KRITERIA 7.10.3
No. : C/SOP/7.10.3.a/V/
Dokumen 2016
SOP No. Revisi : -
UPTD
PUSKESMAS Hamaruddin, SKM
NIP. 19770404 200003 1 006
KAMONJI
1. Pengertian Transportasi rujukan adalah proses pengantaran pasien dari puskesmas
menuju ke tempat pelayanan kesehatan yang lebih lengkap guna
mendapatkan pelayanan lebih lanjut
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan transportasi rujukan
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Urusan Puskesmas Kamonji No.
800/13.117/PKM-KMJ/III/2016 tentang penetapan penanggung jawab dalam
pemulangan pasien
4. Referensi Permenkes No 001 Tahun 2012 Tentang sistim rujukan pelayanan
Kesehatan Perorangan
5. Prosedur / 1. Petugas menyatakan pasien perlu rujukan
langkah-langkah 2. Petugas menjelaskan dan meminta persetujuan kepada keluarga
pasien untuk dirujuk
3. Apabila keluarga pasien telah setuju
4. Petugas membuat surat rujukan
5. Petugas menyelesaikan administrasi pasien yang akan dirujuk
6. Petugas mempersiapkan kesiapan pasien
7. Petugas menghubungi tempat fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan
rujukan
8. Pasien rawat jalan dengan keadaan umum baik dan tidak memerlukan
pelayanan ambulans dapat langsung menuju tempat fasilitas
kesehatan yang menjadi tujuan rujukan.
9. Pasien dengan keadaan umum jelek memerlukan pelayanan
ambulans, petugas yang lain segera menghubungi sopir ambulans
10. Sopir menyiapkan ambulans (jika sudah siap sopir segera
menghubungi petugas bahwa ambulans sudah siap)
11. Jika Ambulan tidak tersedia atau sedang digunakan, petugas
menggunakan mobil pribadi atau mobil pasien/keluarga sebagai
transportasi rujukan
12. Petugas yang berkompeten mendampingi pasien sampai ke tempat
tujuan rujukan
13. Petugas dan ambulan kembali ke Puskesmas
6. Unit Terkait Ruang Tindakan
7. Rekaman No. Yang Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Historis Dirubah
Perubahan
RUJUKAN
No. : C/SOP/7.10.3.b/V/
Dokumen 2016
SOP No. Revisi : -
UPTD
PUSKESMAS Hamaruddin, SKM
NIP. 19770404 200003 1 006
KAMONJI
1. Pengertian Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus
penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik,
baik secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan
ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal
dalam artian antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama
a. Dari hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak
mampu diatasi dipuskesmas
b. Pengobatan atau tindakan tertentu yang diperlukan tidak bisa dilakukan di Puskesmas
c. Pasien memerlukan pelayanan medis spesialis/subspesialis dirumah sakit berdasarkan
keadaan penyakit yang diderita pasien
d. Pasien memerlukan pelayanan penunjang medis yang lebih lengkap yang tidak tersedia
difasilitas pelayanan puskesmas
e. Apabila telah diobati berulang kali di puskesmas ternyata pasien memerlukan
pemeriksaan dan pengobatan di sarana kesehatan yang lebih mampu.
f. Atas permintaan pasien dan atau keluarga untuk berobat di rumah sakit yang dituju
Hamaruddin, SKM
NIP. 19770404 200003 1 006