Anak Medan
Cara Mengisi Surat Setoran Pajak (SSP)
View my complete profile
Seperti yang sudah kita bahas pada post saya sebelumnya, salah satu kewajiban
perpajakan adalah melakukan penyetoran/pembayaran pajak. Blog Archive
Penyetoran/pembayaran pajak menggunakan sarana yang disebut Surat Setoran
▼ 2015 (4)
▼
Pajak (SSP). Berdasarkan Peraturan Direktorat jenderal Pajak Nomor PER
38/PJ/2009 sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Direktorat Jenderal ▼ October (4)
▼
Pajak Nomor PER-24/PJ/2013 tentang Bentuk Formulir Surat Setoran Pajak, Cara
Mengisi
Surat Setoran Pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang Surat
telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara Setoran
lain ke kas negara melalui tempat pembayaran yang ditunjuk Menteri Keuangan. Pajak
(SSP)
Nah bagaimana bentuk SSP dan cara pengisiannya? Berikut akan kita bahas Pembayara
n Pajak
bersama.
Cara
Perhitun
Bentuk Formulir Surat Setoran Pajak gan
Pajak
Formulir Surat Setoran Pajak biasanya dibuat 4 rangkap yaitu : Pengertian
dan
Jenis-
1. Lembar ke-1 untuk arsip Wajib Pajak Jenis
Pajak
2. Lembar ke-2 untuk Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KKPN)
3. Lembar ke-3 untuk dilaporkan Wajib Pajak ke Kantor Pelayanan Pajak
4. Lembar ke 4 untuk arsip Kantor Penerimaan Pembayaran
Jika diperlukan, SSP dapat dibuat dalam 5 rangkap, di mana Lembar ke -5 untuk
arsip Wajib Pungut atau pihak lain sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku.
Satu formulir SSP hanya dapat digunakan untuk satu jenis pajak untuk satu masa
pajak atau satu tahun pajak dengan menggunakan satu kode akun pajak dan satu
kode setoran pajak.
Misalnya kita mau PPh 21 atas gaji dan angsuran PPh 25 perusahaan bulan Oktober
2015.
Maka kita harus buat 2 jenis SSP yaitu satu untuk SSP PPh 21 dan satu lagi untuk
SSP Angsuran PPh 25.
Bagaimana, kira-kira sudah paham kan? Sekarang kita akan mulai mengisi SSP..
http://belajarmahirpajak.blogspot.com/ 1/10
3/6/2019 Belajar Pajak Cepat dan Mudah
Sekarang kita akan mulai mengisi dari setiap bagian formulir SSP.
1. Kode akun pajak diisi dengan angka kode akun pajak untuk setiap jenis pajak
yang akan dibayar atau disetor
2. Kode jenis setoran diisi dengan angka dalam kolom "Kode Jenis Setoran"
untum setiap jenis pajak yang akan dibayar atau disetor
Catatan : Kedua Kode harus diisi dengan benar dan lengkap agar kewajiban
perpajakan yang telah dibayar dapat diadministrasikan dengan tepat
http://belajarmahirpajak.blogspot.com/ 2/10
3/6/2019 Belajar Pajak Cepat dan Mudah
Uraian Pembayaran
Diisi sesuai dengan uraian dalam kolom " Jenis Setoran"yang berkenaan dengan
kode MAP.
Masa Pajak
Diisi dengan memberi tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk masa pajak
yang disetor atau dibayar. Jika pembayaran lebih dari satu masa pajak, maka
menggunakan satu SSP untuk setiap satu masa.
Tahun Pajak
Nomor Ketetapan
Diisi nomor ketetapan yang tercantum pada surat ketetapan pajak (SKPKB,
SKPKBT) atau Surat Taguhan Pajak (STP) hanya apabila SSP digunakan untuk
membayar atau menyetor pajak yang kurang dibayar/disetor berdasarkan surat
ketetapan pajak atau STP.
Jumlah Pembayaran
Diisi dengan angka jumlah pajak yang dibayar atau disetor dalam rupiah penuh.
Jika pembayaran pajak menggunakan mata uang Dollar Amerika Serikat ( bagi
Wajib Pajak yang diwajibkan melakukan pembayaran dalam mata uang USD), diisi
dengan lengkap sampai sen.
Terbilang diisi dengan jumlah pajak yang dibayar atau disetor dengan
menggunakan huruf latin dan menggunakan bahasa Indonesia.
http://belajarmahirpajak.blogspot.com/ 3/10
3/6/2019 Belajar Pajak Cepat dan Mudah
Diisi tanggal penerimaan pembayaran atau penyetoran pajak oleh Kantor Penerima
Pembayaran (Bank Persepsi/ Devisa Persepsi atau PT Pos Indonesia) tanda tangan
dan nama jelas petugas penerima pembayaran atau setoran, serta cap/stempel
Kantor Penerima Pembayaran.
Wajib Pajak/Penyetor
Diisi tempat dan tanggal pembayaran atau penyetoran, tanda tangan dan nama
jelas Wajib Pajak penyetor.
Diisi Nomor Transaksi Pembayaran Pajak (NTPP) dan atau Nomor Transaksi Bank
(NTB) atau Nomor Transaksi Pos (NTP), hanya oleh Kantor Penerima Pembayaran
yang telah mengadakan kerja sama Modul Penerimaan Negara (MPN) dengan
Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
Labels: Cara Mengisi SSP, Petunjuk Pengisian SSP, SSP, Surat Setoran Pajak
Pembayaran Pajak
Sebagai lanjutan dari pelajaran kita sebelumnya yaitu cara menghitung pajak, hal
yang kita lakukan terkait kewajiban perpajakan kita adalah membayar pajak.
Dalam pembayaran pajak hal yang perlu kita ingat adalah jatuh tempo pembayaran
pajak dan sarana pembayarannya.
Untuk masing-masing jenis pajak ada jatuh tempo atau batas terakhir pembayaran.
Jika telat bayar pajak maka akan dikenakan denda atau sanksi administrasi sesuai
ketentuan perpajakan yang berlaku. Sedangkan sarana pembayaran pajak
menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP).
Untuk lebih ringkasnya, berikut saya buatkan tabel batas waktu pembayaran pajak.
http://belajarmahirpajak.blogspot.com/ 4/10
3/6/2019 Belajar Pajak Cepat dan Mudah
Jika Wajib Pajak membayar pajak tidak tepat pada waktunya, maka akan
dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% dari pokok pajak per
bulan. Atas bunga keterlambatan tersebut maka kantor pajak akan menerbitkan
Surat Tagihan Pajak (STP) yang harus dilunasi 1 bulan setelah tanggal diterbitkan.
Contoh :
PT A melakukan kewajiban penyetoran PPh 21 bulan September 2015 sebesar Rp
20.000.000 pada tanggal 12 Oktober 2015.
Maka atas PT akan dikenakan sanksi keterlambatan yaitu : 2%* Rp 20.000,000 =
Rp 400.000.
Labels: Cara Bayar Pajak, Cara isi SSP, Cara Pengisian SSP, Sanksi Telat Bayar Pajak, Surat Setoran
Pajak
http://belajarmahirpajak.blogspot.com/ 5/10
3/6/2019 Belajar Pajak Cepat dan Mudah
pengenaan pajaknya (DPP). Di samping itu, kita juga harus bisa membedakan
Wajib Pajak Orang Pribadi (individu) dengan Wajib Pajak Badan (perusahaan).
http://belajarmahirpajak.blogspot.com/ 6/10
3/6/2019 Belajar Pajak Cepat dan Mudah
Biaya jabatan : (5% x Rp 2.000.000) = Rp 100.000,-
Iuran pensiun : = Rp 100.000,-
Penghasilan neto sebulan = Rp 1.800.000,-
Penghasilan neto setahun : (12 x Rp 1.800.000,-) = Rp 21.600.000,-
Penghasilan Tidak Kena Pajak(TK/-) = Rp 15.840.000,-
Penghasilan Kena Pajak = Rp 5.760.000,-
PPh Pasal 21 setahun : 5% x Rp5.760.000,- = Rp 288.000,-
PPh Pasal 21 sebulan : Rp288.000,- : 12 = Rp 24.000,-
http://belajarmahirpajak.blogspot.com/ 7/10
3/6/2019 Belajar Pajak Cepat dan Mudah
CONTOH PEMOTONGAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 4 AYAT
(2) ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI
CV Polan (badan memiliki NPWP) menerima penghasilan atas jasa kosntruksi yang
diserahkannya ke Dinas Pendidikan kota A sebesar Rp500.000.000,-. Besarnya
PPh Pasal 4 ayat (2) yang harus dipotong Dinas Pendidikan Kota A atas
penghasilan yang diterima CV Polan : Rp500.000.000,- x 2% = Rp10.000.000,-
Labels: Cara Hitung Pajak, Cara Hitung PPh Pasal 25, Cara Hitung PPN dan PPnBM, Perhitungan
Pajak, PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh pasal 26, PPh Pasal 29
http://belajarmahirpajak.blogspot.com/ 8/10
3/6/2019 Belajar Pajak Cepat dan Mudah
Pengertian Pajak
Pengertian Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara oleh rakyat baik
Orang Pribadi maupun Badan yang dapat dipaksakan berdasarkan Undang-
Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
Untuk ringkas ada poin penting yang harus anda ingat dari pengertian pajak yaitu :
kontribusi wajib kepada negara, dapat dipaksakan berdasarkan Undang-Undang,
tidak mendapatkan imbalan secara langsung, dan yang terakhir digunakan untuk
keperluan negara demi kemakmuran rakyat.
Jenis-Jenis Pajak
Selama ini mungkin anda sering mendengar istilah pajak seperti PPh, PPN,
BPHTB, Pajak Reklame atau PBB. Namun, dalam prakteknya banyak orang yang
bingung dalam menerapkan jenis pajak karena banyaknya jenis pajak tersebut.
Misalnya ketika kita membeli barang atau belanja di supermarket, dalam struk
pembelian terdapat PPN 10%. Ketika makan di restoran, kita juga akan melihat ada
pajak PB1 10% dalam bill nya. Meskipun tarif pajak tersebut sama 10%, tapi jenis
pajak tersebut tidaklah sama.
Nah berarti udah paham ya sekarang. Jadi kalau kita mau mengurus Pajak Pusat
kita pergi ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan kalau mengurus yang berkaitan
dengan Pajak Daerah, tempatnya adalah di Kantor Dinas Pendapatan Daerah
(Dispenda).
Sekarang kita akan belajar pajak apa saja yang dikelola Pemerintah Pusat dan Pajak
yang dikelola oleh Pemerintah Daerah.
Pajak Pusat yang dipungut oleh Direktorat Jenderal Pajak terdiri dari :
Sementara Pajak Daerah yang dipungut oleh Pemerintah Daerah terdiri dari :
http://belajarmahirpajak.blogspot.com/ 9/10
3/6/2019 Belajar Pajak Cepat dan Mudah
Walet, Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan , Bea Perolehan
Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan.
Labels: Defenisi Pajak, Jenis-jenis Pajak, Pajak Daerah, Pajak Pusat, Pengertian Pajak
Home
http://belajarmahirpajak.blogspot.com/ 10/10