Anda di halaman 1dari 5

1.

Mind Mapping
Pemalsuan Identitas Dasar Pertimbangan UU
Paspor No 6 Tahun 2011

Imigrasi

Penelitian Paspor
demi keamanan
Pemalsuan

Jenis Paspor dan


susunannya

Pengawasan

Imigrasi Oleh
pemerintah
Turis Asing dan
warga Lokal

Penanggulangan
Preventif dan
Penyidikan
2. Artikel

Pendahuluan
Peningkatan masuknya orang asing ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
tentunya akan meningkatkan penerimaan uang yang dibelanjakan di Indonesia,
meningkatkan kegiatan investasi dan perdagangan, serta meningkatkan pendapatan devisa.
informasi dan orang, mungkin juga ada efek buruk seperti:

1. Dominasi perekonomian nasional dengan penggabungan perusahaan multinasional dan


perusahaan Indonesia
2. Penyalahgunaan izin masuk
3. Munculnya kejahatan Internasional atau tindak pidana transnasional seperti perdagangan
orang, penyelundupan manusia, dan tindak pidana narkotika.

Dampak negatif ini akan semakin meluas ke pola kehidupan serta tatanan sosial budaya yang
dapat berpengaruh pada aspek pemeliharaan keamanan dan ketahanan nasional secara
makro. Untuk meminimalisasikan dampak negatif yang timbul akibat mobilitas manusia, baik
warga negara Indonesia maupun orang asing yang keluar, masuk, dan tinggal di wilayah
Indonesia, Keimigrasian harus mempunyai peran yang semakin besar. Penetapan politik
hukum keimigrasian yang selektif (selective policy)

Membuat intitusi Imigrasi Indonesia memiliki landasan operasional dalam menolak atau
mengizinkan orang asing, baik dari segi masuknya, maupun kegiatannya di Indonesia.
Peran penting aspek keimigrasian dalam tatanan kehidupan kenegaraan akan dapat terlihat
dalam pengaturan masuk atau keluar orang dari dan ke dalam wilayah Indonesia, pemberian
Tanda Masuk orang asing pada tempat pemeriksaan Imigrasi, dan pemberian izin tinggal
Keimigrasian serta pengawasan terhadap orang asing selama berada di wilayah Indonesia
dalam hal keberadaan dan kegiatan yang dilakukan orang asing sesuai dengan Visa atau Izin
Tinggal Keimigrasian yang mereka gunakan di Indonesia.

Dasar pertimbangan diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun


2011 tentang Keimigrasian adalah pengaturan keimigrasian yang meliputi lalu lintas orang
masuk atau ke luar wilayah Indonesia merupakan hak dan wewenang Negara Republik
Indonesia serta merupakan salah satu perwujudan dari kedaulatannya sebagai negara
hukum yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan bahwa dalam
rangka pelaksanaan pembangunan nasional yang berwawasan Nusantara dan dengan
semakin meningkatnya lalu lintas orang serta hubungan antar bangsa dan negara diperlukan
penyempurnaan pengaturan keimigrasian yang dewasa ini diatur dalam berbagai bentuk
peraturan perundang- undangan yang tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan dan
kebutuhan.

Pemalsuan adalah suatu bentuk perbuatan yang disebut tindak pidana, yaitu perbuatan
yang bertentangan dengan kepentingan hukum. 4 Penyebab dan akibat kejahatan menjadi
perhatian utama berbagai pelaku dan diselidiki serta diberi kepastian berdasarkan metode
ilmiah. Tentukan tingkat kejahatan dan klasifikasinya. Formulasi bilangan legal
6 Juni 2011, agar pada prinsipnya memperhatikan segala persoalan yang timbul di bidang
keimigrasian. Masalah-masalah tersebut adalah kejahatan keimigrasian ilegal, kejahatan
pemalsuan dokumen perjalanan, dan kejahatan perdagangan manusia.

Meningkatnya fenomena kriminal di lingkungan keimigrasian, khususnya pemalsuan


dokumen tambahan keimigrasian, yaitu paspor, dan/atau pemberian keterangan lisan atau
tertulis yang tidak benar atau dipalsukan di wilayah keimigrasian telah menyebabkan
adanya pasukan khusus yang bertugas: akan dibutuhkan. Kami sedang menyelidiki dan
menyelidiki insiden ini. Direktorat Jenderal Imigrasi harus membentuk unit khusus untuk
menangani kasus kejahatan kepabeanan, yang bertanggung jawab untuk pekerjaan
penegakan hukum terkait dengan kejahatan keimigrasian. Pemalsuan sebenarnya hanya
dikenal di masyarakat kelas atas di mana tanggal/huruf, koin, tanda atau simbol tertentu
digunakan untuk memfasilitasi sirkulasi hubungan dalam masyarakat.

Tidak semua tindakan pemalsuan karena termasuk dalam kategori. Pemalsuan


diklasifikasikan sebagai penipuan ketika seseorang memberikan gambaran (c.q. surat)
deskripsi barang seolah-olah itu asli atau benar, dan kebenaran atau kebenaran itu bukan
miliknya. Karena deskripsi data ini, orang lain disesatkan untuk percaya bahwa keadaan
barang/karakter/data yang dijelaskan adalah benar atau asli. Penulisan dan pemalsuan data
yang terjadi apabila terdapat kesalahan isi atau data.

Perbuatan pemalsuan tergolong kelompok kejahatan penipuan apabila seseorang


memberikan gambaran tentang sesuatu gambaran atas barang (c.q. surat) seakan-akan asli
atau benar, sedangkan sesungguhnya atau kebenaran tersebut tidak dimilikinya. Karena
gambaran data ini orang lain terpedaya dan percaya bahwa keadaan yang digambarkan atas
barang/ surat/ data tersebut adalah benar atau asli. Pemalsuan terhadap tulisan/ data
terjadi apabila isinya atau datanya tidak benar.

Tindak pidana pemalsuan dokumen keimigrasian, yakni paspor, merupakan tindak pidana
yang merugikan negara. Tindakan penyidikan sampai pada putusan penerapan sanksi pidana
merupakan rangkaian hasil kegiatan pengawasan imigrasi. Untuk menjaga dan memastikan
agar semua orang yang keluar/masuk dari dan ke suatu Negara mematuhi semua ketentuan
keimigrasian. Setiap administrasi keimigrasian harus melakukan kegiatan pengawasan.
Kegiatan pengawasan imigrasi harus meliputi seluruh pelaksanaan wewenang yang dimiliki
oleh petugas imigrasi dalam perundang- undangannya yaitu memeriksa, penumpang,
dokumen, pembukuan, melakukan penyitaan, penangkapan, dan lain-lain.

Diseluruh dunia tercatat kurang lebih ada 250 paspor dengan fitur pengamanan yang
berbeda-beda.9 Sehingga adalah hal yang mustahil untuk mengetahui semua ciri-ciri paspor
tersebut, terlebih lagi menghafalkannya satu persatu. Kualitas dokumen palsu sangat
beragam, sehingga menuntut petugas untuk meneliti dokumen secara menyeluruh.

Penyelidikan merupaka langkah awal yang menentukan dari keseluruhan tahap acara
pidana, maka dalam mencari keterangan- keterangan seperti diatas seorang penyidik harus
tunsuk kepada ketentuan hukum acara pidana yang berlaku di Indonesia yaitu Undang-
Undang Nomor 8 tahun 1981 (KUHAP) sebab jika tahap penyelidikan tersebut sangat penting
bagi proses penyelidikan tersebut sangat penting bagi proses acara pidana selanjutnya.
Apabila tahap penyelidikan saja sudah banyak melakukan pelanggaran dan kesalahan diluar
ketentuan Undang-undang yang berlaku, maka secara otimatis tahap cara berikutnya akan
terpengaruh yang berarti tidak mungkin akan terjadi penyesatan putusan hakim.

Penegak hukum merupakan golongan panutan dalam masyarakat, hendaknya mempunyai


kemampuan-kemampuan tertentu, sesuai dengan aspirasi masyrakat. Mereka harus dapat
berkomunikasi dan mendapatkan pengertian dari golongan sasaran, disamping mampu
membawakan atau menjalankan peranan yang dapat diterima oleh mereka. Kecuali dari itu,
maka golongan panutan harus dapat memanfaatkan unsur-unsur pola tradisonal tertentu,
sehingga menggairahkan partisipasi dari golongan sasaran atau masyrakat.
Halangan-halangan yang mungkin dijumpai pada penerapan peranan yang seharusnya dari
golongan panutan atau penegak hukum , mungkin berasal dari dirinya sendiri atau dari
lingkungan. Halangan-halangan yang memerlukan penanggulangan tersebut adalah :
a. Keterbatasan kemampuan untuk menempatkan diri dalam peranan pihak lain
dengan siapa dia berinteraksi;
b. Tingkat aspirasi yang relative belum tinggi;
c. Kegairahan yang sangat terbatas untuk memikirkan masa depan, sehingga sulit sekali
untuk membuat suatu proyeksi;
d. Belum adanya kemampuan untuk menunda pemuasan suatu kebutuhan tertentu,
terutama kebutuhan materiel;
e. Kurangnya daya inovatis yang sebenarnya merupakan pasangan konservatisme.

Proses penegakan hukum yang profesionalisme dalam arti kecakapan dan keterampilan
serta kemampuan intelektual dalam bidang tugasnya, sangat diperlukan bagi setiap aparat
penegak hukum, agar mampu melaksanakan tugasnya dengan cepat, tepat, tuntas, dan
memenuhi rasa keadilan masyarakat

Tinjauan Hukum Pidana Islam Terhadap Putusan Nomor 1015 Tentang Pidana Pemalsuan KTP dan KK

Anda mungkin juga menyukai