Anda di halaman 1dari 6

PAPER RESUME KASUS MASALAH KEPERAWATAN INTOLERANSI

AKTIVITAS PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF

MATA KULIAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

Dosen Pembimbing :
Chandra Bagus R, S.Kp., M.Kep., Sp.Kep.MB
NIP. 197905212007101001

Disusun oleh Kelompok 1A

1. Faradilla Hanunaida (22020120120017)


2. Dea Margareta Putri (22020120120019)
3. Aina Fijar Maharani (22020120120020)
4. Nanda Riyanggi Nurani Fatikha (22020120120021)
5. Saniatuzzahro (22020120120022)
6. Oktavia Candra Dewi (22020120120023)

DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO

TAHUN 2022
A. Kasus Masalah Keperawatan
Nama Tn. S, umur 51 tahun, jenis kelamin laki-laki, alamat jln. Hangtuah
Pekanbaru, suku jawa, status pernikahan kawin, agama islam, pekerjaan supir,
pendidikan SMP, tanggal masuk RS 21 Mei 2018, No. RM 787258, diagnosa medis
CHF. Saat ingin beraktivitas, klien tiba-tiba merasa sesak nafas dilanjutkan nyeri dada
pada bagian paru sebelah kiri. Ketika tiba di rumah sakit Tn. S mengeluh nyeri dada,
sesak nafas, tubuh terasa lemah dan mengeluh cepat lelah. P: nyeri timbul apabila Tn.
S melakukan aktivitas dan sesak semakin bertambah, Q : nyeri seperti ditekan-tekan,
R: paru sebelah kiri, S: Skala nyeri 6, T: 5-10 menit.

B. Pathway Congestive Heart Failure


C. Data Pengkajian
1. Keluhan Utama
Keluhan klien Tn. S dengan CHF adalah kelemahan saat beraktivitas, nyeri dada dan
sesak napas.

2. Riwayat Penyakit Saat Ini


Dari hasil pengkajian yang didapatkan klien tiba-tiba merasa sesak nafas dilanjutkan
nyeri dada pada bagian paru sebelah kiri. Kemudian oleh keluarga dibawa ke RSUD
Arifin Achmad Pekanbaru dan masuk IGD. Pada saat di IGD tekanan darah klien adalah
130/80 mmHg, frekuensi nadi 94x/menit, frekuensi pernapasan 28x/menit dan suhu
36,8⁰C tidak ada mual, muntah dan kejang. Klien diantar dari IGD ke ruang Flamboyan
pada pukul 20.00 WIB. Pengkajian di ruang Flamboyan didapatkan hasil tekanan darah
130/80 mmHg, frekuensi nadi 97x/menit, frekuensi pernapasan 28x/menit dan suhu
36⁰C, kesadaran composmentis , GCS E4V5M6.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Pengkajian riwayat penyakit terdahulu, didapatkan data Tn. S mengatakan pernah
menderita penyakit jantung pada tahun 2015, dan keluarga klien mengatakan klien tidak
mempunyai obat dan klien jarang berubah.

4. Riwayat Keluarga
Pengkajian riwayat penyakit keluarga didapatkan data keluarga mengatakan
keluarganya pernah mengalami penyakit jantung yaitu ibu kandung Tn.S dan kakak
perempuan Tn. S.

5. Riwayat Pekerjaan
Pengkajian riwayat pekerjaan didapatkan data Tn. S bekerja sebagai sopir.

6. Pengkajian Psikososial
Pola integritas ego klien mengalami gangguan dalam psikologisnya, emosi klien tidak
stabil, klien merasa cemas terhadap perubahan penyakitnya, klien tidak dapat
mengekspresikan keadaannya saat ini kepada perawat.

7. Pola Sirkulasi
Untuk tekanan darah 130/80 mmHg, capillary refill time (CRT) < 3 detik.

8. Pola Eliminasi
Klien mengatakan BAK 4-5x/ hari dan BAB 1x sehari, klien mengatakan tidak ada
masalah dalam eliminasi.

9. Pola Makanan dan Cairan


Pasien mengatakan tidak ada penurunan nafsu makan, pola makan 3x/hari dan tidak
ada kesulitan menelan.

10. Pola Neurosensori


Klien mengatakan tidak mengalami pusing dan klien mengatakan tenaganya lemah
cepat lelah saat beraktivitas. Pola nyeri klien mengatakan nyeri pada bagian paru
sebelah kiri
11. Pola Pernapasan
Klien mengalami sesak yaitu 28x/menit dan tidak menggunakan oksigen

12. Pengkajian Head to Toe


a. Kepala : mesochepal, tidak ada lesi ataupun pembesaran, tidak ada nyeri tekan
pada kepala, kulit kepala bersih, dan rambut beruban.
b. Mata : mata simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik.
c. Telinga : hasil normal, tidak ada lesi, sedikit serumen dan fungsi pendengaran
baik.
d. Hidung : simetris, tidak ada polip, tidak ada nafas cuping hidung, dan sekret
tidak ada.
e. Mulut dan tenggorokan : mukosa bibir kering, lidah sedikit kotor, gigi sedikit
ompong.
f. Leher : tidak terjadi adanya pembesaran kelenjar tiroid.
g. Jantung : palpasi Ictus cordis teraba di intercosta 4-5, perkusi dullness/redup,
auskultasi S1 dan S2 reguler (lup dup).
h. Paru-paru : inspeksi : tidak ada ekspansi dinding dada, palpasi: vocal fremitus
kanan dan kiri sama, perkusi : sonor, dan auskultasi : vesikuler.
i. Abdomen : inspeksi : abdomen terlihat datar, palpasi : dinding abdomen teraba
lemah, perkusi timpani.
j. Ekstremitas atas : terpasang infus RL di tangan kanan, tidak ada edema, dan
dapat bergerak bebas.
k. Ekstremitas bawah : Kekuatan otot 5, terdapat edema, kaki kanan dan kaki kiri
dapat bergerak bebas kekuatan otot.

D. Diagnosis Keperawatan

Data Etiologi Masalah

Data Subyektif : Ketidakseimbangan antara Intoleransi aktivitas


Tn. S mengatakan suplai dan kebutuhan
tenaganya lemah, merasa oksigen
cepat lelah, dan sesak
nafas.

Data Obyektif :
Tn. S tampak berbaring
terus di tempat tidur,
muncul keringat dingin,
dan lemah.

E. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan dan NOC


Keperawatan Kriteria Hasil
(NOC)

Intoleransi aktivitas
Pasien dapat Terapi aktivitas
berhubungan mentoleransi ● Kaji aktivitas personal sehari-hari yang
dengan: aktivitas yang biasa biasa dilakukan
● Imobilisasi dan dilakukan ● Bantu pasien memilih aktivitas fisik,
tirah baringditunjukkan dengan psikologis, dan sosial sesuai kemampuan
yang lama penghematan energi ● Kolaborasi dengan terapis (URM) untuk
● Kelemahan dan perawatan diri merencanakan dan memonitor program
umum dengan kriteria aktivitas sesuai kebutuhan
● Ketidakseimba hasil: ● Evaluasi motivasidan keinginan pasien
ngan antara ● Dispneu tidak untuk meningkatkan aktivitas
suplai dan ada/ berkurang
kebutuhan ● Keletihan Pengaturan energi
oksigen berkurang ● Ukur tanda-tanda vital sebelum dan
● Kelemahan sesudahnya aktivitas
Ditandai dengan: berkurang ● Pantau respon kardiorespiratori saat
● Dispneu ● Tanda-tanda aktivitas (takikardi, disritmia, dispneu,
● Rasa tidak vital stabil diaphoresis, pucat, TD, dan RR)
nyaman selama aktivitas ● Pantau intake nutrisi untuk mematikan
● Kelelahan sumber energi adekuat
● Kelemahan ● Pantau dan catat pola istirahat, serta
● Ritme jantung lamanya waktu tidur
abnormal ● Bantu aktivitas fisik teratur (ambulasi,
● TD kurang perubahan posisi, dan personal higiene)
atau lebih dari sesuai kebutuhan
normal ● Batasi rangsangan lingkungan dan jumlah
● Perubahan pengujung
EKG ● Bantu pasien untuk merubah posisi secara
bertahap, duduk, berdiri, dan ambulasi
sesuai toleransi

Mempertahankan keimbangan suplai dan


kebutuhan oksigen
● Berikan terapi oksigen sesuai kebutuhan
● Pantau saturasi oksigen sebelum, saat,
dan setelah aktivitas
● Kolaborasi pemberian antiplatelet
● Kolaborasi pemberian ACE inhibitor
● Kolaborasi pemberian β-bloker
● Kolaborasi pemberian Calcium channel
blocker
Daftar Pustaka

Rahmadhani, F.N. (2020). Asuhan keperawatan pasien dengan gagal jantung


kongestif (CHF) yang di rawat di Rumah Sakit. Karya Tulis Ilmiah. Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan, Samarinda.
\Sari, D. (2018). Karya Tulis Ilmiah: Asuhan Keperawatan pada Klien dengan
Congestive Heart Failure (CHF) di Ruang Flamboyan RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru. Pekanbaru : Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau.

Anda mungkin juga menyukai