Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) merupakan salah satu Badan


Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkantor pusat di Makassar.Perusahaan
ini telah ditunjuk oleh pemerintah untuk mengelola pelabuhan umum di 11
Provinsi wilayah Indonesia Timur, yaitu provinsi Kalimantan Timur,
Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah,
Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) memiliki 26 cabang di 11 provinsi,
salah satunya adalah PT Pelabuhan Indonsia IV (Persero) Cabang
Manokwari yang terletak di Provinsi Papua Barat.

Manokwari adalah ibu kota dari Provinsi Papua Barat yang juga
merupakan ibu kota Kabupaten Manokwari. Kota ini memiliki luas wilayah ±
1.556,94 km² dan berpenduduk sebanyak ± 201.218 jiwa (berdasarkan
sumber data tahun 2015). Kota Manokwari terletak di pantai utara Daerah
Kepala Burung Pulau Papua. Kota ini merupakan salah satu kota bersejarah
bagi masyarakat Kristen di Papua karena pada tanggal 5 Februari 1885 dua
orang penginjil mendarat di Pulau Mansinam dan memulai karya penyebaran
agama Kristen Protestan di kalangan suku-suku yang masih suka berperang
antara satu sama lain. Kabupaten Manokwari terletak pada 0˚15'-3˚25' LS
dan 132˚35'-134˚45' BT dengan batas-batas sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pegunungan Arfak


dan Manokwari Selatan

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tambrauw

 Sebelah Timur berbatasan dengan Teluk Doreri

Posisinya mencakup wilayah laut dengan topografi wilayah datar,


bergelombang hingga bergunung dengan iklim tropis dengan suhu udara
antara 26˚ C sampai dengan 31˚ C. Pertumbuhan perekonomian pada

Business Process Reengineering 1


Provinsi Papua Barat untuk tahun 2018 berkisar 3.4% hingga 3.8%. Kondisi
tersebut lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2017 yang berkisar 4,52%.
Sedangkan inflasi Papua Barat pada tahun 2017 diperkirakan berkisar 2.9%
hingga 3.3% atau lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya
sebesar 3.62%. Komoditi dari hasil perkebunan pada Provinsi Papua Barat
yaitu produksi Kelapa Sawit sebesar 22.581 ton, produksi Kopi sebesar 176
ton, produksi Kakao sebesar 9.279 ton, produksi Kepala sebesar 14.873 ton,
dan masih banyak lagi komoditi lainnya (berdasarkan sumber data tahun
2014).
Adanya beberapa kawasan wisata di Provinsi Papua Barat merupakan
hal yang menjadi faktor pertumbuhan perekonomian. Termasuk pula adanya
beberapa investasi dalam hal pabrik yang tumbuh di wilayah Provinsi Papua
Barat yaitu adanya pembangunan pabrik semen. Hal ini akan sangat
berpengaruh terhadap ketersediaan semen di wilayah Provinsi Papua secara
umum dan Papua Barat secara khusus.

Gambar 1. Peta Wilayah Provinsi Papua Barat

Business Process Reengineering


2
Salah satu sektor usaha yang terkena dampak dari adanya
peningkatan ekonomi di Provinsi Papua Barat tersebut adalah pada sektor
bisnis pelabuhan. Dimana Pelabuhan adalah merupakan gerbang utama
perekonomian suatu wilayah. Salah satu indikator terjadinya peningkatan
perekonomian suatu wilayah itu dapat dilihat dari kondisi dan pengembangan
pelabuhannya. Terkait dengan fasilitas dan sarana serta kelengkapan
penunjang pelayanan yang ada di pelabuhan. Peranan seluruh pihak
(stakeholder) sangat berperan dalam hal peningkatan dan pengembangan
pelabuhan. Peranan pelabuhan adalah membuka isolasi daerah, memacu
dan mendorong pertumbuhan ekonomi hinterland, meningkatkan daya saing
hinterland meningkatkan movilitas manusia, barang dan jasa, serta
membuka lapangan pekerjaan.

Gambar 2. Wilayah Kerja PT. Pelindo IV (Persero)

Pola pengangkutan barang baik masuk dan keluar dari dan ke


Pelabuhan Manokwari cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun, sehingga dibutuhkan fasilitas sarana dan prasarana pelabuhan yang
memadai. Era kontainerisasi yang saat ini berkembang memiliki peranan

Business Process Reengineering


3
yang luar biasa dalam hal peningkatan produksi dan pendapatan suatu
pelabuhan. Pemuatan barang dan komoditi lebih cenderung memilih
kontainer untuk pengepakan barang dikarenakan tingkat keamanan apabila
menggunakan kontainer lebih terjamin.

Secara corporate, PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) memiliki visi


untuk “Menjadi Perusahaan pengelola pelabuhan yang terintegritas,
berdaya saing tinggi dan bertaraf internasional.” Serta misi perusahaan
sebagai berikut :

1. Menjadi penggerak dan pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia


Tengah dan Timur;
2. Menyediakan jasa kepelabuhanan dan non kepelabuhanan
(penunjang) yang terintegritasi dengan berorientasi pada kepuasan dan
loyalitas pelanggan;
3. Menciptakan transformasi untuk mendorong pengembangan
profesional dan personal bagi kesejahteraan karyawan;
4. Meningkatkan nilai tambah bagi stakehlder internal dan eksternal
secara berkelanjutan;
5. Memaksimalkan nilai pemegang saham secara berkelanjutan
(stakeholder).

Disamping memiliki visi dan misi di atas, saat ini PT Pelabuhan


Indonesia IV (Persero) menerapkan motto atau nilai perusahaan “GREAT”
yang tentunya dapat menjadi acuan dasar bagi setiap karyawan dalam
mengemban tugas serta optimalisasi kinerjanya, sebagai berikut :

1. InteGrity (konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-


metode, ukuran-ukuran,prinsip-prionsip, ekspektasi-ekspektasi dan
berbagai hal yang dihasilkan).
2. SyneRgistic (kerjasama antar unsur atau bagian atau fungsi yang
menghasilkan suatu tujuan lebih baik dan besar daripada dikerjakan
sendiri).
3. ProfEsional (orang yang memiliki kemampuan (keahlian)yang tinggi dan
berpegang teguh kepada nilai moral yang berkaitan dengan kerja dan
perbuatanya).
4. InnovAtive (kemampuan seseorang dalam mendayagunakan
kemampuan dan keahliannya untuk menghasilkan karya baru).

Business Process Reengineering


4
5. SaTisfied customer (suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan dan
harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk/jasa yang
dibeli/digunakan).

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Manokwari merupakan


salah satu pelabuhan umum di Provinsi Papua Barat. Kawasan hinterland
Pelabuhan Manokwari merupakan wilayah potensial untuk berkembang,
sehingga sangat dibutuhkan adanya pengembangan area Pelabuhan
Manokwari. Arus kunjungan kapal yang melakukan kegiatan Bongkar Muat
barang di Pelabuhan Manokwari ataupun kegiatan lainnya sangat berperan
dalam peningkatan perekonomian untuk wilayah Kota Manokwari dan untuk
pengembangan kawasan hinterland-nya. PT,Pelabuhan Indonesia IV
(Persero) Cabang Manokwari merupakan salah satu unit kerja/ cabang dari
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang memiliki wilayah kerja di Bagian
Timur Indonesia.

B. Kinerja Bisnis unit

Perairan Wajib Pandu Pelabuhan Manokwari merupakan Perairan


Wajib Pandu Kelas III sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan
Republik Indonesia Nomor KP.790 Tahun 2018 tentang Penetapan Perairan
Wajib Pandu Kelas III Pada Pelabuhan Manokwari Provinsi Papua Barat.

Perairan Wajib Pandu Kelas III pada Pelabuhan Manokwari Provinsi


Papua Barat mempunyai batas – batas yang ditandai dengan titik koordinat
sebagai berikut :

- Peta Laut Indonesia (Nomor 220)

1. Titik A : 01º 00’ 00’’ LS / 134º 02’ 30’’ BT, ditarik garis menuju titik B

2. Titik B : 01º 00’ 00’’ LS / 134º 10’ 04’’ BT, ditarik garis menuju titik C

3. Titik C : 00º 52’ 00’’ LS / 134º 08’ 00’’ BT, menyusuri pantai kembali
menuju titik A.

Business Process Reengineering


5
- Rencana Lokasi Naik Turun Pandu (Pilot Boarding Ground) pada titik
koo rdinat: 01º 00’ 00’’ LS / 134º 07’ 00’’ BT

Gambar 3. Perairan Wajib Pandu Kelas III Manokwari

Dalam wilayah Perairan Wajib Pandu Kelas III Manokwari terdapat


beberapa pelabuhan yang berada di dalam area perairan wajib pandu yaitu
Pelabuhan atau Dermaga Umum Manokwari, Dermaga Pertamina dan
Dermaga Khusus (Tersus PT.SDIC Conch Papua Cement Indonesia di
Maruni). Setiap kapal yang masuk wilayah perairan wajib pandu kelas III
Manokwari dengan bobot Gross Tonnage 500 Ton keatas wajib
menggunakan tenaga pandu dan kapal yang memiliki panjang keseluruhan
70 M keatas wajib menggunakan kapal tunda. Pelayanan jasa pemanduan
dan penundaan kapal di Perairan Wajib Pandu kelas III Manokwari
diselenggaran oleh PT Pelabuhan Indoensia IV (Persero) Cabang
Manokwari.

Sesuai dengan visi, misi dan nilai perusahaan, dalam memberikan


tingkat kepuasan pelanggan dan optimalisasi dalam bekerja, para personel
pandu dibekali dengan skill dan pengetahuan tentang navigasi dan olah

Business Process Reengineering


6
gerak kapal sehingga dalam setiap pelayanan di harapkan akan zero
accident dan zero waiting time. Disamping skill dan kemampuan olah gerak
kapl, juga dibutuhkan sarana bantu dan prasarana yang menunjang dalam
pelayan pemanduan kapal. Oleh karena itu maka makalah business Process
Reenginering (BPR) ini diangkat judul “UPAYA MENINGKATKAN

PELAYANAN PEMANDUAN KAPAL DI PELABUHAN KHUSUS SDIC


CONCH MARUNI”.

Business Process Reengineering


7
BAB II
BISNIS EKSISTING DAN PERMASALAHAN

A. Bisnis Eksisting

Perairan Manokwari telah ditetapkan sebagai perairan wajib pandu


kelas III berdasarkan Keputusan Menteri Nomor KP 790 Tahun 2018
tanggal 14 Mei 2018 tentang Penetapan Perairan Wajib Pandu Kelas III
Pada Pelabuhan Manokwari Provinsi Papua Barat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun


2015 Tentang Pemanduan dan Penundaan Kapal Pasal 2, diatur bahwa
untuk kepentingan keselamatan, keamanan berlayar, perlindungan
lingkungan maritim, serta kelancaran berlalu lintas di perairan, pelabuhan,
dan terminal khusus, serta perairan tertentu dapat ditetapkan sebagai
perairan wajib pandu.

Dalam makalah ini akan dibahas khusus mengenai segmen usaha jasa
pelayanan kapal pada PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang
Manokwari. Pada segmen usaha jasa pelayanan kapal, ada beberapa hal
yang menjadi fokus permasalahan, diantaranya yaitu dari segmen pelayanan
jasa pemanduan.

Pelayanan pemanduan berdasarkan peraturan yang berlaku sesuai


dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2015 tentang
Pemanduan mendefinisikan bahwa pemanduan adalah “kegiatan Pandu
dalam membantu, memberikan saran dan informasi kepada Nakhoda
tentang keadaan perairan setempat yang penting agar navigasi-pelayaran
dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib, dan lancar demi keselamatan
kapal dan lingkungan”. Sedangkan penundaan kapal adalah bagian dari
pemanduan yang meliputi kegiatan mendorong, menarik atau menggandeng
kapal yang berolah gerak, untuk bertambat ke atau atau untuk melepas dari
dermaga, jetty, trestle, pier, pelampung, dolphin, kapal dan fasilitas tambat
lainnya dengan mempergunakan kapal tunda.
Pelayanan jasa pemanduan dan penundaan kapal di Perairan wajib
pandu kelas III Manokwari dilakukan di Pelabuhan Umum Manokwari,
Dermaga Pertamina dan Pelabuhan Khusus PT. SDIC Conch Papua

Business Process Reengineering


8
Cement Indonesia di Maruni. Dan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang
mengelola pemanduan adalah PT.Pelindo IV Cabang Manokwari.

Adapun rekapitulasi laporan operasional pemanduan dan penundaan


kapal di perairan wajib pandu adalah sebagai berikut :

Laporan Triwulan 1 2019 (Bulan Januari S/D Maret 2019)

Kunjungan Kapal Gerakan Kapal Pendapatan

NO
Bulan pemanduan Penundaan
Masuk Gts Keluar
Nasional GT Asing GT Rp Rp

1
JANUARI 100 607,844 2 32,753 95 106 95 214,583,207 Rp 508,983,647

2 FEBRUARI 96 518,669 1 32,134 89 99 89 201,657,243 Rp 445,602,015

3 2
MARET 102 532,466 32,975 90 100 90 197,738,294 Rp 503,105,320

Rp. Rp
Jumlah 298 1,658,979 5 97,862 274 305 274
613,978,744 1,457,690,982

Sumber : Data diolah, 2019

Untuk memberikan pelayanan dan pelaksanaan pemanduan tentunya


harus didukung oleh kesiapan sarana bantu dan prasarana pemanduan.
Sarana bantu pemanduan adalah peralatan atau system yang berada di luar
kapal serta didesain dan dioperasikan secara langsung digunakan pandu
dalam melakukan tugas pemanduan untuk meningkatkan keselamatan,
efisiensi dalam berolah gerak kapal. Sedangkan prasarana pemanduan
adalah peralatan atau system yang didesain untuk meningkatkan
keselamatan dan efisiensi secara tidak langsung digunakan untuk membantu
pandu dalam melakukan tugas – tugas pemanduan.

B. Permasalahan

Dalam penulisan Makalah Business Procces Reengineering ini, akan


dibahas khusus mengenai pelayanan pemanduan di Perairan Wajib Pandu
terkait mobilitas petugas pandu dalam memberikan pelayanan memandu
kapal – kapal terutama kapal – kapal yang akan dipandu di dermaga khusus
SDIC Conch Maruni.. Tujuan dari pembahasan materi ini adalah untuk
memberikan masukan kepada perusahaan dalam hal ini PT.Pelindo IV

Business Process Reengineering


9
Cabang Manokwari mengenai adanya kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan pemanduan kapal – kapal di Dermaga Khusus SDIC Conch
Maruni.

Sebagai salah satu contoh kendala atau permasalahan yang dihadapi


dalam memberikan pelayanan pemanduan adalah terkait masalah prasarana
pemanduan yaitu tidak adanya kendaraan operasional atau mobil
operasional dalam mengantar dan menjemput pandu dalam memberikan
pelayanan pemanduan di Dermaga Khusus SDIC Conch Maruni. Dalam
melihat potensi peningkatan pendapatan perusahaan di Pelabuhan
Manokwari dimana dari aspek legalitas merupakan suatu kewajiban
perusahaan untuk memenuhi kelengkapan persyaratan sarana bantú dan
prasarana pemanduan sebagai Badan Usaha Pelabuhan yang mendapatkan
penetapan sebagai pengelola penyelenggaraan pemanduan agar navigasi
pelayaran dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib dan lancar demi
keselamatan kapal dan lingkungan. Melihat banyaknya kunjungan kapal di
Dermaga Khusus SDIC Conch Maruni, maka mobilitas petugas pandu dalam
memberikan pelayanan pemanduan sangat diperlukan dalam hal mencapai
kepuasan pelanggan.

Data kunjungan kapal di Dermaga Khusus SDIC Conch Maruni:

Bulan Januari 2019


N A M A K A P A L GERAKAN KAPAL

MASUK PINDAH PINDAH KELUAR

NO DERMAGA SDIC BENDERA GRT LOA TGL TGL TGL TGL

1 KM. AJENG 6 INDONESIA 1327 63 31/12/2019 10/01/2019 11/01/2019 11/01/2019

2 KM. SHINEY 2 INDONESIA 1721 82 31/12/2019 31/12/2019 05/01/2019 05/01/2019

3 KM. BAHARI 35 INDONESIA 2,274 89 02/01/2019 07/01/2019 08/01/2019 08/01/2019

4 KM. SEGARA BAPAK INDONESIA 2680 95 02/01/2019 02/01/2019 03/01/2019 03/01/2019

5 TB.MARINA2435/TK.3306 INDONESIA 4481 100 02/01/2019 02/01/2019 04/01/2019 12/01/2019

6 MV.MAJESTIC PESCADORES PANAMA 6683 118 04/01/2019 04/01/2019 07/01/2019 08/01/2019

7 KM. MITRA MULIA INDONESIA 680 54 02/01/2019 05/01/2019 06/01/2019 07/01/2019

8 KM. AK INDONESIA 1918 80 01/01/2019 05/01/2019 06/01/2019 07/01/2019

9 TB.MARINA 2203/BG.3038 INDONESIA 3724 100 02/01/2019 06/01/2019 08/01/2019 12/01/2019

10 KM. SEGARA ANAK 1 INDONESIA 2547 93 04/01/2019 07/01/2019 09/01/2019 09/01/2019

11 KM. ARMADA SENADA INDONESIA 5320 120 08/01/2019 08/01/2019 09/01/2019 09/01/2019

12 KM. CLARITY 08 INDONESIA 4634 93 04/01/2019 04/01/2019 06/01/2019 07/01/2019

13 TB.HERLINA 2/BG.SOEKAWATI 212 INDONESIA 3433 97 31/12/2019 02/01/2019 04/01/2019 05/01/2019

14 KM.TANJUNG PERKASA INDONESIA 771 60 09/01/2019 09/01/2019 10/01/2019 10/01/2019


I
15 KM. VICTORY 6 NDONESIA 675 56 31/12/2019 31/12/2019 01/01/2019 09/01/2019

16 KM. SRIWIJAYA MAJU INDONESIA 2995 98 13/01/2019 22/01/2019 25/01/2019 26/01/2019

17 MV.TUNAS BARU INDONESIA 4887 102 13/01/2019 17/01/2019 19/01/2019 20/01/2019

18 KM. BUDI MULIA INDONESIA 1186 68 13/01/2019 15/01/2019 16/01/2019 18/01/2019

Business Process Reengineering


10
19 KM. INDIMATAM V INDONESIA 702 56 10/01/2019 14/01/2019 14/01/2019 17/01/2019

20 KM. PERMATA CINTA INDONESIA 1388 74 12/01/2019 13/01/2019 13/01/2019 15/01/2019

21 KM. KAIROS 2 INDONESIA 1581 79 13/01/2019 13/01/2019 15/01/2019 16/01/2019

22 KM. LINDIAWATI INDONESIA 2077 74 15/01/2019 16/01/2019 16/01/2019 18/01/2019

23 MV. ABDULLAH 55 TANZANIA 26070 185 18/01/2019 18/01/2019 23/01/2019 25/01/2019

24 KM. SEGARA ANAK 1 INDONESIA 2547 93 18/01/2019 21/01/2019 23/01/2019 23/01/2019

25 KM. SPIL NIRMALA INDONESIA 26368 211 19/01/2019 19/01/2019 19/01/2019 20/01/2019

26 TB.MARINA 2210/TK.MP.3507 INDONESIA 3578 97 18/01/2019 18/01/2019 19/01/2019 21/01/2019

27 MV. TUNAS BARU INDONESIA 4887 102 22/01/2019 22/01/2019 24/01/2019 25/01/2019

28 KM. WAKATORA MARU 03 INDONESIA 792 53 21/01/2019 21/01/2019 22/01/2019 22/01/2019

29 KM. MITRA MULIA INDONESIA 680 52 18/01/2019 20/01/2019 21/01/2019 21/01/2019

30 KM. CITRA KARYA PAPUA INDONESIA 1485 87 22/01/2019 23/01/2019 23/01/2019 26/01/2019

31 KM.INDIMATAM 1 INDONESIA 672 46 25/01/2019 26/01/2019 27/01/2019 27/01/2019

32 KM.BUDI MULIA 68 INDONESIA 1632 82 25/01/2019 27/01/2019 28/01/2019 28/01/2019

33 KM. INDIRA INDONESIA 1560 64 17/01/2019 25/01/2019 26/01/2019 26/01/2019

34 KM. PERMATA CINTA INDONESIA 1388 74 28/01/2019 28/01/2019 30/01/2019 30/01/2019

35 KM. TAREX 2 INDONESIA 1597 70 28/01/2019 29/01/2019 30/01/2019 30/01/2019

36 KM. INDIMATAM 5 INDONESIA 702 56 28/01/2019 30/01/2019 31/01/2019 31/01/2019

37 KM. MITRA MULIA INDONESIA 680 52 30/01/2019 30/01/2019 31/01/2019 31/01/2019

38 TB. HERLINA 2/BG.212 INDONESIA 3441 91 30/01/2019 30/01/2019 01/02/2019 01/02/2019

Bulan Februari 2019


GERAKAN KAPAL

NO N A M A K A P A L BENDERA GRT LOA MASUK PINDAH PINDAH KELUAR

TGL TGL TGL TGL

1 KM. AJENG 6 INDONESIA 1,372 63 02/02/2019 10/02/2019 11/02/2019 13/02/2019

2 KM. LINTAS DAMAI 1 INDONESIA 1,741 73 02/02/2019 14/02/2019 15/02/2019 16/02/2019

3 KM. TAREX 2 INDONESIA 1,597 70 01/02/2019 02/02/2019 03/02/2019 04/02/2019

4 KM. TANJUNG PERKASA INDONESIA 771 58 04/02/2019 04/02/2019 05/02/2019 06/02/2019

5 KM. PUTRI KUSUMA INDONESIA 674 52 02/02/2019 06/02/2019 07/02/2019 09/02/2019

6 KM. CLARITY 08 INDONESIA 4,634 93 04/02/2019 05/02/2019 06/02/2019 06/02/2019

7 KM. ASIA PESONA INDONESIA 1,497 75 06/02/2019 07/02/2019 10/02/2019 11/02/2019

8 KM. SEGARA ANAK 1 INDONESIA 2,547 93 02/02/2019 03/02/2019 05/02/2019 05/02/2019

9 KM. PEGASUS NUSANTARA INDONESIA 2,458 91 07/02/2019 07/02/2019 09/02/2019 11/02/2019

10 KM. PERMATA CINTA INDONESIA 1,388 74 10/02/2019 12/02/2019 13/02/2019 13/02/2019

11 KM. PETTA TUNGKE INDONESIA 1,333 75 09/02/2019 11/02/2019 12/02/2019 13/02/2019

12 KM. LINDIAWATI INDONESIA 1,412 74 10/02/2019 13/02/2019 14/02/2019 15/02/2019

13 KM. MITRA MULIA INDONESIA 680 52 13/02/2019 13/02/2019 14/02/2019 14/02/2019

14 KM. INDIMATAM INDONESIA 672 46 15/02/2019 20/02/2019 21/02/2019 22/02/2019

15 KM. TANJUNG PERKASA INDONESIA 771 52 15/02/2019 22/02/2019 17/02/2019 19/02/2019

16 KM. MITRA MULIA INDONESIA 680 52 13/02/2019 15/02/2019 17/02/2019 19/02/2019

17 KM. SEGARA ANAK 1 INDONESIA 2,547 93 14/02/2019 14/02/2019 16/02/2019 16/02/2019

18 KM. BAHARI 35 INDONESIA 2,274 89 18/02/2019 19/02/2019 20/02/2019 20/02/2019

19 TB. MARINA 2435/TK. 3306 INDONESIA 4,481 100 17/02/2019 19/02/2019 20/02/2019 21/02/2019

20 TB. MARINA 2207/TK. 3034 INDONESIA 3,578 91 20/02/2019 21/02/2019 22/02/2019 23/02/2019

21 KM. TAREX 2 INDONESIA 1,957 74 23/02/2019 23/02/2019 24/02/2019 25/02/2019

22 MV. YI CHUN 15 HONGKONG 32975 190 23/02/2019 23/02/2019 27/02/2019 27/02/2019

23 KM. PETTA TUNGKE INDONESIA 1,333 74 23/02/2019 24/02/2019 25/02/2019 26/02/2019

24 KM. PUTRI KUSUMA INDONESIA 674 52 22/02/2019 28/02/2019 28/02/2019 01/03/2019

25 TB. MARINA 2435/TK. 3306 INDONESIA 4,481 100 23/02/2019 26/02/2019 28/02/2019 28/02/2019

26 KM. PEGASUS NUSANTARA INDONESIA 2,458 91 27/02/2019 27/02/2019 28/02/1900 01/03/2019

27 KM. SEGARA ANAK 1 INDONESIA 2,574 93 27/02/2019 28/02/1900 01/03/2019 0103/2019

Business Process Reengineering


11
Bulan Maret 2019
GERAKAN KAPAL

NO N A M A K A P A L BENDERA GRT LOA MASUK PINDAH PINDAH KELUAR

TGL TGL TGL TGL

1 KM. PERMATA CINTA INDONESIA 1,388 74 01/03/2019 03/03/2019 04/03/2019 04/03/2019

2 KM. MITRA MULIA INDONESIA 680 52 02/03/2019 02/03/2019 03/03/2019 03/03/2019

3 TB. HERLINA 167/BG. 326 INDONESIA 3,280 87 02/03/2019 02/03/2019 03/03/2019 05/03/2019

4 KM. BAHARI 35 INDONESIA 2,274 89 03/03/2019 03/03/2019 04/03/2019 05/03/2019

5 KM. TRINITY INDONESIA 1,480 70 04/03/2019 04/03/2019 05/03/2019 06/03/2019

6 KM. PERMATA PUTRI INDONESIA 1,469 74 06/03/2019 06/03/2019 07/03/2019 07/03/2019

7 KM. INDIRA INDONESIA 1,560 64 07/03/2019 13/03/2019 13/03/2019 15/03/2019

8 KM. PETTA TUNGKE INDONESIA 1,333 74 07/03/2019 07/03/2019 08/03/2019 08/03/2019

9 KM. INDIMATAM INDONESIA 672 46 08/03/2019 19/03/2019 19/03/2019 20/03/2019


09/03/2019
10 KM. SINAR MAHKOTA INDONESIA 1,955 83 09/03/2019 10/03/2019 10/03/2019

11 KM. BUDI MULIA INDONESIA 1,186 68 10/03/2019 10/03/2019 11/03/2019 12/03/2019


15/03/2019
12 KM. SEGARA ANAK 1 INDONESIA 2,547 93 13/03/2019 16/03/2019 16/03/2019

13 TB. HERLINA 2/BG. S. 212 INDONESIA 3,441 91 12/03/2019 13/03/2019 14/03/2019 15/03/2019

14 MV. XIANG HAI PANAMA 26,813 187 16/03/2019 16/03/2019 19/03/2019 19/03/2019

15 KM. MITRA MULIA INDONESIA 680 54 18/03/2019 19/03/2019 20/03/2019 20/03/2019

16 KM. PERMATA PUTRI INDONESIA 1,469 74 18/03/2019 19/03/2019 20/03/2019 20/03/2019

17 KM. PERMATA CINTA INDONESIA 1,388 74 18/03/2019 19/03/2019 20/03/2019 20/03/2019

18 KM. PEGASUS NUSANTARA INDONESIA 2,458 91 19/03/2019 29/03/2019 30/01/2019 31/03/2019

19 MV. BMC CAPO PANAMA 5,321 103 21/03/2019 21/03/2019 24/03/2019 25/03/2019

20 MV. LUMOSO HARMONI INDONESIA 29,969 189 22/03/2019 23/03/2019 30/03/2019 31/03/2019

21 KM. SEGARA ANAK 1 INDONESIA 2,547 93 21/03/2019 21/03/2019 22/03/2019 23/03/2019


25/03/2019
22 TB. SMT 1502/BG. 88 INDONESIA 2,237 70 22/03/2019 23/03/2019 24/03/2019

23 KM. SHINPO 19 INDONESIA 1,701 76 24/03/2019 25/03/2019 27/03/2019 27/03/2019

24 KM. KEISHIN INDONESIA 1,808 85 26/03/2019 28/03/2019 30/03/2019 30/03/2019

25 KM. TAREX 2 INDONESIA 1,597 74 28/03/2019 28/03/2019 29/03/2019 30/03/2019

26 KM. SINAR MAHKOTA INDONESIA 1,999 83 29/03/2019 31/03/2019 31/03/2019 31/03/2019

27 KM. PETTA TUNGKE INDONESIA 1,333 74 29/03/2019 29/03/2019 29/03/2019 29/03/2019

28 KM. BAHARI 35 INDONESIA 2,274 89 30/03/2019 30/03/2019 31/03/2019 31/03/2019

29 KM. INDIMATAM INDONESIA 672 46 25/03/2019 25/03/2019 26/03/2019 26/03/2019

Sumber : Data 2019

Pada tabel tersebut di atas, dapat diketahui bahwa dalam Triwulan I


Tahun 2019 terdapat banyak kapal - kapal yang mengunjungi Pelabuhan
Khusus SDIC Maruni. Oleh karena itu sangat diperlukan pelayanan
pemanduan kapal yang optimal dalam memenuhi kepuasan pelanggan atau
pengguna jasa sehingga tentunya diharapkan dapat member kontribusi dalam
peningkatan pendapatan perusahaan.

Business Process Reengineering


12
BAB III
ANALISIS DAN EVALUASI MASALAH

A. Analisis Masalah

Kantor Syahbandar Dan Otoritas Pelabuhan kelas IV Manokwari


sebagai pengawas pemanduan dan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
Cabang Manokwari selaku penyelenggara pelabuhan bekerja sama dalam
upaya meningkatkan pelayanan khususnya pelayanan pemanduan dengan
mempertimbangkan faktor keselamatan, keamanan lingkungan maritim,
berlalu lintas kapal dengan tertib, aman dan selamat selama melakukan olah
gerak di lingkungan perairan Pelabuhan Khusus SDIC Conch Maruni.

Pemanduan adalah merupakan suatu kegiatan dimana seorang


Pandu memberikan advice mengenai kondisi alur perairan setempat kepada
Nakhoda ketika kapal akan melakukan kegiatan di suatu pelabuhan.
Pelayanan pemanduan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
PM 57 Tahun 2015 tentang Pemanduan mendefinisikan bahwa pemanduan
adalah “kegiatan Pandu dalam membantu, memberikan saran dan
informasi kepada Nakhoda tentang keadaan perairan setempat yang penting
agar navigasi-pelayaran dapat dilaksanakan dengan selamat, tertib, dan
lancar demi keselamatan kapal dan lingkungan”.

Pelabuhan Khusus SDIC Conch Maruni merupakan salah satu


pelabuhan di wilayah kerja pemanduan PT.Pelindo IV Cabang Manokwari
yang ramai dikunjungi oleh kapal-kapal, baik kapal – kapal lokal maupun
kapal- kapal asing yang akan melakukan kegiatan bongkar batu bara, pasir
silika, ataupun yang akan melakukan kegiatan muat sement.

Meninjau dari permasalahan yang terjadi dalam pelayanan jasa


pemanduan di Pelabuhan Khusus SDIC Conch Maruni, maka perlu adanya
Bussiness Process Reenginering (BPR). BPR ini dibatasi pada
permasalahan terkait pelayanan jasa pemanduan kapal di Pelabuhan
Khusus SDIC Conch Maruni yang diselenggrakan oleh PT Pelabuhan
indonesia IV (Persero) Cabang Manokwari. Analisis masalah dilakukan
dengan cara melihat jumlah kunjungan kapal dengan kesiapan petugas
pandu dalam memberikan pelayanan pemanduan. Terkait dengan kesiapan
prasarana pemanduan terutama kendaraan dinas yang digunakan dalam

Business Process Reengineering


13
mengantar ataupun menjemput petugas pandu dalam memberikan
pelayanan pemanduan kapal di pelabuhan Khusus SDIC Conch Maruni.

Adapun tarif pemanduan yang diberlakukan oleh Pelindo IV Cabang


Manokwari sejak tahun 2012 adalah :

- Kapal lokal : - Tarif tetap = Rp. 33, Tarif variable = Rp. 100.000
- Kapal asing : - Tarif tetap =$ 89.84, Tarif variable = $ 0.07

Pendapatan jasa pemanduan triwulan I di Pelabuhan Khusus SDIC


Conch Maruni (bulan Januari s/d maret 2019)

NO BULAN UKURAN CALL JUMLAH PENDAPATAN PNBP PENDAPATAN HAK HAK


KAPAL PRODUKSI SETELAH PT. PELINDO PT.SDIC
(GT) PNBP (90%) (10%)
1 JANUARI 124.744 38 104 RP. 163.327.648 RP. 8.166.382 RP. 155.161.265 RP. 139.645.130 RP. 15.161.265
2 FEBRUARI 80.562 27 91 RP. 148.841.869 RP. 7.442.093 RP. 141.399.775 RP. 127.259.797 RP. 14.139.775
3 MARET 118.830 29 98 RP. 157.058.728 RP. 7.852.936 RP. 149.205791 RP. 134.285.211 RP. 14.920.580
TOTAL 324.136 94 293 RP. 469.228.728 RP. 23.461.411 RP. 445.776.831 RP. 401.190.138 RP. 44.221.620

Sumber : Data diolah, 2019

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pangsa pasar pemanduan di


Pelabuhan Khusus SDIC Conch Maruni yang diselenggarakan oleh PT
Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Manokwari sangatlah besar dan
ada peluang untuk peningkatan pendapatan dengan memberikan pelayanan
yang memuaskan bagi para pengguna jasa, karena tentunya dengan
kepuasan para pengguna jasa maka usulan untuk penyesuaian tarif
pemanduan bisa dilaksanakan.

B. Evaluasi Masalah

Berdasarkan hasil observasi lapangan bahwa pelayanan jasa


pemanduan bagi kapal-kapal yang melakukan oleh gerak di perairan kantor
Pelabuhan Khusus SDIC Conch Maruni terkadang mengalami kendala dalam
hal mobilitas petugas pandu dari Kota Manokwari atau dari Kantor
PT.Pelindo IV Cabang Manokwari menuju ke Pelabuhan Khusus SDIC
Conch Maruni. Melihat jarak tempuh kurang lebih 30 KM sehingga sangat
perlu pengadaan kendaraan operasional yang digunakan oleh petugas
pandu dalam memberikan pelayanan pemanduan kapal di Pelabuhan
Khusus SDIC Conch Maruni.

Business Process Reengineering


14
Dalam kenyataan di lapangan para pemilik kapal atau pengguna jasa
sering mengeluh karena adanya keterlambatan petugas pandu dalam
memberikan pelayanan. Padahal sesuai dengan rencana kerja salah satu
upaya pelaksanaan pemanduan yaitu demi tercapainya pelayanan yang
memuaskan bagi pengguna jasa dengan terciptanya Zero Accident dan Zero
Waiting Time dapat terpenuhi sesuai dengan ketepatan pelayanan sesuai
dengan SLA/SLG.

Dalam sebulan rata – rata kunjungan kapal di Pelabuhan Khusus SDIC


Conch Maruni sampai 25 - 30 Call, maka ini merupakan sebuah peluang bagi
PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Manokwari untuk
meningkatkan pendapatan khususnya pada segmen usaha pelayanan
pemanduan. Pelindo IV Cabang Manokwari bisa mengusulkan kembali
penyesuaian tarif jasa pandu mengingat tarif jasa pemanduan kapal yang
berlaku sekarang adalah tarif tahun 2012 dan besaran tarif ini harus ada
penyesuaian mengingat biaya operasional dalam pemanduan kapal setiap
tahun makin meningkat.

Business Process Reengineering


15
BAB IV
PENGEMBANGAN BISNIS UNIT

A. Objektif dan Benefit

Dengan melihat data asumsi produksi dan pendapatan kapal yang


wajib diberikan pelayanan pemanduan pada lokasi Pelabuhan Khusus SDIC
Conch Maruni di atas, maka dipandang perlu untuk memberikan pelayanan
pemanduan yang maksimal demi memberikan kepuasan kepada pengguna
jasa. Selain pemanduan bertujuan untuk kepentingan keselamatan
pelayaran dan menjaga asset pelabuhan serta sebagai perlindungan
lingkungan maritim, pelayanan pemanduan dapat pula meningkatkan
pendapatan perusahaan.

Untuk menciptakan kepuasan pelanggan atau pengguna jasa, PT


Pelabuhan Indonesia IV (Persero) khususnya Cabang Manokwari harus
mampu dan siap menghadapi kenyataan yang ada. Untuk mengahadapi
kenyataan itu, perlu adanya kesiapan manajemen dalam mampu menjawab
tantangan masa sekarang dan masa yang akan datang. Bahwa dengan
memperhatikan kondisi alam, alur pelayaran, volume kunjungan, tingkat
kesulitan olah gerak kapal dan keselamatan pelayaran di wilayah perairan
Pelabuhan Khusus SDIC Conch Maruni maka diperlukan ketepatan waktu
petugas pandu dalam pelayanan pemanduan kapal. Keterlambatan itu
disebabkan karena tidak adanya kendaraan operasional dalam menunjang
mobilitas petugas pandu dalam pelayanan pemanduan kapal di Pelabuhan
Khusus SDIC Conch Maruni.

Setelah menganalisa permasalahan di atas maka perlu diadakan


perbaikan dan solusi dalam mengatasi kondisi yang terjadi. Ketepatan waktu
dalam pelayanan pemanduan kapal harus menjadi perhatian bersama dalam
upaya meningkatkan pelayanan jasa pemanduan yang optimal dalam
pemenuhan tujuan service pelayanan pemanduan kapal yaitu Zero Accident
dan Zero Waiting Time. Para pengguna jasa sangat mengharapkan
pelayanan yang optimal demi kelancaran operasional kapal – kapal yang
sandar di Pelabuhan Khusus SDIC Conch Maruni dan upaya memenuhi dan
memberikan kepuasan bagi para pengguna jasa.

Business Process Reengineering


16
Adapun pemilik kapal atau pengguna jasa atau keagenan kapal yang
dilayani kapalnya di Pelabuhan Khusus SDIC Cement Conch Maruni yaitu :

1. PT. Persada Nusantara Tangguh


2. PT. Idimatam Lines
3. PT. Luas Line
4. PT. Maritel Bahtera Abadi
5. PT. Fajar Lintas Irja
6. PT. Spill
7. PT. Pelni

Dari pengguna jasa atau keagenan kapal tersebut masih ada pengguna
jasa atau keagenan kapal yang menyediakan kendaraan operasionalnya
untuk menjemput dan mengantar pandu ke Pelabuhan Khusus SDIC Conch
Maruni. Dan untuk keagenan kapal yang tidak menyediakan kendaraan
operasional pada saat pelayanan pemanduan kapalnya, maka pihak
PT.Pelindo IV Cabang Manokwari yang harus menyediakan kendaraan untuk
mobilitas petugas pandu.

Frekuensi kunjungan kapal dari keagenan kapal sebagai berikut :

75% kunjungan kapal dengan keagenan kapal yang tidak menyediakan


kendaraan operasional untuk menjemput atau mengantar petugas
pandu.

25% kunjungan kapal dengan keagenan kapal yang masih menyediakan


kendaraan operasional untuk mengantar dan menjemput petugas pandu.

Dengan melihat frekuensi kunjungan kapal tersebut, sekitar 75%


kunjungan kapal tanpa penyediaan kendaraan untuk menjemput dan
mengantar petugas pandu. Sementara dari perusahaan sendiri PT.Pelindo
IV Cabang Manokwari belum tersedia kendaraan operasional yang khusus
untuk melayani petugas pandu dalam mobilitasnya dalam pelayanan kapal di
Pelabuhan Khusus SDIC Conch Maruni. Saat ini yang sering dipakai adalah
kendaraan dinas milik Bapak General Manager PT.Pelindo IV Cabang
Manokwari. Ini sangat tidak effektif dan dapat mengganggu kelancaran
perasional pelayanan pemanduan kapal, dan begitu pun sebaliknya dapat
mengganggu kegiatan sehari – hari Bapak General Manager dalam
melaksanakan tugasnya sehari – hari di perusahaan.

Business Process Reengineering


17
Pengadaan kendaraan operasional pemanduan bertujuan untuk
memperlancar mobilitas petugas pandu melaksanakan tugasnya melakukan
pemanduan terhadap kapal. Pemanduan dari aspek bisnis dan pengusahaan
juga dapat memberikan nilai tambah khususnya peningkatan kinerja dan
pendapatan kepada perusahaan dan mampu untuk memberikan
kepercayaan kepada para Pengguna Jasa dalam rangka optimalisasi dan
peningkatan pelayanan (level of service) yang berdampak terhadap
kepuasan pelanggan.Untuk mengoptimalkan kinerja pelayanan dan
pendapatan perusahaan di Pelabuhan Manokwari, maka dipandang perlu
untuk dilakukan pengadaan kendaraan operasional pemanduan sebagai
prasarana pemanduan kapal. Namun dalam hal pengadaan kendaraan
operasional pemanduan tersebut, PT Pelabuhan Indonesia (Persero)
Cabang Manokwari perlu melakukan pendalaman dalam hal kajian atau
feasebility study. Hal tersebut bertujuan untuk efisiensi dengan pertimbangan
kondisi keuangan perusahaan.

Dengan melihat asumsi pendapatan pelayanan jasa pemanduan kapal


sebagaimana tabel di atas, maka selain adanya nilai investasi yang cukup
besar dalam hal pengadaan kendaraan operasional di Pelabuhan
Manokwari, perhitungan biaya kendaraan operasional juga sangat perlu
untuk menjadi pertimbangan. Adapun item biaya terkait penyediaan kapal
tunda antara lain sebagai berikut :

 Biaya Pegawai/Sopir
 Biaya Operasional :
 Biaya Bahan Bakar
 Biaya Pelumas
 Biaya Pemeliharaan
 Biaya Penyusutan Kendaraan
 Biaya Umum dan Lainnya

Atas pertimbangan perhitungan biaya yang dimaksud, namun sebagai


aspek dalam menunjang kelancaran petugas pandu dalam melaksanakan
tugasnya dalam memandu kapal yang tujuannya adalah keselamatan
pelayaran dan dalam rangka peningkatan kinerja pelayanan serta
pendapatan perusahaanm dan memenuhi kepuasan pelangga, maka untuk
penyediaan kendaaan operasional pemanduan di Pelabuhan Manokwari
dipandang sangat perlu dalam menunjang kelancaran pemanduan kapal.

Business Process Reengineering


18
B. Rencana Kerja dan Implementasi

Pelayanan pemanduan kapal akan terlaksana dengan adanya prasana


pemanduan yang memadai seperti kendaraan operasional pemanduan.
Pelayanan pemanduan yang baik akan memberikan kepuasan bagi para
pengguna jasa. Dengan adanya kepuasan pelanggan maka PT.Pelindo IV
Cabang Manokwari dapat mengusulkan kembali draft usulan penyesuaian
tarif pemanduan kapal.

Seperti diketahui bahwa tarif pemanduan kapal yang berlaku sekarang


adalah kesepakatan tarif yang disepakati tahun 2012 dan telah berlangsung
sampai sekarang. Pada Triwulan kedua tahun 2019, PT.Pelindo IV Cabang
Manokwari telah mengadakan rapat dengan pengguna jasa dan pihak KSOP
Manokwari untuk pengusulan penyesuaian tarif pemanduan kapal tapi belum
tercipta kesepakatan karena para pengguna jasa masih mengeluhkan
seringnya keterlambatan dalam pemanduan kapal di Pelabuhan Khusus
PT.SDIC Conch Papua Cement Indonesia di Maruni

Adapun usulan penyesuaian tarif jasa pemanduan adalah :


TARIF
NO JENIS JASA KETERANGAN
TARIF LAMA TARIF BARU

1 JASA PEMANDUAN
KAPAL LOKAL
A. Tarif Tetap Rp. 100.000,00 Rp. 250.000,00 Per Kapal Per Gerakan
B. Tarif Variabel Rp. 33,00 Rp. 50,00 Per GT Per Kapal Per Gerakan

2 JASA PEMANDUAN
KAPAL ASING
A. Tarif Tetap $ 89,84 $ 100,00 Per Kapal Per Gerakan
B. Tarif Variabel $ 0,07 $ 0,50 Per GT Per Kapal Per Gerakan

Sumber : Data usulan Tarif Pemanduan 2019

Pelaksanaan rencana kerja dan implementasi untuk meningkatkan


pelayanan jasa pemanduan kapal di Wilayah Perairan Wajib Pandu Kelas III
Manokwari khususnya pemanduan di Pelabuhan Khusus PT.SDIC Conch

Business Process Reengineering


19
Papua Cemen di Maruni, tentunya tidak terlepas dari dukungan dan
kesiapan pihak perusahaan dalam hal ini PT.Pelindo IV Cabang Manokwari
dibawah pengawasan dari Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan
Manokwari.

Demi terciptanya kepuasan pelanggan khususnya terkait dengan


pelayanan pemanduan kapal, maka PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero)
Cabang Manokwari dapat menerapkan pemberian jaminan waktu pelayanan
pemanduan kapal dalam bentuk Service Level Guarantee (SLG) dan Service
Level Agreement (SLA) dengan pihak Pengguna Jasa. Dengan adanya
pemberian jaminan mengenai waktu pelayanan pemanduan tersebut, maka
setiap pelayanan bagi kapal-kapal yang diberikan pelayanan pemanduan
dapat terukur. Hal ini untuk memberikan pelayanan yang baik dan lancar.

Selanjutnya, demi terciptanya optimalisasi pelayanan pemanduan dan


penundaan kapal, maka seorang Pandu diminta untuk menerapkan sistem
koordinasi yang baik dengan pihak internal maupun eksternal dalam hal ini
Nakhoda kapal yang dilayani serta Agen/ Perusahaan

Pengadaan kendaraan operasional pemanduan sangat menunjang


kelancaran bagi petugas pandu dalam memberikan pelayanan pemanduan
kapal di pelabuhan Khusus SDIC Conch Maruni. Pelayanan pemanduan
yang optimal dapat memberikan kepuasan bagi para pengguna jasa atau
pelanggan. Dengan terciptanya kepuasan pelanggan, pihak Perusahaan
PT.Pelindo IV Cabang Manokwari dapat mengusulkan kembali penyesuaian
tarif pemanduan kapal seperti yang pernah diusulkan melalui rapat usulan
penyesuaian tariff bersama para pengguna jasa dan pihak KSOP Manokwari.
Apabila terjadi kesepakatan dalam usulan penyesuaian tarif pemanduan
kapal, maka hal tersebut dapat berdampak positif bagi peningkatan
pendapatan yang signifikan bagi perusahaan PT.Pelabuhan Indonesia IV
(Persero) Cabang Manokwari secara khusus dan PT.Pelabuhan Indonesia IV
(Persero) secara umum.

Business Process Reengineering


20
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Pelayanan pemanduan kapal di Pelabuhan Khusus SDIC Conch


Maruni belum optimal disebabkan karena seringnya terjadi keterlambatan
petugas pandu dalam memberikan pelayanan pemanduan kapal. Hal ini
terjadi karena tidak adanya prasarana pemanduan yaitu kendaraan
operasional pemanduan untuk menunjang mobilitas petugas pandu dari
stasiun pandu atau kantor PT.Pelindo IV Cabang Manokwari ke Pelabuhan
Khusus SDIC Conch Maruni.

B. SARAN

Dari analisa terhadap upaya peningkatan pelayanan jasa pemanduan


kapal di wilayah Perairan Wajib Pandu Manokwari khususnya di Pelabuhan
Khusus SDIC Conch Maruni, maka untuk meningkatkan efisiensi pelayanan
di area perairan Anggrek, antara lain sebagai berikut :

a. Perlunya kesiapan petugas pandu dalam memberikan pelayanan


pemanduan kapal.
b. Diharapkan agar PT.Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang
Manokwari untuk menyediakan prasarana pemanduan yaitu kendaraan
operasional untuk menunjang kelancaran dalam pemanduan kapal.
c. Senantiasa meningkatkan pelayanan petugas pandu dengan
mengutamakan keselamatan dalam pelaksanaan palayanan pemanduan
untuk tercapainya kepuasan pelanggan dan peningkatan pendapatan
perusahaan melalui pelayanan pemanduan kapal.

Business Process Reengineering


21

Anda mungkin juga menyukai