Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENTINGNYA DUKUNGAN KELUARGA DALAM MENJAGA


KESEHATAN JIWA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELAGA

OLEH
KELOMPOK 1
1. Mohamad Fikriyanto H. Kilo
2. Sri Safitri L. Yahya
3. Fitria Ahmad
4. Dian Safitri Walinelo
5. Meysin Adam
6. Nurhayati Ibrahim
7. Adeleida Paramita Cahyo

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2022

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PENTINGNYA DUKUNGAN KELUARGA BAGI ANGGOTA
KELUARGA YANG SEDANG SAKIT DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS TELAGA

Topik : Dukungan Keluarga Bagi Anggota Keluarga Yang


Sedang Sakit
Judul : “Pentingnya Dukungan Keluarga Bagi Anggota
Keluarga Yang Sedang Sakit Di Wilayah Kerja
Puskesmas Telaga”
Hari/Tanggal : Sabtu/ 25 Juni 2022
Waktu : 10.00 WITA
Tempat Pelaksanaan : Puskesmas pembantu (PUSTU) Desa Hulawa, Kec.
Telaga
Sub Topik :
1. Definisi Keluarga
2. Peran Keluarga
3. Definisi Kesehatan Jiwa
4. Masalah Kesehatan Jiwa
5. Penyebab Stres
6. Dampak Stres
7. Manajemen Stres

A. Latar Belakang
Salah satu hal dapat memperparah penyakit yang diderita yakni kondisi
stress. Hubungan stress dan penyakit merupakan hubungan sebab akibat.
Seseorang dapat mengalami stress ketika menderita suatu penyakit, begitupun
seseorang yang stress dapat menjadi pemicu adanya hal-hal patologis bahkan
memperparah kondisi yang diderita. Selain itu, hubungan kejadian stress
seringkali melibatkan tidak adanya dukungan keluarga kepada individu yang

2
sedang sakit baik berupadukungan emosional, dukungan penilaiain, dukungan
instrumental, dan/atau dukungan informasional.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dukugan
keluarga merupakan hal yang sangat penting bagi individu yang sakit. Ada
banyak alasan mengapa kita harus peduli dengan masalah kejiwaan. Pertama,
karena masalah kejiwaan tersebut menjadi beban kesehatan masyarakat.
Penelitian menunjukkan bahwa hamper semua tempat di dunia terdapat sekitar
40% orang dewasa yang pergi kepusat-pusat pelayanan kesehatan menderita
beberapa masalah kejiwaan. Kedua, karena masalah kejiwaan sangat
menyulitkan. Meskipun kepercayaan yang populer dikalangan masyarakat
yang menyatakan bahwa masalah kejiwaan masih kurang serius dibandingkan
dengan penyakit fisik, tetapi sebenarnya masalah kejiwaan juga bisa
mengakibatkan kematian, akibat bunuh diri dan kecelakaan.
Laporan kesehatan dunia dari World Health Organization pada tahun
2017 menemukan bahwa empat dari sepuluh kondisi yang paling sulit diatasi
di dunia adalah penyakit kejiwaan. Ketiga, karena masalah kejiwaan
menyebabkan stigma (pelabelan). Hampir semua orang yang mengalami
gangguan kesehatan jiwa tidak akan pernah mau mengakuinya. Mereka sering
didiskriminasi oleh masyarakat dan keluarga mereka.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dukugan
keluarga merupakan hal yang sangat penting bagi individu yang sakit. Oleh
karena itu, mahasiswa Profesi Ners UNG Angkatan XV akan memberikan
penyuluhan mengenai Pentingnya Dukungan Keluarga Bagi Anggota
Keluarga Yang Sedang Sakit dengan harapan adanya peningkatan
pengetahuan mengenai kesehatan jiwa itu sendiri dan meminimalisir
terjadinya gangguan jiwa.
B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan
sasaran penyuluhan keluarga dapat memahami pentingnya dukungan
keluarga dalam membina keluarga sehat jiwa.

3
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan
sasaran penyuluhan mampu:
1) Memahami dan mampu menjelaskan kembali definisi keluarga
2) Memahami dan mampu menyebutkan kembali fungsi keluarga
3) Memahami dan mampu menjelaskan kembali definisi kesehatan jiwa
4) Memahami dan mampu menjelaskan definisi stres
5) Memahami dan mampu menyebutkan kembali tanda dan gejala stress
6) Memamahi dan mampu menyebutkan kembali dampak stres
7) Memahami dan mampu menyebutkan kembali manajemen stress
C. Tempat
Puskesmas Telaga Kabupaten Gorontalo
D. Waktu
Kegiatan akan berlangsung selama 30 menit dari pukul 10.00 WITA sampai
selesai.
E. Sasaran
Keluarga dan lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Kabupaten
Gorontalo.
F. Penyelenggara Penyuluhan
Penyelenggara penyuluhan “Pentingnya Dukungan Keluarga Bagi Anggota
Keluarga Yang Sedang Sakit” oleh Mahasiswa Profesi Ners Angkatan XV
Kelompok 1”
G. Garis Besar Materi
1. Definisi Keluarga
2. Fungsi Keluarga
3. Definisi Kesehatan Jiwa
4. Masalah Kesehatan Jiwa
5. Penyebab Stress
6. Manajemen stress

4
H. Pelaksanaan Kegiatan
No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
.
1. 5 menit Pendahuluan
- Moderator memberikan salam - Sasaran membalas
kepada sasaran. salam dari moderator.
- Moderator menjelaskan topik - Sasaran menyimak.
penyuluhan.
- Moderator memperkenalkan - Sasaran menyimak.
kelompok kepada sasaran.
- Moderator menjelaskan tujuan - Sasaran menyimak.
penyuluhan.
- Moderator menjelaskan waktu - Sasaran menyimak.
pelaksanaan.
2. 20 Menit Penyampaian Materi
Penyampaian - Penyaji menggali sedikit informasi - Sasaran
materi dan pada sasaran mengenai Peran mengeksplorasi apa
Tanya Jawab keluarga dalam mendukung yang mereka ketahui
keluarga sehat jiwa tentang kesehatan
lingkungan.
- Penyaji menjelaskan materi - Sasaran
mengenai : memperhatikan
1.Definisi keluarga penjelasan dan
2.Definisi kesehatan jiwa mencermati materi.
3.Tanda dan gejala stres
4.Manajemen stress

Tanya Jawab
i.Moderator membuka sesi tanya - Sasaran mengajukan

5
jawab. pertanyaan.
ii.Penyelenggara penyuluhan menjawab - Sasaran
pertanyaan sasaran. memperhatikan
jawaban yang
diberikan.
3. 5 menit Penutup
- Moderator melakukan evaluasi  Sasaran menjawab
dengan memberikan beberapa pertanyaan evaluasi
pertanyaan
- Moderator menyimpulkan hasil - Sasaran menyimak
penyuluhan. kesimpulan yang
disampaikan oleh
moderator.
- Pembagian leaflet pada sasaran. - Sasaran menerima
leaflet yang diberikan
oleh fasilitator.
- Mengakhiri dengan salam - Menjawab salam dan
sasaran bersiap untuk
meninggalkan tempat
penyuluhan.

I. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
J. Media
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. PPT

6
K. Setting Tempat

PPT

Penyuluh Moderator

Keterangan :
: Preseptor Klinik :Responden
: Preseptor Akademik : Fasilitator

L. Pengorganisasian
a. Moderator : Mohamad Fikriyanto H. Kilo
b. Pemateri : Nurhayati Ibrahim
c. Fasilitator : Sri Safitri L. Yahya, Meysin Adam,
Adeleida Cahyo, Dian Safitri Walinelo
d. Observer : Fitria Ahmad
M. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Rencana kegiatan dipersiapkan dua hari sebelum kegiatan dengan
melakukan konsultasi materi yang akan disampaikan saat penyuluhan.
Sarana prasarana seperti leafletdisiapkan paling lambat dua hari sebelum
pelaksanaan.
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu

7
3. Evaluasi Hasil
Sasaran penyuluhan mampu :
1) Memahami dan mampu menjelaskan kembali definisi keluarga
2) Memahami dan mampu menyebutkan kembali fungsi keluarga
3) Memahami dan mampu menjelaskan kembali definisi kesehatan jiwa
4) Memahami dan mampu menjelaskan kembali jenis-jenis dukungan
keluarga
5) Memahami dan mampu menjelaskan masalah kesehatan jiwa
6) Memamahi dan mampu menyebutkan kembali dampak stress
7) Memahami dan mampu menyebutkan kembali manajemen stress

8
Lampiran Materi
DUKUNGAN KELUARGA DALAM MENJAGA KESEHATAN JIWA

A. KELUARGA
1. DEFINISI KELUARGA
Keluarga adalah suatu system sosial yang berisi dua atau lebih orang
yang hidup bersama yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau
adopsi, tingga bersama dan saling menguntungkan, empunyai tujuan
bersama, mempunyai generasi peneus, saling pengertian dan saling
menyayangi(A. Wawan & Dewi 2017).
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh
perkawinan, adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan social dari individu-individu yang ada didalamnya
terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan
bersama.
2. FUNGSI KELUARGA
Terdapat 5 fungsi keluarga dalam tatanan masyarakat, yaitu :
a. Fungsi Biologis
 Untuk meneruskan keturunan
 Memelihara dan membesarkan anak
 Memberikan makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi
 Merawat dan melindungi kesehatan para anggotanya
 Memberi kesempatan untuk berekreasi
b. Fungsi Psikologis 
 Identitas keluarga serta rasa aman dan kasih sayang 
 Pendewasaan kepribadian bagi para anggotanya 
 Perlindungan secara psikologis
 Mengadakan hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat
c. Fungsi Sosial Budaya atau Sosiologi

9
 Meneruskan nilai-nilai budaya
 Sosialisasi
 Pembentukan norma-norma, tingkah laku pada tiap tahap perkembangan
anak serta kehidupan keluarga
d. Fungsi Sosial
 Mencari sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya
 Pembagian sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan
 Pengaturan ekonomi atau keuangan
e. Fungsi Pendidikan
 Penanaman keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan
dengan fungsi-fungsi lain.
 Persiapan untuk kehidupan dewasa.
 Memenuhi peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa
3. DUKUNGAN KELUARGA
Salah satu peran anggota keluarga yakni memberikan dukungan pada
anggota keluarganya terutama saat dalam kondisi yang kurang baik. Jenis-
Jenis Dukungan Keluarga Menurut Friedman (2010, terdapat empat tipe
dukungan keluarga yaitu:
1. Dukungan Emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk beristirahat dan
juga menenangkan pikiran. Setiap orang pasti membutuhkan bantuan dari
keluarga. Dukungan emosional berupa memberikan individu yang sakit
perasaan nyaman, merasa dicintai saat mengalami depresi, bantuan dalam
bentuk semangat, empati, rasa percaya, perhatian sehingga individu yang
sedang sakit tidak mudah mengalami stress, menghadapi persoalan atau
masalah akan merasa lebih terbantu dengan adanya keluarga yang mau
mendengarkan dan memperhatikan masalah yang sedang terjadi atau
penyakit yang sedang diderita.
2. Dukungan Penilaian
Keluarga bertindak sebagai penengah dalam pemecahan masalah yang
sedang dihadapi. Dukungan dan perhatian dari keluarga merupakan

10
bentuk penghargaan positif yang diberikan kepada individu. Dukungan
penilaian dapat berupa menjadi teman bicara dengan individu yang sakit
sehingga keluarga dapat membantu meningkatkan strategi koping
individu yang sakit dengan strategi-strategi alternatif pengobatan
lainnya,
3. Dukungan Instrumental
Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan dalam hal pengawasan,
kebutuhan individu. Keluarga menyediakan sarana yang dapat membantu
individu dalam melakukan pengobatan.
4. Dukungan Informasional
Keluarga berfungsi sebagai penyebar dan pemberi informasi dan
tanggung jawab bersama, termasuk didalamnya memberikan solusi dari
masalah, memberi nasehat atau pengarahan saran atau umpan balik yang
apa yang dilakukan seseorang. Di sini diharapkan bantuan informasi
yang disediakan keluarga dapat digunakan oleh individu dalam
mengatasi persoalan-persoalan yang sedang dihadapi.
Dukungan keluarga dalam memelihara dan memotivasi nilai postif
kehidupan serta membantu dalam meningkatkan perilaku kesehatan
merupakan hal yang penting. Pada beberapa kondisi, baik sehat maupun saat
sakit dukungan dari keluarga sangat berharga dan mampu menambah
ketentraman hidup seseorang. Dukungan keluarga yang optimal mampu
mendorong peningkatan kesehatan jiwa didalam keluarga. (Djala dan Gugu,
2021)
B. KESEHATAN JIWA
1. DEFINISI KESEHATAN JIWA
Suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual
dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan
selaras dengan orang lain.
Ciri-ciri orang sehat jiwa yaitu :
a. Bebas dan otonomi
b. Tahan terhadap stress

11
c. Mampu beradaptasi dengan orang lain secara harmonis
d. Hidup produktif
Kesehatan mental yang baik mampu menciptakan hidup yang positif
baik untuk diri sendiri maupun orang lain, sehingganya menjaga kesehatan
jiwa merupakan tugas semua pihak dalam masyarakat. Keluarga sebagai unit
terkecil dari masyarakat dan juga lingkup yang terdekat dengan individu
harus mampu menjaga kesehatan jiwa anggota keluarganya agar terhindar
dari masalah kesehatan jiwa.
2. MASALAH KESEHATAN JIWA
Beberapa masalah kesehatan jiwa yang dapat timbul ketika tidak ada
dukungan keluarga yang diberikan kepada individu yang sakit menurut
Suadirman, (2019) :
a. Cemas
b. Stress
c. Tindak kekerasan yang dilakukan oleh individu yang sakit
d. Ketidakberdayaan
e. Perasaan tidak berguna
f. Tidak percaya diri
g. Merasa kesepian
h. Terasing dari lingkungan
Kondisi stress merupakan hal yang paling umum terjadi dan juga
salah satu hal dapat memperparah penyakit yang diderita. Hubungan stress
dan penyakit merupakan hubungan sebab akibat. Seseorang dapat mengalami
stress ketika menderita suatu penyakit, begitupun seseorang yang stress dapat
menjadi pemicu adanya hal-hal patologis bahkan memperparah kondisi yang
diderita.
Terdapat tiga sumber utama stres, yaitu:
a. Lingkungan, misalnya cuaca, suara bising, kepadatan penduduk, tekanan
waktu, sandar prestasi, penyesuaian diri dengan teman, pasangan, dan
perubahan dalam keluarga.

12
b. Fisik,yaitu perubahan bentuk tubuh, misalnya masa pubertas, hamil,
haid, kecelakaan atau cacat, perubahan berat badan.
c. Pikiran. Pikiran menjelaskan dan menterjemahkan pengalaman
perubahan dan menentukan kapan menekan tombol panik. Bagaimana
kita memberi makna atau lebel pada pengalaman dan antisipasi ke
depan, bisa membuat kita rileks atau stres.
Penatalaksanaan stres yang tidak tepat dapat menimbulkan perubahan
dalam hidup seseorang. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan
fisiologis, psikologis, dan perilaku. Untuk mengatasi masalah kesehatan jiwa
atau stress diperlukan manajemen stress yang tidak luput dari peran keluarga
didalamnya
3. MANAJEMEN STRES
Manajemen stres merupakan kemampuan penggunaan sumber daya
(manusia) secara efektif untuk mengatasi ganguan atau kekacauan mental dan
emosional yang mucul karena tanggapan (respons). Tujuan dari manajemen
stres adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu agar menjadi lebih
baik. (Keliat Budi, 2019)
Manajemen stres dapat dilakukan baik secara mandiri maupun dengan
bantuan orang lain (keluarga). Beberapa cara mengatasi atau mengurangi
stress diantaranya
a. Nafas dalam
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan
keperawatan yang dalam hal ini berperan sangat penting bagi tubuh kita
seperti:
1) Memperlambat denyut jantung
2) Mengatur tekanan darah
3) Menghilangkan ketegangan otot
4) Mengembalikan keseimbangan mental dan emosional
Adapun cara untuk melakukan teknik relaksasi nafas dalam adalah
sebagai berikut:
Tahap persiapan

13
1) Kaji dan berikan informasi terkait dengan pelaksaan tindakan
2) Sediakan waktu selama 5 – 10 menit
3) Atur posisi duduk/ berbaring yang nyaman
Tahap pelaksanaan
1) Putar musik dengan suara perlahan dan rileks
2) Tutup mata, dan letakkan satu tangan pada perut kanan atas
3) Tarik nafas dalam secara perlahan –lahan lewat hidung.
4) Hembuskan secara perlahan lewat mulut
5) Fokuskan pada pernafasan anda, dan rasakan pergerakan keluar
masuknya udara pada tubuh anda.
6) Ulangi sampai anda merasakan rileks
7) Buka mata perlahan-lahan
Tahap terminasi
1) Evaluasi perasaan klien setelah prosedur dilakukan
2) Evaluasi manfaat yang dirasakan
b. Pijat (massage)
Pijat adalah rangsangan pada kulit dan jaringan dibawahnya
dengan tingkat tekanan tangan yang berubah-ubah untuk menurunkan
nyeri, memberikan relaksasi, dan/ atau memperbaiki sirkulasi.
Pelaksanaan :
1) Ciptakan lingkungan yang nyaman, hangat, dan tenang.
2) Posisikan diri dengan nyaman untuk pemijatan
c. Relaksasi otot progresif
Relaksasi otot progresif adalah teknik menegangkan dan
merilekskan otot-otot. Peregangan dilakukan selama 5 – 7 detik,
kemudian rileks selama 20 – 3- detik. Saat inspirasi otot ditegangkan,
lalu ekspirasi secara perlahan ketika lekasasi otot. Dengan
berkurangnya ketegangan otot dan emosi, merangsang pelepasan
endorphin sehingga menimbulkan relaksasi.
Indikasi: Nyeri, kecemasan, insomnia

14
Tujuan yang diharapkan: Mengurangi kecemasan, nyeri, mual,
insommnia, dan meningkatkan kontrol diri
Tahap persiapan
1) Lakukan pengkajian dan berikan informasi berkaitan dengan
tindakan
2) Nyalakan musik
3) Atur posisi pada tempat duduk atau di tempat tidur yang nyaman.
Gunakan bantal untuk menopang lengan, buat klien dalam posisi
nyaman.
4) Jaga pelaksanaan prosedur untuk tidak terputus selama 15 – 30
menit.
Tahap pelaksanaan
1) Kurangi cahaya lampu dan putar musik pelan-pelan
2) Instruksikan klien tutup mata pelan-pelan, anjurkan tarik nafas
dalam dan hembuskan secara perlahan (3 -6 kali) dan rileks (saat
menginstruksikan pertahanan suara lemah lembut.
3) Mulai proses penegangan dan relaksasi diiringi tarik nafas dan
hembuskan secara perlahan wajah, rahang, mulut (kedipkan mata
dan kerutkan wajah dengan rileks), leher (tarik dagu ke leher lalu
rileks), dan tangan kanan (genggam lalu rileks)
d. Memperbanyak Berdzikir dan berdoa
Menurut pandangan islam, ketika seseorang sedang mendapatkan
musibah yang tentu saja dapat menimbulkan keadaan tertekan, islam
mengajarkan untuk memperbanyak berdzikir dan bersabar.
Memperbanyak berdoa kepada Tuhan dan meminta bantuan-Nya untuk
memperoleh jalan keluar terbaik.
e. Mengungkapkan masalah yang dimiliki kepada anggota keluarga
terdekat
Dalam keadaan tertekan karena adanya masalah, sebaiknya tidak
dipendam atau dipikirkan sendiri. Memendam masalah akan semakin
memperburuk keadaan karena kondisi stressful akan semakin

15
meningkat. Dengan mengungkapkan masalah kepada keluarga terdekat
akan membantu seseorang tersebut menemukan jalan keluar dari
masukan pemikiran orang lain sehingga beban lebih berkurang.
DAFTAR PUSTAKA

Akbar Amar, dkk. 2016. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa teori dan
aplikasi praktik klinik. Indomedia Pustaka., Jogjakarta

Direja, S,H Ade. 2017. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Nuha Medika.,
Jogjakarta

Isnawati, I & R.,Yunita. 2019. Buku Ajar Konsep Pembentukan Kader Kesehatan
Jiwa di Masyarakat. Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia: Sulawesi
Selatan

Keliat Budi, Ana.2019.Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan


Jiwa. EGC: Jakarta

Stuart and Sunden. Pocket Guide to Psychiatric Nursing. EGC. 2018

A Wawan & Dewi, (2017). Teori & Pengukuran Pengetahuan Sikap Dan Prilaku
Manusia, Yogyakarta : Nuha Medika

Safira, R. 2020. Analisis Pelaksanaan Deteksi Dini Gangguan Jiwa Di Puskesmas


Banyuurip Kabupaten Purworejo. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol 8
Nomor 5. Diakses 8 November 2021

16

Anda mungkin juga menyukai