Dosen Pengampu:
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhaanahu wa taala. atas segala
limpahan rahmat dan petunjuk Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Segala usaha
dan upaya telah dilakukan oleh penulis dalam rangka menyelesaikan makalah ini. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak luput dari berbagai
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
sifatnya konstruktif atau membangun demi perbaikan dan penyempurnaan tesis ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR......................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................6
C. Tujuan...................................................................................................................................7
BAB II..............................................................................................................................................8
PEMBAHASAN...............................................................................................................................8
A. China Service........................................................................................................................8
B. Jepang Service....................................................................................................................29
BAB III...........................................................................................................................................43
PENUTUP......................................................................................................................................43
A. Kesimpulan.........................................................................................................................43
B. Saran...................................................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................45
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika makan sangat penting bagi orang China. Pemakaian alat makan hingga posisi
duduk juga punya aturan dalam budaya China.
Etika makan sudah menjadi bagian dari tradisi atau kebudayaan di suatu negara.
Terkadang etika makan di suatu negara belum tentu cocok di negara lain. Demikian
juga di China.
Kalian tahu tidak ternyata penempatan tempat duduk bagi penduduk negara
Tiongkok itu mempunyai arti masing-masing loh. Seperti misalnya kursi yang
menghadap pintu masuk adalah orang yang paling dihormati atau tinggi derajatnya,
seperti orang tua atau pak boss. Sedangkan kursi yang dekat dengan pintu atau
jalan keluar adalah orang yang biasanya akan membayar hidangan pada hari itu
karena kepraktisan untuk bisa dengan cepat bangkit dari kursi.
Sebaiknya mempersilahkan yang lebih tua untuk mengambil makanan terdahulu
dan saat mereka menyuruh kita semua makan, barulah kita akan makan karena
tradisi Tiongkok yang menjunjung tinggi kesopanan dan menghormati orang yang
lebih tua. Sewaktu makan mengangkat mangkuk makanan kita adalah hal yang
dianggap sopan. Terbalik dengan tradisi dari negara barat, menurut tradisi
Tiongkok tidak sopan dan terkesan malas jika saat makan tidak mengangkat
mangkuk. Pada saat menuangkan minuman, kita yang lebih muda biasa akan
membantu menuang teh, tetapi saat orang yang lebih tua yang menuangkan teh
kepada yang lebih muda, gerakan mengetuk meja dengan jari telunjuk dan tengah
mengartikan tanda terima kasih.
Di negara Tiongkok dan orang keturunan Tiongkok yang berada disegala penjuru
dunia, sumpit adalah alat utama untuk mengambil makanan dan menyuap makan.
Tetapi ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan di meja makan saat
menggunakan sumpit tersebut. Menancapkan sumpit secara vertikal ke mangkuk
nasi itu adalah hal yang tabu karena biasa makanan yang tertancap sumpit itu
seperti persembahkan kepada orang yang sudah tiada. Mengambil makanan dengan
menusukkan sumpit juga dianggap tidak sopan.
B. Rumusan Masalah
a. Apa aturan dan etiket tata cara makan orang China dan Jepang?
b. Mengapa harus mematuhi aturan dan etiket tata cara makan orang China dan
Jepang?
c. Bagaimana cara menyatukan diri dengan budaya orang China dan Jepang?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui etika dan tata cara makan orang China dan Jepang
b. Tidak hanya tahu namun juga di terapkan dalam kehidupan sehari-hari bahwa
etika makan dimana dan kapan saja patut untuk di contoh
c. Supaya menyatukan diri dengan budaya orang China dan Jepang
BAB II
PEMBAHASAN
A. China Service
Jamuan seperti ini biasanya berlaku khusus untuk keluarga atau kerabat
dekat. Semua tamu bebas menikmati semua hidangan sambil
bercengkerama. Tidak banyak ‘aturan main’ yang mengikat karena hal yang
paling penting adalah kebersamaan. Jadi, tak perlu bingung jika melihat
hidangan di tengah meja disajikan tanpa sendok saji (serving spoon), karena
masing-masing tamu boleh mengambil hidangan dari tengah dengan
menggunakan sumpit yang telah dipakainya untuk menyantap hidangan
sebelumnya.
b. Jamuan China Masa Kini
Dalam jamuan cina seperti ini, sebelum mulai makan, biasanya disiapkan
satu camilan ringan seperti kacang-kacangan atau buah-buahan kecil yang
telah dikeringkan, sebagai pengantar menuju acara santap yang sebenarnya.
Setelah selesai dengan satu hidangan, Anda tetap duduk, menunggu
hidangan selanjutnya yang akan disajikan oleh para pelayan. Kecuali
dengan alasan tertentu (seperti jika Anda vegetarian atau alergi terhadap
salah satu jenis makanan yang dihidangkan). Agar tidak bersisa sebaiknya
Anda memang mengambil sedikit dulu untuk setiap hidangan yang
disajikan sedikit setiap hidangannya.
c. Peralatan Makan China
Sangat sederhana yaitu hanya sepasang sumpit, dan sendok bebek untuk sup
atau hidangan lainnya
1. Sumpit
Sumpit orang China berbeda dengan sumpit orang Korea dan Jepang.
Sumpit China cenderung lebih panjang dan tebal juga terbuat dari kayu-
kayuan. Hal ini tidak lepas dari budaya makan bersama orang China,
banyaknya piring di meja membuat mereka harus mengambil
makanannya sendiri. Dengan begitu, sumpit yang panjang memudahkan
mereka mengambil makanan yang terjauh.
2. Sendok Bebek
Selain itu sendok ini juga sering di gunakan sebagai alat pengaduk saos
dan yang lainnya
3. Mangkuk Sup
4. Mangkuk Nasi
Saat menyantap nasi, tangan kanan memegang sumpit dan tangan kiri
memegang mangkuk nasi yang dibawa mendekati mulut. Sebaiknya,
jangan menyisakan sebutir nasi pun dalam mangkuk, karena konon jika
Anda melakukannya, Anda akan mendapatkan pasangan istri/suami
yang jelek.
5. Cawan Teh
Teh tak kalah penting dalam jamuan makan Cina. Fungsinya sama
dengan segelas air putih yang biasa disajikan pada jamuan makan Barat.
Sambil menyantap hidangan, masing-masing tamu disajikan secawan
teh hangat yang diletakkan di sebelah kanan atas dari piring makan.
Ada beberapa jenis teh yang biasa digunakan, seperti oolong tea,
jasmine tea, atau crysntium tea. Umumnya teh disajikan tawar tanpa
penambahan pemanis. Teh disajikan untuk melunturkan cita rasa yang
tertinggal di mulut, seperti lemak, sehingga Anda siap menyantap dan
menikmati hidangan selanjutnya.
6. Tempat Saus
Tempat saus berisi kecap asin akan selalu tersedia di atas meja.
Fungsinya sebagai pelengkap atau saus pencelup. Tak perlu ragu untuk
langsung mencelupkan potongan makanan Anda, karena saus tersebut
disajikan untuk masing-masing tamu.
7. Dinner Plate
Orang Cina tidak menghidangkan nasi diatas piring kecuali dihidangkan
untuk orang barat yang tidak terbiasa makan nasi dari mangkuk.Piring
seperti inidigunakan hanya ketika satu hidangan disajikan misalnya,mie
goreng.Namun piring tersebut biasanya digunakan di Asia Tenggara dan
India.
8. Chopsticks Rest
China merupakan sebuah Negara yang kaya dengan sejarah ritual dan tata
cara.Sebagai Negara dengan penduduk yang gemar makan,tata cara makan menjadi
ciri khas budaya yang dijunjung tinggi di china,bahkan tata cara makan di china
diyakini sudah mulai sejak Dinasti Zhou (1045-256 SM).
Urutan duduk sangat diperhatikan dalam tata cara makan di china.The seat of honor
atau tempat duduk kehormatan diperuntukkan bagi tuan rumah atau undangan
dengan status tertinggi,tempatnya dibagian tengah menghadap ketimur atau pintu
masuk.Semakin tinggi status seorang tamu,duduknya semakin dekat dengan tuan
rumah.
Aturan yang sama berlaku untuk jamuan bisnis atau jamuan lain yang sifatnya
profesional. Pejabat tertinggi dari perusahaan yang mengundang menempati kursi
tuan rumah sedangkan kursi tamu kehormatan, ditempati oleh pejabat tertinggi dari
perusahaan yang diundang. Kursi-kursi lain ditempati oleh karyawan atau
undangan yang jabatannya di bawah kedua orang yang duduk di kursi tuan rumah
atau kursi tamu kehormatan. Pihak tuan rumah umumnya duduk di sebelah kanan
tamu karena mereka harus melayani tamu seperti ketika tamu membutuhkan
bantuan menuang teh atau memanggil pelayan. Tamu baru boleh duduk setelah
dipersilakan oleh tuan rumah. Begitu pula untuk memulai makan. Tamu undangan
baru boleh makan setelah semua undangan duduk dan dipersilakan menikmati
hidangan oleh tuan rumah.
Dalam tata cara makan di China, selalu disediakan satu set alat makan yang terdiri
dari sebuah gelas kecil, sebuah mangkuk untuk sup atau nasi, dan tentu saja sumpit
dan sendok. Selain sup, semua makanan yang disajikan harus dimakan
menggunakan sumpit. Menggunakan sumpit saat makan ini juga ada tata caranya
tersendiri. Memutar-mutar sumpit, menjilati sumpit, membalik makanan dengan
sumpit, memberi isyarat atau mengarahkan sumpit pada orang lain adalah beberapa
hal yang pantang dilakukan saat jamuan. Menempelkan sumpit di tengah nasi juga
sangat dilarang karena diyakini dapat mengundang kesialan.
Saat mengambil makanan dari meja sebaiknya ambil makanan yang paling dekat
atau yang ada di depan kalian daripada makanan yang jauh atau berada di depan
orang lain. Usahakan makan dengan tenang dan tidak tergesa-gesa, serta hindari
kegiatan-kegiatan lain yang mungkin dilakukan ketika makan seperti menonton
televisi atau menggunakan telephone genggam.
Makan malam formal di China selalu disertai teh atau bir.Orang yang duduk paling
dekat dengan teko atau botol anggur harus menuangkannya untuk para tamu dari
tamu dengan status tertinggi ke tamu dengan status lebih rendah. Ketika semua
gelas sudah terisi, tuan rumah akan mengajak para tamunya bersulang. Jika kalian
tidak minum bir atau anggur, lakukan gesture menempelkan gelas dengan bibir
untuk menghormati orang yang mengajak bersulang.
Jika kalian menghadiri jamuan makan ala China, sebaiknya sisakan sedikit
hidangan yang disajikan, karena menghabiskan hidangan sampai bersih akan
memebri kesan bahwa tuan rumah tidak menyediakan jamuan makan yang baik dan
makanan yang tidak mencukupi bagi tamunya. Jamuan makan berakhir ketika tuan
rumah meninggalkan meja makan diikuti oleh tamu yang lain.
Ada tiga hal yang harus kita ingat dalam kulinari china,yaitu:
1. Alat makan
seperti halnya dijepang dan korea,sumpit di china juga terbuat dari berbagai
macam material.Yang paling umum terbuat dari bambu,batang
kayumplastik atau metal (stainless stell,perak,dan emas)Panjang sumpit di
Korea 20cm,Jepang 22cm,sementara di China bisa mencapai 26cm. Ukuran
ini berbeda-beda karena jenis makanan dan kegunaannya juga berbeda.
Selain sumpit, biasanya disediakan juga sendok untuk makanan berkuah,
gelas kecil untuk minum teh, mangkok kecil untuk sup atau nasi, dan piring
untuk lauk pauk, yang kebanyakan alat-alat ini terbuat dari bahan keramik.
Biasanya dalam meja makan, disediakan teko yang berisi air teh
panas.Tidak seperti di Indonesia, teh standar di China-Jepang-Korea selalu
disajikan tanpa gula alias tawar.
Sebelum kita menggunakan alat makan, tuang teh ke dalam alat
makan.Kemudian kita basuh seluruh alat makan dengan air teh ini.Tuang
air teh yang telah digunakan untuk membasuh alat makan, ke dalam
baskom yang disediakan.Setelah itu baru kita bisa menggunakan alat
makan.
2. Penggunaan sumpit
Sumpit harus selalu dipegang dengan benar, yaitu antara ibu jari dan dua
jari pertama pada tangan kanan.
Bila tidak digunakan, sumpit harus selalu diletakkan rapi di atas meja
dengan dua tongkat berbaring rapi bersebelahan di kedua ujungnya.
(Kesalahan dalam melakukannya akan di ibaratkan seperti kesalahan
penempatan orang kedalam peti mati sebelum pemakaman dan merupakan
kecerobohan besar).
Sumpit secara tradisional dipegang dengan tangan kanan saja, bahkan untuk
orang kidal sekalipun. Meskipun sumpit sekarang dapat digunakan di
tangan kanan dan kiri, beberapa orang masih menganggap menggunakan
sumpit secara kidal adalah etiket yang tidak baik. Satu penjelasan rasional
untuk hal ini “tidak tepat” (Sumpit Kidal) adalah ketika diadakan
perjamuan dalam batas meja bundar yang mungkin akan merepotkan /
mengganggu prosesi makan.
Jangan arahkan sumpit pada orang lain. Hal ini dianggap menghina orang
dan merupakan kecerobohan besar.
Janganlah menggoyang-goyangkan sumpit anda karena hal itu dianggap
seolah-olah mereka (sumpit) adalah perpanjangan dari gerakan tangan Anda
(berkepribadian buruk).
Janganlah memukul-mukulkan sumpit seperti stik drum. Hal ini dapat
dianalogikan seperti mengatakan kepada orang lain di meja, bilamana anda
adalah seorang pengemis.
Jangan menggunakan sumpit untuk memindahkan mangkuk atau piring.
Jangan pernah mengisap/menjilati sumpit.
Putuskan makanan apa yang hendak diambil sebelum mencapainya dengan
sumpit, jangan melayang-layangkan sumpit diatas makanan atau
mengaduk-aduk piring
Untuk menaruh sumpit di meja, mereka dapat diletakan horizontal di piring
atau mangkuk ; ataupun tempat sumpit (umum ditemukan di restoran) juga
bisa digunakan.
7. Minuman
Tuan rumah harus selalu memastikan bahwa cangkir setiap orang tidak
dalam keadaan kosong teralu lama. Seseorang tidak harus menuangkan
untuk diri sendiri, tetapi jika orang yang haus pertama kali haruslah
menawarkan untuk menuangkannya bagi orang disebelah kanan dan kiri
kita.
8. Merokok
Merokok di China sangat lazim, terutama di kalangan laki-laki. Selama
makan, tuan rumah kadang-kadang akan membagikan rokok kepada semua
orang di sekitar meja. Jika tamu memilih untuk tidak merokok, maka ia /
dia (Tamu) harus dengan sopan dapat menolaknya. Dalam bahasa
Mandarin, dengan mengatakan, “Wo bu chou yan, xie xie”.
9. Perjamuan berbisnis
Selama Perjamuan Bisnis, perihal terbaik adalah untuk tidak makan sampai
pada titik kejenuhan (Kekenyangan), karena tujuan sebenarnya dari
pertemuan tersebut adalah interaksi bisnis dan bukan menikamati
perjamuan makanan (euporia).
10. Lain-lain
Di masa lalu, beberapa orang cenderung untuk duduk dengan jarak minimal
1 meter (3 chi), dengan orang di sebelahnya dalam 1 meja makan. Sehingga
mereka tidak akan beradu siku / bergesekan dengan tamu lainnya pada saat
menikamati hidangan (Harfiah). Saat ini, praktik ini jarang diamati.
Posisi / jarak saling renggang
Ketika memakan makanan yang mengandung tulang-tulangan, biasanya
sisa tulangnya akan dibuang (di lolohkan) ke meja di samping kiri piring
orang yang memakannya. Meludah (lolohkan) tulang ke lantai ini hampir
tidak pernah diterima.
Bersendawa, memukul-mukul / bercengkrama, dan mambaui hidangan
(menghirup aroma) adalah hal yang dianggap wajar.
Bersendawa, memukul-mukul / bercengkrama, dan mambaui hidangan
(menghirup aroma) adalah hal yang dianggap wajar.
d. Hidangan Khusus
1. Kepiting
Khusus untuk menyantap kepiting, diperlukan satu alat bantu khusus.
Bentuknya mirip tang, hanya lebih kecil dan runcing ujungnya.
Gunanya untuk memecahkan kulit/cangkang kepiting. Cara
menggunakannya, jepitkan kebagian yang hendak diambil dagingnya,
jepit hingga kulit/cangkangnya pecah. Setelah itu, jangan ragu untuk
menggunakan kedua tangan Anda untuk membantu mengambil daging
kepiting yang tersembunyi di balik kulit. Untuk sajian yang satu ini,
biasanya juga disediakan satu wadah khusus untuk mencuci tangan.
2. Mie
Hidangan mi juga merupakan hidangan yang tak kalah populer dalam
dunia kuliner Cina. Seperti hidangan yang lain, mi disantap dengan
menggunakan sumpit.
3. Dim Sum
Dulu, dim sum biasa dihidangkan sambil minum teh pada hari libur saat
semua keluarga berkumpul. Disajikan dalam berbagai variasi bentuk
dan rasa di dalam keranjang bambu. Cara makannya? Tetap dengan
bantuan sumpit.
4. Steak
Jangan kaget jika di meja Anda tiba-tiba disediakan garpu dan pisau.
Seperti telah dijelaskan, pengaruh internasional mulai menyusup ke
dalam tradisi Cina, termasuk dalam hidangan yang disajikan. Hidangan
steak misalnya, tidak perlu ragu untuk menggunakan pisau dan garpu
sebagai alat bantu. Aturannya? Sama dengan aturan internasional.
B. Jepang Service
Telah diwariskan dari para leluhur di tempat masing- masing. Secara global tata
cata menyantap hidangan terbagi menjadi 2 kebudayaan besar yaitu timur dan
barat. Namun pada kenyataannya tata cara tersebut berbeda- beda di setiap
daerah timur dan barat, dan ada tata cara yang masih primitif dan masih banyak
tata cara menghidangkan / menyantap makanan yang tidak lazim.
Masyarakat Jepang mempunyai Budaya makan atau pola makan yang masih
sangat dijaga oleh masyarakat Jepang sampai dengan sekarang ini. Disetiap
daerah, memiliki ciri khas masing-masing. Mulai dari bumbu-bumbu, bahan-
bahan masakan, peralatan hingga tata cara dan kebiasaan makan yang sangat
dipertahankan oleh masyarakat Jepang. Di Jepang, pada musim-musim tertentu
juga memiliki budaya atau tradisi yang sering dilakukan saat makan. Misalnya,
pada musim semi biasanya orang-orang Jepang akan pergi bersama keluarga
dan teman untuk menikmati makanan atau minum sake sambil melihat bunga
sakura yang mekar pada musim semi.
1. Sumpit (Hashi)
Dalam jamuan makan Cina, sumpit atau dalam bahasa Jepang disebut “Hashi”,
merupakan alat makan utama seperti sendok, garpu, dan pisau dalam hidangan
Barat. Perbedaan sumpit Cina dengan Sumpit Jepang adalah sumpit Jepang
ujungnya cenderung lebih tajam dan mengecil, sedangkan sumpit Cina
ujungnya lebih tebal dan persegi. Di rumah keluarga Jepang setiap anggota
rumah memiliki peralatan makannya sendiri-sendiri. Sumpit yang digunakan
bisa terbuat dari kayu, bambu atau sumpit yang sekali pakai. Sumpit terdiri dari
berbagai macam dan kegunaanya, yaitu :
Nuribashi : Sumpit yang digunakan untuk makan sehari-hari.
Toribashi : Sumpit yang digunakan untuk megambil makanan di piring
yang sudah disajikan.
Waribashi : Sumpit yang mudah dibuang dan biasanya digunakan oleh
tamu atau yang digunakan di restoran.
Saibashi : Sumpit panjang untuk memasak
Iwaibashi : Sumpit yang digunakan ketika ada perayaan.
Bentuk sumpit ini berbeda dengan kebanyakan karena pada kedua ujungnya
sumpit ini samasama runcing.
Berikut adalah cara menggunakan sumpit yang baik dan benar:
1. Pertama-tama, peganglah 1 batang sumpit seperti Anda memegang
pensil atau pena. Pegang di bagian pangkal sehingga ujung sumpit
berada memanjang ke bagian luar.
2. Selanjutnya, sumpit ke-2 diselipkan melalui celah antara sumpit
pertama dan bagian pangkal ibu jari.
3. Bagian atas sumpit berada di antara jari telunjuk dan jari tengah, bagian
bawahnya ditahan dengan pangkal ibu jari dan jari manis.
Bagian bawah ditahan agar tidak bergeser, sedangkan bagian atasnya
diselipkan saja agar mudah bergerak
Piring atau osara yang digunakan di Jepang sama seperti piring-piring yang
digunakan di Indonesia. Orang Jepang menggunakan piring ntuk
menghidangkan makanan-makanan seperti nasi kari, chahan, dan makanan lain
yang tidak berkuah. Umumnya berbentuk bulat, tapi ada pula yang berbentuk
lonjong, atau bahkan kotak. Selain osara, ada juga piring kecil yang biasa
disebut Mamezara. Mamezara adalah piring mini yang berukuran sebesar
telapak tangan dengan ukuran di bawah 10 cm. Mamezara bisa digunakan
untuk menaruh lauk-pauk, saus, kecap asin, atau bumbu-bumbu lainnya.
Bentuk dan motif mamezara bermacam-macam, membuatnya menjadi unsur
yang menambah keindahan penyajian makanan Jepang
5. Yakimono-zara
Alat makan ini adalah piring datar yang digunakan untuk menyajikan makanan
panggang. Ada beragam ukuran Yakimono-zara, dan biasanya berbentuk
persegi panjang.
Satu set alat makan ini digunakan untuk menyantap makanan seperti Sashimi.
Chuzara memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan Kozara.
7. Kobachi
Alat makan ini berupa mangkuk kecil yang digunakan untuk meletakkan
Sunomono, cuka atau Chimmi, hidangan khusus.
8. Donburi-bachi
Alat makan ini berupa mangkuk besar, yang digunakan untuk menyajikan Soba
atau Udon. Namun, terkadang mangkuk ini juga digunakan untuk hidangan
seperti Donburimono, olahan nasi.
9. Nimono-wan
Alat makan berupa mangkuk dengan bermulut lebar ini, biasanya digunakan
untuk menyantap hidangan yang direbus.
10. Yunomi-jawan
Kurang lengkap rasanya menyantap hidangan Jepang tanpa minum segelas teh
hijau. Untuk menikmati teh hijau, digunakan Yunomi-jawan, cangkir untuk teh
hijau. Cangkir ini memiliki beragam ukuran, tergantung kesempatan
penggunaan cangkir, dalam acara formal atau non formal.
6. Memberikan makanan dengan sumpit kepada orang lain kemudian orang tersebut
menerimanya dengan mengambil lagi dengan sumpit
7. Ketika ingin mengambil makanan dari mangkuk utama, harus membalik sumpit.
Karena ujung sumpit yang digunakan untuk memasukkan makanan ke mulut, harus
berbeda dengan ujung sumpit yang digunakan untuk mengambil makanan.
8. Tidak boleh mengaduk-aduk makanan di dalam mangkuk. Hal ini dianggap jika kita
memainkan makanan
9. Tidak boleh memegang mangkuk nasi dan sumpit di tangan yang sama secara
bersamaan.
10. Tidak boleh meletakkan sumpit di atas mangkuk nasi ketika masi berisi makanan
walaupun sedikit.
11. Sebaiknya tidak memegang apalagi memainkan sumpit ketika berbicara saat makan.
12. Jika kita atau rekan lain menuangkan sake dengan dua tangan, maka kita juga harus
menyambut dengan memegang gelas menggunakan dua tangan pula.
13. Sumpit tidak boleh ditancapkan di atas nasi, karena posisi seperti itu merupakan
sesaji orang Jepang untuk leluhur mereka atau dewa mereka.
16. Tidak boleh memutar-mutar sumpit di atas piring untuk memilih makanan dengan
sumpit.
17. Tidak boleh memasukkan makanan sampai penuh ke mulut dengan sumpit.
18. Tidak boleh mencicipi sesuatu di piring dengan sumpit.
19. Tidak boleh menghisap sup dari sumpit.
20. Tidak boleh menggerakkan piring ke dekat anda dengan sumpit.
Replika dari hidangan restoran menjadi informasi yang cukup untuk memesan
makanan, tetapi tidak dengan tata cara makan yang baik dan benar dilakukan ketika
berada di restoran. Berikut tata cara makan dalam jamuan makan di restoran
tradisional khas Jepang, yaitu:
1. Ketika memasuki restauran, harap berjalan mengikuti pelayan dengan
perlahan dan tidak tergesa-gesa.
2. Ketika akan memasuki ruangan yang menggunakan tatami, pengunjung
wajib melepaskan alas kaki tetapi masih boleh menggunakan kaos kaki dan
letakkan alas kaki di tempat yang telah disediakan. Begitu juga dengan
mantel ataupun payung.
3. Tata cara duduk ketika di atas zabuton adalah duduk di atas dua telapak
kaki yang di tekuk dengan punggung tegak lurus. Untuk wanita, kedua
tangan dipertemukan dan ditangkupkan di pangkuan. Lain halnya dengan
pria yang meletakkan telapak tangannya pada lutut.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika makan atau table manners adalah aturan yang harus di terapkan saat
bersantap di meja makan. Etika makan ini pertama kali di kenalkan oleh bangsa
eropa yang merupakan aturan standar terutama saat bersantap bersama sama di
sebuah acara resmi atau acara makan bersama di keluarga besar
Jika mampu menunjukkan sopan santun di meja makan, sebenarnya secara tidak
langsungmenunjukkan kualitas pergaulan, intelektualitas dan etika pergaulan seseorang.
Etikamakan tidak dibentuk secara tiba-tiba. Kualitas etika makan harus dilakukan sejak usiaanak
dan remaja. Dengan kebiasaan sehari-hari dengan melakukan etika makan yang baikmaka
merupakan proses pembelajaran yang sangat baik. Bila etika makan dibentuksecara instan maka
akan menghasilkan kualitas etika makan yang canggung dan tidakluwes. Bila seseorang diundang
di sebuah restoran terkenal atau jamuan makan malamresmi dengan meja makan yang sudah di
setting sedemikian rupa harus mengikuti aturanetika makan yang baik.
Table manners negara Jepang dan China tentu memiliki perbedaan dan cirri khas
mereka masing masing walaupun mereka sama sama memakai sumpit dan sama-
sama berkulit putih dan bermata sipit
Sangat banyak aturan yang bias kita terapkan jika mungkin jedepannya bias
bergaul dengan orang jepang ataupun orang china atau bahkan mengunjungi kedua
negara tersebut kit sudah bisa mengaplikasikan materi aturan aturan di atas
B. Saran
“Di mana langit di junjung di situ bumi di pijak” pepatah yang berarti di mana kita
berada di sanalah kita menyatukan diri dengan budaya setempat demi menghargai
orang-orang setempat dan menambah wawasan tentang etiket pada budaya
Apa pun peraturannya sebaiknya tetap mematauhi di mana pun kita berada, agar
memiliki kehidupan yang harmonis.
Seperti table manners ala china sangat banya di sana aturan etiket makan yang
harus di perhatikan dan di taati seperti posisi duduk, penggunaan alat makan dan
sebagaimana juga dengan negara Jepang yang juga perlu di perhatikan etiket saat
makan yaitu dengan posisi duduk yang tetap dan berbagai macam aturan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/8478/140708094.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
http://ncc-indonesia.com/category/artikel/
http://ncc-indonesia.com/category/artikel/
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fid.wikipedia.org
%2Fwiki
%2FReplika_makanan&psig=AOvVaw0YQQPcqXFgeDfbssWNu2xO&ust=1631
237404838000&source=images&cd=vfe&ved=0CAsQjRxqFwoTCOjFpoPf8PICF
QAAAAAdAAAAABAD
https://travelingyuk.com/larangan-menggunakan-sumpit/264644
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fgoikuzo.com
%2Fmakna-itadakimasu%2F&psig=AOvVaw0B9xS-
pui1Xvwh7AfsFqD0&ust=1631239533721000&source=images&cd=vfe&ved=0C
AsQjRxqFwoTCPC2i_rm8PICFQAAAAAdAAAAABAD
https://www.masrafa.com/table-manner-ala-china/
https://www.facebook.com/notes/merica/table-manner-masyarakat-china/
140068872706975/