Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FIQIH DAN USHUL FIQIH

“TALFIK,TAQLIT,TARJIH”

DI SUSUN OLEH :

NAMA :NISFI RAMADHANI

WENI FEBRIANI

YASSIR AL-AQIB

BURHANUDDIN

SEMERTER : I

PRODI :HES

DOSEN :BAHARUDDIN,M.H.I

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

ACEH TAMIANG

(STAI.AT)

TAHUN 2021\2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam yang memberikan penerangan dan
petunjuk kepada manusia. Dialah zat yang telah memberikan banyak kenikmatan yang masih kita
rasakan sampai saat ini. shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan dan tauladan kita
semua, Rasulullah SAW, juga kepada keluarganya, para sahabatnya dan pengikutnya. Karena
jasa-jasa beliaulah kita dapat mengenal dan merasakan indahnya Islam.

Yang kami rasakan tidak lantas membuat kami berleha-leha dan bermalas-malas. Kami
mencoba untuk membuat dan menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah ini
berjudul”Taqlid,Talfiq,Tarjih”

Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang.


Makalah Taqlid,Talfiq,Tarjih. Tetapi kami berusaha untuk membagi ilmu dan wawasan yang
telah kami rangkum dalam makalah ini. semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadi
rujukan dalam memperoleh ilmu pengetahuan.

Kuala Simpang,20 Oktober 2021

Penyusun

1
Daftar Isi

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................3

 1.1. Latar Belakang...................................................................................................3


 1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................4
 1.3.Tujuan Penulisan................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................5

 A. Pengertian Taqlid,Tarjih,Tafliq...........................................................................5
 B. Hukum Hukum Taqlid,Tarjih,Tafliq...................................................................6
 C. Syarat Taliq,Tarjih,Tafliq....................................................................................6
 D. Contoh dari Taqlid,Tarjih,Tafliq.........................................................................7

BAB III PENUTUP................................................................................................................8

 A. Simpulan............................................................................................................8
 B. Saran.................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ilmu ushul fiqih merupakan metode dalam menggali dan menetapkan hukum. Ilmu ini sangat
berguna untuk membimbing para mujtahid dalam mengistibatkan hukum syara’ secara benar dan
dapat di pertanggung jawabkan hasilnya. Melalui ushul fiqih dapat di temukan jalan keluar
dalam menyelesaikan dalil-dalil yang bertentangan dengan dalil lainnya.

Dalam ushul fiqih juga dibahas masalah taqlid, ittiba’, tarjih dan talfiq. Ke empat-empatnya
memiliki arti yang berbeda beda dan maksudnya juga berbeda. Tetapi ke empat-empatnya sangat
jelas diatur dalam islam. Ittiba’ ini didasarkan dalam alqur’an surat an-nahl ayat 43 yg artinya : “
Dan kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang orang lelaki yang kami beri wahyu
kepada mereka, maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak
mengetahui.

Jangan sampai perbedaan pendapat di antara kita menjadikan jalan untuk saling bercerai di
dalam memperkokoh kuatnya agama islam, maka dari itu sudah seharusnya kita memahami dan
mengetahui tentang taqlid, ittiba’, tarjih dan talfiq. Maka pada kesempatan ini makalah ini akan
membahas tentang taqlid, ittiba’, tarjih dan talfiq beserta hukum dan prbedaannya.

3
1.2 PERMASALAHAN

1. Apa pengertian taqlid, tarjih dan talfiq ?

2. Bagaimana hukum taqlid,talfiq?

3. Syarat dan contoh dari taqlid,tarjih,talfiq?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Dapat mengetahui pengertian taqlid, tarjih dan talfiq

2.Dapat mengetahui hukum taqlid,dan talfiq

3. Dapat mengetahui syarat dan contoh taqlid, tarjih dan talfiq

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Taqlid,Tarjih,Talfiq

1.Pengertian Taqlid

Kata “taqlid” berasal dari bahasa arab yakni “qallada”, “yaqallidu”, “taqlidan” yang
artinya meniru.Menurut bahasa taqlid yaitu mengikuti pendapat orang lain tanpa mengetahui
sumber atau alasannya, adapun orang yang di perbolehkan untuk bertaqlid yaitu orang awam
(orang biasa) yang tidak mengerti cara cara mencari hukum syari’at atau yang tidak beralasan
Alqur’an, Hadist, Ijma’, dan Qiyas.

2.Pengertian Tarjih

Kata “tarjih” yakni menguatkan salah satu di antara dua dalil yang bertentangan tersebut
berdasarkan beberapa indikasi yang dapat mendukungnya. Apabila salah satu dari dua dalil
tersebut berlawanan itu tidak di ketahui mana yang datangnya terkemudian, maka tidak akan
terjadi nasikh-mansukh dalam menghadapi keadaan yang demikian ini seorang mujathid
hendaklah meneliti diantara 2 dalil tersebut yang lebih kuat.

3. Pengertian Talfiq

Talfiq yaitu mendatangkan suatu cara (dalam ibadah atau mu’amalah) yang tidak pernah
dinyatakan oleh ulama mujtahid. Maksudnya, bertaklid kepada madzhab-madzhab serta
mengambil (menggabungkan) dua pendapat atau lebih dalam satu masalah, yang memiliki
rukun-rukun dan cabang-cabang, sehingga memunculkan suatu perkara gabungan (rakitan) yang
tidak pernah dinyatakan oleh seorang pun (dari para imam mujtahid), tidak oleh imam yang dulu
dia ikuti madzhabnya maupun imam ‘barunya’. Justru masing-masing imam tersebut
menetapkan batilnya penggabungan dalam ibadah tersebut.

5
B. HUKUM TAQLID,TALFIQ

1.Hukum Taqlid

1. Wajib yaitu taqlid kepada perkataan, perbuatan dan ketetapan Rasulullah SAW

2. Mubah (boleh) yaitu taqlid kepada para mujtahid, seraya berusaha mengetahui
kebenaran landasan hukumnya

3. Haram yaitu taqlid kepada budaya yang bertentangan dengan Al-qur’an dan Hadist atau taqlid
kepada orang yang masih diragukan kemampuannya.

2..Hukum Talfiq

Talfiq Yang Diperbolehkan Dalil bagi pendapat yang menyatakan bahwa talfiq itu
dilarang, adalah apa yang dinyatakan oleh ulama ushul sebagai ijma’ yang melarang
memunculkan pendapat ketiga, jika para ulama berbeda pendapat menjadi dua kelompok
mengenai hukum dalam suatu masalah. Jadi, kebanyakan dari mereka menyatakan tidak boleh
memunculkan pendapat ketiga yang dapat melanggar wilayah kesepakatan.ukum
Taqlid,Tarjih,Talfiq.

C. Syarat dan contoh dari Taqlid,Tarjih,Talfiq

1. Syarat dari Taqlid :

•Dilakukan oleh orang awam yang tidak mengerti cara cara mencari hukum syarak.

• Tidak dalam masalah tauhid.

• Boleh taqlid dalam masalah hukum syarak.

2. Syarat dari Tarjih :

• Tarjih dalil, memilih dalil yang paling kuat dari sekian dalil yang ada.

• Melihat sisi istidlal yang paling kuat dalam memahami dalil.

6
• tarjih madzhab, yaitu melihat pendapat yang paling rajih dalam madzhab.

3. Sysssarat dari Talfiq :

• Tidak bertentangan dengan ijma’ atau nash Al Quran dan sunnah,

• Tidak digunakan untuk membebaskan diri dari tanggungan beban (tidak untuk meringankan).

D. Contoh dari Taqlid,Tarjih,Tafliq

1.Contoh dari Taqlid :

Seseorang yang mengerjakan solat sunnah tarawih 20 rakaat hanya sekedar mengikuti yang lain,
tanpa mengetahui dasar hukumnya dan alasan perbuatannya disebut taqlid dan orangnya dinamakan
muqalli

2.Contoh dari Tarjih

Tarjih Antara hadis yang di riwayatkan Ibnu Abbas dan Yazid bin Al-’Asam tentang pernikahan
dalam ihram di ambilah hadis yang di riwayatkan Yazid Ibnu Al-’Asam karena di nilai lebih kuat.

3.Contoh dari Tafliq

Talfiq Tentang seorang laki-laki menikah dengan seorang perempuan tanpa wali dan saksi cukup
dengan di umumkan dasarnya pendapat mazhab Maliki dan Hanafi. Ulama mazhab Syafi’i
berpendapat talfiq tidak boleh karena beramal dengan beberapa mazhab dalam suatu masalah yang
masih merupakan satu rangkaian.

7
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari pengertian taqlid,’, tarjih dan talfiq di atas maka dapat di simpulkan bahwa yang di maksud
taqlid adalah menerima perkataan orang lain yg berkata, sedangkan si penerima tersebut tidak
mengetahui alasan perkataannya.

Talfiq adalah mengamalkan suatu hukum yang terdiri dari dua madzhab atau lebih atau dapat di
katakan bahwa talfiq adalah mencampuradukkan hukum yang di tetapkan oleh suatu madzhab dengan
madzhab lain.

Taqlid adalah mengikuti pendapat seorang mujtahid atau ulama tertentu tanpa mengetahui
sumber dan cara pengambilan pendapat tersebut.

Tarjih adalah menguatkan salah satu di antara dua dalil yang bertentangan terserbut berdasarkan
beberapa indikasi yang dapat mendukungnya.

SARAN

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan-kesalahan. Oleh
karena itu kami mengharapkan pembaca atau pendengar dapat menyampaikan kritik dan juga
sarannya terhadap penulisan makalah kami ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

[1] A. Basiq Djalil, Ilmu Ushul Fiqih Satu dan Dua (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 195.

[2] M. Saputra dan Djedjen Zainuddin, Fiqih, (Semarang: PT Karya Toha Putra, 2006), hal. 109-
110.

[3] Alaiddin Koto, Ilmu Ushul Fiqh dan Ushul Fiqh, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2011), hal. 134

[4] A. Hanafie, Ushul Fiqh, (Jakarta: 1963), hal 159.

[5] A. Basiq Djalil, Ilmu Ushul Fiqih Satu dan Dua (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 196.

[6] Alaiddin Koto, Ilmu Ushul Fiqh dan Ushul Fiqh, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2011), hal. 129-
131

[7] A. Basiq Djalil, Ilmu Ushul Fiqih Satu dan Dua (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 209.

Anda mungkin juga menyukai