Anda di halaman 1dari 4

A.

PPh Pasal 21

1. Diri sendiri Rp 54.000.000


Menikah Rp 4.500.000
Anak (K/3) Rp 13.500.000
PTKP Rp 72.000.000

2. Penghasilan/bulan Rp 5.000.000
PPh 21 terutang = (50% x Rp 5.000.000) x 5%
= Rp 125.000

3. PPh pasal 21 atas hadiah


5% x Rp 50.000.0000 Rp 2.500.000
15% x Rp 150.000.000 Rp 22.500.000
25% x Rp 21.000.000 Rp 5.250.000
Rp 30.250.000

4. PPh pasal 21/26 sesuai Per 16 PJ 2016


 Pegawai
 Penerima uang pesangon, pensiun, tunjangan hari tua, termasuk ahli warisnya
 Bukan pegawai
 Anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak merangkap sebgai
pegawai tetap pada perusahaan yang sama
 Mantan pegawai
 Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan

5. Penghasilan/ bulan Rp 15.000.000


JKK Rp 50.000
JKM Rp 25.000
Rp 15.075.000
Iuran JHT (Rp 160.000)
Penghasilan neto sebulan Rp 14.915.000
Penghasilan neto setahun Rp 178.980.000
PTKP
Diri sendiri Rp 54.000.000
Penghasilan kena pajak Rp 124.980.000
5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000
15% x Rp 74.980.000 Rp 11.247.000
Rp 13.747.000
PPh pasal 21 januari = Rp 13.747.000 : 12 bulan = Rp 1.145.583,33
B. PPh Pasal 23

6. PPh pasal 23 terutang dari penggunaan jasa PT Lintas Dewata


= 2% x Rp 90.000.000
= Rp 1.800.000

7. PPh pasal 23 atas royalti


= 15% x Rp 158.000.000
= Rp 23.700.000

8. PPh pasal 23 atas hadiah


= 15% x Rp 35.000.000
= Rp 5.250.000

9. PPh pasal 23 atas jasa percetakan


= 4% x Rp 9.550.000
= Rp 382.000

10. PPh pasal 23 atas imbalan jasa


Total biaya Rp 25.000.000
PPh Pasal 23 (ber NPWP) = 2% x Rp 25.000.000 = Rp 500.000
PPh Pasal 23 (Tidak ber NPWP) = 4% x Rp 25.000.000 = Rp 1.000.000

C. PPh Pasal 4 ayat 2

11. PPh pasal 4 ayat 2 atas sewa gwdung


= 10% x Rp 250.000.000
= Rp 25.000.000 (B)

12. PPh pasal 4 ayat 2 atas bunga tabungan


= 10% x Rp 2.275.000
= Rp 227.500 (B)

13. PPh Final penjualan rumah

= 1% x Rp 75.000.000

= Rp 750.000 (D)

14. PPh pasal 4 ayat 2 atas pembelian ruko

= 1% x Rp 900.000.000
= Rp 9.000.000

15. PPh Pasal 4 ayat 2 atas sewa rumah

= 10% x Rp 360.000.000

= Rp 36.000.000 disetorkan oleh Yerime Kin (A)

D. PPN

16. E-Faktur adalah Faktur Pajak berupa elektronik yang dibuat melalui aplikasi Klikpajak.

Jadi, e-Faktur adalah aplikasi untuk membuat Faktur Pajak elektronik atau bukti

pungutan PPN maupun PPnBM secara elektronik alias online atau daring

17. Cara pengisian E-Faktur

 Download Aplikasi e-Faktur. Pertama, download terlebih dulu aplikasi e-Faktur

melalui https://efaktur.pajak.go.id/aplikasi. Kemudian, ekstrak aplikasi dengan

menggunakan WinRAR, 7-zip ataupun dengan aplikasi sejenisnya. Pastikan

bahwa komputer Anda memang telah memenuhi persyaratan seperti diatas,

terutama pada bagian RAM ataupun memory.

 Buka Situs Elektronik Nomor Faktur (ENOFA). Login ke situs sehingga Anda

bisa melakukan konfigurasi pada file sertifikat digital dan juga melakukan

permintaan nomor seri faktur pajak (NFSP) dengan sesuai jumlah faktur pajak

yang telah dibuat seperti dalam tiga bulan terakhir.

 Input Data Nomor Seri Faktur Pajak (NSFP). Selanjutnya, input data untuk nomor

seri faktur pajak pada menu untuk membuat pajak keluaran dengan cara klik

referensi -> referensi nomor faktur -> rekam range faktur pajak. Jika sudah pada

menu “faktur” klik pajak keluaran atau pajak masukan untuk mendapatkan

informasi tersebut. Jika Anda ingin input data untuk pajak keluaran atau masukan
satu per satu serta, maka Anda bisa masuk ke menu -> administrasi faktur ->

rekam faktur Untuk menginput data untuk pajak keluaran dan juga pajak masukan

sekaligus, caranya masuk ke menu -> impor -> open file -> proses impor. Klik

preview jika sudah benar. Namun, apabila masih ada yang memang perlu

diperbaiki maka Anda bisa klik ubah.

 Cek Kembali Kolom Status Approval. Jika kolom status menunjukkan approval,

maka faktur pajak elektronik telah dibuat dengan benar.

18. PPN masukan = 11% x (350.000 x 50)

= Rp 1.925.000

19. PPN masukan = 11% x Rp 19.250.000

= Rp 2.117.500

20. PPN keluaran = 11% x Rp 36.000.000

= Rp 3.960.000

Anda mungkin juga menyukai