Anda di halaman 1dari 3

“PINCHING”, Cara Baru Untuk Memperbanyak Cabang Produktif

pada Cabai Merah

Untuk meningkatkan produktivitas cabai merah, salah satu cara yang


sering dilakukan selama ini oleh petani di Sumatera Barat adalah pemangkasan
tanaman cabai merah di lapangan. Caranya, dengan merawat tanaman yang
posisinya di atas cabang “katapel” atau cabang V, sedangkan cabang yang
tumbuh di bawah cabang katapel dibuang. Ini mulai dilakukan petani setelah
tanaman berumur 2-4 minggu, dimana sudah mulai muncul cabang samping. Cara
ini ternyata mampu meningkatkan produktivitas tanaman cabai merah. Penelitian
yang dilaksanakan di Kabupaten Solok mendapatkan bahwa makin banyak
cabang yang dirawat di bawah cabang katapel maka produktivitas akan makin
mengalami penurunan.
Cara lain saat ini dikembangkan oleh Balitbangtan-BPTP Sumatera Barat
adalah melakukan “pinching” yang dilaksanakan di pesemaian. Pinching (jepitan)
adalah tindakan pembuangan pucuk terminal dari benih asal, untuk menghentikan
dominasi tunas apikal (tunas yang tumbuh dipucuk/puncak batang). Dominasi
apikal diartikan sebagai persaingan antara tunas pucuk dengan tunas lateral
dalam hal pertumbuhan. Selama masih ada tunas pucuk/apikal, pertumbuhan
tunas lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk. Teknik pinching
memberikan produktivitas cabai merah lebih tinggi dibanding dengan dengan
teknik pemangkasan dengan merawat cabang katapel (Gambar 1).
Gambar 1. Tampilan tanaman cabai merah dengan pinching (kiri) dan tanpa
pinching (kanan).

Pinching dilakukan pada saat semaian telah berumur 2-3 minggu (telah
muncul 2 cabang ke samping (lateral) dan 1 cabang ke atas (apikal)). Bertujuan
untuk: (1) merangsang tumbuhnya tunas-tunas lateral dari ketiak daun; dan (2)
menstimulasi pertumbuhan tunas-tunas lateral yang kemudian dipelihara lebih
lanjut hingga membentuk kuncup bunga. Kelebihan pinching adalah dapat
menjadikan arsitektur tanaman lebih baik, jumlah cabang produktif lebih banyak,
dan produktivitas lebih tinggi (Gambar 2). Namun juga memiliki kelemahan, antara
lain: pertumbuhan tanaman terhambat dan masa berbunga lebih lambat (2-3
minggu).

Gambar 2. Tampilan tanaman yang dipinching dan tampilan tanaman tanpa


pinching di lapangan

Pinching dapat dilakukan dengan cara sbb.: (1) Lakukan pemangkasan


dengan jaraknya 4 mm diatas daun yang pertama kali muncul; (2) Gunakan
pisau/gunting yang tajam dan steril untuk pemangkasan; (3) Sisakan 2 daun; (4)
Setelah selesai, agar bekas potongan terhindar dari infeksi penyakit, lakukan
penyemprotan dengan fungisida sesuai anjuran; dan (5) Benih siap dipindah
tanam ke lahan setelah tanaman berdaun 5 lembar atau tiga minggu setelah
pemangkasan (Gambar 3 dan Gambar 4). Pemangkasan tunas air dibagian
bawah pinching tetap dilakukan. Selamat mencoba!!! (ATR).

Gambar 3. Cara pinching dan tampilan tanaman setelah pinching di pesemaian

Gambar 4. Tampilan benih siap tanam yang di pinching (kiri) dan tanpa pinching
(kanan).

Anda mungkin juga menyukai