Anda di halaman 1dari 3

Nomor : 442/231/SOP.

UKP/TU
Terbit ke : 01
No.Revisi : 00
Tgl.Diberlaku : 4 Mei 2016
Halaman :1

SOP Penanganan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD), Kejadian Potensial


Cidera (KPC), Kejadian Nyaris Cidera (KNC) dan Resiko Pelayanan Klinis

Diberikan Kepada

Dokumen

Tanggal Pemberian

Disiapkan oleh, Diperiksa oleh, Disahkan oleh,


Ketua Pokja UKP Ketua Akreditasi Ka. Puskesmas Pondok Aren

(dr. Dina Ratnasari) (dr. Prima Sesari Saraswati) (drg. I Gusti Ayu Rai Ratih, M.M.)
NIP. 19840414 201001 2 022 NIP. 19651024 199302 2 003
Penanganan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD),
Kejadian Potensial Cidera (KPC), Kejadian
Nyaris Cidera (KNC) Dan Resiko Pelayanan
Klinis
No. Dokumen : 442/231/SOP.UKP/TU
Terbit ke : 01
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 04/05/2016
Halaman : 1/2
Puskesmas I Gusti Ayu Rai Ratih
Pondok Aren NIP.196510241993022003

1. Pengertian Prosedur ini mencakup semua kegiatan penanganan kejadian tidak


diinginkan (KTD), kejadian potensial cidera (KPC), kejadian nyaris cidera
(KNC), dan resiko pelayanan klinis.
Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) adalah insiden yang mengakibatkan
cidera pada pasien akibat melakukan tindakan atau tidak melakukan suatu
tindakan yang seharusnya diambil dan bukan penyakit dasarnya atau kondisi
pasien.
Kejadian Potensial Cidera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi
untuk menimbulkan cidera, tetapi belum terjadi insiden.
Kejadian Nyaris Cidera (KNC) adalah terjadinya insiden yang belum
sampai terpapar cidera.
Resiko pelayanan klonis adalah resiko yang mungkin timbul dalam
pelayanan klinis.
Penanganan terhadap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah membuat
asuhan pasien lebih aman yang meliputi assessment resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah
terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
2. Tujuan Sebagai acuan Petugas Farmasi dalam Penanganan Kejadian Tidak
Diinginkan (KTD), Kejadian Potensial Cidera (KPC), Kejadian Nyaris
Cidera (KNC), dan Resiko Pelayanan Klinis.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 800/077/SK.UKP/TU/2016, tentang Tindak
Lanjut Pelaporan.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2011,
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
5. Alat dan Bahan -
6. Prosedur 1. Kepala Puskesmas membentuk Tim Keselamatan Pasien di Puskesmas
(TKPP).
2. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) menyusun asuhan pasien
lebih aman, meliputi assessment resiko, identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan resiko pasien.
3. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) mengembangkan informasi
pencatatan dan pelaporan internal tentang insidensi KTD, KPC, dan
KNC.
4. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) mengidentifikasi kasus
KTD, KPC, dan KNC yang terjadi di lingkup Puskesmasdan
jaringannya.
5. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) mencatat dan menangani
kejadian KTD, KPC, dan KNC yang terjadi.
Penanganan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD),
Kejadian Potensial Cidera (KPC), Kejadian
Nyaris Cidera (KNC) Dan Resiko Pelayanan
Klinis
No. Dokumen : 440/231/SOP.UKP/TU
Terbit ke : 01
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 04/05/2016
Halaman : 2/2
Puskesmas I Gusti Ayu Rai Ratih
Pondok Aren NIP.196510241993022003

6. Setiap coordinator Poli/Unit membuat laporan tentang kejadian KTD,


KPC, dan KNC di setiap unit kepada Tim Keselamatan Pasien
Puskesmas.
7. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) menganalisis dan memnuat
solusi pembelajaran (audit) terhadap insidensi KTD, KPC, dan KNC.
8. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) membat kesimpulan d an
melaporkan kepada Kepala Puskesmas mengenai kejadian KTD, KPC
dan KNC.
9. Tim Keselamatan Pasien Puskesmas (TKPP) menyampaikan solusi
pembelajaran atas tiap kajian masalah atau kasus yang terjadi untuk
evaluasi mutu pelayanan di Puskesmas
7. Unit terkait Poli Umum, Poli Anak, Poli KIA, UGD, Poli Farmasi, Poli Persalinan, dan
Laboratorium
8. Dokumen terkait Laporan Investigasi
9. Rekaman No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Histori
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai