Disusun oleh :
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Disusunnya makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Sistem Kontrol Chasis Dan Pemindah Tenaga. Pendidikan program studi Teknik Mesin
Fakultas Teknik di Universitas Muhammadiyah Tangerang tahun akademik 2021/2022.
Ucapan terima kasih kepada Amir, S.pd, MT selaku dosen pengampuh pada
mata kuliah ini yang telah memberikan bimbingan serta arahannya.
Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan,
dengan keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, segala saran dan koreksi
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan penulisan
makalah selanjutnya.
Akhirnya, penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak. Khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Chassis merupakan salah satu bagian penting pada mobil yang harus
mempunyai kontruksi kuat untuk menahan atau memikul beban kendaraan. Semua
beban dalam kendaraan baik itu penumpang, mesin, sistem kemudi, dan segala
peralatan kenyamanan semuanya diletakan diatas chassis. Oleh karena itu, setiap
kontruksi chassis harus mampu untuk menahan semua beban dari kendaraan.
Pada umumnya, chassis disusun dari dua buah balok memanjang dan
dihubungkan dengan balok melintang. Bagian depan rangkaian dibuat sedikit mengecil
ke dalam yang berfungsi sebagai tempat pemasangan peralatan kemudi dan untuk dapat
memberikan keleluasan pergerakan pengemudi. Chassis umunya dibuat dari baja,
biasanya mempunyai bentuk penampang U atau model kotak atau bentuk pipa bahkan
rangka berbentuk perimeter.
Akhir - akhir ini, mobil penumpang ringan banyak menggunakan rangka
terpisah, kemudian dilas dengan bodi menjadi satu unit dan biasa disebut bodi
monocoque. Metode ini mengambil cara pembuatan rangka pesawat terbang.
Keuntungan bodi monocoque adalah ringan, proses pembuatannya lebih sederhana.
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahuitentang apa itu chassis.
2. Mahasiswa dapat mengetahui jenis - jenis chassis.
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan chassis.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2. Jenis - Jenis Chassis
2.2.1 Ladder Frame
Ladder Frame adalah dua batangan panjang yang menyokong
kendaraan dan menyediakan dukungan yang kuatdari berat beban dan
umumnya berdasarkan desain angkut. Bentuk bodi ini merupakan salah satu
contoh yang bagus dari tipe chassis. Dinamakan demikian karena
kemiripannya dengan tangga. Ladder frame adalah yang paling sederhana dan
tertua dari semua desain. Ini terdiri hanya dari dua rel simetris, atau balok, dan
cross members menghubungkan mereka.
Ladder frame merupakan chassis paling awal yang digunakan sekitar
tahun 1960-an, namun sampai sekarang masih banyak kendaraan yang
menggunakan chassis jenis ini terutama kendaraan jenis SUV. Bahan material
yang paling umum untuk jenis ladder frame ini adalah material dengan bahan
baja ringan.
Dua batang memanjang tersebut merupakan bagian yang utama untuk
menahan beban longitudinal akibat percepatan dan pengereman. Kemudian
batang yang melintang hanya menahan agar chassis tetap dalam keadaan rigid
atau kaku. Berikut adalah salah satu contoh ladder frame modern yang biasa
digunakan pada mobil pickup dan SUV dapat dilihat pada gambar 2.1.
3
Dalam hal lain untuk chassis ladder frame ini ada juga penambahan
komponen untuk lebih menguatkan chassis yaitu dengan cara penambahan
penguatan palang X. Hal ini dimungkinkan untuk merancang kerangka untuk
membawa beban torsi dimana tidak ada unsur frame dikenakan saat torsi.
Palang X yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini terbuat dari dua balok
lurus dan hanya akan memiliki beban lentur diterapkan pada balok.
Jenis frame ini memiliki kekakuan torsi yang baik terbagi di pusat
rancangan ladder frame. Perlu dicatat bahwa beban lentur maksimum terjadi
pada bagian sambungannya. Oleh karena itu, bagian sambungan (joint)
menjadi kritis. Menggabungkan sifat dari penguatan palang X dengan ladder
frame membantu dalam memperoleh kedua sifat baik beban lentur dan torsi.
Dapat dilihat pada gambar 2.2. Balok silang dibagian depan dan belakang tidak
hanya membantu pada saat terjadi torsi tetapi juga membantu dalam membawa
beban lateral dari suspensi titik pemasangan.
4
2.2.2 Tubular Space Frame
Berdasarkan salah satu jenis metode chassis terbaik yang kekuatan
luluhnya sangat bagus diperlindungan kekakuan torsional, ketahanan beban
berat, dan beban impak, frame ini juga mudah untuk di desain dan cukup
lumayan sulit dalam membangunnya.
G
a
m
b
a
r
Gambar. 2.3 Tubular Space Frame
Dalam struktur jenis ini sangat penting untuk memastikan semua
bidang sepenuhnya triangulasi sehingga elemen balok dasarnya dimuat dalam
ketegangan atau kompresi. Oleh karena sambungan las, beberapa hambatan
lentur dan torsi akan terjadi pada sambungannya, dengan mengandalkan
pembatasan tersebut akan membuat struktur jauh lebih kaku.
Tubular space frame memakai berbagai macam pipa circular (kadang
- kadang dipakai bentuk square tube agar mudah disambung, meskipun begitu
bentuk circular memiliki kekuatan begitu besar).
Posisinya yang berbagai arah menghasilkan kekuatan mekanikal untuk
melawan gaya dari berbagai arah. Pipa tersebut dilas sehingga terbentuk
struktur yang kompleks.
5
2.2.3 Monocoque
Monocoque merupakan satu kesatuan stuktur chassis dari bentuk
kendaraannya sehingga chassis ini memiliki bentuk yang beragam yang
menyesuaikan dengan bodi mobil. Meskipun terlihat seperti satu kesatuan dari
rangka dan bodi mobilnya, namun sebenarnya chassis ini dibuat dengan
menggunakan pengelasan melalui proses otomasi sehingga hasil pengelasan
yang berbentuk sempurna dan terlihat seperti tidak ada hasil pengelasan.
Material yang digunakan adalah baja sedangkan pada chassis lain
digunakan campuran material antara baja dengan aluminium sehingga
bobotnya lebih ringan. Kelemahan lainnya adalah tidak mungkin untuk
pembuatan mobil bersekala kecil karena membutuhkan proses produksi
menggunakan robot. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 2.4. Dimana
chassis ini terlihat kesatuan struktur yang senyawa mulai dari bagian depan
hingga belakang dimana merupakan produk massal untuk kebutuhan
transportasi pada umumnya.
2.2.4 Backbone
Ini adalah aplikasi langsung dari teori jenis rangka pipa. Ide awalnya
adalah dengan membuat struktur depan dan belakangnya yang terhubung
dengan sebuah rangka tube yang melintang disepanjang mobil. Tidak seperti
transmisi tunel, chassis backbone ini hampir seluruhnya adalah struktur kaku
6
dan dapat menahan semua beban. Ini terdapat beberapa lubang yang kontinu.
Karena begitu sempit dindingnya umumnya dibuat tebal. Chassis backbone
memiliki kekakuan dari luas area bagian backbone itu sendiri. Harus dicatat
bahwa chassis backbone ini biasa dibuat dalam berbagai bentuk konstruksi.
Space frame triangular, chassis monocoque angular ataupun tube kontinu.
Semua jenis chassis ini digunakan dalam memproduksi sebuah mobil. Hampir
semua motor penggerak belakang dan penggerak depan mengizinkan chassis
backbone ini untuk cover dari transmisi dan ruang poros penggerak.
7
Gambar. 2.6 Aluminium Chassis Frame
Gambar. 2.7 Disain chassis utuh yang akan dibuat produk chassis bagian long
member
8
2.3.2. Pembuatan Pattern
Pattern (pola) dibuat dari bahan styreofoam yang dibentuk menyerupai
dengan bentuk dies yang telah didisain. Pattern ini akan dimasukkan ke dalam
pasir cetak yang akan digunakan untuk rongga pengisi logam. Logam cair
yang telah dituangkan akan membakar pattern dan menguapkannya sehingga
logam cair dapat menempati rongga di dalam cetakan pasir.
Gambar. 2.8 Pattern yang telah jadi siap untuk dilakukan pelapisan dengan
kertas supaya lebih keras
9
Gambar. 2.10 Proses penuangan logam cair kedalam pasir cetak yang
sudah disiapkan sebelumnya
Setelah dilakukan pembongkaran cetakan, hasil produk cetak dilakukan
proses pembersihan dan penghilangan bagian - bagian hasil cetak yang tidak
digunakan, sehingga didapatkan produk sesuai dengan gambar disain awal.
Proses permesinan yang lain yaitu proses slotting pembuatan alur untuk
penempatan pad, punch, proses surface milling dilakukan dengan mesin CNC 3
Axis untuk membentuk permukaan punch yang berkontur, proses selanjutnya
10
adalah drilling untuk bagian bagian pegas pad, tempat pemegang guide post dan
lain - lain.
11
2.3.6. Proses Trial
Proses ini diawali dengan pemotongan plat jenis SAPH 310 (JIS G
3113) setebal 4.5 mm dengan panjang ukuran 3975 mm. Dilanjutkan dengan
pemotongan plat menyesuaikan ukuran dari disain yang ada, rencana trial akan
menggunakan 10 pasang buah produk. Proses ini melalui 2 tahap, trial yang
pertama digunakan untuk membentuk bagian depan sasis dengan menggunakan
dies tipe 1. Tahap ke 2 dimulai setelah tahap 1 terlewati dengan menggunakan
dies tipe 2. Setiap tahap dilakukan trial sebanyak 20 kali.
Trial tahap 1 untuk membentuk sasis bagian depan dengan dies tipe 1
dengan dua punch yang berbeda untuk membentuk sisi kiri dan sisi kanan.
Total trial dilaksanakan sebanyak 20 kali.
12
Gambar. 2.13 Uji coba tahap pertama
Produk hasil trial tahap 1 berupa sasis yang masih terbentuk separuh
pada bagian depan. Setting dies tahap ke 2 untuk persiapan trial
pembentukan akhir produk. Trial tahap ke 2 dilaksanakan sebanyak 10 kali
dengan evaluasi pada tiap tahap meliputi pengecekan hasil dibandingkan
dengan disain awal.
Monocoque berasal dari bahasa Prancis yang berarti rangka tunggal. Maksudnya bodi dan
sasis menjadi satu kesatuan. Mobil-mobil SUV dengan sistem monocoque biasanya
11
memiliki bobot yang lebih ringan. Sistem monocoque juga membuat handling
mengemudi menjadi lebih baik. Bobot yang ringan akan membuat bahan bakar menjadi
lebih efisien. Bisa dibilang, mobil SUV dengan sasis monocoque diciptakan untuk
mereka yang menginginkan kenikmatan lebih saat berkendara. Contoh mobil-mobil SUV
dengan jenis rangka monocoque adalah Audi Q Series, Range Rover, Honda CR-V,
Hyundai Santa Fe, Porsche Cayenne, dan Macan. Namun SUV dengan rangka
monocoque biasanya kurang handal saat melibas medan offroad. Sederhananya, SUV
monocoque adalah SUV perkotaan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Chassis adalah rangka yang berfungsi sebagai penopang berat kendaraan,
mesin serta penumpang. Komponen utama chassis ada 2, yaitu : frame dan
dudukan mesin.
2. Chassis memiliki beberapa jenis diantaranya:
Ladder frame
Tubular space frame
Monocoque
Backbone chassis
Aluminium space frame
3. Proses pembuatan chassis meliputi :
Perencanaan design
Pembuatan pattern
Pengecoran dies
Proses permesinan
Proses fabrikasi
Proses trial
3.2. Saran
1. Sebelum membuat sebuah chassis sebaiknya melakukan perencanaan
perhitungan dan pembuatan gambar untuk chassis tersebut.
2. Dalam pemilihan material pembuat chassis, material tersebut harus
memiliki kekuatan untuk menopang beban dari kendaraan.
3. Sebelum chassis digunakan, sebaiknya dilakukan uji coba agar dapat
diketahui chassis tersebut layak digunakan atau tidak.
13
DAFTAR PUSTAKA
1. http://alfacell90.blogspot.co.id/2015/11/mengenal-dan-memahami-chassis-dan-
bodi.html?m=1
2. http://portalgaruda.org/article.php?article=134010&val=5634
3. https://wikipedia.org/wiki/Sasis
4. https://willycar.com/2014/05/25/jenis-jenis-keuntungan-dan-kerugian-chassis-
mobil/
14