2. Potensio Meter
3. Trimpot
Trimpot ini mempunyai fungsi yang sama persis dengan Potensio Meter
yaitu resistor yang nilainya dapat diubah - ubah, akan tetapi mempunyai
ukuran yang lebih kecil sehingga lebih ringkas dan praktis. Selain itu
rentang resistansi yang ditawarkan oleh trimpot lebih kecil dari potensio
yaitu 0 - 500 Ohm, 0 - 1K dan lain sebagainya. Cara yang digunakan untuk
mengatur resistansinya adalah dengan memutar tuas berwarna putih
dengan obeh yang mempunyai ukuran lubah yang sama.
4. Rheostat
Rheostat ini juga merupakan bagian dari Variable resistor (Resistor yang
nilainya bisa diubah - ubah) akan tetapi mempunyai ukuran yang lebih
besar dan mempunyai kuat hantar arus yang lebih besar dari potensio
meter dan trimpot. Biasanya Rheostat ini digunakan untuk menurunkan
daya listrik pada suatu rangkaian listrik dengan daya yang relatif besar
yang mana tidak dapat ditangani oleh potensio meter dan trimpot.
5. Thermal Resistor atau Thermistor
Thermal Resistor atau resistor suhu merupakan jenis resistor yang nilai
resistansinya akan naik atau turun berdasarkan suhu yang diterima oleh
resistor tersebut. Thermistor ini dibagi menjadi dua yaitu NTC (Negative
Temperature Coefisien) dan PTC (Positive Temperature Coefisien). Pada
thermistor PTC semakin tinggi suhu yang diterima maka nilai resistansinya
juga akan semakin tinggi. Berbeda dengan thermistor NTC dimana nilai
resistansinya berbandinga terbalik dengan peningkatan suhu resistor.
LDR adalah jenis resistor yang nilai resistansinya akan berubah - ubah
bergantung dari intensitas cahaya yang diterimanya. Resistor jenis ini juga
biasa disebut sebagai sensor cahaya karena cara kerjanya tsb. Pada
rangkaian elektronika resistor jenis ini biasanya digunakan sebagai saklar
lampu taman otomatis dimana ketika siang hari resistor akan mendeteksi
intensitas cahaya yang tinggi sehingga resistansinya akan naik dan lampu
taman akan mati. Sebaliknya ketika malam hari dimana tidak ada cahaya
matahari LDR akan mengeluarkan resistansi yang sangat rendah bahkan
mendekati 0 maka lampu akan Menyala.
7. Kapasitor Keramik (Tetap dan Tidak
polaritas)
Kapasitor kertas ini terbuat dari dua potongan logam yang sangat tipis dan
dipisahkan oleh kertas lilin. Kapasitor jenis ini merupakan kapasitor
generasi lama dan sudah sangat jarang digunakan. Sama seperti kapasitor
pada umumnya yang mempunyai fungsi untuk menyimpan listrik dalam
bentuk muatan. Seperti terlihat pada gambar kapasitor ini mempunyai
bentuk identik yaitu kotak dan berwarna putih.
Kapasitor jenis ini mempunyai toleransi yang cukup besar yaitu antara 5
sampai 10 % persen. Oleh karena toleransinya yang cukup besar, kapasitor
jenis ini biasanya digunakan untuk rangkaian frekuensi tinggi seperti pada
power supply. Seperti terlihat pada gambar kapasitor ini mempunyai
penampilan lonjong dan biasanya berwarna hijau.
Kapasitor Elekrolit ini adalah jenis kapasitor yang paling umum dan banyak
digunakan oleh pelajar ataupun mahasiswa. Selain karna mudah ditemui di
toko elektronika, kapasitor ini juga mempunyai harga yang relatif lebih
murah dan juga memiliki kapasitansi yang beragam. Perlu diingat bahwa
kapasitor jenis ini mempunyai polaritas sehingga jangan sampai terbalik
memasangnya.
Sama seperti kapasitor Varco, Kapasitor trimmer ini juga dapat diubah -
ubah nilai kapasitansinya sesuai dengan kebutuhan pengguna. Cara yang
digunakan untuk merubah kapasitansinya adalah dengan memutar tuas tsb
dengan obeng minus. Nilai kapasitansi yang disediakan pada kapasitor ini
lebih kecil dari VARCO kapasitor.
Induktor jenis ini mempunyai inti besi yang terdapat di tengahnya. Sama
halnya seperti induktor pada umumnya, induktor jenis ini mempunyai
fungsi untuk menyimpan energi listrik dapat bentuk medan magnet.
Induktor jenis ini mempunyai inti yang berlapis-lapis dari bahan lempengan
logam dan ditempelkan secara-paralel. Kemudian masing-masing
lempengan logam tsb diberikan Isolator (pada bagian sekatnya).
24. LED
Dioda jenis ini mampu untuk beroprasi dengan sangat cepat. Dioda jenis
ini berbahan germanium atau silikon. Rangkaian yang biasa menggunakan
dioda ini adalah rangkaian detektor frekuensi dan konverter. Dioda jenis ini
dapat berfungsi dengan baik pada gelombang mikro.
Oleh karena hal tsb dioda jenis ini mempunyai kemampuan switching yang
sangat cepat dan biasanya digunakan pada rangkaian frekuensi radio, catu
daya, dan mixer.
29. PhotoDioda
Pada transistor BJT cara kerjanya adalah ouput yang mengalir dari Emitor
ke Kolektor ditentukan oleh besarnya arus yang mengalir ke basis. Pada
datasheet biasanya sudah tertera berapa arus minimal pada basis untuk
membuat Emitor dan Kolektor berfungsi seperti saklar tertutup.
Transistor jenis ini juga masuk dalam bagian transistor efek medan dimana
besar kecilnya arus listrik yang mengalir melalui transistor ditentukan oleh
besar tegangan pada kaki Gate. Jadi semakin besar tegangan pada kaki
gate maka arus listrik yang mengalir melewati transistor juga akan semakin
besar.
38. Sekering
40. Transformator
41. Sensor
Saat ini sudah banyak sekali variasi sensor berukuran kecil dan berdaya
kecil. Seperti sensor suara diatas yang hanya berdaya 5 Volt saja.
Diantaranya ada juga sensor suhu LM35, Sensor gas, sensor magnet,
sensor api, sensor gerakan PIR, dan lain sebagainya.