Anda di halaman 1dari 9

ISSN: 

2614‐5154 
Volume 3 No. 1 Februari 2019 

ANALISIS PENERAPAN STANDAR KEAMANAN MAKANAN HACCP


DI KATERING EVENT ICE BSD TANGERANG SELATAN
Ira Hubner
Universitas Pelita Harapan
e-mail: ira.hubner@uph.edu

ABSTRACT

In a food processing it is necessary to have food safety, a management system to reduce the risk of
hazards associated with food and beverages. This system is covered by HACCP (Hazard Analysis
Critical Control Point) which is designed to be used in all components of the food industry starting
from planning, receiving materials, processing, manufacturing, distribution, sales and preparation of
food for consumption. This becomes more important when associated with food management at
catering events that will be consumed in big volume. Food poisoning problems that often occur in
consumers are caused by a lack of application of food safety standards in catering companies.
Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan is the largest convention center in
Southeast Asia which has complete facilities. This study is a descriptive qualitative research which
will explain the characteristics of the occurrence of HACCP implementation, using checklists,
observations and interviews. This will examine how food safety standards in event cateringICE BSD
are in accordance with HACCP criteria, identify problems and then decide how to solve the existing
problems.

Keywords: Food Safety, HACCP and Event Catering

1.1. Latar Belakang and Exhibition), atau MEEC (Meetings,


Sistem manajemen keamanan makanan Expositions, Events, dan Conventions).
atau yang dikenal sebagai food safety merupakan Perkembangannya dapat jelas dilihat dari
faktor yang sangat penting dalam pengolahan berbagai event yang sudah banyak
makanan. Sistem ini akan menjamin proses diselenggarakan di Indonesia, baik yang bersifat
pengolahan makanan berlangsung sesuai dengan lokal, nasional bahkan internasional.
standar, sehingga mengurangi risiko bahaya Dalam merencanakan acara event seperti
yang berkaitan dengan makanan dan minuman, MICE (Meeting, Incentive, Convention and
seperti keracunan makanan pada konsumen. Exhibition) diperlukan persiapan yang matang
Menurut Mortarjemi (2014), keamanan dan tepat, terutama dalam hal penyediaan
makanan itu dimulai dari makanan tersebut konsumsi atau katering event yang harus diolah
disiapkan atau diproses sampai pada saat sesuai dengan standar yang ada. Sistem
dikonsumsi. manajemen ini juga tidak hanya
Penerapan keamanan makanan ini menjadi memperhitungkan aturan dasar dalam membuat
lebih krusial lagi dalam proses produksi makanan dan praktek kerja yang dapat diterima
makanan yang bersifal masal, seperti untuk secara benar, tetapi juga meliputi rencana-
katering sebuah event. Dengan jumlah orang rencana yang memungkinkan untuk tidak
yang besar dalam penyelenggaraan event, terjadinya kesalahan dalam pengolahan
kesalahan prosedur dalam penerapan keamanan makanan.
makanan, baik pada saat pemilihan bahan baku, Fungsi katering dalam event dapat menjadi
produksi, pengiriman dapat menyebabkan elemen utama dalam suatu acara, tergantung
masalah yang serius. tema dan sifat dari acara tersebut. Sebagian besar
Perkembangan event sebagai bagian dari tempat penyelenggaraan acara sudah memiliki
industri pariwisata, dinilai berkembang dengan katering tersendiri. Oleh sebab itu, diperlukan
pesat. Hal itu dapat dibuktikan dari munculnya program yang harus dilaksanakan dalam
bisnis event mulai dari perhelatan pesta dan penerapan keamanan pada makanan yang
rapat, konferensi, atau pameran. Industri ini efektif untuk menjamin pengolahan makanan
biasanya dikelompokkan dalam bisnis pariwisata yang aman.
sebagai MICE (Meeting, Incentive, Convention,

Jurnal Ilmiah Skylandsea 23


ISSN: 2614‐5154 
Volume 3 No. 1 Februari 2019 

Program yang dimaksud adalah Hazard event Indonesia Convention Exhibition (ICE)
Analysis Critical Control Point (HACCP), yaitu BSD, Tangerang Selatan?
suatu sistem kontrol dalam upaya pencegahan 2. Bagaimana permasalahan yang ada dalam
terjadinya masalah yang didasarkan atas penerapan keamanan makanan di event
identifikasi titik-titik kritis dalam tahap katering ICE BSD ?
penanganan dan proses produksi. HACCP 3. Bagaimana upaya untuk memecahkan
merupakan salah satu bentuk manajemen resiko permasalahan yang ada?
yang dikembangkan untuk menjamin keamanan
pangan dengan pendekatan pencegahan 2.1. Landasan Teori
(preventive) yang dianggap dapat memberikan 2.1.1. Bahaya dalam Keamanan Makanan
jaminan dalam menghasilkan makanan yang Keamanan makanan begitu penting karena
aman bagi konsumen. adanya mikroba yang terbawa oleh makanan
Tangerang sebagai kota satelit Jakarta akan menjadi salah satu penyebab penyakit yang
sudah mendapat tempat untuk penyelenggaraan paling umum terjadi pada anak-anak, wanita
event baik bersifat nasional maupun hamil, manula, orang dengan sistem kekebalan
internasional, terlebih dengan didirikannya tubuh yang lemah, dan orang-orang yang
fasilitas penyelenggaraan event yang lengkap memakai obat juga beresiko tinggi terkena
bertaraf internasional. Indonesia Convention penyakit yang disebabkan oleh makanan. Oleh
Exhibition (ICE) BSD, Tangerang Selatan karena itu, pemeriksaan rutin bakteri perlu
merupakan convention center paling terbesar di dilakukan secara berkala. (Situmorang, 2010)
Asia Tenggara dan juga merupakan exhibition Berbagai tipe kontaminasi makanan
dan convention center terbesar di Indonesia. berdasarkan penyebabnya dapat diklasifikasikan
Tempat pameran dan konvensi bertaraf sebagai berikut:
internasional ini cocok untuk semua jenis acara a. Bahaya biologis, berasal dari mikroorganisme
termasuk pameran, konferensi, seminar, yang bersifat patogen seperti:
pertemuan, pernikahan, acara sosial, acara 1) Bakteri (E. coli, Clostorium botulinum,
olahraga, konser, pertunjukan keluarga, wisuda, Salmonella spp, Staphilococcus aureus,
dan lain-lain. Didirikan sejak Agustus 2015, Vibrio Cholerae): dapat menyebabkan
yang diresmikan oleh Presiden Republik sakit perut, diare, infeksi, keracunan, dan
Indonesia, Joko Widodo pada tanggal 4 Agustus kematian.
2015, dibangun di atas lahan seluas 22 hektar 2) Virus (Hepatitis A, Norwalk): dapat
dan area seluas 120.000 m². ICE terdiri dari 10 menyebabkan infeksi hati.
exhibition hall seluas 50.000 m², outdoor 3) Protozoa atau parasit (Entamoeba
exhibition area seluas 50.000 m², Convention histolytica, Ascaris lumbricoides): dapat
hall seluas 4.000 m², 33 meeting rooms dengan menyebabkan desentri, diare, kram perut,
berbagai ukuran, Pre-function lobby area seluas kehilangan berat badan, infeksi usus dan
12.000 m². ICE juga menyediakan tempat parkir paru-paru.
yang luas dan bisa menampung hingga 5000 b. Bahaya kimiawi, berasal dari:
mobil. 1) Scrombrotoxin (histamine) yang
Sudah ada 150 acara international maupun menyebabkan keracunan dan alergi.
nasional yang sudah diselenggarakan ICE 2) Shellfish toxin
selama 2 tahun terakhir ini. Penghargaan yang 3) Diarrheic Shellfish Poisoning (DSP):
sudah didapatkan yaitu Award winner untuk menyebabkan diare.
Best Exhibition Hall pada tahun 2015, Award 4) Neurotoxic Sheilfish Poisoning (NSP):
winner untuk Most Energy Efficient Building menyebabkan gangguan syaraf.
pada tahun 2015, Award winner untuk Asia 5) Residu obat-obatan: menyebabkan
Pacific Property Award pada tahun 2016-2017. keracunan.
6) Bahan-bahan kimia yang tidak sengaja
1.2. Perumusan Masalah ditambahkan ialah pestisida, fungisida,
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat herbisida, pupuk, antibiotika, pelumas,
dilihat bagaimana pentingnya penerapan cat, pembersih, air raksa, dan lain-lain:
keamanan di katering event. Untuk itu, dapat menyebabkan keracunan, gangguan
perumusan masalah dalam penelitian ini : fungi organ tubuh dan kematian.
1. Bagaimana penerapan keamanan makanan
berdasar pada kriteria HACCP di katering

Jurnal Ilmiah Skylandsea 24


ISSN: 2614‐5154 
Volume 3 No. 1 Februari 2019 

c. Bahaya fisika, berasal dari adanya benda- 4) Pastikan ada staf terlatih yang cukup
benda seperti pecahan gelas / kaca, logam untuk menerima, memeriksa dan
(peniti, klip, staples), potongan kayu, rambut, menyimpan makanan yang dikirim dari
serpihan plastik, tulang / duri, potongan kuku, pemasok (mereka mempunyai wewenang
dan sebagainya. untuk menerima, menolak, dan
Bahaya tersebut dapat terjadi disebabkan menandatangani kiriman tersebut)
oleh 3 hal, yaitu adanya 1) penyalahgunaan 5) Periksa kiriman barang dengan teliti
suhu pada waktu yang tidak tepat / terlalu lama, (periksa merek, temperatur, penampilan
2) adanya kontaminasi silang dimana bakteri itu dan faktor penting lainnya yang berkaitan
menyebar dari satu makanan ke makanan lain dengan keamanan makanan)
karena prosedur yang tidak benar, dan 3) tidak 6) Gunakan termometer dengan benar untuk
menerapkan personal hygiene yang baik dan mengambil sampel temperatur dari barang
benar. yang diterima
7) Periksa pengemasan barang apakah
2.1.2 Penerapan Keamanan Makanan kardusnya ada yang rusak, basah atau ada
Terdapat beberapa standar yang harus kaleng yang rusak
dilaksanakan dalam penerapan keamanan pada 8) Segera periksa kiriman barang dari
makanan yang terbagi menjadi (National pemasok dan simpan barang tersebut
Restaurant Association, 2015) secepatnya terutama untuk barang yang
a. Personal hygiene harus disimpan di pendingin dan freezer
Kebersihan diri yang baik merupakan 9) Memeriksa truk pengantar. Apakah ada
kunci utama dalam pencegahan terjadinya tanda-tanda kontaminasi bahan makanan.
keracunan makanan pada konsumen. Kriteria 10) Memisahkan barang yang ditolak
kebersihan diri yang baik yaitu harus: dengan barang yang sudah sesuai dengan
1) Memakai topi bersih dan hairnet dengan standar perusahaan.
benar
2) Menggunakan pakaian bersih setiap hari c. Penyimpanan Makanan
3) Melepaskan apron pada saat Terdapat lima standar pokok cara
meninggalkan area dapur penyimpanan makanan yang harus dilaksanakan,
4) Tidak menggunakan perhiasan mulai dari yaitu yang pertama berdasarkan kondisi dari
jari hingga lengan pada saat bekerja fasilitas dan peralatan, suhu, tempat rak
5) Menjaga kebersihan kuku, dipotong penyimpanan dan kebersihan. (Dittmer dan
pendek dan tidak menggunakan pewarna Keefe, 2009).
kuku maupun kuku palsu. Standar kedua dan ketiga yaitu susunan
6) Menggunakan sarung tangan hanya sekali sebuah makanan, memperbaiki lokasi yang tepat
pakai, sebaiknya digunakan pada saat dan jelas, serta perputaran sebuah persediaan
menangani makanan siap saji. Sarung barang. Makanan sebaiknya disimpan pada
tangan tidak boleh dicuci dan digunakan tempat yang aman dan tidak memungkinkan
kembali. adanya pencurian. Itulah alasan lain untuk
7) Melaporkan kepada atasan jika memiliki memindahkan makanan dari area penerimaan ke
penyakit tertentu tempat penyimpanan secepat mungkin.
Keamanan juga merupakan pertimbangan
b. Pembelian dan Penerimaan Barang penting dalam penyimpanan makanan yang
1) Hanya membeli barang dari pemasok yang mudah rusak, terutama untuk barang-barang
mempunyai produk dari sumber yang bernilai tinggi seperti daging dan ikan.
terpercaya dan keamanannya terjamin Standar keempat yaitu keamanan dari area
secara hukum penyimpanan barang dan standar terakhir yaitu
2) Pastikan menggunakan pemasok yang tanggal penyimpanan dan harga dari
terkemuka / ternama makanantersebut. Penyimpanan makanan harus
3) Menjadwalkan pengiriman barang hanya diberikan tanggal produksi karena makanan
di jam tertentu (off-peak) dan hanya tersebut akan diletakkan di rak penyimpanan,
menerima satu pengiriman dalam satu sehingga petugas gudang dapat yakin usia semua
waktu supaya karyawan mempunyai item dan membuat ketentuan untuk penggunaan
waktu yang cukup untuk memeriksa bahan makanan sebelum barang tersebut dapat
barang tersebut rusak. Yang harus diperhatikan secara khusus

Jurnal Ilmiah Skylandsea 25


ISSN: 2614‐5154 
Volume 3 No. 1 Februari 2019 

adalah bahan makanan yang jarang digunakan. g. Pengembangan sistem HACCP dapat
Petugas penyimpanan harus memeriksa stoknya menyebabkan peningkatan pendidikan dan
secara berkala untuk memastikan barang mana kesadaran staf yang bekerja, dan staf diberi
yang mulai rusak dan memberi info kepada koki, wewenang saat ide mereka dicari dan
sehingga barang bisa diolah sebelum akhirnya dihargai.
rusak atau tidak bisa diolah lagi. h. Sistem HACCP telah memperkuat
Pada proses penyimpanan makanan, semua pendekatan peraturan untuk keamanan
barang atau wadah harus diberi label makanan pangan dengan menyediakan otoritas
yang mencakup nama bahan makanan tersebut pengendalian makanan dengan kesempatan
dan tanggal produksi atau penyimpanan.Tanda untuk meninjau kembali metode pemeriksaan
tanggal harus menunjukkan kapan makanan makanan mereka dan pelatihan yang
harus dijual, dimakan, atau dibuang. Makanan diberikan kepada inspektur makanan.
siap saji dapat disimpan hanya dalam 7 hari jika i. Kontrol yang lebih terfokus terhadap proses
dipegang pada suhu 41°F (5°C) atau lebih keamanan pangan, dengan fleksibilitas untuk
rendah harus siap disajikan atau langsung mengakomodasi perubahan tambahan dalam
dibuang pada hari itu juga. produksi, kualitas atau tindakan spesifik
lainnya.
2.1.3. HACCP j. Perbaikan menyeluruh terhadap standar
Menurut Mortimore dan Wallace (2015), kualitas dan keamanan makanan, sehingga
definisi Hazard Analysis Critical Control Point mengurangi potensi penyakit bawaan
(HACCP) adalah analisis terhadap bahaya dan makanan, keluhan pelanggan, pemborosan
sistem kontrol yang merupakan suatu dan kerusakan pada reputasi bisnis.
pendekatan yang sistematis yang bertujuan untuk Menurut Mortimore dan Wallace (2015),
mengidentifikasi bahaya yang dapat muncul di elemen prasyarat yang mendukung sistem
setiap tahapan pengelolaan makanan supaya Hazard Analysis Critical Control Point
dapat dilakukan tindakan pencegahan sebelum (HACCP) yang efektif terdiri dari:
terjadi. HACCP sangat logis dan melingkupi a. Desain Bangunan dan Peralatan
seluruh tahap dalam produksi makanan sampai Di sekitar area gedung seperti dinding, lantai
ke konsumen, termasuk proses pembuatan dan dan langit-langit perlu dibersihkan dan tidak
distribusi. ada celah yang bisa menjadi sarang hama atau
Perusahaan makanan yang memiliki mikroorganisme. Tata letak fasilitas perlu
program sanitasi dan HACCP yang efektif dipikirkan untuk mencegah terjadinya
memiliki sejumlah karakteristik operasi positif kontaminasi silang pada makanan.
yang membedakannya dari perusahaan yang b. Sanitasi, pemeliharaan dan pengelolaan
tidak memiliki program ini : limbah
a. Sebuah penerapan sistem HACCP dilakukan Sanitasi (pembersihan dan desinfeksi) adalah
terus menerus sepanjang rantai makanan dari aspek kebersihan yang sangat penting dalam
produsen hingga konsumen. makanan.Pengambilan dan pembuangan
b. Penggunaan sumber daya, penghematan dan limbah dapat menjadi sumber kontaminasi
penanganan tepat waktu terhadap masalah makanan jika tidak dikelola dengan baik.
keamanan pangan. Limbah harus ditutup dengan rapat dan
c. Diakui secara internasional dibuang secara teratur agar tidak menjadi
d. Penerapan sistem HACCP dapat mendorong sarang hama.
perdagangan internasional dengan c. Sistem pengendalian hama
meningkatnya kepercayaan akan keamanan Program pengendalian hama yang efektif
pangan. sangat penting dalam bisnis makanan yaitu
e. Sistem HACCP memungkinkan identifikasi mencakup program pengendalian serangga,
bahaya, sehingga sangat berguna untuk hewan pengerat, burung dan berbagai hama
operasional baru. lainnya (misalnya ular). Hama dapat menjadi
f. Staf dan pemilik bisnis mendapatkan sumber kontaminasi mikrobiologis dan fisik
kepercayaan diri dan lebih siap untuk diskusi terhadap makanan.
mengenai informasi tindakan pengamanan d. Kebersihan diri dan pelatihan
makanan dengan inspektur makanan, auditor Pelatihan mengenai kebersihan untuk
pihak ketiga, konsultan, mitra dagang, karyawan sangat penting agar standar
konsumen dan yang lainnya. kebersihan dalam bisnis makanan bisa

Jurnal Ilmiah Skylandsea 26


ISSN: 2614‐5154 
Volume 3 No. 1 Februari 2019 

berjalan dengan baik. Kebersihan yang tidak makanan dan minuman kepada tamu pada
memadai adalah sumber utama kontaminasi acara spesial mereka. Acara spesial dapat
silang baik secara langsung (misalnya bersin, berupa pesta pernikahan, pesta ulang tahun,
meludah atau merokok) maupun secara tidak beberapa perayaan, upacara keagamaan dan lain-
langsung (misalnya tidak mencuci tangan lain. Dengan mengadakan acara besar tersebut,
setelah menggunakan toilet, memakai pesta atau pertemuan dibutuhkan untuk
perhiasan di tempat kerja). Selain itu, setiap menambah variasi. Kreativitas dalam membuat
orang yang masuk ke area pengolahan menu sangat dibutuhkan saat mereka menyajikan
makanan juga harus mematuhi peraturan menu mereka untuk dipilih oleh tamu. Semakin
kebersihan tentang mencuci tangan, tidak baik menu yang dibuat, maka paket yang
memakai perhiasan, memakai seragam ditawarkan akan semakin menarik dan juga
lengkap dan bersih, memakai penutup rambut harganya akan semakin tinggi. (Situmorang,
(hairnet) dan sebagainya. 2010)
e. Kontrol bahan baku Ada dua jenis katering, yaitu on-premise
Dalam menerima kiriman bahan baku dari dan off-premise catering. On-premise catering
pemasok perlu dilakukan pemeriksaan terlebih berarti katering yang disediakan oleh petugas
dahulu. Pemeriksaan yang dilakukan yang bekerja di tempat yang sama setiap hari
berdasarkan pada cara pengemasan (contoh: dan memiliki akses langsung dari dapur ke
kardusnya ada yang robek atau tidak), tempat acara yang dapat mempermudah untuk
temperatur (temperatur bahan makanan sesuai melakukan perubahan atau koreksi di saat
dengan jenisnya atau tidak), warna, bau, dan terakhir jika diperlukan. Salah satu hal utama
tekstur dari bahan baku tersebut. yang membedakan katering premise adalah
f. Kontrol operasional bahwa mereka tidak hanya menyediakan
Pengendalian proses pengolahan makanan makanan, melainkan juga menyediakan
berdasarkan waktu, suhu dan peralatan yang berbagai peralatan makan, tablecloth, dan
digunakan. Waktu dalam pengolahan dekorasi yang memungkinkan mereka
makanan harus sesuai dengan standar yang mengelola banyak aspek dari presentasi acara.
sudah ditetapkan, tidak boleh lebih dan tidak Mereka juga terkadang menyediakan layanan
boleh kurang agar tidak terjadi kesalahan yang bar jika diperlukan. Namun, katering on-
dapat berakibat fatal (contoh: overcooked). premise memiliki harga yang mahal sesuai
Begitu juga dengan suhu harus sesuai dengan dengan kualitas layanan yang dimiliki.
metode pengolahanmakanan tersebut. Katering off-premise pada dasarnya adalah
g. Penyimpanan dan pengangkutan katering yang disediakan oleh petugas
Selama penyimpanan dan pengangkutan pengiriman makanan dan layanan. Karena
makanan, penting untuk diperiksa terlebih dapur mereka berada di luar tempat acara, maka
dahulu agar terlindung dari kontaminasi. mereka akan tiba di tempat pada waktu yang
Kendaraan yang digunakan untuk pengiriman telah ditentukan dengan membawa semua
makanan harus bersih dan bebas dari hama. pesanan yang sudah dibuat. Berbeda dengan
Suhu makanan juga penting untuk diperiksa katering on-premise yang mudah untuk
(refrigerated food dan frozen food) dan harus melakukan koreksi di saat terakhir, katering off-
dikelola sedemikian rupa untuk mencegah premise ini akan lebih sulit untuk membuat
pertumbuhan mikroorganisme. koreksi pada menit terakhir. Selain itu, katering
h. Penelusuran dan penarikan off-premise juga tidak menyediakan peralatan
Prosedur penelusuran dan penarikan harus makan dan dekorasi meja, mereka hanya
dilakukan dengan efisien dan efektif untuk menyediakan makanan saja. Kelebihan dari
memastikan bahwa jika ada produk yang tidak katering off-premise adalah bahwa pelanggan
aman dapat segera dikelola dan segera bisa mendapatkan harga yang lebih murah
dibuang. dengan kualitas layanan yang sederhana.
Fungsi katering dalam event, katering dapat
2.1.4. Katering Event menjadi elemen utama dalam suatu acara
Katering dapat digambarkan sebagai pementasan, tergantung tema dan sifat suatu
layanan makanan dan minuman pada waktu dan acara.Sebagian besar tempat penyelenggaraan
tempat tertentu, untuk sejumlah orang tertentu, acara sudah memiliki katering tersendiri. (Allen,
dan dengan harga tertentu. Bila kita memiliki 2008)
bisnis katering, berarti kita menyediakan

Jurnal Ilmiah Skylandsea 27


ISSN: 2614‐5154 
Volume 3 No. 1 Februari 2019 

Katering event / acara terbagi menjadi tiga penelitian ini dari sudut pandang dan perspektif
kelompok, yaitu katering yang disediakan untuk yang berbeda. Triangulasi yang diterapkan yaitu
berbagai macam acara seperti berikut ini: menggunakan berbagai teori yang dikemukakan
a. Acara bisnis untuk kelompok profesi tertentu oleh beberapa sumber yang berbeda-beda dan
dengan berbagai macam kegiatan seperti menggunakan data primer yang diperoleh
meeting, seminar, pameran dan sebagainya. melalui observasi dan wawancara.
Tempat penyelenggaraan kegiatan tersebut
umumnya yaitu di hotel atau restoran yang Gambar 1. Tahap Dalam Proses Penelitian
memiliki ruangan khusus seperti meeting
room.
b. Acara sosial seperti ulang tahun, acara
pernikahan, dinner party, pesta perpisahan,
reuni, prom night, pertunjukkan seni dan
sebagainya. Tempat penyelenggaraan
kegiatan ini umumnya menggunakan hall /
ballroom yang ada di hotel.
c. Acara khusus untuk jamuan kenegaraan,
seperti pertemuan antar gubernur atau
presiden, upacara memperingati hari
kemerdekaan dan berbagai macam acara
kenegaraan lainnya. Tempat penyelenggaraan
acara kenegaraan ini umumnya dilaksanakan
di istana negara.

3.1. Metode Penelitian


Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif
melibatkan pengumpulan data dan berbagai
analisis data. Studi deskriptif seringkali didesain
untuk mengumpulkan data guna menjelaskan
karakteristik orang, kejadian atau situasi.
(Sekaran dan Bougie, 2013). Oleh karena itu,
data yang digunakan harus valid dan reliable
sehingga membutuhkan sumber data yang
terbagi menjadi dua yaitu data primer dan
sekunder.
Sumber: Hasil Olah Data
3.2. Teknik Pengumpulan Data
Data primer didapat melalui metode Berdasar pada HACCP, penerapan
observasi non-participant (Sekaran dan Bougie, keamanan makanan dalam penelitian ini akan
2013) yaitu hanya melakukan pengamatan saja, mengkaji :
tidak berpartisipasi secara langsung dalam a. Desain bangunan dan peralatan
kegiatan yang ada di lapangan dan metode b. Sanitasi dan pemeliharaan dan pengelolaan
wawancara langsung yang bersifat terstruktur, limbah
dan menggunakan data dari catatan langsung di c. Sistem pengendalian hama
lapangan yang berupa checklist. Data Sekunder d. Kebersihan diri dan pelatihan
diperoleh melalui pengumpulan data dari e. Kontrol bahan baku
beberapa website mulai dari ebook, website f. Kontrol operasional
kementrian pariwisata, Badan POM dan lain g. Penyimpanan dan pengangkutan
sebagainya, dan beberapa referensi lain. h. Penelusuran dan penarikan
Penelitian ini juga menggunakan metode
triangulasi teori yang dapat meningkatkan 4.1. Hasil dan Pembahasan
pemahaman yang lebih mendalam dan 4.1.1 Penerapan Keamanan Makanan
diharapkan dapat mengurangi tingkat kesalahan. Setelah melakukan pengamatan dengan
Proses triangulasi sebagai gabungan berbagai menggunakan check list dan wawancara dengan
metode yang digunakan untuk mengkaji

Jurnal Ilmiah Skylandsea 28


ISSN: 2614‐5154 
Volume 3 No. 1 Februari 2019 

pihak terkait, dihasilkan kajian terhadap harus menggunakan jas lab, masker,
penerapan keamanan makanan di ICE BSD. hairnet dan sarung tangan yang sudah
a. Desain bangunan dan peralatan disediakan.
Ruangan untuk penyimpanan dan pengolahan 3) Memastikan kebersihan diri sebelum
makanan terdiri dari ruangan cold kitchen,hot memasuki area kitchen, cuci tangan
kitchen, pastry dan bakery, chiller, freezer, menggunakan sabun dan cairan sanitasi.
dan ruangan butcher. Juga terdapat fasilitas 4) Karyawan atau pengunjung tidak
sanitasi dan chemical, dishwashing area yang diperbolehkan merokok, minum maupun
sesuai standar. Selain fasilitas tersebut juga meludah di area dapur.
terdapat dry storage, purchasing dan 5) Karyawan dapur tidak diperbolehkan
receiving area. menggunakan perhiasan berlebih.
b. Sanitasi dan pemeliharaan dan pengelolaan 6) Selalu mencuci tangan sebelum bekerja
limbah dan sesudah ke kamar kecil, istirahat,
Terdapat tiga jenis general cleaning yaitu : batuk, bersin, menyentuh rambut, makan
1) General cleaning harian yang disebut dan minum.
dengan clean as you go, setelah bekerja di 7) Wajib lapor bila ada yang sakit atau
area pengolahan. Membersihkan harus terluka.
menggunakan sabun dan sanitizer. 8) Semua seragam karyawan ICE yang
2) General cleaning mingguan untuk digunakan tidak diperbolehkan dibawa
membersihkan chiller, freezer, dan pulang, dan langsung dicuci setiap
seluruh area kitchen yang mudah harinya di bagian laundry yang diatur
dijangkau. oleh pihak ICE.
3) General cleaning bulanan atau disebut 9) Setiap karyawan wajib mengikuti
deep cleaning untuk membersihkan kegiatan induksi atau orientasi di kelas
dinding, langit-langit, ventilasi dan maupun lapangan. Di ICE ada tiga
sekitarnya. pelatihan yang utama dilakukan tiap
Adapun pengaturan pembuangan sampah : tahunnya yaitu food handling and
1) Tempat sampah wajib tertutup storage, personal hygiene, dan
2) Sudah ada jalur pembuangan kebersihan.
3) Jarak yang jauh ke TPS (Tempat e. Kontrol bahan baku
Pembuangan Sampah) 1) Menentukan supplier yang tepercaya dan
4) Memisahkan sampah menurut sesuai standar dari ICE, dan melakukan
kategorinya, yaitu sampah organik dan inspeksi rutin setiap 3 (tiga) bulan sekali.
non-organik serta sampah basah yang 2) Pengecekan barang saat diterima. Jika
merupakan sisa makanan. sudah tepat, langsung disimpan ditempat
c. Sistem pengendalian hama yang sesuai.
1) Terdapat pembunuh serangga 3) Bila kuantitas tidak sesuai, harus
2) Menggunakan plastic curtain dikembalikan. Suhu daging harus diukur,
3) Melaksanakan PEST Control tiap minggu bila rusak harus ditolak. Pengiriman
4) Pengecekan dilakukan setiap hari dan daging harus menggunakan cool box.
melakukan pelaporan sebulan sekali 4) Batas tanggal penggunaan (expired date),
5) Pengecekan tikus, lalat dan hama lain. tidak boleh di bawah 3 (tiga) bulan untuk
Untuk mencegah hama tikus di area barang fast moving, dan 6 (enam) bulan
kitchen digunakan perangkap, sementara untuk barang slow moving.
di zona luar digunakan racun tikus. 5) Pengambilan barang dengan cara FIFO
d. Kebersihan diri dan pelatihan (First In First Out), yaitu barang yang
1) Ketentuan yang dibuat oleh ICE adalah disimpan lebih dulu harus digunakan
setiap calon pegawai harus melakukan lebih dulu. Jika ada barang baru yang
Medical Check Up. Calon pegawai yang akan disimpan, maka barang yang lebih
tidak memenuhi standar kesehatan tidak lama harus dikeluarkan setelah itu
dapat diterima. Untuk karyawan tetap dimasukkan barang yang baru.
dilakukan Medical Check Up secara 6) Standar kualitas penerimaan produk
berkala setiap 6 bulan. sayur dan buah harus dalam keadaan
2) Sebelum masuk ke area pengolahan bersih dan tidak ada kotoran yang
makanan, karyawan maupun pengunjung menempel di permukaan, tidak memar

Jurnal Ilmiah Skylandsea 29


ISSN: 2614‐5154 
Volume 3 No. 1 Februari 2019 

dan tidak cacat, kondisi segar tidak layu / minggu. Kalau sudah lebih dari
busuk / berubah warna. Suhu penerimaan waktunya harus dibuang.
adalah 5 °C. 4) Semua makanan ditutup rapat dengan
7) Standar kualitas penerimaan produk dry menggunakan plastic wrap, stainless
adalah dalam keadaan bersih tidak ada steel atau alumunium foil. Setiap
kotoran yang menempel di permukaan, makanan diberi label tanggal produksi
terdapat identitas produk, kemasan luar dan nama orang yang membuat produk
tidak rusak / terbuka dan kemasan tidak tersebut.
dalam keadaan rusak. h. Penelusuran dan Penarikan
8) Standar kualitas penerimaan produk Untuk makanan yang ditemukan tidak sesuai
daging dan produk laut harus terkirim standar baik oleh staf maupun konsumen
dalam keadaan beku, dengan suhu tidak d (misal ada staples, basi, bau) langsung ditarik
atas -12°C, tidak ada kristalisasi, es untuk dilakukan pengecekan selanjutnya.
ataupun bukti-bukti pencairan lain.
Keadaan dalam kemasan wajib bersih dan 4.1.2. Permasalahan
tidak ada kotoran yang menempel di Masalah atau kekurangan yang masih
permukaan, kemasan tidak rusak atau ditemui di katering Indonesia Convention
terbuka. Kemasan dalam wajib Exhibition, BSD Tangerang Selatan adalah belum
menggunakan plastik khusus makanan adanya sistem color code untuk cutting board,
dan terdapat identitas produk. pada teorinya diharuskan untuk mengkategorikan
f. Kontrol operasional cutting board sesuai dengan warna dikarenakan
Dalam persiapan dan pengolahan makanan untuk mencegah munculnya kontaminasi silang
digunakan beberapa metode : yang berasal dari cutting board.
1) Thawing : digunakan air mengalir untuk Di katering ICE BSD tidak terdapat jadwal
menghilangkan efek beku. yang pasti untuk pengiriman maupun penerimaan
2) Cooking : makanan yang dimasak harus barang hanya di waktu yang sudah di tetapkan,
mencapai suhu 75°C pada teorinya diharuskan membuat jadwal yang
3) Reheating : temperatur akhir pemasakan tetap untuk mengatur waktu pengiriman maupun
harus di atas 75°C dan untuk pemanasan penerimaan barang khususnya bahan makanan,
cukup sampai 60°C. alasan pihak ICE BSD tidak membuat jadwal
4) Standar temperatur penyajian makanan khusus karena disana tidak setiap harinya
panas adalah 60°C, makanan dingin 5°C terdapat event jadi jadwal pengiriman dan
dan makanan beku -15°C. penerimaan barang dinilai tidak efisien.
g. Penyimpanan dan pengangkutan
1) Storing cooked food : penyimpanan 4.1.3 Pemecahan Masalah
makanan yang sudah dimasak harus Pemecahan masalah keamanan makanan
melewati proses cooling yang sempurna yang ada di ICE BSD dilakukan dengan proses
agar makanan tidak mudah basi. Harus audit. Terdapat dua jenis audit atau inspeksi.
diberikan tanggal produksi. Audit internal dilakukan enam bulan sekali oleh
2) Cooling : makanan harus didinginkan tim HACCP dari luar ICE, sedangkan audit
secepatnya jika jumlahnya banyak dan eksternal dilakukan setahun sekali oleh badan
menggunakan kontainer yang lebar. sertifikasi.
Untuk makanan panas di atas 60°C Setiap hari kebersihan di monitor oleh
didinginkan sampai suhu ruangan (21°C) bagian food safety dan biasanya setiap ada
terlebih dahulu selama dua jam, baru pelanggaran yang dilakukan oleh penjamah
dimasukkan ke chiller, dari blast chiller makanan hanya di berikan sanksi berupa teguran
digunakan untuk mendinginkan suhu secara langsung dan setelah itu biasanya para
sampai 5°C dalam waktu maksimum penjamah makanan langsung mengerti dan tidak
empat jam, jadi total pendinginan akan mengulangi kesalahannya.
makanan adalah 6 jam. Cutting board yang sesuai color code
3) Makanan yang sudah diolah dan harus disediakan untuk menjaga bahan makanan
disimpan di freezer, tidak boleh lebih tidak saling terkontaminasi. Warna merah untuk
dari tiga hari. Untuk bumbu yang daging, hijau untuk sayuran, kuning untuk
dibekukan tidak boleh melebihi satu unggas.

Jurnal Ilmiah Skylandsea 30


ISSN: 2614‐5154 
Volume 3 No. 1 Februari 2019 

Mengenai jadwal pengiriman dan penerimaan 1st Edition. United States of


barang, sebaiknya juga ada jadwal tertentu untuk America:Elsevier.
memudahkan persiapan, pelaksanaan dan National Restaurant Association (2015).
control. Walaupun event tidak diselenggarakan ServSafe Manager 6th Edition. United
tiap hari, namun rencana event tentunya sudah States of America: Pearson. [e-book]
diketahui dari beberapa waktu sebelumnya. https://www.slideshare.net/bigliams/serv
Jadwal pengiriman dan penerimaan dapat safe-comprehensive-pptfull (accessed 12
ditentukan pada hari tertentu, karena hal ini July 2017).
berkaitan juga dengan penyimpanan bahan Sekaran, Uma and Bougie, Roger. (2013).
makanan, serta standar FIFO (First In First Out). Research Methods for Business A Skill-
Building Approach Sixth Edition. UK:
5.1. Kesimpulan John Wiley& Sons Ltd.
Mengkaji penerapan keamanan makanan Situmorang, Ringkar (2010). Food Safety In
berdasar standar HACCP, umumnya ICE BSD Catering Business. Hospitour Volume I,
sudah mengikuti standar yang ada, diantaranya : No. 2 (Oktober), pp.71-82
a. Desain bangunan dan peralatan sudah
memisahkan ruangan sesuai fungsi.
b. Sanitasi dan pemeliharaan dan pengelolaan
limbah terjaga. Tersedia sistem kebersihan
harian, mingguan dan bulanan.
c. Sistem pengendalian hama yang termonitor
dengan baik.
d. Kebersihan diri melalui pelatihan yang
dilakukan untuk karyawan sejak awal
masuk maupun yang dilakukan reguler tiap
enam bulan sekali.
e. Kontrol bahan baku dengan menggunakan
pemasok tepercaya, yang mengikuti standar
pengiriman sesuai HACCP.
f. Kontrol operasional, menggunakan metoda
HACCP.
g. Penyimpanan sudah menggunakan sistem
FIFO dan pengangkutan makanan yang
tertutup.
h. Penelusuran dan penarikan untuk makanan
yang sudah disajikan lebih dari 4 jam.

DAFTAR PUSTAKA

Allen, Johnny., O’Toole, William., Harris,


Robert., and Mc Donnell, Ian.(2008).
Festival & Special Event Management
Fourth Edition. Australia: Wiley.
Dittmer, Paul R and Keefe III, J. Desmond.
(2009). Principles Of Food, Beverage,
And Labor Cost Controls Ninth Edition.
Canada: Wiley.
Mortimore, Sara E and Wallace, Carol
A.(2015). HACCPA Food Industry
Briefing Second Edition.UK: Wiley
Blackwell.
Motarjemi, Yasmine and Lelieveld, Huub.
(2014). Food Safety Management A
Practical Guide for the Food Industry

Jurnal Ilmiah Skylandsea 31

Anda mungkin juga menyukai