Anda di halaman 1dari 24

Beranda / komponen

40 Komponen Elektronika Beserta


Deskripsi Singkatnya
Oleh Admin_AlfStudio Februari 10, 2021 Posting Komentar

40 Komponen Elektronika - Komponen elektronika adalah perangkat


listrik berukuran kecil dan membutuhkan daya yang relatif kecil untuk
dapat bekerja. Walaupun berukuran kecil, perangkat ini mempunyai fungsi
yang sangat penting untuk rangkaian listrik seperti Mosfet yang digunakan
sebagai saklar tanpa adanya gerakan mekanis, resistor yang digunakan
untuk menghambat arus listrik dan perangkat elektronika lainnya. Untuk
itu kami akan menjelaskan 40 Komponen Elektronika lengkap beserta
deskripsinya.

1. Resistor Nilainya Tetap (Fixed Resistor)

Resistor merupakan komponen elektronika yang digunakan untuk


menghambat arus listrik atau mengurangi nilai dari arus listrik. Hal
tersebut dapat dibuktikan dengan persamaan I = V / R, dimana I = Arus,
V = Tegangan, R = Resistor. Kemudian resistor nilai tetap ini mempunyai
tiga jenis berdasarkan bahan pembuatannya yaitu bahan
komposisi Karbon, Film Metal, dan Film Karbon. Setiap bahan tentu
mempunyai kekurangan dan kelebihannya sendiri, seperti resistor
berbahan film metal mempunyai nilai toleransi yang lebih kecil jika
dibandingkan dengan resistor berbahan lainnya. Kemudian untuk
mengetahui nilai resistansi dari resistor ini kita cukup melihat dari warna
pada resistor. Misalkan resistor dengan warna Coklat, Hitam, Biru, Emas
maka mempunyai nilai resistansi 10 Mega Ohm.

2. Potensio Meter

Potensio Meter merupakan resistor yang nilainya dapat diubah - ubah


sesuai kebutuhan penggunanya. Rentang nilai resistansi yang disediakan
oleh pabrik pembuat biasanya antara 0 - 1K Ohm, 0 - 2K Ohm, 0 - 5K Ohm,
dan 0 - 10K Ohm. Cara yang digunakan untuk merubah nilai resistansinya
adalah dengan memutar tuas yang telah disediakan (terlihat pada gambar
ada tuas berwarna putih). Kemudian untuk melihat nilai resistansinya kita
bisa mengukurnya menggunakan Avometer atau Multi Tester, jadi kita
tinggal merekatkan ujung probe multi meter dengan kutub + dan kutub -
resistor. Kemudian ukur nilai resistansinya sambil memutas tuasnya,
lihatlah apakah nilai resisntasi potensio meter tsb berubah atau tidak.

3. Trimpot
Trimpot ini mempunyai fungsi yang sama persis dengan Potensio Meter
yaitu resistor yang nilainya dapat diubah - ubah, akan tetapi mempunyai
ukuran yang lebih kecil sehingga lebih ringkas dan praktis. Selain itu
rentang resistansi yang ditawarkan oleh trimpot lebih kecil dari potensio
yaitu 0 - 500 Ohm, 0 - 1K dan lain sebagainya. Cara yang digunakan untuk
mengatur resistansinya adalah dengan memutar tuas berwarna putih
dengan obeh yang mempunyai ukuran lubah yang sama.

4. Rheostat

Rheostat ini juga merupakan bagian dari Variable resistor (Resistor yang
nilainya bisa diubah - ubah) akan tetapi mempunyai ukuran yang lebih
besar dan mempunyai kuat hantar arus yang lebih besar dari potensio
meter dan trimpot. Biasanya Rheostat ini digunakan untuk menurunkan
daya listrik pada suatu rangkaian listrik dengan daya yang relatif besar
yang mana tidak dapat ditangani oleh potensio meter dan trimpot.
5. Thermal Resistor atau Thermistor

Thermal Resistor atau resistor suhu merupakan jenis resistor yang nilai
resistansinya akan naik atau turun berdasarkan suhu yang diterima oleh
resistor tersebut. Thermistor ini dibagi menjadi dua yaitu NTC (Negative
Temperature Coefisien) dan PTC (Positive Temperature Coefisien). Pada
thermistor PTC semakin tinggi suhu yang diterima maka nilai resistansinya
juga akan semakin tinggi. Berbeda dengan thermistor NTC dimana nilai
resistansinya berbandinga terbalik dengan peningkatan suhu resistor.

6. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR adalah jenis resistor yang nilai resistansinya akan berubah - ubah
bergantung dari intensitas cahaya yang diterimanya. Resistor jenis ini juga
biasa disebut sebagai sensor cahaya karena cara kerjanya tsb. Pada
rangkaian elektronika resistor jenis ini biasanya digunakan sebagai saklar
lampu taman otomatis dimana ketika siang hari resistor akan mendeteksi
intensitas cahaya yang tinggi sehingga resistansinya akan naik dan lampu
taman akan mati. Sebaliknya ketika malam hari dimana tidak ada cahaya
matahari LDR akan mengeluarkan resistansi yang sangat rendah bahkan
mendekati 0 maka lampu akan Menyala.
7. Kapasitor Keramik (Tetap dan Tidak
polaritas)

Kapasitor merupakan jenis komponen listrik yang mempunyai fungsi untuk


menyimpan listrik dalam bentuk muatan. Kapasitor jenis ini tidak
mempunyai polaritas dimana itu artinya tidak ada kutub + dan kutub -
pada kapasitor ini sehingga kita bebas memasangnya dengan posisi
apapun. Kapasitor ini juga identik dengan bentuknya yang lingkaran dan
biasanya berwarna biru atau kuning. Kemudian untuk mengetahui nilai
kapasitansinya kita bisa melihat tulisan pada kapasitor seperti gambar di
atas.

8. Kapasitor Kertas (Tetap dan Tidak


polaritas)

Kapasitor kertas ini terbuat dari dua potongan logam yang sangat tipis dan
dipisahkan oleh kertas lilin. Kapasitor jenis ini merupakan kapasitor
generasi lama dan sudah sangat jarang digunakan. Sama seperti kapasitor
pada umumnya yang mempunyai fungsi untuk menyimpan listrik dalam
bentuk muatan. Seperti terlihat pada gambar kapasitor ini mempunyai
bentuk identik yaitu kotak dan berwarna putih.

9. Kapasitor Polyster (Tetap dan Tidak


polaritas)

Kapasitor jenis ini mempunyai toleransi yang cukup besar yaitu antara 5
sampai 10 % persen. Oleh karena toleransinya yang cukup besar, kapasitor
jenis ini biasanya digunakan untuk rangkaian frekuensi tinggi seperti pada
power supply. Seperti terlihat pada gambar kapasitor ini mempunyai
penampilan lonjong dan biasanya berwarna hijau.

10. Kapasitor Mika (Tetap dan Tidak


polaritas)
Kapasitor jenis ini juga tidak mempunyai polaritas dimana kita bisa bebas
memasangnya tanpa takut terbalik (antara kutub + dan kutub -).
Penggunaan resistor berbahan mika ini biasanya pada rangkaian
berfrekuensi tinggi karena toleransinya yang rendah dan stabilitas yang
sangat tinggi. Terlihat pada gambar bahwa kapasitor ini mempunyai bentuk
yang unik dimana seperti bentuk hati / tanda love.

11. Kapasitor Tantalum (Tetap dan


Polaritas )

Kapasitor tantalum ini mempunyai polaritas dimana terdapat kutub positif


dan negatif pada pin kakinya. Pin yang lebih panjang adalah kutub positif
sementara yang lebih pendek adalah negatif. Kapasitor jenis ini mempunyai
toleransi yang cukup baik sehingga banyak digunakan pada perangkat
elektronik seperti laptop, Televisi, atau mainboard PC. Kekurangan dari
kapasitor jenis ini adalah harganya yang relatif lebih mahal sehingga jarang
digunakan oleh pelajar dan mahasiswa.

12. Kapasitor Elektrolit (Tetap dan


Polaritas )

Kapasitor Elekrolit ini adalah jenis kapasitor yang paling umum dan banyak
digunakan oleh pelajar ataupun mahasiswa. Selain karna mudah ditemui di
toko elektronika, kapasitor ini juga mempunyai harga yang relatif lebih
murah dan juga memiliki kapasitansi yang beragam. Perlu diingat bahwa
kapasitor jenis ini mempunyai polaritas sehingga jangan sampai terbalik
memasangnya.

13. Kapasitor Varco


Kapasitor jenis termasuk dapat Variable Kapasitor dimana kapasitor jenis
ini nilai kapasitansinya dapat diubah ubah sesuai dengan kebutuhan
penggunanya. Cara yang digunakan untuk mengubah nilai kapasitansinya
adalah dengan memutar tuas pada kapasitor.

14. Kapasitor Trimmer

Sama seperti kapasitor Varco, Kapasitor trimmer ini juga dapat diubah -
ubah nilai kapasitansinya sesuai dengan kebutuhan pengguna. Cara yang
digunakan untuk merubah kapasitansinya adalah dengan memutar tuas tsb
dengan obeng minus. Nilai kapasitansi yang disediakan pada kapasitor ini
lebih kecil dari VARCO kapasitor.

15. Air Induktor


Induktor merupakan komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan
energi listrik dapat bentuk medan magnet. Ciri khas bentuk dari induktor
ini adalah terdapat rongga di tengahnya sehingga orang lebih mudah
mengingatnya.

16. Iron Core Induktor

Induktor jenis ini mempunyai inti besi yang terdapat di tengahnya. Sama
halnya seperti induktor pada umumnya, induktor jenis ini mempunyai
fungsi untuk menyimpan energi listrik dapat bentuk medan magnet.

17. Torriodal Core Induktor


Ciri khas dari resistor jenis ini adalah terdapat rongga berbentuk O /
lingkaran. Induktor ini terdiri dari cincin melingkar (inti magnet) dari bahan
feromagnetik dan kumparan tembaga yang dililitkan ke cincin induktor tsb.

18. Ferrite Core Induktor

Induktor jenis ini menggunakan bahan ferit sebagai intinya. Kemudian


bagian ferrit tersebut akan dililitkan oleh kumparan dengan bahan
tembaga. Jenis induktor ini banyak ditemui di rangkaian elektronik yang
cukup kompleks seperti televisi, radio, board PC dan perangkat elektronik
lainnya.

19. Variable Induktor


Induktor jenis ini nilai induktansinya dapat diubah - ubah sesuai dengan
kebutuhan dari usernya. Induktor ini intinya juga biasanya menggunakan
bahan ferrit, Kemudian dililitkan pada kumparan bahan tembaga.

20. Laminated Core Induktor

Induktor jenis ini mempunyai inti yang berlapis-lapis dari bahan lempengan
logam dan ditempelkan secara-paralel. Kemudian masing-masing
lempengan logam tsb diberikan Isolator (pada bagian sekatnya).

21. Dioda Zener


Dioda jenis ini digunakan sebagai pengamanan rangkaian karena akan
menyalurkan arus listrik yang mengalir ke arah yang berlawanan jika
tegangan yang diberikan melampaui batas.

22. Dioda Bridge

Dioda jenis ini digunakan untuk menyearahkan atau merubah arus AC


menjadi DC. Dioda ini biasanya digunakan pada perangkat power supply,
inverter, dan rangkaian konversi AC to DC lainnya. Jadi cara kerja dari
diode ini adalah dimana terdapat 4 buah diode dalam satu rangkaian,
dimana 2 diode menyearahkan sinyal negatif dan dua diode menyearahkan
sinyal positif. Sehingga membentuk suatu sinyal DC (Direct Current).
23. Dioda Laser

Dioda ini merupakan komponen yang cukup unik dikarenakan mampu


mengeluarkan radiasi koheren yang dapat dilihat oleh mata. Radiasi
tersebut yang dinamakan oleh cahaya laser. Dioda jenis ini digunakan pada
banyak peralatan elektronik seperti laser pointer, konsol game, Remote
Controler, dan Sistem fiber optik.

24. LED

Dioda ini merupakan diode yang bisa memancarkan cahaya monokromatik.


Saat ini dipasaran warna yang dihasilkan oleh diode ini beraneka macam
ada warna merah, hijau, biru, kuning dan lain sebagainya. Diode ini sangat
mudah didapatkan di toko elektronika.
25. Dioda Penyearah

Diode ini digunakan untuk menyearahkan arus listrik dan juga


menghentikan arus listrik dari arah yang berlawanan. Diode jenis ini pasti
ada di semua peralatan elektronik karena digunakan sebagai pengaman
dari arus balik. Baik itu di televisi, Kulkas, Motherboard PC pasti ada
komponen ini.

26. Dioda Tunnel

Dioda jenis ini mampu untuk beroprasi dengan sangat cepat. Dioda jenis
ini berbahan germanium atau silikon. Rangkaian yang biasa menggunakan
dioda ini adalah rangkaian detektor frekuensi dan konverter. Dioda jenis ini
dapat berfungsi dengan baik pada gelombang mikro.

27. Dioda Varactor


Merupakan suatu jenis dioda yang nilai kapasitansinya dapat diatur dengan
cara mengubah tegangan yang diberikan. Itu artinya diode jenis ini
mempunyai fungsi yang mirip seperti kapasitor. Maka karakteristik dari
diode ini adalah semakin tinggi tegangan yang diberikan maka nilai
kapasitansinya akan semakin besar.

28. Dioda Schottky

Merupakan jenis dioda yang mempunyai tegangan jatuh (drop voltage)


yang sangat rendah. Itu artinya karakteristik dari diode ini mempunyai
penurunan tegangan yang sangat rendah. diode jenis ini memiliki
perbedaan dari diode pada umumnya dimana :
• Pada Dioda Normal adalah menggunakan Persimpangan
Semikonduktor-semikonduktor (Semiconductor-semiconduction
Junction).
• Sementara itu pada Dioda Schottky menggunakan Logam-
semikonduktor (Metal-Semiconductor Junction) untuk
persimpangan.

Oleh karena hal tsb dioda jenis ini mempunyai kemampuan switching yang
sangat cepat dan biasanya digunakan pada rangkaian frekuensi radio, catu
daya, dan mixer.

29. PhotoDioda

Photodioda merupakan suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk


mengubah besaran menjadi besaran listrik. Oleh karena hal tsb dioda jenis
ini sering digunakan sebagai sensor pada rangkaian arduino karena sangat
peka cahaya. Cahaya yang dapat dideteksi dari sensor ini yaitu cahaya
inframerah, cahaya ultra ungu atau cahaya lampu biasa.

30. SCR (Silicon Controlled Rectifier)


SCR atau Silicon Controlled Rectifier merupakan jenis diode yang berfungsi
untuk pengendali. Seperti terlihat pada gambar, bentuk dari diode ini
berbeda dari diode lainnya dimana terdapat 3 kaki pin. Daripada disebut
sebagai diode, secara penampilan layaknya seperti transistor MOSFET.

31. Transistor BJT

Transistor adalah sebuah komponen elektronika yang mempunyai berbagai


macam fungsi diantaranya sebagai saklar , penguat sinyal, osilator,
modulator dan sebagainya. Komponen elektronika ini terbuat dari bahan
semikonduktor seperti silikon
Transistor juga menjadi dasar dari gerbang logika yang kita kenal sekarang
dimana kumpulan mosfet berubah menjadi IC ( Integrated Circuit ), dan
kumpulan dari IC berubah menjadi sebuah Mikroprosesor.

Bipolar Transistor (BJT) terdiri dari :


• NPN arti npn (Negatif - Positif - Negatif)
• PNP arti pnp (Positif - Negatif - Positif)

Pada transistor BJT cara kerjanya adalah ouput yang mengalir dari Emitor
ke Kolektor ditentukan oleh besarnya arus yang mengalir ke basis. Pada
datasheet biasanya sudah tertera berapa arus minimal pada basis untuk
membuat Emitor dan Kolektor berfungsi seperti saklar tertutup.

32. Transistor JFET

Berbeda dengan Transistor BJT yang mengunakan trigger arus pada


gerbang gate. Pada transistor jenis ini besar kecilnya arus listrik yang
mengalir akan ditentukan oleh input tegangan yang masuk ke gerbang
Gate. Jadi semakin tinggi tegangan pada kaki Gate maka semakin banyak
arus yang mengalir melewati transistor.

33. Transistor MOSFET


Transistor jenis ini paling populer, banyak digunakan dan umum ditemui
dipasaran elektronika di Indonesia. Transistor MOSFET ini mempunyai
prinsip kerja yang sama persis seperti Transistor JFET. Rangkaian yang
paling sering dibuat menggunakan komponen ini adalah inverter DC to AC.

34. Transistor UJT (Uni Junction Transistor)

Transistor jenis ini juga masuk dalam bagian transistor efek medan dimana
besar kecilnya arus listrik yang mengalir melalui transistor ditentukan oleh
besar tegangan pada kaki Gate. Jadi semakin besar tegangan pada kaki
gate maka arus listrik yang mengalir melewati transistor juga akan semakin
besar.

35. Integrated Circuit (IC)


IC merupakan sebuah komponen elektronik yang terdiri dari ribuah bahkan
jutaan transistor , resisotor, dioda dan komponen lainnya. Seiring dengan
berkembangnya industri saat ini IC ini memiliki banyak sekali variasi dan
setiap IC punya fungsinya masing masing diantaranya :

1. Penguat Operasional (Op Amp)


2. Penguat Daya (Power Amplifier)
3. Penguat Sinyal (Signal Amplifier)
4. Sebagai Comparator
5. Penerima Frekuensi Radio (Radio Receiver)
6. Dll

36. Switch / Push Button

Switch pada rangkaian elektronika umumnya menggunakan push button


atau saklar kecil seperti terlihat pada gambar. Switch ini digunakan untuk
berbagai macam keperluan diantaranya digunakan untuk mematikan
rangkaian, merubah sinyal High menjadi Low dan sebagainya.
37. Buzzer

Buzzer atau alarm ini merupakan komponen yang berfungsi untuk


mengeluarkan suara yang amat keras apabila diberikan arus listrik.
Komponen ini biasanya digunakan pada rangkaian arduino dan hanya
berdaya 5 Volt DC.

38. Sekering

Sekering ini berfungsi untuk memutus rangkaian elektronik ketika


mengalami gangguan seperti hubung singkat atau beban berlebih. Sekering
ini masuk dalam komponen elektronika karena bentuknya yang kecil dan
juga dapat memutus arus DC (Direct Current).
39. Baterai

Batterai merupakan komponen yang digunakan sebagai supplai daya pada


suatu rangkaian listrik atau peralatan listrik. Saat ini banyak sekali variasi
kapasitas baterai mulai dari 1000 mAH bahkan sampai dengan 10.000
mAH.

40. Transformator

Ada beberapa jenis transformator yang masuk dalam komponen


elektronika karena bentuknya yang kecil seperti trafo pada charger HP.
Pada charger HP terdapat transformator mini yang digunakan unuk
menuruntkan tegangan AC.

41. Sensor
Saat ini sudah banyak sekali variasi sensor berukuran kecil dan berdaya
kecil. Seperti sensor suara diatas yang hanya berdaya 5 Volt saja.
Diantaranya ada juga sensor suhu LM35, Sensor gas, sensor magnet,
sensor api, sensor gerakan PIR, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai