Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN AKHIR

MANAJEMEN KEPERAWATAN DI RUANG ANAK LUKMANUL HAKIM


RSUD AL-IHSAN PROVINSI JAWA BARAT

Disusun oleh:

Ajeung Tsalsyabilla P17320119403


Alya Hasna P17320119404
Hasanatusyifa Azizah P17320119414
Kiki Widyasari P17320119416
Nisrina Lutfiyah DP P17320119421
Reza Nursaharah P17320119425
Rifdah Nur Aini P17320119426
Tina Ristiani P17320119434
Tyasmara Risma A P17320119436

Tingkat 3 Sarjana Terapan Keperawatan

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN DAN PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dap
at menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen Keperawatan di Ruang Anak
Lukmanul Hakim RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat” dapat diselesaikan dengan baik dan t
epat waktu.
Makalah ini disusun sebagai laporan akhir praktik klinik Manajemen Keperawatan
dan Kepemimpinan di Ruang Anak Lukmanul Hakim RSUD Al-Ihsan Provinsi Jawa Barat. P
enulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Viliyanti, S.Kep., Ners selaku
Pembimbing Klinik dan terima kasih kepada Bapak Dr. Asep Setiawan, S.Kp., M.Kes selaku
Dosen Pembimbing. Tugas yang telah diberikan ini memberikan gambaran kepada penulis
mengenai manajemen keperawatan suatu ruangan serta menambah pengetahuan dan wawasan
terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pih
ak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 12 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan.............................................................................................................................2
1.3 Manfaat Penulisan...........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
2.1 Definisi Manajemen Keperawatan...................................................................................................4
2.2 Prinsip Manajemen..........................................................................................................................4
2.3 Gaya Kepemimpinan.......................................................................................................................4
2.4 Teori Kepemimpinan.......................................................................................................................6
2.5 Fungsi dasar manajemen..................................................................................................................7
2.6 Kompetensi yang harus dimiliki oleh manajer keperawatan dalam meningkatkan efektivitas
kepemimpinannya pada abad ke-21.......................................................................................................8
2.7 Manajemen konflik..........................................................................................................................9
BAB III ANALISIS DAN PENYELESAIAN MASALAH................................................................15
3.1 Analisis Situasi Lapangan..............................................................................................................15
3.2 Problem Based...............................................................................................................................35
3.3. Perumusan Masalah......................................................................................................................35
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................................38
4.1. Kesimpulan...................................................................................................................................38
4.2. Saran.............................................................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................40
LAMPIRAN........................................................................................................................................41
Lampiran 1 STR..................................................................................................................................41
Lampiran 2 RKK.................................................................................................................................42
Lampiran 3 Kepuasan Pasien...............................................................................................................44
Lampiran 4 SOP..................................................................................................................................47
Lampiran 5 SAK..................................................................................................................................50

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perubahan pelayanan keperawatan mempunyai dua pilihan utama, yaitu mere
ka melakukan inovasi dan berubah atau mereka yang diubah oleh suatu keadaan dan
situasi. Perawat harus mempunyai keterampilan dalam proses perubahan. Keterampil
an pertama adalah proses keperawatan. Proses keperawatan merupakan pendekatan d
alam menyelesaikan masalah yang sistematis dan konsisten dengan perencanaan per
ubahan. Keterampilan kedua adalah ilmu teoretis dan pengalaman praktik. Perawat h
arus diajarkan ilmu teoretis di kelas dan mempunyai pengalaman praktik untuk beke
rja secara efektif dengan orang lain.
Keperawatan sebagai profesi yang merupakan bagian dari masyarakat akan t
erus berubah sejalan dengan masyarakat yang terus berkembang dan mengalami per
ubahan. Keperawatan dapat dilihat dari berbagai aspek, antara lain keperawatan seba
gai bentuk asuhan profesional kepada masyarakat, keperawatan sebagai ilmu penget
ahuan dan teknologi (iptek), serta keperawatan sebagai kelompok masyarakat ilmuw
an dan kelompok masyarakat profesional.
Manajemen adalah suatu proses merancang dan memelihara suatu lingkunga
n di mana orang-orang yang bekerja sama di dalam suatu kelompok dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan dengan seefisien mungkin (H.Weihrich dan H. Koontz
dalam Suarli dan Bahtiar, 2009). Manajemen keperawatan merupakan suatu pendek
atan yang dinamis dan prokatif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi,
di mana dalam manajemen tersebut mencakup kegiatan dan supervise terhadap staf,
sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan dan organisasi (Grant & Massey, 2002).
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawa
tan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Nursalam, 2013).
Fungsi manajemen keperawatan sejalan dengan fungsi manajemen secara um
um yaitu pengorganisasian, perencanaan, kepemimpinan, dan pengawasan (Suarli da
n Bahtiar, 2009). Pemimpin adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan
kepemimpinannya mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sebagian

1
2

pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi. Sedangkan kepemimpinan adalah


cara seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sa
ma dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi (Hasibuan, 2014).
Sebagai seorang pemimpin, kepala ruang harus mampu dalam mengutarakan i
de atau gagasan, baik secara lisan maupun tulisan. Hal ni penting bagi pemimpin unt
uk dapat mendorong maju bawahan, memberikan ataupun menerima bagi kemajuan
organisasi dan kepentingan bersama. Seorang pemimpin harus memberikan petunju
k-petunjuk, mengoreksi kesalahan- kesalahan yang terjadi, mengajukan gagasan dan
menerima saran-saran. Kepala ruang harus memiliki kemampuan bekerja sama deng
an orang-orang dengan berbagai ragam sifat-sifatnya, sehingga mereka benar-benar
dengan penuh kemauan dan kesetiaan di bawah kepemimpinannya. Setiap kepala rua
ng keperawatan memiliki gaya kepemimpinan bermacam-macam dalam mempengar
uhi perilaku bawahanya agar mau bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan or
ganisasi. Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin lebih memahami mengenai manaj
emen keperawatan di Ruang Anak Lukmanul Hakim RSUD Al Ihsan.

1.2 Tujuan Penulisan


1 Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi dan menetapkan masalah dalam setiap fungsi


manajemen keperawatan di Ruang Anak Lukmanul Hakim RSUD Al-Ihsan.

2 Tujuan Khusus

a. Menganalisis situasi ruangan (man, material, method, money, marketin


g).

b. Menganalisis problem based.

c. Merumuskan masalah.

d. Menyusun Planning of Action.

1.3 Manfaat Penulisan


1 Manfaat teoritis

Untuk mengetahui serta mengidentifikasi dan menetapkan masalah dal


am setiap fungsi manajemen keperawatan di Ruang Anak Lukmanul Hakim R
3

SUD Al-Ihsan sesuai dengan teori dan praktikum yang telah dipelajari pada sa
at perkuliahan.

2 Manfaat praktis

a. Ruangan Anak Lukmanul Hakim pada Instansi RSUD Al-Ihsan

Penulisan makalah ini diharapkan bisa memberikan informasi terhadap


masalah dalam setiap fungsi manajemen keperawatan, sehingga bisa dijad
ikan pertimbangan untuk menentukan kebijakan kepala ruang yang berdam
pak terhadap mutu pelayanan ruangan.

b. Institusi Pendidikan Keperawatan

Penulisan ini dapat menjadi masukan bagi para pendidik untuk menget
ahui permasalahan dalam setiap fungsi manajemen keperawatan di lapang
an (rumah sakit).

c. Penulis

Penulisan makalah ini dapat menambah pengetahuan serta kemampuan


penulis dalam menganalisis permasalahan dalam setiap fungsi manajemen
keperawatan secara langsung melalui praktik klinik rumah sakit. Meningka
tkan pemahaman penulis terhadap masalah dalam setiap fungsi manajemen
keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Manajemen Keperawatan


Menurut Gillies (2005), manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam
menyelesaikan masalah pekerjaan melalui orang lain. Manajemen suatu pendekatan
yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Di dalam
manajemen tersebut mencakup kegiatan-kegiatan POAC (Planning, Organizing,
Actuating, Controlling) terhadap staf, sarana, dan prasarana dalam mencapai tujuan
organisasi (Grant dan Massey, 1999 dalam Nursalam, 2008).
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Di mana dalam manajemen tersebut
mencakup koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana, dan dalam mencapai tujuan
organisasi (Grant & Massey, 1999). Manajemen juga diartikan sebagai suatu tujuan
bisnis yang difokuskan pada produksi dan dalam banyak hal lain untuk menghasilkan
suatu keuntungan. Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota
staf untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Gilis, 2005).

2.2 Prinsip Manajemen


1. Manajemen adalah kegiatan pengelolaan dan pengambilan keputusan.
2. Pengelolaan dan pengambilan keputusan selalu dihadapkan pada ketidakpastian.
3. Untuk memperoleh tujuan pengambilan keputusan dan mengurangi ketidakpastian d
iperlukan data, informasi, dan proses pengendalian.

2.3 Gaya Kepemimpinan


1. Teori X
Pada tahun 1960, Douglas MC Gregor mengidentifikasikan dua sudut pandang
tentang manajemen, yang dianut dalam tingkatan manajemen. Dua sudut pandang it
u, disebut dengan Teori X dan juga Teori Y. Teori X menempatkan seseorang yang l
ebih suka diberi arahan secara detail tentang apa yang harus dilakukan, menghindari
tanggung jawab serta memilki sedikit ambisi. Teori ini mengungkapkan bahwa man
usia menginginkan rasa aman dan mengharapkan

4
5

imbalan serta balas jasa yang tinggi. Di sini, bisa disimpulkan pada Teori X bahwa
manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan tingkat rendahnya (fisik dan keamana
n). Sebagai manajer yang menganut teori X, seorang manajer akan bersikap diktator
dan autokratis.
2. Teori Y
Teori Y memandang karyawan dari sudut pandang yang berbeda. Teori ini ber
anggapan bahwa upaya fisik dan mental sebagai bagian yang penting dan alamiah (n
atural) dari aktivitas manusia. Teori Y memandang, orang akan melakukan kontrol d
iri dan mengarahkan dirinya sendiri jika mereka berkomitmen pada tujuan–tujuan pe
kerjaan mereka. Bagi para pimpinan ataupun manajer yang menerima Teori Y, peng
embangan dan pemeliharaan lingkungan kerja yang memuaskan adalah sangat penti
ng untuk meraih kinerja karyawan yang maksimal. Para pemimpin dan manajer yan
g menerima teori ini pun akan bersikap demokratis dan santai berhubungan dalam s
uatu pola tumpang-tindih dengan kelompok efektif sejenis lainnya.
3. Gaya kepemimpinan Kurt Lewin
Kurt Lewin, seorang psikolog, menyatakan ada tiga jenis gaya kepemimpinan
yang dominan, yaitu autocratic, democratic, dan laissez-faire. Masing-masing memi
liki kelebihan dan kekurangannya sendiri serta dapat diterapkan pada kondisi yang b
erbeda-beda.
a. Gaya Demokratik
Dalam mengambil suatu keputusan, pemimpin meminta pendapat para bawaha
nnya untuk memberikannya masukan, sehingga tugasnya tidak terpaku pada me
ngarahkan saja tetapi juga berpikiran terbuka dan mengembangkan ide-ide dari
bawahannya.
b. Gaya Autokratik
Pemimpin dalam gaya kepemimpinan ini menjadi pusat kendali satu-satunya. Di
mana dalam membuat kebijakan atau mengambil keputusan seorang diri tanpa
menimang-nimang pendapat dari anggota kelompok lainnya. Pemimpin dalam g
aya kepemimpinan otoriter ini bersifat impersonal, merasa memiliki hak istimew
a dan meminimukan komunikasi yang terjalin antar kelompok dalam organisasi,
sehingga tidak menginginkan ada campur tangan yang datang dari luar dirinya.

c. Gaya laissez-faire
6

Gaya kepemimpinan ini biasa disebut sebagai gaya kepemimpinan lepas kenda
li. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini cenderung bersifat acuh dengan tid
ak memberikan arahan apapun kepada bawahannya untuk menyarankan alternati
f tindakan, melainkan lebih mengizinkan bawahannya untuk berinisiatif sendiri
dalam mengembangkan dan melaksanakan tugasnya. Tak jarang pula dalam gay
a kepemimpinan lepas kendali ini, pemimpin menolak untuk diberi wewenang d
an hanya menjawab serta memberikan informasi jika diminta saja.

2.4 Teori Kepemimpinan


1. Teori bakat
Teori Bakat menekankan bahwa setiap orang adalah pemimpin (pemimpin dib
awa sejak lahir bukan didapatkan) dan mereka mempunyai karakteristik tertentu yan
g membuat mereka lebih baik dari orang lain (Marquis dan Huston, 1998). Teori ini
disebut juga sebagai Great Man Theory. Teori ini mengidentifikasi karakteristik um
um tentang inteligensi, personalitas, dan kemampuan (perilaku).

Ciri-ciri Pemimpin menurut Teori Bakat:

- Intelegensi: pengetahuan, keputusan, kelancaran berbicara


- Kepribadian: adaptasi, kreatif, kooperatif, siap siaga, rasa percaya diri,
integritas, keseimbangan emosi, independent, tenang.
- Perilaku: kemampuan bekerja sama, kemampuan interpersonal, kemampuan
diplomasi, partisipasi social, prestise.
2. Teori perilaku
Teori perilaku lebih menekankan pada apa yang dilakukan pemimpin dan baga
imana seorang manajer menjalankan fungsinya. Perilaku sering dilihat sebagai suatu
rentang dari perilaku otoriter ke demokratis atau dari fokus suatu produksi ke fokus
pegawai. Gillies (1996) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dapat diidentifikasi
kan berdasarkan perilaku pemimpin itu sendiri. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh
adanya pengalaman bertahun-tahun dalam kehidupannya. Oleh karena itu, kepribadi
an seseorang akan memengaruhi gaya kepemimpinan yang digunakan.

2.5 Fungsi dasar manajemen

Fungsi manajemen keperawatan adalah memudahkan perawat dalam menjalakan


7

asuhan keperawatan yang holistik sehingga seluruh kebutuhan klien dirumah sakit
terpenuhi. Terdapat beberapa elemen dalam manajemen keperawatan berdasarkan
fungsinya yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), directing
(pengarahan) dan controlling (pengendalian/evaluasi).

1. Planning (Perencanaan) adalah memutuskan seberapa luas akan dilakukan,


bagaimana melakukannya dan siapa yang melakukannya. Fungsi perencanaan
merupakan suatu penjabaran dari tujuan yang ingin dicapai, perencanaan sangat
penting untuk melakukan tindakan. Didalam proses keperawatan perencanaan
membantu perawat dalam menentukan tindakan yang tepat bagi klien dan
menjamin bahwa klien akan menerima pelayanan keperawatan yang mereka
butuhkan dan sesuai dengan konsep dasar keperawatan (Swanburg, 2000).

2. Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian pelayanan keperawatan adalah proses pengelompokan


kegiatan terhadap tugas, wewenang, tanggung jawab dan koordinasi kegiatan baik
vertikal maupun horizontal yang dilakukan oleh tenaga keperawatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi ini mencakup penetapan tugas-tugas
yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan, seperti apa tugas-tugas
dikelompokkan, siapa yang melaporkan ke siapa, dan di mana serta kapan
keputusan harus diambil oleh seorang perawat.

3. Directing (Pengarahan)

Pengarahan yang dilakukan pimpinan keperawatan dapat dikatakan efektif


bila bawahan atau staf atau perawat pelaksana dapat melaksanakan semua
pekerjaan yang ditunjukkan atau diberikan kepadanya secara konsistensi dengan
kebijakan unit dan dapat melaksanakan kegiatan dengan aman dan nyaman.

4. Controlling (Pengendalian/Evaluasi)

Fungsi Pengendalian dalam manajemen adalah proses untuk memastikan


bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dengan aktivitas yang direncanakan dan
berfungsi untuk menjamin kualitas serta mengevaluasi penampilan kerja. Hal ini
selaras dengan besarnya beban tanggung jawab seorang manajer puncak mendapat
porsi beban yang sama besar antara fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian.
8

2.6 Kompetensi yang harus dimiliki oleh manajer keperawatan dalam meningkatkan
efektivitas kepemimpinannya pada abad ke-21
Penelitian mengenai kompetensi yang harus dimiliki manajer keperawatan telah
dilaksanakan kepada 313 tenaga kesehatan di Australia (Harris dan Belakley, 1995). Ko
mpetensi tersebut dikategorikan menjadi tujuh, yaitu:
1. Kepemimpinan
• Berkomunikasi tentang organisasi dan dalam memfasilitasi kegiatan organisasi d
an pelaksanaan perubahan.
• Mendelegasikan dan mendapatkan orang lain untuk melaksanakan tugas dan me
nerima tanggung jawab.
• Menyeleksi dan memilih pegawai yang tepat.
2. Pengambilan Keputusan dan Perencanaan
 Berpikir ulang dan menyusun kembali prioritas organisasi.
 Merespons secara cepat dan tepat tentang perubahan yang tidak diharapkan.
 Mengantisipasi dan melaksanakan perencanaan perubahan anggaran.
3. Hubungan Masyarakat/Komunikasi
 Empati,mendengar,dan tanggap terhadap semua pernyataan orang lain.
 Menciptakan situasi yang kondusif dalam komunikasi.
 Menunjukkan rasa percaya diri melalui kemampuan berkomunikasi (verbal/nonv
erbal) dalam memengaruhi orang lain.
4. Anggaran
 Mengontrol anggaran.
 Menginterprestasikan penggunaan anggaran sesuai kebutuhan.
 Merencanakan jauh ke depan (misalnya lima tahun ke depan).
5. Pengembangan
 Pengembangan tim kerja yang efektif.
 Memberikan umpan balik yang positif.
 Menggunakan sistem pemberian penghargaan yang baik.
 Mengembangkan, meningkatkan, dan meninjau indikator organisasi.
6. Personalititas/Perilaku
 Memfokuskan satu atau lebih dari dua kejadian dalam satu periode.
 Mengambil keputusan yang tepat.
 Mengelola stres individu.
9

7. Negosiasi
 Mengidentifiasi dan mengelola konflk.
 Memfasilitasi perubahan.
 Mendemonstrasikan pemahaman tentang perbedaan pendapat.
8. Pengambilan Keputusan dan Perencanaan
 Berpikir ulang dan menyusun kembali prioritas organisasi.
 Merespons secara cepat dan tepat tentang perubahan yang tidak diharapkan.
 Mengantisipasi dan melaksanakan perencanaan perubahan anggaran.

2.7 Manajemen konflik


1. Sumber Konflik
Beberapa sumber konflk dalam organisasi dapat disebabkan oleh beberapa hal
berikut.
 Keterbatasan sumber daya.
 Perbedaan tujuan.
 Ketidakjelasan peran.
 Hubungan dalam pekerjaan.
 Perbedaan antar individu.
 Masalah organisasi.
 Masalah dalam komunikasi
2. Kategori Konflik
Di dalam organisasi, konflk dipandang secara vertikal dan horizontal (Marquis
dan Huston, 1998). Konflk vertikal terjadi antara atasan dan bawahan. Konflik horiz
ontal terjadi antara staf dengan posisi dan kedudukan yang sama, misalnya konflk y
ang meliputi wewenang, keahlian, dan praktik. Konflik dapat dibedakan menjadi tig
a jenis yakni, konflk intrapersonal, interpersonal, dan antarkelompok.
1) Konflk Intrapersonal
Konflik yang terjadi pada individu sendiri. Keadaan ini merupakan masalah inte
rnal untuk mengklarifiasi nilai dan keinginan dari konflik yang terjadi. Hal ini se
ring dimanifestasikan sebagai akibat dari kompetisi peran.
2) Konflik Interpersonal
Konflik interpersonal terjadi antara dua orang atau lebih di mana nilai, tujuan, d
an keyakinan berbeda. Konflk ini sering terjadi karena seseorang secara konstan
10

berinteraksi dengan orang lain, sehingga ditemukan perbedaan-perbedaan. Mana


jer sering mengalami konflik dengan teman sesama manajer, atasan, dan bawaha
nnya.
3) Konflik Antarkelompok (Intergroup)
Konflik terjadi antara dua atau lebih, kelompok, departemen, atau organisasi. Su
mber konflik jenis ini adalah hambatan dalam mencapai kekuasaan dan otoritas
(kualitas jasa layanan), serta keterbatasan prasarana.
3. Penyelesaian Konflik
a. Langkah-langkah
Vestal (1994) menjabarkan langkah-langkah menyelesaikan suatu konflik melip
uti:
1) Pengkajian
a) Analisis situasi
b) Analisis dan mematikan isu yang berkembang
Jelaskan masalah dan prioritas fenomena yang terjadi. Tentukan masalah
utama yang memerlukan suatu penyelesaian yang dimulai dari masalah t
ersebut.
c) Menyusun tujuan
Jelaskan tujuan spesifi yang akan dicapai.
2) Identifikasi
a) Mengelola perasaan
Hindari respons emosional: marah, sebab setiap orang mempunyai resp
ons yang berbeda terhadap kata-kata, ekspresi, dan tindakan
3) Intervensi
a) Masuk pada konflk yang diyakini dapat diselesaikan dengan baik. Selanj
utnya identifiasi hasil yang positif yang akan terjadi.
b) Menyeleksi metode dalam menyelesaikan konflik. Penyelesaian konflik
memerlukan strategi yang berbeda-beda. Seleksi metode yang paling ses
uai untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.
b. Kunci Langkah dalam Manajemen Konflik
1. Set the tone: kendalikan diri dan jangan ada ancaman.
2. Get the feeling: beri kesempatan untuk mengekspresikan perasaan.
3. Get the fact: mendengarkan dan mengamati dengan saksama.
11

4. Ask for help: beri kesempatan karyawan untuk mencari solusi yang terbaik d
an gali konsekuensi dari keputusan yang akan dibuat.
5. Get a commitment: komitmen dan pengorbanan.
6. Follow up: tindak lanjuti secara konsisten
c. Strategi Penyelesaian Konflik
Strategi penyelesaian konflk dapat dibedakan menjadi enam macam.
1) Kompromi atau negosiasi.
Suatu strategi penyelesaian konflk di mana semua yang terlibat saling meny
adari dan sepakat pada keinginan bersama. Strategi ini dapat diartikan sebag
ai lose-lose situation
2) Kompetisi
Strategi ini dapat diartikan sebagai win-lose situation. Penyelesaian ini men
ekankan hanya ada satu orang atau kelompok yang menang tanpa memperti
mbangkan yang kalah.
3) Akomodasi
Istilah lain yang sering digunakan adalah cooperative situation. Konflik ini
berlawanan dengan kompetisi. Pada strategi ini, seseorang berusaha menga
komodasi permasalahan, dan memberi kesempatan pada orang lain untuk m
enang.
4) Smoothing
Teknik ini merupakan penyelesaian konflik dengan cara mengurangi kompo
nen emosional dalam konflk. Pada strategi ini, individu yang terlibat dalam
konflik berupaya mencapai kebersamaan daripada perbedaan dengan penuh
kesadaran dan introspeksi diri.
5) Menghindar
Strategi ini biasanya dipilih bila ketidaksepakatan membahayakan kedua pi
hak, biaya penyelesaian lebih besar daripada menghindar, atau perlu orang
ketiga dalam menyelesaikannya, atau jika masalah dapat terselesaikan deng
an sendirinya.
6) Kolaborasi.
Strategi ini merupakan strategi win-win solution. Dalam kolaborasi, kedua p
ihak yang terlibat menentukan tujuan bersama dan bekerja sama dalam men
capai suatu tujuan (Bowditch dan Buono, 1994).
BAB III
ANALISIS DAN PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Analisis Situasi Lapangan

A. Man

1. Jumlah perawat yang ada:


No Jabatan Jumlah Presentase (%)

1 Kepala Ruangan 1 3,125 %

2 Perawat Primer 3 9,375 %

3 Perawat Pelaksana 28 87,5 %

Jumlah 32 100 %

2. Jumlah perawat seharusnya (rumus Douglas dan Gillies)


Rumus Douglas:
Data yang diambil yaitu tanggal 21 Mei 2022
Minimal :1
Parsial : 39
Maksimal :9
Jumlah total : 49
Minimal Parsial Total Jumlah
Pagi 0,17 x 1 = 0,17 0,27 x 39 = 0,36 x 9 = 13,94 (14)
10,55 3,34
Sore 0,14 x 1 = 0,14 0,15 x 39 = 0,30 x 9 = 2,7 8,67 (9)
5,83
Malam 0.10 x 1 = 0,10 0,07 x 39 = 0,20 x 9 = 1,8 4,63 (5)
2,73
Jumlah Total 28 orang
Untuk cadangan 20% sehingga bertambah 5,6
28+5,6=33,6 ~ 34 orang
Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 34 orang/hari

15
16

Rumus Gillies:
perawatan
Rata−rata jumlah jam x TT x BOR x 365 hari
hari
(36 5 hari−hari off ) x 7

4.5 jam x 49 TT x 0,8 x 365 64.286


= = 32, 45 ~ 32 orang
( 365−82 ) x 7 1981

Jadi jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 32 orang/hari

Rumus Depkes 2005


1) Jumlah yang dibutuhkan

jumlah jam perawatan /hari 12


= = 1,7
jam kerja/shift 7

2) Loss day
108
X 1,7 = 2,448 = 2
75
3) Koreksi 25% tugas non keperawatan

25
( X 1,7) + 2,448 = 2,873
100
4) Kebutuhan total
1,7 + 2,448 + 2,873 = 7 orang/shift
7 x 4 shift (pagi, sore, malam, lepas) = 28

28 + 20% (cadangan/non PA) = 33 Perawat


3. Tingkat Pendidikan
PENDIDIKAN
NO JABATAN JML
S2 S1 D3 SMU/K SMP

1 Ka Ruangan 1 1

2 Perawat
3 1 2
Primer

3 PA 28 3 25

TOTAL 32 5 27
17

4. Masa kerja
Masa K
Jenis kela Status
No Nama Jabatan Pendidikan erja (Th
min Kepegawaian
n)

1 Viliyanti S.Kep.,Ners P Ka.Ru Ners Tetap 22,6

2 Tri Hastuti, AMK P PP D3 Tetap 15,3

3 Bayu Kusmiyanto,
L PA D3 Kontrak 1,8
Amd.Kep

4 Erni Nurlatifah,
P PA D3 Kontrak 4,1
Amd.Kep

5 Siti Nurohmah, Amd.k


P PA D3 Kontrak 0,4
ep

6 Jamaludin, Amd.Kep L PA D3 Tetap 3,3

7 Bella Elfirarosa, Amd.


P PA D3 Kontrak 1,8
Kep

8 Rendi Aditia N,
L PA Ners Kontrak 1,5
Skep,Ners

9 Ina Suprianti, Amd.Ke


P PA D3 Tetap 11,2
p

10 Eka Husen F,
L PA D3 Kontrak 1,3
Amd.Kep

11 Sri Hastuti W, S.Kep,


P PA Ners Tetap 0,4
Ners

12 Oktaviani Caesar K,
P PA D3 Kontrak 4,1
Amd.Kep

13 Cepi Sohibul Kahfi,


L PP D3 Tetap 11,6
Amd.Kep

14 Rachim Muhamad I, A
L PA D3 Kontrak 1,5
md.Kep

15 Siska Syintia Dewi,


P PA D3 Kontrak 1,5
Amd.Kep

16 Nopita Amd.kep P PA D3 Kontrak 4,4


18

Masa K
Jenis kela Status
No Nama Jabatan Pendidikan erja (Th
min Kepegawaian
n)

17 Melinda Sugih S, Am
P PA D3 Kontrak 1,5
d.kep

18 Ratna Dewi, Amd.kep P PA D3 Kontrak 4,1

19 Rudi Herdiana, Amd.


L PA D3 Kontrak 1,5
Kep

20 Yogi Prayoga, Amd.K


L PA D3 Kontrak 1,3
ep

21 Vera Oparianti, S.Kep,


P PA Ners Kontrak 3,3
Ners

22 Septi Rosanti, Amd.Ke


P PA D3 Kontrak 0,4
p

23 Heni Suryani,
P PP Ners Tetap 18,0
Skep.Ners

24 Sri Nurhayati Pertiwi,


P PA D3 Tetap 10,4
Amd.Kep

25 Maya Zuniawati, Amd.


P PA D3 Kontrak 12,26
Kep

26 Widiana, Amd.Kep P PA D3 Kontrak 0,1

27 Nina Karlina,
P PA D3 Kontrak 2,3
Amd.Kep

28 Haryadi Pamugkas, A
L PA D3 Tetap 9,5
md.Kep

29 Anisa Firdayanti, Am
P PA D3 Kontrak 12,26
d.Kep

30 Putri Chairunnisa,
P PA D3 Kontrak 3,3
Amd.Kep

31 Lani Meliana M, Am
P PA D3 Kontrak 4,6
d.kep

32 Anisa Gustianingsih, A
P PA D3 Kontrak 1,0
md.Kep
19

5. STR
Semua STR Perawat di Ruang Anak Lukmanul Hakim masih berlaku.

6. Level klinik
LEVEL
NO JABATAN JML PK I PK II
PK II PK I PRA PK
V I

1 Ka Ruangan 1 1

2 Perawat 3 1 2
Primer

3 PA 28 1 3 9 15

TOTAL 32 2 3 3 9 15

7. RKK
Ada
8. Struktur organisasi Ruang Anak Lukmanul Hakim
20

Ruangan Anak Lukmanul Hakim RSUD Al Ihsan dipimpin oleh kepala ruangan.
Terdapat 3 perawat primer, 28 perawat associate, ditambah 1 PKU, dan 1
administrasi.

B. Material
1. Kesesuaian alat/ bahan/ sarana prasarana dengan standar
Linen bulan Maret - Mei
Jumlah
Jumlah
Akhir
Akhir
Nama Linen Sedang Kondisi Linen
No Standar Stok Hilang Pemakaian
Linen Baru Dipakai Linen Kotor
Per Bulan
Per
(Bersih)
Bulan
B
Total p
a
asien x Layak
i
3
k
1 Bantal 49 49 49
v 49 -
Dewasa
2 Barak 132 60 32
Schort v 126 126
Perawat
3 Gorden 50 50 42
v 42 -
Besar
4 Gorden 3 3 3
v 3 -
Kecil
5 Gorden 97 97 97
Tirai v 97 -
Pasien
6 Sarung 147 49 30 49
Bantal v 494 494
Dewasa
7 Sarung 147 49 49
Bantal v 49 -
Oskar
21

8 Selimut 147 49 -
Dewasa v -
408
9 Bed 30 30 30 49
Cover v 408

10 Sprei 147 49 40 30
Karet v 645 645
Dewasa
11 Sprey 147 49 19
Dewasa v 12 12

12 Stik 147 49 32
v 94 94
Laken
13 Perlak 49 5 v 67 67

14 Tali 12 2 - 2
Restrai
n v 15 15
Tangan
& Kaki
15 lain -
Lain/ v - -
guling

Interpretasi:
Jumlah alat linen yang tersedia di ruang anak lukmanul hakim sudah sesuai dengan st
andar seharusnya, yaitu 1:3. Yang mana 1 pasien dengan 3 linen, 1 linen yang dipakai,
1 linen kotor, dan 1 linen cadangan.

2. Alat Keperawatan (April 2022)


Standar Kondisi
N Stok
Nama Barang Ratio Rusak Rusak Keterangan
o Jml Akhir Baik
Px:Alat Sedang Berat
1 Bak kasa kecil tutup 1/ruangan 1 1 √
2 Kom sedang tutup 3 2 √
3 Glas ukur 2 2 √
4 Kasur anti decubitus 1 1 √
5 Kulkas Obat 1 1 √
6 Lampu sorot 1 1 √ Baru
Belum Kembal
1 0 √
7 Mortar staper 1/ruangan i dari zaitun 1
8 Penlight 1/ruangan 1 1 √
22

9 Pispot 1/ruangan 7 5 √
10 Regulator central 51 √ Di Bed ada 45
Stetoscope ABN Adu
1 1 √
11 lt 1/ruangan
Stetoskope Litman P
3 2 √
12 ead 1/ruangan yg baru 3
Stetoscope Litman A
1 3 √
13 dult 1/ruangan yg baru 2
14 Timbangan Bayi 1/ruangan 1 0 √ dikembalikan
15 Timbangan Berdiri 1 0 √ dikembalikan
16 Timbangan Berdiri 1 0 √
17 Tourniquet 2 5 √ √ yg baik 2
18 Troley emergency 1 1 √
tambahan baru
4 1 √
19 Troley O2 kecil 2
20 Troley Tindakan 1 1 √
21 Urinal 1 3 √
22 Waskom mandi 35 33 √
23 Talang keramas 1/ruangan 1 0 √
24 Reflek Hammer 1 1 √
25 Papan Resusitasi 1 1 √
26 Senter 1 1 √
27 Standar Infus TT 31 18 √
28 Standar Infus Roda 31 48 √
29 Tali Restrain 1 1 √
30 Sterilan Dot 1 1 √
31 Tabung O2 Kecil 2 1 √
32 Vein Viewer 1 1 √
33 Blankar 1 1 √
34 Regulator 02 tabung 5 2 √
35 Regulator Twin set 18 0
36 Timbangan Bayi 1 0
37 Timbangan Bayi 1/ruangan 1 0
Timbangan BB Dewa
1 1 √
38 sa
Timbangan Bayi Sec
1 1 √
39 a
40 Timbangan berdiri 1 √
41 Trolley tindakan 1 1 1 √
42 Trolley tindakan 2 1 1 √
43 Trolley tindakan 3 1 1 √
44 Trolley tindakan 4 1 1 √
45 Troley tindakan baru 1 2
46 Bak Instrumen kecil 7 7 √
Bak Instrumen sedan

47 g 1 1
48 Bengkok 7 7 √
23

Baki Tindakan Plasti



49 k 6 6
Baki Tindakan Stainl

50 es 2 1
51 Timbanngan Dewasa 1/ruangan 2 2 √
Timbangan Bayi elek

52 trik 1/ruangan 2 2
53 Timbangan Pempres 1/ruangan 1 1 √
54 Suction sentral 1/ruangan 22 1 √
Interpretasi:
Pada umumnya alat keperawatan dalam kondisi baik dengan standar masing-masing alat 1.
mortar staper belum Kembali dari zaitun 1

3. Alat Medis (April 2022)


Standar Kondisi
N Ratio Stok Rusak
Nama Barang Keterangan
o Jml Akhir Baik Sedan Rusak
PX:Alat g Berat
1 EKG 1 1 1 √
2 Thermometer Digital 1 1 1 √
3 Thermometer Digital 1 1 1 √
4 Thermometer Digital 1 1 1 √
5 Thermometer Digital 1 1 1 √
6 Thermometer Digital 1 1 1 √
tutupnya tidak
7 Thermometer Digital 1 1 1 √ ada
8 Thermometer Digital 1 1 1 √
Bed Site Monitor Tro
9 lly Emergency 1 1 0 √ diteknisi
10 Infus Pump 1 1 1 1 √
11 Infus Pump 2 1 1 1 √
Rusak belum k
embali dari tek
12 Infus Pump 3 1 1 0 √ nisi
13 Infus Pump 4 1 1 1 √
Rusak belum k
embali dari tek
14 Infus Pump 5 1 1 0 √ nisi
15 Infus Pump 6 1 1 1 √
16 Infus Pump 1 1 1 √ dari Naziat 2
17 Infus Pump 7 1 1 1 √
18 Infus Pump 8 1 1 1 √
19 Infus Pump 1 1 1 √ dari IGD 1
20 Infus Pump 9 1 1 1 √
21 Infus Pump 10 1 1 1 √
24

22 Infus Pump 11 1 1 1 √
Belum kembal
23 Infus Pump 12 1 1 0 i dari teknisi
24 Laryngoskope set 1 1 1 1 √
25 Resusitator neonatus 2 2 1 √
26 Resusitator Pediatric 2 2 1 √
27 Suction 1 1 1 0 √ diteknisi
28 Suction 2 1 1 1 √
29 Space pump 1 1 1 √
30 Syringe Pump 2 1 1 1 √
31 Pulse Oximetri 3 3 1 √
Masker Baging Neon
32 atal 5 5 1 √
33 Masker Baging Pead 6 6 1 √
34 exhaust pan 1 1 0
35 laryngoscope set 2 1 1 1 √
36 Nebulizer 1 1 0
37 Infus Pump 1 1 1 √ dari IGD 3
38 Infus Pump 1 1 1 √ dari IGD 5
39 Syringe pump 3 1 1 1 √
40 Syringe pump 1 1 1 1 √
Termometer Digital
41 Axilla 1 1 1 √
Rusak belum k
embali dari tek
42 Nebulizer 1 1 0 nisi
43 Nebulizer 1 1 1 √
44 Nebulizer 1 1 1 √
45 Nebulizer 1 1 1 √
46 Nebulizer 1 1 1 √
47 Nebulizer 1 1 1 √
48 Infus Pump 1 1 1 √ dari IGD 4
sedang di tekni

49 Tensimeter Digital 1 1 0 si
sedang di tekni

50 Tensimeter Digital 1 1 0 si
sedang di tekni

51 Tensimeter Digital 1 1 0 si
sedang di tekni

52 Tensimeter Digital 1 1 0 si
sedang di tekni

53 Tensimeter Digital 1 1 0 si
54 Thermometer Digital 1 1 1 √
55 Thermometer Digital 1 1 1 √
56 Thermometer Digital 1 1 1 √
57 Thermometer Digital 1 1 1 √
58 Space Pump 1 1 1 1 √
25

59 Space Pump 2 1 1 1 √
60 Space Pump 3 1 1 1 √
61 Space Pump 4 1 1 1 √
62 Space Pump 5 1 1 1 √
63 Syrinc Pump 4 1 1 1 √
64 Nebulizer 1 1 1 √
65 Pulse Oximetri 1 1 1 √
66 Pulse Oximetri 1 1 1 √
67 Pulse Oximetri 1 1 1 √
68 Tensimeter Digital 1 1 1 1 √
69 Tensimeter Digital 2 1 1 1 √
70 Infus Pump Baru 1 1 1 1 √
71 Infus Pump Baru 2 1 1 1 √
72 Infus Pump Baru 3 1 1 1 √
73 Infus Pump Baru 4 1 1 1 √
74 Infus Pump Baru 5 1 1 1 √

Interpretasi:
Pada umumnya alat medis dalam kondisi baik dengan standar masing-masing alat 1. Terdapat
3 infus pump yang rusak dan belum kembali dari teknisi, terdapat 4 tensimeter digital yang ru
sak dan belum kembali dari teknisi,

4. Fasilitas yang ada


- kelas 1, 1 kamar dengan kapasitas 2 tempat tidur
- kelas 2, 3 kamar dengan kapasitas 1 kamar 2 tempat tidur, maka totalnya jadi 6 t
empat tidur
- kelas 3, 5 kamar dengan kapasitas 1 kamar 5 tempat tidur, maka totalnya jadi 25
tempat tidur
- kelas 3, 8 kamar dengan kapasitas 1 kamar 2 tempat tidur, maka totalnya jadi 16
tempat tidur
Jumlah seluruh tempat tidur adalah 49 tempat tidur.
- Ruang istirahat perawat
- Ruangan kepala ruangan
- Ruangan dokter
- Ruang bimbingan mahasiswa
- Nurse station
- Ruang tindakan dan peralatan
C. Metode
26

1. Metode penugasan
Tim Primer atau Moduler
2. Uraian kerja Kepala Ruangan
a. Manajemen Approach

1. Perencanaan
1) Menyusun rencana harian, bulanan dan tahunan mengenai jumlah dan
katagori tenaga keperawatan serta tenaga lain sesuai kebutuhan.
2) Menyusun rencana harian, bulanan dan tahunan mengenai jumlah dan
jenis peralatan kesehatan keperawatan serta permintaan permintaan rutin,
meliputi alat kesehatan/obat, alat tenun, alat rumah tangga sesuai
kebutuhan serta mengenal penggunaannya dan
mempertanggungjawabkan pemeliharaan & inventarisasinya.
3) Menyusun rencana mengenai desain tata letak ruangan perawatan &
metode askep yang akan diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
4) Menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan di ruang rawat
yang bersangkutan
2. Pengorganisasian
1) Mengatur dan mengorganisasaikan seluruh kegiatan pelayanan di ruang r
awat, melalui kerjasama dengan petugas lain di ruang rawat.
2) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawat dan tenaga lain ses
uai dengan kebutuhan dan ketentuan/peraturan yang berlaku di RSUD A
l-Ihsan (bulanan)
3) Menyusun jadwal konferensi kasus, supervisi dan rapat bulanan/
pertemuan berkala dengan pelaksana perawat & tenaga lain yang terkait.
4) Menyusun daftar alokasi pasien sesuai jumlah tim, mengatur
penempatannya untuk kelancaran pelayanan keperawatan.
5) Mengatur dan mengendalian kebersihan dan ketertiban ruangan
6) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kebijakan yang telah ditentukan
Direktur
7) Melaksanakan standar, prosedur, dan pedoman RS dan pelayanan
keperawatan serta memberi pengarahan dan motivasi kepada staf untuk
melaksanakannya
3. Melaksanakan Pengarahan
27

1) Menjelaskan uraian tugas PP dan PA


2) Memimpin operan saat pergantian dinas
3) Memotivasi staf dan reinforcement
4) Memberikan informasi
5) Mengatur pendelegasian
6) Melakukan supervisi pada ketua Tim/PP dan Pelaksana/PA
7) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien/keluarga yang dirawat
sesuai kebutuhan dalam batas kewenangannya.
4. Pengendalian
1) Mengevaluasi indikator mutu/QA/SAK, Patient Savety, Inos dan melaks
anakan tindak lanjut bekerjasama dengan tim mutu
2) Melakukan audit dokumen, survey kepuasan pasien, survey masalah kes
ehatan bekerjasama dengan tim audit
3) Mengawasi & mengendalikan pendayagunaan peralatan kesehatan/ obat-
obatan, alat tenun, alat rumah tangga dan alat pencatatan/ pelaporan seca
ra efektif dan efisien
4) Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan-pelaporan kegiatan askep sert
a kegiatan lain di ruangan (sensus harian, Berkas RM, perincian pasien,
DPMP, dll)
5) Mengawasi & menilai mahasiswa keperawatan yang sedang praktek
6) Menyusun laporan harian/bulanan/ tahunan mengenai pelaksanaan kegiat
an askep & kegiatan lain di ruang rawat, disampaikan kepada Instalasi R
awat Inap A & Bidang /Bagian lain yang terkait.
b. Compensatory Reward
1) Melaksanakan program orientasi perawat baru/ mahasiswa
2) Menilai DP3 perawat PP/ Ka. Tim dan PA/Pelaksana untuk berbagai
kepentingan (kenaikan pangkat, golongan, melanjutkan sekolah )
3) Melakukan pembinaan pada perawat PP/ Ka. Tim dan PA/Pelaksana
4) Melaksanakan pengembangan staf, memberi ijin staf untuk mengikuti
kegiatan ilmiah sesuai program.
c. Profesional Relationship
1) Memimpin rapat ruangan
2) Memimpin konferensi kasus
3) Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain
28

4) Mengikuti rapat dengan bidang perawatan/ instalasi/ bidang/ bagian lain


di RSUD Al-Ihsan
5) Bekerjasama dalam menciptakan lingkungan yang kondusif
6) Bekerjasama dengan CI dalam bimbingan pada mahasiswa
d. Patient Care Delivery
1) Mengelola asuhan keperawatan di ruangan
2) Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarga tentang RS,
tata tertib, fasilitas, sarana & cara penggunaannya
3) Membimbing staf dalam pelaksanaan asuhan keperawatan langsung kepa
da pasien serta membimbing dan mengawasi mahasiswa dari institusi pe
ndidikan yang sedang praktek.
4) Memelihara dan mengembangkan sistem pencatatan dan pelaporan aske
p dan kegiatan lain secara tepat dan benar.
3. Uraian kerja Ketua Tim
a. Managemen Approach
1) Perencanaan : Menyusun rencana harian, bulanan
2) Pengorganisasian
Menyusun jadual dinas PA dibawah tanggungjawabnya Membagi alokasi
pasien kepada PA/Perawat Pelaksana

3) Pengarahan
a) Melaksanakan supervisi pada anggotanya
b) Memimpin pre/post comference
c) Memotivasi tim
d) Mengatur pendelegasian dalam tim
4) Pengendalian
a) Mengobservasi pelaksanaan askep pada pasien yang dilaksanakan
anggotanya
b) Melakukan evaluasi askep
c) Membuat catatan perkembangan tiap hari/sesuai tujuan
d) Memberikan umpan balik pada anggotanya.
b. Compensatory Reward
Menilai DP3 Perawat Assosiate/Perawat pelaksana di bawah tanggung jawabny
a.
29

c. Profesional Relationship
1) Melaksanakan konferensi kasus
2) Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan (Mendampingi dokter selama
kunjungan/visite dan mencatat program pengobatan pasien serta menyampa
ikannya kepada staf untuk dilaksanakan.)
d. Patient Care Delivery
1) Melakukan kontrak dengan klien/keluarga pada awal masuk ruangan
2) Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan keluarga tentang RS, ta
ta tertib, fasilitas, sarana & cara penggunaannya
3) Melakukan pengkajian pada pasien baru/melengkapi pengkajian yang sudah
dilakukan pj sore,malam atau hari libur
4) Menetapkan rencana asuhan keperawatan
5) Membantu PA melaksanakan tindakan keperawatan
6) Membuat catatan perkembangan
7) Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien/keluarga
8) Melakukan bimbingan rohani pada pasien meliputi :
a) Memberi sapa dan salam setiap masuk kamar pasien
b) Membimbing doa kesembuhan pasien setiap operan
c) Membaca basmalah setiap akan melakukan tindakan dan hamdallah
bila telah selesai
d) Memberikan santunan ruhani
e) Mengingatkan pasien setiap waktu shalat
f) Melaksanakan bimbingan ibadah pada pasien
g) Melaksanakan bimbingan sakaraul maut pada pasien gawat
h) Membuat perencanaan pasien pulang
4. Uraian kerja Perawat Pelaksana
a. Managemen Approach
1) Perencanaan : Menyusun rencana kerja harian
2) Pengorganisasian
a) Melaksanakan kegiatan sesuai skala prioritas
b) Mengikuti dan aktif dalam rapat rutin bulanan
c) Mengikuti dan aktif dalam pre/post comference
d) Membimbing pelaksana perawatan dalam melaksanakan pemberian
asuhan keperawatan
30

e) Mengikuti pengembangan staff sesuai tugas


f) Memelihara kerapihan dan kelengkapan status klien
g) Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya
h) Mengawasi, memelihara dan mengendalikan penggunaan, pencatatan
dan pelaporan serta pemeliharaan inventarisasi ruangan
i) Mengkomunikasikan kepada PP/Ka. Tim bila menemukan masalah
askep
j) Membantu tim lain bila diperlukan
3) Pengendalian
a) Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan
mendokumentasikannya
b) Melakukan inventarisasi fasilitas terkait pelaksanaan askep yang telah
dilaksanakannya
c) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dalam buku komunikasi
meliputi jumlah pasien (awal, baru, pulang, meninggal, dsb) alat, sarana
yang perlu dioperkan ke perawat jaga berikutnya
b. Profesional Relationship
1) Mengikuti konferensi kasus
2) Berperan serta dengan tim kesehatan dalam membahas kasus dan upaya
meningkatkan mutu asuhan keperawatan
3) Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan (mendampingi dokter visite
bila PP/Ka. Tim tidak ada dan mencatat program pengobatan pasien)
4) Mengikuti kegiatan pengembangan staf untuk meningkatkan pengetahuan
& keterampilan askep melalui pertemuan ilmiah, seminar, diklat
keperawatan klinik, dll.
5) Melaksanakan operan dengan ketua tim/kepala shift sebelumnya dan tim b
erikutnya, mengenai pelayanan pasien, alat sarana dan fasilitas ruang peraw
atan juga kejadian khusus lainnya.
6) Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan
c. Patient Care Delivery
1) Membina hubungan terapeutik dengan klien/keluarga.
2) Menerima klien baru sesuai prosedur dan melaksanakan orientasi kepada
pasien/keluarganya meliputi penjelasan mengenai rs, tata tertib ruangan,
fasilitas ruangan &cara penggunaannya
31

3) Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung


jawabnya sesuai dengan rencana asuhan keperawatan
4) Melakukan pengkajian data fokus pasien baru pada saat PP/ Ka. Tim tidak a
da sesuai batas kewenangannya
5) Menyusun rencana keperawatan sesuai batas kewenanngannya
6) Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana yang telah ditetapkan P
P/Ka.Tim.
7) Melakukan tindakan darurat kepada pasien (panas tinggi, kolaps, perdarahan
keracunan, henti napas/jantung) sesuai SPO yang berlaku, selanjutnya mela
porkan tindakan kepada dokter yang merawat.
8) Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan secara
tepat dan benar sesuai Standar Asuhan Keperawatan
9) Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostik, lab, pengobatan, dll.
10) Berperan serta dalam melaksanakan pendidikan kesehatan pada klien/ kelua
rga sesuai dengan kebutuhan mengenai :
a) Program diet
b) Pengobatan yang perlu dilanjutkan
c) Pentingnya pemeriksaan ulang
d) Prilaku hidup sehat : pengaturan istirahat, makanan bergizi, dll
11) Melatih pasien menggunakan alat bantu : rollstoel, tongkat, protesa, dll
12) Melatih pasien untuk melakukan tindakan keperawatan dirumah, seperti :
merawat luka, melatih anggota gerak, dll.
13) Melakukan bimbingan rohani pada pasien meliputi :
a) Memberi sapa dan salam setiap masuk kamar pasien
b) Membimbing doa kesembuhan pasien setiap operan
c) Memberikan santunan ruhani
d) Membaca basmalah setiap akan melakukan tindakan dan hamdallah bila
telah selesai
e) Mengingatkan pasien setiap waktu shalat
f) Melaksanakan bimbingan ibadah pada pasien
g) Melaksanakan bimbingan sakaraul maut pda pasien gawat
14) Menyiapkan pasien yang akan pulang :
a) Form surat ijin pulang
b) Keterangan sakit
32

c) Petunjuk diet
d) Resep obat buat dirumah, jika diperlukan
e) Surat kontrol, dll
5. Timbang terima
Timbang terima dilakukan.
6. Supervisi Klinik
Supervisi dilakukan setiap 1 bulan sekali, yang mana dalam 1 bulan itu ada 2 PA yang
disupervisi.

7. DRK
Ada, dilakukan oleh dokter, perawat, serta ahli gizi.
8. IK setiap alat
Tidak ada.
9. Discharge planning
Ada, pulang sesuai kondisi, pulang paksa, dan pulang meninggal.
10. Derajat ketergantungan pasien
Total care, Partial care, Minimal care
D. Money
1. Pendapatan perawat
Pendapatan perawat terdiri dari gaji, insentif, THR, uang duka
E. Marketing
1. Visi Ruang anak Lukmanul Hakim
“Ruang perawatan anak yang terpercaya dan menjadi rujukan terdepan di Jawa Barat”
2. Misi Ruang anak Lukmanul Hakim
1) Mewujudkan perawatan yang dapat mengurangi traumatik dan dampak
Hospitalisasi terhadap pasien anak.

2) Mewujudkan perawatan Family Care Center.

3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang Profesional yang dilandasi


Keimanan dan Ketaqwaan.

4) Meningkatkan ketersediaan sarana dan pra sarana pelayanan kesehatan yang


berkualitas.

5) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berbasis pada sistem informasi


yang terpadu.
33

Hasil analisis data mengenai visi misi yaitu perawat di Ruang Anak Lukmanul Hakim
tidak mengetahui visi misi Ruang Anak Lukmanul Hakim.

3. Alur pasien masuk-keluar:


Pasien

IGD Poli/Rawat
Indikasi Rawat
Inap
Proses
Administrasi
Ketersediaan Tempat

Pasien Mendapat Tempat Proses Perawatan diantar


Perawat Menuju Ruang Anak LH

Belum Sembuh Sembuh Meninggal

Diperbolehkan Pemulasaraan
Rujuk Pulang Jenazah
Pulang
Paksa

Administrasi

Pulang

4. Denah: Belum ada


5. Petunjuk: Hanya ada petunjuk tangga darurat, sedangkan yang lain belum ada
dikarenakan kebijakan dari RS belum memperbolehkan menempelkan sesuatu di
tembok.
6. Label-label: Ada
7. Keluhan pasien: tidak ada
8. Kepuasan pasien:
Bulan Persentase kepuasan pasien
Maret 93,38%
34

April 93,56%
Mei 87,78%

9. Indikator mutu layanan:


Bulan BOR LOS TOI NDR GDR
Maret 89,0 4,9 0,7 0,5 0,5
April 74,7 4,4 1,6 0,0 0,0
Mei 77,7 3,9 1,7 1,1 1,1

10. Indikator mutu layanan keperawatan di Ruang LH

a) Patient safety
1) Kejadian dekubitus: Tidak ada pasien yang mengalami dekubitus selama bulan
Maret – Mei.
2) Kejadian plebitis: Tidak ada pasien yang mengalami plebitis selama bulan Mar
et – Mei.
3) Kesalahan obat: Tidak ada kesalahan obat selama bulan Maret – Mei.
b) Pasien terjatuh: Ada, terdapat 1 pasien jatuh pada bulan Maret, untuk bulan April
dan Mei tidak ada pasien terjatuh.
c) Dokumentasi asuhan keperawatan
1) Pengkajian: 100%
2) Diagnosis Keperawatan: 100%
3) Perencanaan: 100%
4) Implementasi: 100%
5) Evaluasi: 100%
d) Kepatuhan cuci tangan
Menurut data indicator mutu bagian SOP pelaksanaan tindakan mencuci tangan
bulan Mei 2022 didapatkan persentase 93%.
e) Kepatuhan pemakaian APD
Menurut observasi kami kepatuhan pemakaian APD di Ruangan anak LH sudah
sesuai dengan standar. Standar yang digunakan di Ruang Anak LH yaitu standar
level 1.
35

f) Kepatuhan visit dokter


Menurut observasi kami kepatuhan visit dokter di ruangan anak LH pada umumya
sudah sesuai dengan standar yang berlaku di RSUD Al Ihsan yaitu mulai pukul
08.00 sampai 14.00, namun kami menemukan ada yang di luar jam standar
tersebut.
g) Identifikasi pasien
Menurut observasi kami identifikasi di ruangan anak LH sudah sesuai dengan
standar.

11. Ketersediaan leaflet 10 besar penyakit dan leaflet edukasi di ruangan: tidak ada (sudah
dikelola PKRS)

3.2 Problem Based


Capabilit
No Masalah Accessibility Readness Levearge Skor Prioritas
y
1 Methods
 Beberapa pelaksan
aan tindakan keper
awatan ada yang ti 5 4 4 5 18 I
dak sesuai pada S
OP
 Belum adanya IK
pada setiap alat di 3 4 4 5 16 II
ruangan
2 Marketing
 Visi dan Misi ruan
gan belum tersosia 3 3 5 3 14 III
lisasikan

3.3. Perumusan Masalah


N Efektifitas Efisiensi Skor Prioritas
Masalah Alternatif
o. M I V C
1 Beberapa pelaksan Membuat jadwal supe 4 5 5 1 100 I
aan tindakan keper rvisi tindakan kepera
36

awatan yang tidak watan secara terjadwa


sesuai pada SOP l dan sesuai tindakan s
esuai dengan SOP
Bacakan SOP setiap
timbang terima oleh 4 3 2 1 24 II
kepala ruangan
2 Belum adanya IK Membuat intstruksi ke
3 5 1 1 15 I
pada setiap alat di rja pada setiap alat
ruangan Lakukan penempelan
2 2 3 4 3 II
IK pada setiap alat

3 Visi dan Misi ruan Bacakan visi misi


gan belum tersosia setiap timbang terima 3 2 2 2 6 I
lisasikan oleh kepala ruangan
Membuat print out vis
2 2 2 2 4 II
i misi ruangan

3.4. POA

Uraian Kegiata
No Tujuan Sasaran Metode Media Dana Waktu PJ
n
1) Membuat jad Meningka Ruang Pembuat Print Mahasi Rabu 1 Hasanat
wal supervise ti tkan kuali anak lu an jadwa out swa 5 Juni usyifa
ndakan kepera tas kepera kmanul l supervi 2022 Reza
watan secara ter watan ya hakin se tindak Kiki
jadwal dan sesu ng diberi an keper
ai tindakan sesu kan pera awtaan
1
ai dengan SOP wat kepa &
2) Membacakan da pasien diskusi
SOP setiap
timbang terima
oleh kepala
ruangan
37

Membuat Memper Ruang Pembuat Print Mahasi Rabu 1 Alya


instruksi kerja mudah pe anak an instr Out swa 5 Juni Nisrina
2
pada setiap alat nggunaan uksi kerj 2022 Ajeung
alat a
1) Membacakan Visi dan Kepala Diskusi Print Mahasi Kamis, Tina
visi misi setiap Misi terso Ruanga & Konsu out swa 16 Juni Tyasmar
timbang terima sialisasik n ltasi 2022 a
oleh kepala an Rifdah
3
ruangan
2) Membuat pri
nt out visi misi
ruangan

3.5 Penyelesaian masalah


Masalah Penyelesaian masalah
1) Beberapa pelaksana Berdiskusi dengan kepala ruangan dan akan dilaksanakan
an tindakan keperawat pembacaan SOP setiap timbang terima oleh kepala ruangan
an yang tidak sesuai pa
da SOP
2) Belum adanya IK pa Telah dibuat instruksi kerja pada setiap alat dan sudah di print out
da setiap alat di ruang
an
3) Visi dan Misi ruang Berdiskusi dengan kepala ruangan dan akan dilaksanakan
an belum tersosialisasi pembacaan visi misi setiap timbang terima oleh kepala ruangan
kan
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Menurut Gillies (2005), manajemen didefinisikan sebagai suatu proses dalam meny
elesaikan masalah pekerjaan melalui orang lain. erdapat beberapa elemen dalam manaje
men keperawatan berdasarkan fungsinya yaitu planning (perencanaan), organizing (peng
organisasian), directing (pengarahan) dan controlling (pengendalian/evaluasi).
Berdasarkan hasil pengkajian manajemen keperawatan meliputi man, material, met
hods, money, marketing yang kami lakukan di Ruang Anak LH RSUD Al Ihsan, kami m
enemukan 3 masalah diantaranya adalah (1) Beberapa pelaksanaan tindakan keperawatan
yang tidak sesuai pada SOP, (2) Belum adanya IK pada setiap alat di ruangan, (3) Visi d
an Misi ruangan belum tersosialisasikan.
Planning of Action yang kami lakukan di Ruang Anak LH RSUD Al Ihsan dari keti
ga masalah tersebut yaitu (1) Membuat jadwal supervisi tindakan keperawatan secara terj
adwal dan sesuai tindakan sesuai dengan SOP, (2) Membacakan SOP setiap timbang
terima oleh kepala ruangan, (3) Membuat instruksi kerja pada setiap alat, (4)
Membacakan visi misi setiap timbang terima oleh kepala ruangan, dan (5) Membuat prin
t out visi misi ruangan.

4.2. Saran
Berdasarkan hasil yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diberikan oleh pen
eliti antara lain:

1. Bagi Rumah Sakit


Diharapkan kepada pihak rumah sakit agar dapat menyesuaikan kembali instruksi kerj
a yang ada di setiap alatnya. Serta perlunya evaluasi kembali mengenai proses tindaka
n sesuai dengan SOP dan mengenai visi misi yang tersosialisasikan sehingga semua p
erawat yang ada di Ruang Anak LH mengetahui visi misi ruangan.
2. Bagi Institusi
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi referensi dan bahan bacaan untuk menambah
wawasan khususnya mengenai manajemen keperawatan
3. Bagi mahasiswa

38
39

Diharapkan Praktik Klinik Manajemen Keperawatan di Ruang Anak LH RSUD Al Ih


san ini dapat menambah wawasan serta pengalaman yang sebenarnya mengenai Mana
jemen Keperawatan sehingga nanti dapat mengimplementasikan dengan baik ilmu-ilm
uyang telah didapat di Praktik Klinik ini.
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. (2009). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional
Edisi Empat. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2014). Manajemen keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesiona
l. Jakarta: Salemba Medika.

40
LAMPIRAN

Lampiran 1 STR

41
42
43

Lampiran 2 RKK
44
45

Lampiran 3 Kepuasan Pasien


46
47

Lampiran 4 SOP
48
49
50

Lampiran 5 SAK

Anda mungkin juga menyukai