Anda di halaman 1dari 11

Makalah

“ Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian di Indonesia “

Di Susun Oleh :

1. Muhimatul Khasanah ( 19101011085 )

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah yang telah membimbing manusia sebagai
petunjuk-petunjuk-Nya sebagaimana yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Sunnah,
petunjuk menuju jalan yang lurus dan jalan yang di ridhai-Nya. Demikian juga kami
bersyukur kepada-Nya yang telah memudahkan kami membuat Makalah Pengaruh Harga
Terhadap Keputusan Pembelian di Indonesia.

Shalawat serta salam semoga senantiasa di hanturkan kepada junjungan beliau Nabi
Muhammad SAW, para sahabat, keluarga dan pengikutnya sampai di hari kiamat, terutama
mereka yang memelihara otentitas sunnah, baik dengan cara penghapalan, periwayatan,
penulisan pengodifikasian, pengajian, pengamalan dan penertiban .

Tentunya pembuatan makalah ini dengan segala keterbatasan, tidak lepas dari kekurangan,
kami berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisisr kekurangan-kekurangan tersebut.
Oleh karena itu, sangat di harapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
Makala ini. Akhirnya semoga makalh ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin
DAFTAR ISI

Contents
Cover ......................................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3

BAB 1 ........................................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ........................................................ Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................................... 5

BAB 2 ........................................................................................................................................ 6

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6

2.1 Pengertian Harga ........................................................................................................... 6

2.2 Tujuan Penetapan Harga .............................................................................................. 6

2.3 Pengertian Keputusan Pembelian ................................................................................ 7

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian ....................................... 8

2.5 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian ..................................................... 9

BAB 3 ...................................................................................................................................... 10

PENUTUP............................................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 10

3.2 Saran......................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 10


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persaingan dunia usaha ini semakin kompetitif. Setiap perusahaan saling
berlomba untuk mendapatkan konsumen agar dapat membeli produk yang mereka
tawarkan, salah satu nya perusahaan rokok yang merupakan penghasil devisa negara
terbesar yaitu dari cukai rokok tersebut. Tingkat konsumsi rokok dari tahun ke tahun
semakin meningkat sehingga banyak perusahaan rokok yang menciptakan produk baru
dan menginovasi produk lamanya agar tetap menarik minat pembeli. Berdasarkan data
Kementerian Kesehatan pada 2018, Indonesia menempati urutan ketiga terbesar di
dunia dalam hal konsumsi rokok setelah China dan India. Rokok adalah barang yang
banyak di konsumsi masyarakat di mana mereka mendapatkan sensasi kenikmatan
tersendiri. Walaupun efek samping dari merokok sangat membahayakan kesehatan,
tetapi tetap saja banyak peinat dari rokok tersebut
Sebuah perusahaan mampu mengembangkan suatu produk yang berkualitas
sehingga mampu di terima oleh konsumen. Dengan pemilihan strategi pemasaran yang
tepat di harapkan dapat merangsang penjualan dan perkembangan pasar produk. Untuk
tetap menjaga eksistensi dan meningkatkan penjualan produk, 4P (price, place, product,
promption) adalah salah satu konsep yang biasanya di pilih oleh perusahaan untuk
mengembangkan produknya. Hal ini merupakan 4P merupakan elemen dasar marketing
mix. Melalui 4P inilah perusahaan mengembangkan produknya agar tidak tersisihkan
sebuah persaingan. Dalam 4P, posisi Product memerankan peranan penting dalam
sebuah perusahaan, sedangkan sisanya seperti Price, Place, Promotion adalah hasil dari
Product itu sendiri. Menurut Philip Kotler and Armstrong (2005:337)produk adalah
semua yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan
atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atas kebutuhan pemakainya.
Produk yang berbahan baku tembakaui ini sangat unik karena menyangkut
selera setiap individu, artinya setiap konsumen memiliki selera tersendiri dalam
menentukan jenis rokok dan taste yang mereka inginkan berdasarkan racikan tembakau
dan saus. Tetapi hal ini sangat subyektif karena penilaian rokok yang berkualitas hanya
berasarkan selera setiap peracik.yang kemudian di panelkan kepada individu maupun
kelompok yang di anggap mewakili market yang menjadi tujuan. Karena keinginan
konsumen pada tingkat menengah ke bawah adalah produk rokok yang murah dan
berkualitas, maka para pelaku yang telah lama berkecimpung di industry ini maupun
newcomer selalu berusaha membuat produk yang murah dan kualitas yang kemudian
di lemparkan ke pasaran sehingga menambah ketatnya persaingan industry ini.
Analisis menunjukkan, prevalensi merokok pada anak dan remaja di Indonesia
(7-18 tahun) berdasarkan Susenas 2015 adalah sebesar 2,7 persen. Berdasarkan
kelompok umur, prevalensi tertinggi berada pada usia 16-18 tahun, namun tidak sedikit
dari anak usia 7–12 tahun juga telah merokok.

Berdasarkan estimasi peneliti dengan data Susenas, total perokok anak dan remaja di
Indonesia mencapai 1,5 juta jiwa. Prevalensi merokok anak dari IFLS relatif lebih
tinggi karena perbedaan cakupan dan definisi sampel IFLS. Selain itu, studi PKJS-UI
juga menunjukkan:

1) Secara umum kedua faktor, efek teman sebaya maupun efek harga secara statistik
berpengaruh terhadap peluang seorang anak merokok. Estimasi poin dari pengaruh
positif sebaya merokok terhadap peluang seorang anak menjadi perokok berada pada
rentang 0.1–49persen dari tiap 1 persen proporsi teman sebaya yang merokok.

2) Harga rokok berhubungan negatif dengan peluang anak merokok. Semakin mahal
harga rokok maka semakin turun prevalensi anak merokok. Harga rokok berpengaruh
besar terhadap perilaku merokok anak usia remaja (SMA) dibandingkan usia SMP &
SD.

3) Efek teman sebaya berhubungan secara positif meningkatkan peluang seorang anak
menjadi perokok terutama untuk kalangan anak usia SMA (berdasarkan antar
kelompok usia), tinggal di desa dan luar Jawa.

1.2 Rumusan Masalah

• Apa yang di maksud dengan Harga ?


• Apa yang di maksud dengan keputusan pembelian ?
• Seberapa besar pengaruh harga terhadap keputusan pembelian di Indonesia ?

1.3 Tujuan Penelitian


• untuk mengetahui apa yang di maksud dengan harga secara umum maupun
menurut para ahli ?
• Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan keputusan pembelian ?
• Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh harga terhadap keputusan
pembelian di Indonesia ?

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Harga

Saladin (2007) menyatakan bahwa harga adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh
suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau
diserahkan. Sedangkan Menurut Alma (2007), pada prinsipnya harga jual harus dapat me
nutupi biaya penuh ditambah dengan laba ya ng wajar. Tjiptono (2008) menyatakan bahwa
harga adalah sejumlah uang dan jasa atau barang-barang yang tersedia ditukarkan oleh pembeli
untuk mendapatkan berbagai pilihan produk produk dan jasa-jasa yang disediakan penjual.
Alma (2007) memberikan penjelasan bahwa perusahaan harus mempertimbangkan banyak
faktor dalam menetapkan kebijaksanaan harga, yaitu:

1. Memilih tujuan penetapan harga.

2. Menentukan permintaan.

3. Memperkirakan biaya.

4. Menganalisis harga dan penawaran pesaing.

5. Memilih metoe penetapan harga.

6. Memilih harga akhir.

2.2 Tujuan Penetapan Harga

Menurut Kotler (2009), perusahaan dapat mengejar salah satu dari lima tujuan utama
melalui penetapan harga, yaitu:
1. Survival (Bertahan Hidup) Tujuan ini dipilih oleh perusahaan jika perusahaan mengalami
kelebihan kapasitas, persaingan yang ketat, atau keinginan konsumen yang berubah ubah.
Karena itu perusahaan akan menetapkan harga jual yang rendah dengan harapan pasar akan
peka terhadap harga.

2. Maximum Current Profit (Laba Sekarang Maksimum) Perusahaan memilih tujuan ini akan
memperkirakan permintaan dan biaya yang berkaitan dengan berbagai alternatif harga dan
memilih harga yang akan menghasilkan laba sekarang, arus kas, atau tingkat pengembalian
investasi yang maksimum.

3. Maximum Market Share (Pangsa Pasar Maksimum ) Perusahaan yang memilih tujuan ini
yakin bahwa volume penjualan yang lebih tinggi akan menghasilkan biaya per-unit yang lebih
rendah dan laba jangka panjang yang lebih tinggi. Perusahaan menetapkan harga terendah
dengan asumsi bahwa pasar sangat peka terhadap perubahan harga, sehingga harga rendah
tersebut dapat merangsang pertumbuhan pasar, itu disebut harga penetrasi-pasar
(market penetration pricing).

4. Maximum Market Skimming (Menyaring Pasar secara Maksimum) Dalam tujuan ini
perusahaan menetapkan harga tertinggi bagi setiap produk baru yang dikeluarkan, dimana
kemudian secara berangsur-angsur perusahaan menurunkan harga untuk menarik segmen lain
yamg peka terhadap harga. Tujuan ini dapat diterapkan dengan adanya kondisi kondisi atau
asumsi-asumsi sebagai berikut:

a. Sejumlah pembeli yang memadai memiliki permintaan sekarang yang tinggi.

b. Biaya per unit untuk memproduksi volume kecil tidak terlalu tinggi. c. Harga awal
yang tinggi tidak menarik lebih banyak pesaing kepasar. d. Harga yang tinggi menyatakan citra
produk yang unggul.

5. Product-Quality LeadershipKepemimpin an Mutu-Produk) Tujuan ini dipilih oleh


perusahaan jika perusahaan ingin menjadi pemimpin pasar dalam hal kualitas produk, dan
harga yang ditetapkan menjadi relatif tinggi untuk men utupi biaya-biaya penelitian dan
pengembangan serta biaya untuk menghasilkan mutu produk yang tinggi.

2.3 Pengertian Keputusan Pembelian


Menurut Schiffman dan Kanuk (2007), keputusan pembelian adalah perilaku yang
diperlihatkan konsumen dalam mencari, memberi menggunakan mengevaluasi dan
menghabiskan suatu produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhannya.
Sedangkan menurut Tjiptono (2008), keputusan pembelian adalah sebuah proses dimana
konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan
mengevaluasi seberapa baik masing- masing alternatif tersebut dapat memecahkan
masalahnya, yang kemudian mengarah kepada keputusan pembelian.

Tjiptono (2008) menjelaskan bahwa terdapat lima peranan dalam pembelian yaitu:

1. Pemrakarsa (initiator): orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan atau kebutuhan
yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.

2. Pemberi pengaruh (influencer): orang yang pandangan, nasehat, atau pendapatnya


mempengaruhi keputusan pembelian.

3. Pengambil keputusan (decider): orang yang menentukan keputusan pembelian, misalnya


apakah jadi atau tidaknya membeli, apa yang dibeli, bagaimana cara membeli, atau di mana
dibelinya.

4. Pembeli (buyer): orang yang melakukan pembelian faktual.

5. Pemakai (user): orang yang mengkons umsi atau menggunakan barang atau jasa yang dibeli.

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong (2008), ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen dalam memutuskan melakukan pembelian, yaitu :

1. Faktor Budaya Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam terhadap
perilaku, mencakup budaya (kultur, sub budaya, dan kelas sosial). Budaya adalah
susunan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari anggota
suatu masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya.
2. Faktor Sosial Selain faktor budaya, perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh
faktor faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status.
3. Faktor Pribadi Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
seperti umur pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup
dan kepribadian. Faktor Psikologis a. Motivasi, seseorang memiliki banyak kebutuhan
pada setiap waktu tertentu. Sebagian kebutuhan bersifat biogenic. Kebutuhan yang
demikian berasal dari keadaan psikologis berkaitan dengan tensi/ketegangan seperti
rasa lapar, haus dan tidak senang. Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mendorong
seseorang agar bertindak. b. Persepsi, proses bagaimana seseorang memilih, mengatur
dan menginterpretasikan masukan informasi untuk menciptakan gambaran yang berarti

2.5 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian

Harga mempunyai pengaruh langsung terhadap permintaan produk di pasar.Hal itu


disebabkan karena pada dasarnya harga merupakan sesuatu yang ditawarkan perusahaan
kepada konsumen atau pembeli institusional.Apakah harga tadi dapat diterima, konsumen,
pembeli institusional atau pasarlah yang memutuskan.Bila mana pasar dapat menerima harga
yang ditawarkan, produk yang bersangkutan laku. Sebaliknya apabila pasar menolaknya,
perusahaan yang bersangkutan wajib meninjau kembali harga yang mereka tawarkan atau (jika
dirasa perlu) menarik kembali produk mereka dari pasar.

Kotler dan Keller (2007:214) menjelaskan bahwa proses pengambilan keputusan


merupakan proses psikologis dasar yang memainkan peranan penting dalam memahami
bagaimana konsumen secara aktual mengambil keputusan pembelian. Proses pengambilan
keputusan diawali dengan adanya kebutuhan yang berusaha untuk dipenuhi. Pemenuhan
kebutuhan ini terkait dengan beberapa alternatif sehingga perlu dilakukan evaluasi yang
bertujuan untuk memperoleh alternatif terbaik dari persepsi konsumen. Di dalam proses
membandingkan ini konsumen memerlukan informasi yang jumlah dan tingkat
kepentingannya tergantung dari kebutuhan konsumen serta situasi yang dihadapinya. Jadi
keputusan pembelian merupakan suatu proses dimana konsumen melalui tahapan – tahapan
tertentu untuk melakukan suatu pembelian pada sebuah produk. Perilaku konsumen adalah
dinamis, berarti bahwa perilaku seorang konsumen, grup konsumen ataupun masyarakat luas
selalu berubah sepanjang waktu. Dalam hal pengembangan strategi pemasaran, sifat dinamis

perilaku konsumen menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh berharap bahwa suatu
strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama disepanjang waktu, pasar
dan industri. Hal ini disebabkan karena setiap konsumen memiliki pengetahuan yang berbeda
– beda mengenai produk yang dipasarkan, sehingga setiap konsumen memiliki kemampuan
yang berbeda – beda dalam menyebutkan atribut dari setiap produk.

Produsen perlu memahami apa yang diketahui oleh konsumen, atribut apa saja yang
dikenal dari suatu produk, atribut mana saja yang dianggap paling penting oleh konsumen.
Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan
konsumen. Pengetahuan yang lebih banyak mengenai atribut suatu produk akan memudahkan
konsumen untuk memilih produk yang akan dibelinya. Atribut dapat menjadi salah satu alat
bersaing yang paling kuat dalam memenangkan perhatian dan keputusan konsumen jika produk
memiliki atribut yang baik. Atribut produk yang baik dan menarik akan menghasilkan hasil
akhir yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen. Konsumen akan merasa bahwa produk
tersebut lebih memiliki 13 kelebihan untuk dibandingkan dengan produk lain sejenis, sehingga
produk akan memiliki nilai tambah

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang saya dapatkan dari makalah di atas adalah harga sangat
berpengaruh terhadap keputusan pembelian rokok di Indonesia , di karenakan
banyaknya peminat rokok dari kalangan muda maupun tua.

3.2 Saran

Saran saya untuk peminat rokok ialah jangan keseringan merokok sebab rokok ada
efek samping terhadap kesehatan salah satunya adalah paru-paru. Organ paru-paru
jadi tidak berfungsi akibat seringnya merokok karena di dalam rokok tersebut ada
nikotin nya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.liputan6.com/health/read/4342609/dijuluki-baby-smoker-country-
indonesia-catat-15-persen-anak-mulai-merokok-di-usia-
5#:~:text=Dijuluki%20Baby%20Smoker%20Country%2C%20Indonesia%20Cata
t%201.5%20Persen,persen%20penduduk%20Indonesia%20adalah%20perokok%2
0dan%20sekitar%20

https://www.mas-software.com/blog/strategi-pemasaran-4p-mix-
marketing#:~:text=Strategi%20pemasaran%204P%20adalah%20kombinasi%20da
ri%20empat%20variabel,eksternal%20juga%20berpengaruh%20dalam%20peneta
pan%20strategi%20pemasaran%204P.

https://www.ireappos.com/news/id/pengertian-produk-menurut-para-ahli/

Amilia Suri, M.Oloan Asmara Nst. 2017. Pengaruh Citra Merek, Harga, dan
Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Xiaomi di Kota
Langsa. Jurnal Manajemen dan keuangan, Vol.6,no.1 mei 2017

Anda mungkin juga menyukai