Anda di halaman 1dari 13

JUMLAH FI’LIYAH

OLEH :
AHMAD MUHAJIR SITOHANG

FAKULTAS TARBIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM STUDI BAHASA ARAB
INSTITUT AGAMA ISLAM
DAAR AL ULUUM
KISARAN
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


kita kesehatan dan kesempatan dalam rangka menyelesaikan kewajiban kami
sebagai mahasiswa, yakni dalam bentuk tugas yang diberikan oleh bapak dosen
dalam rangka menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kami.
Yang kedua shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
besar Muhammad SAW, sahabat beserta keluarganya karena dengan perjuangan
beliau kita bisa berkumpul di tempat yang mulia ini.
Dengan membuat tugas kami ini, diharapkan mampu untuk lebih
mengenal tentang ciri-ciri kebudayaan yang kami sajikan berdasarkan informasi
dari berbagai sumber. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
jauh dari sempurna, baik dari penyusunan, bahasan, maupun penulisannya. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun,
khususnya dari dosen mata kuliah guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman
bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.

Aek Songsongan, 19 Agustus 2022


Penulis,

AHMAD MUHAJIR SITOHANG

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
A. Pengertian dan Kaidah Kaidah Jumlah Fi’liyah...........................................5
1. Pengertian Jumlah Fi’liyah........................................................................5
2. Kaidah-kaidah tentang Jumlah Fi’liyah ( ‫الجملة الفعلية‬ )...............................5
B. Pengertian Fa’il Dan Contoh Jumlah Fi’liyah..............................................9
C. Pengertian Maf’ul Bih.................................................................................10
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................13
B. Saran............................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Arab adalah bahasa kedua internasional. Bahasa Arab juga
digunakan untuk memahami isi Al-Qur’an, tetapi banyak sekali orang
yang tidak mau mempelajari Bahasa Arab dikarenakan bahasanya yang
sulit dipahami daripada Bahasa Inggris yang lebih umum didengar dan ada
di setiap sekolah baik umum maupun yang berbasis agama seperti
madrasah.
Salah satu yang dipelajari dalam Bahasa Arab adalah Jumlah
Fi’liyah dan Tsulatsi Mujarrad. Jumlah Fi’liyah dan Tsulatsi Mujarrad
adalah dasar dari pembelajaran Bahasa Arab dalam dunia perkuliahan.
Apabila telah memahami kedua materi ini, kita akan lebih mudah dalam
belajar Bahasa Arab.
Oleh karena itu kami membuat makalah ini yang berjudul
JUMLAH FI’LIYAH DAN TSULATSI MUJARRAD. Pada kesempatan
ini, kami akan menjelaskan apa itu Jumlah Fi’liyah dan Tsulatsi Mujarrad
serta wazan-wazan yang terdapat pada Tsulatsi Mujarrad.
B. Rumusan Masalah
Maka dari latar belakang tersebut, kami menyimpulkan bahwa
rumusan yang dapat kami ambil ialah :
1. Apa itu jumlah fi’liyah?
2. Apa pengertian Tsulatsi Mujarrad?
3. Berapakah kaidah-kaidah pada Tsulatsi Mujarrad?
C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan pembuatan makalah kami
ialah :
1. Agar mengetahui pengertian jumlah fi’liyah
2. Agar mengetahui pengertian Tsulatsi Mujarrad
3. Agar mengetahui jumlah dan macam-macam kaidah pada Tsulatsi
Mujarrad

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Kaidah Kaidah Jumlah Fi’liyah

1. Pengertian Jumlah Fi’liyah


Para ulama (pakar) bahasa Arab telah mengemukakan
definisi fi’il di dalam buku-buku mereka. Meskipun redaksi yang
mereka paparkan berbeda satu sama lain, tetapi bisa dikatakan
memiliki maksud yang sama. Jumlah fi’liyah menurut bahasa terbagi
menjadi dua kalimat, yaitu: jumlah yang artinya kalimat dan fi’liyah
diambil dari kata fi’il dan ya’ nisbah. Adapun fi’il (kata benda)artinya
al-hads (kejadian, peristiwa) dan menurut istilah artinya kata yang
menunjukkan suatu makna dan terikat dengan tiga masa yaitu masa
lampau, sekarang dan yang akan datang.
Sedangkan menurut istilah jumlah fi’liyah adalah:

ِ ‫ِه َي الَّتِي تَ ْب َدُأ بِفِع ٍْل َوتَ ُكوْ نُ ُم َر َكبَةً ِم ْن فِ ْع ٍل َوفَا ِع ٍل َأوْ ِم ْن فِ ْع ٍل َونَاِئ‬
‫ب فَا ِع ٍل‬
Jumlah fi’liyah adalah kalimat yang dimulai (diawali) dengan
fi’il (predikat) dan tersusun dari fi’il dan fa’il (subjek) atau fi’il (kata
kerja) dan naibul fa’il.

2. Kaidah-kaidah tentang Jumlah Fi’liyah ( ‫الجملة الفعلية‬ )


Kaidah-kaidahnya terdiri dari fi’il dan fa’il yang terkadang
membutuhkan maf’ul yang disebut sebagai fi’il muta’addi dan
terkadang pula tidak membutuhkannya yang disebut sebagai fi’il
laazim karena maf’ul bukanlah syarat mutlak terbentuknya jumlah
fi’liyah. Juga terdiri dari fi’il dan naibul fa’il, fi’ilnya dinamakan
sebagai fi’il majhul (intransitive).
a. Fi’il lazim adalah fi’il yang tidak membutuhkan adanya objek
(kata kerja intransitif ). Contoh : ‫قَا َم زَ ْي ٌد‬    
b. Fi’il muta’addi adalah fi’il yang membutuhkan adanya objek
(kata kerja transitif ). Contoh : ‫س‬ َ ْ‫فَ ِه َم َز ْي ٌد الدَّر‬
c. Fi’il ma’lum adalah fi’il yang disebutkan pelakunya (kata kerja
aktif). Contoh : ‫س‬ َ ‫ب َعلِ ٌّي ْال َك ْل‬
َ ْ‫يَ ْكتُبُ ُم َح َّم ٌد الدَّر‬ , ‫ب‬ َ ‫ض َر‬َ   
d. Fi’il majhul adalah fi’il yang yang tidak disebutkan pelakunya
(kata kerja pasif). Contoh :  ُ‫يُ ْكتَبُ الدَّرْ س‬ ,  ُ‫ب ْال َكلب‬ َ ‫ُر‬
ِ ‫ض‬   

5
Pembagian Jumlah Fi’liyah Dilihat dari Segi Waktu
1. Fi’il Madhi

‫مادل علي حد ث مضي و يعضي‬


“lafadz yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang telah berlalu”.
Contoh :

َ ‫َكت‬
‫َب‬ telah menulis
َ ْ‫ُف ال َّدر‬
‫س‬ َ ‫َكت‬
ُ ‫َب يُوْ س‬ Yusuf telah menulis
pelajaran
‫فَتَ َح‬ telah membuka
ٌ‫ت عَا ِئ َشةُ نَافِ َدة‬
ْ ‫فَتَ َح‬ Aisyah telah
membuka jendela
‫قَ َرَأ‬ telah membaca
‫قَ َرَأ الطّالّ بُ ْالقُرْ أ ُن‬ Murid-murid telah
membaca
Al-Qur’an
َ َ‫َجل‬
‫س‬ telah duduk
‫ت َعلَي ْال ُكرْ ِس ُّي‬
ُ ‫َجلَ َس‬ Saya telah duduk di
atas kursi
Fi’il Madhi dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
 Madhi Ma’lum (Bentuk Aktif)
RUMUS :

‫ فاعل‬+ ‫فعل‬
Contoh :

‫َسَأ َل‬ telah bertanya

6
َ ‫َسَأ َل ُم َح َّم ٌد ْال ُم َدر‬
‫ِّس‬ Muhammad telah
bertanya
kepada Bapak Guru
‫اَ َك َل‬ telah makan
‫ت اُ ِّمي ال ُر َّز‬
ْ َ‫اَ َكل‬ Umi telah makan nasi
 Madhi Majhul (Bentuk Pasif)
RUMUS :

‫ نائب الفاعل‬+ ‫فعل‬


‫ض ُّم اَ َّولُهُ َو ُك ِس َر َما قَب َْل ْاال ِخر‬
َ
“Mendhomahkan awal kata, kasrah sebelum akhir”
Contoh :

َ ِ‫َب ~ ُكت‬
‫ب‬ َ ‫َكت‬ telah menulis
َ ِ‫س ~ ُكت‬
ُ‫ب ال َّدرْ س‬ َ ْ‫َب ُم َح َّم ٌد ال َّدر‬
َ ‫َكت‬
َ ‫ب ~ ُش ِر‬
‫ب‬ َ ‫َش َر‬ telah meminum
َ ‫ُف َش ُّي ~ ُش ِر‬
ُ ‫ب يُوْ س‬
‫ُف َس ُّي‬ َ ‫َش َر‬
ُ ‫ب يُوْ س‬

Kata kerja lampau paling sedikit 3 huruf dan paling banyak 6 huruf.

 Kata kerja lampau yang terdiri dari 3 huruf

‫ فَهَ َم‬،‫ َك َر َم‬،َ‫ َشهَد‬،‫ فَ َع َل‬،‫ َكفَ َر‬،‫َص َر‬


َ ‫ ن‬،‫ب‬
َ ‫ض َر‬
َ
 Kata kerja lampau yang terdiri dari 4 huruf

‫ اَ ْسلَ َم‬،‫ َسافَ َر‬،‫ فَا َع َل‬،‫ اِ ْف َع َل‬،‫ اَرْ َس َل‬،‫اَ ْنزَ َل‬
 Kata kerja lampau yang terdiri dari 5 huruf

‫ اِ ْفتَ َع َل‬،‫ اِ ْنقَطَ َع‬،‫ب‬ َ َ‫اِ ْنقَل‬


َ ِ‫ اِجْ تَن‬،ْ‫ اِجْ تِ َمع‬،‫ب‬
 Kata kerja lampau yang terdiri dari 6 huruf

‫ اِ ْستَ ْف َع َل‬،‫اِ ْستَخ ََر َج‬


2. Fi’il Mudhari’
7
‫مادل علي حدث يقبل الحال واللستقبال‬
“Lafadz yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang sedang
berlangsung dan yang akan datang”.
Contoh :

‫قَ َرَأ ~ تَ ْق َرأ‬ sedang membaca


‫َاب ْالفِ ْق ِه‬
َ ‫تَ ْق َرأ لَ ْيلَي ْال ِكت‬ Laila sedang membaca
buku fiqih
َ‫فَتَ َح ~ تَ ْفتَ ِح ْين‬ sedang membuka
ٌ‫تَ ْفتَ ِح ْينَ ْال ِحزَانَة‬ kamu sedang membuka
almari
Tanda-tanda Fi’il Mudhari’

Diawali oleh salah satu huruf dibawah ini ‫ ت‬،‫ ي‬،‫ ن‬،‫أ‬ ( disingkat

‫ ) أنيت‬yang bisa disebut huruf mudhara’ah.


Fi’il Mudhari’ dibagi menjadi 2, yaitu :
 Fi’il Mudhari’ Ma’lum (Bentuk Aktif)

َ ْ‫يَ ْكتُبُ ~ يَ ْكتُبُ اَحْ َم ُد ال َّدر‬


‫س‬
 Fi’il Mudhari’ Majhul (Bentuk Pasif)

ِ ‫ض ُّم اَ َّولُهُ َو فُتِ َح َما قَب َْل‬


‫االخر‬ َ
َ ‫يَ ْكتُبُ ~ يُ ْكت‬
‫َب‬

ُ‫َب ْال َّدرْ س‬ َ ْ‫يَ ْكتُبُ اَحْ َم ُد ْال َّدر‬


َ ‫س~يُ ْكت‬
Ciri-ciri Fi’il Mudhari’

 Biasa dimasuki huruf ‫ س‬dan َ‫َسوْ ف‬


Contoh :

َ‫ َسوْ فَ تَ ْعلَ ُموْ ن‬،‫َسيَ ْشهَ ُد‬

8
 Memiliki ciri huruf yang menjadi ciri khasnya yaitu ‫انيت‬

 Dapat dimasuki huruf ‫ ال‬bermakna tidak


Contoh :
ْ َ‫ الَ ي‬،‫الَيَ ْشهَ ُد‬
ُ‫ظ ِرب‬
3. Fi’il Amr
Kata kerja dalam bentuk perintah.
Contoh :
ْ‫اُ ْكتُب‬ tulislah
ْ‫اِ ْفتَح‬ bukalah
‫اِ ْق َرأ‬ bacalah
ْ‫اِجْ لِس‬ duduklah

B. Pengertian Fa’il Dan Contoh Jumlah Fi’liyah


1. Pengertian Fa’il (Subjek)
Isim yang menunjukkan orang yang mengerjakan suatu pekerjaan
dan kedudukannya dalam I’rab adalah marfu’
Kaidah Fail :
 Fa’il bisa terdiri dari isim mu’rab (berubah), isim yang mabni
(tetap), atau masdar muawwal.

‫ يجوزان ينزوج‬،ُ‫ك هللا‬ َ َ‫تَب‬


َ ‫ار‬
 Isim Fa’il itu marfu’ atau fi mahalli rafa’, apabila dimasuki
oleh huruf jar.

‫ َما َجا َء ِم ْن اَ َحٍد‬،‫َكفَي بِالل ِه َش ِه ْيدًا‬


2. Contoh-contoh Jumlah Fi’liyah
 Dimulai dengan kata kerja bentuk lampau (Fi’il Madhi)
Contoh :

‫ان اِلَى ْال َم ْد َر َس ِة‬


ِ ‫َب التِل ِم ْي َذ‬
َ ‫َذه‬
‫ْج ِد َج َما َع ٍة‬ِ ‫صلّى ْال ُم ْسلِ ُموْ نَ فِي ْال َمس‬ َ
 Dimulai dengan kata kerja bentuk sekarang (Fi’il Mudhari’)
9
Contoh :

‫ب ْالقِطَا ُر‬
َ ‫ي ُِريْدُ ْال ُم َسافِ ُر اَ ْن يَرْ َك‬
َ ْ‫يَ ْكتُبُ التَالَ ِم ْي ُذ ال َّدر‬
‫س‬
 Dimulai dengan kata kerja bentuk perintah (Fi’il Amr)
Contoh :

‫قُوْاَ ْنفُ َس ُك ْم َو اَ ْهلِ ْي ُك ْم نَارًا‬


َ ‫ان اِلَى ْال َم ْد َر َس ِة‬
‫صبَاحًا‬ ِ ‫اِ ْذهَبَا اَيُّهَا ْالتِ ْل ِم ْي َذ‬

C. Pengertian Maf’ul Bih


Isim manshub (isim yang berharakat fathah) yang datang bersama
dengan fi’il (kata kerja).

Contoh :

‫َز ْيدًا‬ ُ ‫ض َرب‬


‫ْت‬ َ

‫مفعول به‬ ‫فعل‬


NB :

Dalam kalimat verbal, kata kerjanya selalu dalam bentuk tunggal (mufrad),
walaupun pokok kalimat yang mengikuti kata kerja tersebut berbentuk ganda atau
jama’.

Contoh :

‫قَ َرَأ الطّالّ بُ ْالقُرْ أ ُن‬


A. Tsulatsi Mujarrad
Adalah fi’il yang huruf aslinya terdiri atas tiga huruf dan tidak mendapat
tambahan huruf lain.
Contoh :

‫ َعلَ َم‬،‫َب‬
َ ‫ َذه‬، َ‫َح َسن‬

10
Fi’il ini terdiri atas 6 wazan, antara lain :

1. Wazan 1 (kaidah ‫ض ٍّم‬


َ - ‫)فَ ْت ُح‬

‫مثال‬ ‫وازن‬ ‫رقم‬


ُ‫ يَ ْكتُب‬- ‫َب‬
َ ‫َكت‬ ‫ يَ ْف ُع ُل‬- ‫فَ َع َل‬ 1

ٍ ‫َكس‬
2. Wazan 2 (kaidah ‫ْر‬ - ‫)فَ ْت ُح‬

‫مثال‬ ‫وازن‬ ‫رقم‬


ُ‫ب – يَضْ ِرب‬
َ ‫ض َر‬
َ ‫ يَ ْف ِع ُل‬- ‫فَ َع َل‬ 1

Keterangan :

 Apabila fa’ fi’ilnya (‫)ء‬ atau (‫)و‬, maka kebanyakan


menggunakan wazan 2 di atas.
 Fi’il-fi’il mudhof yang pasif/lazim biasanya menggunakan
wazan 2 ini.

ِ ‫)فَ ْت َحتَا‬
3. Wazan 3 (kaidah ‫ن‬

‫مثال‬ ‫وازن‬ ‫رقم‬


ُ‫َب – يَ ْذهَب‬
َ ‫َذه‬ ‫ يَ ْف َع ُل‬- ‫فَ َع َل‬ 1

Keterangan :

Untuk pola ini biasa terdiri dari fi’il-fi’il yang ( ‫ )ع‬atau (‫ )ل‬fi’ilnya

adalah huruf-huruf halqi (‫غ‬ ،‫ع‬،‫ خ‬،‫ ح‬،‫ ه‬،‫)ء‬. Sedangkan kalaupun ada
selain itu, hal itu jarang sekali.

ٍ ‫فَ ْت‬
4. Wazan 4 (kaidah ‫ح‬ - ‫) َك ْس ُر‬

11
‫مثال‬ ‫وازن‬ ‫رقم‬
ُ ‫ي – يَ ْق َو‬
‫ي‬ َ ‫قَ ِو‬ ‫ يَ ْف َع ُل‬- ‫فَ ِع َل‬ 1
Keterangan :

 Untuk pola ini biasa terdiri dari fi’il-fi’il yang menunjuk rasa
senang atau lawannya, penuh atau kosong, warna, ciptaan yang
nampak.
 Fi’il dengan pola ini lebih banyak yang bermakna lazim (pasif)
daripada muta’addi (aktif).

5. Wazan 5 (kaidah ‫ض ٍّم‬


َ - ‫ض ُّم‬
َ )

‫مثال‬ ‫وازن‬ ‫رقم‬


‫َكبُ َر – يَ ْكبُ ُر‬ ‫ يَ ْف ُع ُل‬- ‫فَع َُل‬ 1
Keterangan :
Untuk pola ini biasanya terdiri dari fi’il-fi’il yang menunjuk sifat,
tabiat, perilaku.

ِ ‫) َكس َْرتَا‬
6. Wazan 6 (kaidah ‫ن‬

‫مثال‬ ‫وازن‬ ‫رقم‬


ُ‫ب – يَحْ ِسب‬
َ ‫َح ِس‬ ‫ يَ ْف ِع ُل‬- ‫فَ ِع َل‬ 1

Penerapan jumlah fi’liyah dan tsulatsi mujarrad pada kalimat

‫ تَخَ َّر َج اَحْ َم ُد ِمنَ ْال َم ْد َر َس ِة‬.‫اَحْ َم ُد هُ َو طَالِبٌ فِي ْال َم ْعهَ ِد ْال َعلِي بِ َس َما َر ْنج‬
‫ ذهب احمد الى‬.‫ يَ ْس ُك ُن اَحْ َم ُد فى سمارنج‬.‫ار ْنج‬ َ ‫ بِ َس َم‬2 ‫ْال َعالِيَ ِة ْال ُح ُكوْ ِميَّ ِة‬
‫ اِ ْستَ ْيقَظَ احمد من‬.‫الن بيته بعيد عن المعهد العلى‬
ّ ‫ بالحافلة‬±‫المعهدالعلى‬
‫ ث ّم توضّأ احمد وصالة‬.‫النّوم فى السّاعة الرابعة صباحا ك ّل يوم‬

12
ّ ‫ال‬
‫ بداء‬.‫ يقرأ احمد القرأن‬،‫ بعد صالة الصّبح‬.‫صبح بجماعة فى المسجد‬
‫احمد درسا منذ فى الساعة السابعة حتّى فى السّاعة الثّانية‬.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Jumlah fi’liyah yaitu kalimat yang diawali dengan kata kerja, baik kata
kerja lampau, sekarang, maupun yang akan datang.
2. Fi’il tsulatsi mujarrad Adalah fi’il yang huruf aslinya terdiri atas tiga
huruf dan tidak mendapat tambahan huruf lain.

3. Fi’il tsulatsi mujarrad memiliki 6 kaidah, yaitu kaidah َ – ‫فَ ْت ُح‬,


‫ض ٍّم‬
ٍ ‫ َكس‬- ‫فَ ْت ُح‬, kaidah ‫فَ ْت َحتَا ِن‬, kaidah ‫ح‬
kaidah ‫ْر‬ ٍ ‫ َك ْس ُر – فَ ْت‬, kaidah – ‫ض ُّم‬
َ
َ , kaidah ‫َك ْس َرتَا ِن‬
‫ض ٍّم‬

B. Saran
Berdasarkan makalah yang kami buat, semoga pembaca bisa memahami
apa itu jumlah fi’liyah dan tsulatsi mujarrad termasuk macam dan kaidah-
kaidahnya, dan semoga bermanfaat.

13

Anda mungkin juga menyukai