Pemeriksaan Laboratorium Forensik 5 PDF Free
Pemeriksaan Laboratorium Forensik 5 PDF Free
Darah
Lokasi terbaik yang dimaksudkan adalah vena femoralis dan vena iliaka.
Namun jika tidak menemukan darah dari kedua lokasi tersebut, sampel darah dapat
diambil dari vena aksilaris. Sangat tidak dianjurkan untuk mengambil darah vena
jugularis karena sudah terkontaminasi oleh refluk cairan dari rongga dada.
Darah juga tidak boleh diambil dari rongga badan mengingat daerah tersebut
telah terkontaminasi oleh isi perut, efusi, urin, feses dll. Dalam sirkulasi darah, organ
tubuh akan mengambil zat kimia dari sirkulasi sehingga kadar zat kimia dalam vena
lebih rendah dibandingkan arteri. Pada korban mati, juga terdapat variasi kadar zat
kimia karena destruksi zat tersebut oleh aktivitas enzimatik dan mikroorganisme serta
difusi zat kimia berukuran kecil melewati membran sel yang telah kehilangan
permeabilitasnya. Para ahli menganjurkan untuk lebih baik mengambil akan dapat
diidentifikasi pemilik cairan tubuh tersebut. Beberapa metode pemerikaan darah
dikerjakan sesuai dengan racun yang ingin dibuktikan berdasarkan dugaan ahli
forensik.
2. Karbon Monoksida
Karbon monooksida bersifat stabildan tidak dapat berdifusi. Oleh sebab itu zat
karbon mono oksida dapat diambil dari pembuluh darah dan darah di rongga
tubuh. Cara lain untuk mengambil darah adalah dengan melakukan pengirisan
pembuluh vena iliaka dan femoralis setelah mengeluarkan organ perut terlebih
dahulu. Demikian pula, vena jugularis interna dapat memberikan banyak sampel
darah setelah dilakukan insisi pada pembuluh vena tersebut.
3. Narkotika
Darah merupakan port de entre dari zat-zat narkotika. Cara pengambilan darah
untuk pemeriksaan adalah dengan mengambil darah dari vena perifer secara
terpisah ataupun secara langsung dari jantung. Dengan meneliti kadar obat-obatan
dari berbagai tempat akan dapat diperkirakan seberapa jauh tingkat keracunannya.
Pengambilan sampel darah dalam bentuk cair atau kering yang dilakukan
terhadap tiap noda darah yang ada ditempat kejadian perkara. Untuk menghindarkan
terjadinya cross contamination, para ahli harus mengikuti panduan umum:
1. Menggunakan sarung tangan baru dan mengganti sarung tangan tiap pengambilan
pola darah. Tidak dianjurkan menggunakan peralatan standart, namun sebaiknya
menggunakan scalpel disposibble atau single edge razor blades untuk
pengambilan kerokan sampel darah kering, swab steril atau pipet disposable dan
semprotan untuk pengambilan sampel darah cair. Penting diingat untuk mengganti
mata scalpel atau pipet tiap pengambilan darah dari pola darah yang berbeda.
Urin
Urin dapat diambil sebelum otopsi, melalui pungsi suprapubik. Jika urin ingin
diambil setelah otopsi maka terlebih dahulu organ di dalam perut dikeluarkan.
Kemudian kandung kemih diangkat dan di aspirasi menggunakan spuit. Atau juga
dengan melakukan insisi pada permukaan ventral kandung kemih lalu aspirasi urin
dilakukan dengan spuit. Contoh zat racun yang dapat ditemukan dalam pemeriksaan
urin adalah racun golongan barbiturate dan dapat pula menemukan alkohol.
Feses
Feses tidak selalu diperlukan untuk analisa toksikologik kecuali jika dicurigai
adanya intoksikasi logam berat, misalnya arsen, merkuri, timah. Sebanyak 20 – 30
gram feses dimasukkan dalam wadah tertutup.
Swab bukal atau darah dari korban untuk identifikasi DNA korban dan pelaku
Gunakan dua buah cutton bud dan usapkan dengan seksama pada
mukosa antara pipi dan gusi, antara bibir dan gusi, pertemuan antara gusi dan
langit-langit mulut dan di belakang gigi seri. Beri label pada cutton bud,
kemudian kemas hasil swab pada tempat berlabel setelah sebelumnya
dikeringkan terlebih dahulu, kemudian didokumentasikan.
Sepatu
Bahan biologis dapat ditemukan pula pada sepatu. Foto noda bahan
tersebut dengan posisi sepatu awal, kemudian pindahkan sepatu, foto kembali
dari sudut yang berbeda dan tempatkan sepatu ke dalam kantung kertas.
Rambut
Bila didapati rambut pada tempat kejadian perkara, maka haruslah
barang bukti ini difoto, dan diambil dengan menggunakan sarung tangan.
Gunakan Post It Notes untuk mengambil rambut atau gunakan cotton bud
kemudian tempatkan ke dalam jilidan kertas. Hindarkan menggunakan
penjepit atau memungut rambut dengan rambut, karena rambut tersebut dapat
jatuh dan hilang.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika suatu saat kita menemukan bercak
darah pada tempat kejadian perkara, karena selain dapat diambil dari tubuh jenazah
juga dapat diambil dari tempat kejadian perkara tanpa ada sumber perdarahan
tersebut, yaitu :
Bentuk dari bercak darah
Apakah bercak tersebut bercak darah
Apakah bercak tersebut darah manusia atau bukan
Darah berasal dari tubuh bagian mana
Berapa banyak darah terdapat pada suatu tempat dan sudah berapa lama