiliki 3 fungsi penting, yaitu menutup luka dengan jalan membentuk
gumpalantrombosit pada tempat kerusakan pembuluh darah, membentuk faktor pembekuan,
dan mengeluarkan sitokinin untuk konsentrasi pembuluh darah dan untuk mempercepat
pembentukan gumpalan trombosit. Sehingga pada penyakit DHF gangguan pada trombosit
dapat berakibat tidak terjadinya pembekuan darah saat terjadi infeksi atau kerusakan pada
pembuluh darah akibat virus dengue tersebut, yang berakibat terjadi perdarahan-perdarahan
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.

Ganguan pada trombosit dapat berupa gangguan dalam jumlah atau gangguan dalam fungsi.
Gangguan trombosit yang dialami pasien ialah gangguan dalam jumlah, yaitu trombositopeni
atau jumlah trombosit yang kurang dari 100.000/mm3. Oleh karena pasien mengalami
trombositopeni yaitu 36.000/mm3, pasien diberikan tambahan trombosit melalui transfusi
trombosit. Transfusi trombosit diberikan dalam bentuk konsentrat trombosit. Transfusi
trombosit diberikan agar pasien tidak mengalami penurunan jumlah trombosit secara drastis
atau < 20.000/mm3, karena apabila trombosit turun hingga kira-kira 20.000/mm3 biasanya
menyebabkan perdarahan otak yang dapat berakibat fatal (Prof. DR. Imam Supandiman,
DSPD.H, 1997)

Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan
hemokonsentrasi yang berlebihan. Oleh karena itulah pasien juga diberikan tambahan cairan
berupa infuse Ringer Laktat (RL) yang membantu menjaga agar pasien tidak mengalami
dehidrasi.

Oleh karena penyakit DHF merupakan sebuah infeksi, pasien diberikan diet Tinggi Kalori
Tinggi Protein (TKTP). Tinggi kalori diberikan untuk meningkatkan status gizi pasien yang
memiliki status gizi underweight dan tinggi protein diberikan untuk membantu mempercepat
proses penyembuhan infeksi yang terjadi akibat virus dengue.

Selain itu, pada penderita DHF juga timbul beberapa gejala klinik yang menyertai seperti
mual, muntah, penurunan nafsu makan, sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
Dengan adanya gejala-gejala klinik tersebut, dat yang diberikan kepada pasien ialah diet
lunak dan mengikuti selera pasien untuk memenuhi asupan pasien. Pemberian diet pada
pasien diberikan secara bertahap menyesuaikan kemampuan daya terima pasien.

Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan
mungkin ada penderita lainnya. Menurut keterangan pasien, pasien merasakan adanya gejala
penyakit DHF ini setelah pulang dari sekolah, jadi kemungkinan pasien mendapatkan
penyakit DHF ini dari nyamuk Aedes aegypti yang berasal dari sekolahnya. Penularan
penyakit pada pasien juga didukung dengan sistem imun pasien yang kurang. Pola makan
yang tidak teratur dan asupan yang kurang memungkinkan daya tahan tubuh pasien kurang
baik.

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2011. Demam Berdarah Dengue. Diunduh dari http://medicastore.com, pada tanggal 30
Desember 2011, 22.00 WIB
Admin. 2010. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Diunduh
darihttp://www.infopenyakit.com, pada tanggal pada tanggal 30 Desember 2011, 23.00 WIB
Anonim. 2011. Dengue Hemoragic Fever (DHF). Diunduh daridigilib.unimus.ac.id, pada
tanggal 31 Desember 2011, 15.00 WIB
Moore, Mary Courtney. 1997. Pocket Guide to Nutrition and Diet Therapy II Edition.Jakarta:
Hipokrates
Lampiran 1.
Anamnesa Kualitatif An. RV Sebelum Masuk Rumah Sakit
Jenis Jumlah Energi Protein Lemak KH
Makanan Penukar (Kkal) (gr) (gr) (gr)
Makanan 2 350 8 - 80
Pokok*
Lauk hewani 1 50 7 2 -
Lauk Nabati 1 75 5 3 7
Sayur** 1 25 1 - 5
Minyak 2 100 - 5 -
Jumlah 600 21 10 92
Ket: * makan pokok 2 x/hari dengan porsi kecil dan jajan 1 porsi mie instan atau mie ayam di sekolah;
**jarang konsumsi sayur karena tidak suka

Lampiran 2.
Recall 24 jam An. RV sebelum kasus dimulai tanggal 28 November 2011
Jenis Makanan Jumlah Energi Protein Lemak KH
Penukar (Kkal) (gr) (gr) (gr)
Nasi putih 3/4 131 3 - 30
Telur dadar 1 50 7 5 -
Sate ayam 3/4 38 5 2 -
kacang 1 75 5 3 7
Minyak 1 50 - 5 -
Jumlah 344 20 15 37

Lampiran 3.
Asupan Makan An.RV Hari Ke-1 (29/11/2011)
Waktu Ukuran Nilai Gizi
Tanggal bahan makanan
Makan (p) E Protein L KH
Bubur 1/4 p 44 1 10
daging bistik
dan telur ayam 1.5p 113 10.5 7.5
pagi tempe bb
kuning 1p 75 5 3 7
sop (wortelnya) 1/4p 6.3 0.3 1
29/11/11 Minyak 1/2p 25 3
Bubur 1/4p 44 1 10
ayam bumbu 1/2p 25 3.5 1
siang
Papaya 3/4p 38 9
sari kurma 1 1/2 sdm 48 0.3 12
Minyak 1/2p 25 3
Tim 1/2p 88 2 20
telur puyuh bb
malam kng 1p 75 7 5
Minyak 1/2p 25 3
sari kurma 1 1/2 sdm 48 0.3 12
Total 677 31 24 82

Lampiran 4.
Asupan Makan An.RV Hari Ke-2 (30/11/2011)
Waktu bahan Ukuran Nilai Gizi
Tanggal
Makan makanan (p) E Prot L KH
Tim 1/2p 88 2 20
pagi cah ayam 1/4p 13 1.8 0.5
Minyak 1/2p 25 2.5
Tim 3/8p 66 1.5 15
soto daging 1p 50 7 5
siang Semangka 1p 50 12
1 1/2
30/11/11 sari kurma sdm 48 0.3 12
minyak 1/2p 25 2.5
tim 3/4p 131 3 30
gurame asam
mns 3/4p 38 5.3 3.8
malam
minyak 2p 100 10
1 1/2
sari kurma sdm 48 0.3 12
Total 680 21 24 101

Lampiran 5.
Asupan Makan An.RV Hari Ke-3 (1/12/2011)
Waktu bahan Nilai Gizi
Tanggal Ukuran (p)
Makan makanan Energi Protein Lemak KH
tim 17/20p 151 3 34
semur ayam 1p 50 7 2
pagi sayur sop 1/5p 5 0 1
minyak 1/2p 25 2.5
bubur kacang
388 21 13 47
1/12/2011 ijo 1.5p
tim 17/20p 151 3 34
daging iris 3/5p 30 4 3
siang jeruk 1p 50 12
sari kurma 1 1/2 sdm 48 0 11.8
minyak 1/2p 25 2.5
tim 3/4p 131 3 30
ikan pepes 1p 50 7 2
acar kuning 3/4p 18.8 1 3.75
malam
tempe oseng 1p 75 5 3 7
Minyak 2p 100 10
sari kurma 1 1/2 sdm 48 0 11.8
Total 1345 55 38 192

Lampiran 6.
Asupan Makan An.RV Hari Ke-4 (2/12/2011)

Ukuran Nilai Gizi


Tanggal waktu Menu Lampira
(p)
E prot L KH
n 12
Tim 1p 175 4 40
Perbandi
semur daging 1p 50 7 2
ngan
Kentang 1/8p 22 0.5 5
pagi Asupan
tumis labu 3/4p 18.8 0.8 3.8
Oral
Minyak 1/2p 25 2.5
An.RV
Bolu 1p 93 2 1 19
Nasi pituh 1.5p 263 6 60 SMRS-
2/12/2011
ayam bb kecap 1p 50 7 5 MRS
sayur lodeh 3/4p 18.8 0.8 3.8
siang pisang ambon 1p 50 12
1 1/2
sari kurma sdm 48 0.3 12
minyak 1/2p 25 2.5
Total 839 28 13 155

Anda mungkin juga menyukai