Di Susun Oleh :
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan kehadirat Allah yang telah membimbing manusia sebagai
petunjuk-petunjuk-Nya sebagaimana yang terkandung dalam Al-Qur’an dan Sunnah,
petunjuk menuju jalan yang lurus dan jalan yang di ridhai-Nya. Demikian juga kami
bersyukur kepada-Nya yang telah memudahkan kami membuat Makalah Pengaruh Harga
Terhadap Keputusan Pembelian di Indonesia.
Shalawat serta salam semoga senantiasa di hanturkan kepada junjungan beliau Nabi
Muhammad SAW, para sahabat, keluarga dan pengikutnya sampai di hari kiamat, terutama
mereka yang memelihara otentitas sunnah, baik dengan cara penghapalan, periwayatan,
penulisan pengodifikasian, pengajian, pengamalan dan penertiban .
Tentunya pembuatan makalah ini dengan segala keterbatasan, tidak lepas dari kekurangan,
kami berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisisr kekurangan-kekurangan tersebut.
Oleh karena itu, sangat di harapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
Makala ini. Akhirnya semoga makalh ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin
DAFTAR ISI
Contents
Cover ......................................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB 1 ........................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4
BAB 2 ........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 6
BAB 3 ...................................................................................................................................... 10
PENUTUP............................................................................................................................... 10
3.2 Saran......................................................................................................................... 10
PENDAHULUAN
Berdasarkan estimasi peneliti dengan data Susenas, total perokok anak dan remaja di
Indonesia mencapai 1,5 juta jiwa. Prevalensi merokok anak dari IFLS relatif lebih
tinggi karena perbedaan cakupan dan definisi sampel IFLS. Selain itu, studi PKJS-UI
juga menunjukkan:
1) Secara umum kedua faktor, efek teman sebaya maupun efek harga secara statistik
berpengaruh terhadap peluang seorang anak merokok. Estimasi poin dari pengaruh
positif sebaya merokok terhadap peluang seorang anak menjadi perokok berada pada
rentang 0.1–49persen dari tiap 1 persen proporsi teman sebaya yang merokok.
2) Harga rokok berhubungan negatif dengan peluang anak merokok. Semakin mahal
harga rokok maka semakin turun prevalensi anak merokok. Harga rokok berpengaruh
besar terhadap perilaku merokok anak usia remaja (SMA) dibandingkan usia SMP &
SD.
3) Efek teman sebaya berhubungan secara positif meningkatkan peluang seorang anak
menjadi perokok terutama untuk kalangan anak usia SMA (berdasarkan antar
kelompok usia), tinggal di desa dan luar Jawa.
BAB 2
PEMBAHASAN
Saladin (2007) menyatakan bahwa harga adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh
suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau
diserahkan. Sedangkan Menurut Alma (2007), pada prinsipnya harga jual harus dapat me
nutupi biaya penuh ditambah dengan laba ya ng wajar. Tjiptono (2008) menyatakan bahwa
harga adalah sejumlah uang dan jasa atau barang-barang yang tersedia ditukarkan oleh pembeli
untuk mendapatkan berbagai pilihan produk produk dan jasa-jasa yang disediakan penjual.
Alma (2007) memberikan penjelasan bahwa perusahaan harus mempertimbangkan banyak
faktor dalam menetapkan kebijaksanaan harga, yaitu:
2. Menentukan permintaan.
3. Memperkirakan biaya.
Menurut Kotler (2009), perusahaan dapat mengejar salah satu dari lima tujuan utama
melalui penetapan harga, yaitu:
1. Survival (Bertahan Hidup) Tujuan ini dipilih oleh perusahaan jika perusahaan mengalami
kelebihan kapasitas, persaingan yang ketat, atau keinginan konsumen yang berubah ubah.
Karena itu perusahaan akan menetapkan harga jual yang rendah dengan harapan pasar akan
peka terhadap harga.
2. Maximum Current Profit (Laba Sekarang Maksimum) Perusahaan memilih tujuan ini akan
memperkirakan permintaan dan biaya yang berkaitan dengan berbagai alternatif harga dan
memilih harga yang akan menghasilkan laba sekarang, arus kas, atau tingkat pengembalian
investasi yang maksimum.
3. Maximum Market Share (Pangsa Pasar Maksimum ) Perusahaan yang memilih tujuan ini
yakin bahwa volume penjualan yang lebih tinggi akan menghasilkan biaya per-unit yang lebih
rendah dan laba jangka panjang yang lebih tinggi. Perusahaan menetapkan harga terendah
dengan asumsi bahwa pasar sangat peka terhadap perubahan harga, sehingga harga rendah
tersebut dapat merangsang pertumbuhan pasar, itu disebut harga penetrasi-pasar
(market penetration pricing).
4. Maximum Market Skimming (Menyaring Pasar secara Maksimum) Dalam tujuan ini
perusahaan menetapkan harga tertinggi bagi setiap produk baru yang dikeluarkan, dimana
kemudian secara berangsur-angsur perusahaan menurunkan harga untuk menarik segmen lain
yamg peka terhadap harga. Tujuan ini dapat diterapkan dengan adanya kondisi kondisi atau
asumsi-asumsi sebagai berikut:
b. Biaya per unit untuk memproduksi volume kecil tidak terlalu tinggi. c. Harga awal
yang tinggi tidak menarik lebih banyak pesaing kepasar. d. Harga yang tinggi menyatakan citra
produk yang unggul.
Tjiptono (2008) menjelaskan bahwa terdapat lima peranan dalam pembelian yaitu:
1. Pemrakarsa (initiator): orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan atau kebutuhan
yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.
5. Pemakai (user): orang yang mengkons umsi atau menggunakan barang atau jasa yang dibeli.
Menurut Kotler dan Armstrong (2008), ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen dalam memutuskan melakukan pembelian, yaitu :
1. Faktor Budaya Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam terhadap
perilaku, mencakup budaya (kultur, sub budaya, dan kelas sosial). Budaya adalah
susunan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari anggota
suatu masyarakat dari keluarga dan institusi penting lainnya.
2. Faktor Sosial Selain faktor budaya, perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh
faktor faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status.
3. Faktor Pribadi Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
seperti umur pembeli dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup
dan kepribadian. Faktor Psikologis a. Motivasi, seseorang memiliki banyak kebutuhan
pada setiap waktu tertentu. Sebagian kebutuhan bersifat biogenic. Kebutuhan yang
demikian berasal dari keadaan psikologis berkaitan dengan tensi/ketegangan seperti
rasa lapar, haus dan tidak senang. Motivasi adalah kebutuhan yang cukup mendorong
seseorang agar bertindak. b. Persepsi, proses bagaimana seseorang memilih, mengatur
dan menginterpretasikan masukan informasi untuk menciptakan gambaran yang berarti
perilaku konsumen menyiratkan bahwa seseorang tidak boleh berharap bahwa suatu
strategi pemasaran yang sama dapat memberikan hasil yang sama disepanjang waktu, pasar
dan industri. Hal ini disebabkan karena setiap konsumen memiliki pengetahuan yang berbeda
– beda mengenai produk yang dipasarkan, sehingga setiap konsumen memiliki kemampuan
yang berbeda – beda dalam menyebutkan atribut dari setiap produk.
Produsen perlu memahami apa yang diketahui oleh konsumen, atribut apa saja yang
dikenal dari suatu produk, atribut mana saja yang dianggap paling penting oleh konsumen.
Pengetahuan mengenai atribut tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan
konsumen. Pengetahuan yang lebih banyak mengenai atribut suatu produk akan memudahkan
konsumen untuk memilih produk yang akan dibelinya. Atribut dapat menjadi salah satu alat
bersaing yang paling kuat dalam memenangkan perhatian dan keputusan konsumen jika produk
memiliki atribut yang baik. Atribut produk yang baik dan menarik akan menghasilkan hasil
akhir yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen. Konsumen akan merasa bahwa produk
tersebut lebih memiliki 13 kelebihan untuk dibandingkan dengan produk lain sejenis, sehingga
produk akan memiliki nilai tambah
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang saya dapatkan dari makalah di atas adalah harga sangat
berpengaruh terhadap keputusan pembelian rokok di Indonesia , di karenakan
banyaknya peminat rokok dari kalangan muda maupun tua.
3.2 Saran
Saran saya untuk peminat rokok ialah jangan keseringan merokok sebab rokok ada
efek samping terhadap kesehatan salah satunya adalah paru-paru. Organ paru-paru
jadi tidak berfungsi akibat seringnya merokok karena di dalam rokok tersebut ada
nikotin nya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.liputan6.com/health/read/4342609/dijuluki-baby-smoker-country-
indonesia-catat-15-persen-anak-mulai-merokok-di-usia-
5#:~:text=Dijuluki%20Baby%20Smoker%20Country%2C%20Indonesia%20Cata
t%201.5%20Persen,persen%20penduduk%20Indonesia%20adalah%20perokok%2
0dan%20sekitar%20
https://www.mas-software.com/blog/strategi-pemasaran-4p-mix-
marketing#:~:text=Strategi%20pemasaran%204P%20adalah%20kombinasi%20da
ri%20empat%20variabel,eksternal%20juga%20berpengaruh%20dalam%20peneta
pan%20strategi%20pemasaran%204P.
https://www.ireappos.com/news/id/pengertian-produk-menurut-para-ahli/
Amilia Suri, M.Oloan Asmara Nst. 2017. Pengaruh Citra Merek, Harga, dan
Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Xiaomi di Kota
Langsa. Jurnal Manajemen dan keuangan, Vol.6,no.1 mei 2017