Anda di halaman 1dari 1

KONSEP KI HAJAR DEWANTARA

Ki Hajar Dewantara adalah bapak pelopor pendidikan di Indonesia, beliau


mempunyai semboyan khas yaitu “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Ki Hajar Dewantara membagi
perkembangan manusia dengan 4 alat pendidikan yang KI
Karsa, Tut Wuri Handayani” yang artinya “ Didepan memberi contoh, ditengah menggunakan interval tujuh Hajar Dewantara gunakan
memberi semangat, dan dibelakang memberi dorongan.” Ki Hajar Dewantara lahir di tahunan usia kronologis yakni: untuk proses pendidikan :
a. Usia 1-7 tahun dipandang
1. Motivasi (dorongan)
Yogyakarta pada 2 Mei 1889 yang sekarang dijadikan sebagai hari Pendidikan sebagai masa kanak-kanak,
pendidikan yang cocok pada fase 2. Reinforcement (penguatan)
Nasional. ini yaitu dengan cara pemberian 3. Reward (penghargaan)
Dalam mendidik Ki Hajar Dewantara mementingkan tiga aspek yaitu, cipta, contoh dan pembiasaan. 4. Punishment (sangsi sosial)
karsa dan karya. Pengembangan manusia seutuhnya menuntut pengembangan b. Usia 7-14 tahun dipandang
sebagai masa pertumbuhan jiwa Selain itu, atas dasar
semua daya secara seimbang. Pengembangan yang terlalu menitikberatkan pada pikiran, pendidikan yang cocok keluhuran budi, tugas
satu daya saja akan menghasilkan ketidakutuhan perkembangan sebagai manusia. pada fase ini yaitu dengan cara pendidik yang utama adalah:
Beliau mengatakan bahwa pendidikan yang menekankan pada aspek intelektual pembelajaran, perintah atau a. Mengembangkan cipta,
hukuman. yaitu pengembangan
belaka hanya akan menjauhkan peserta didik dari masyarakatnya. Secara garis c. Usia 14-21 tahun dipandang kognitif atau daya pikir.
besar, Ki Hajar Dewantara mengemukakan pendidikan sebagai daya upaya untuk sebagai masa terbentuknya budi b. Mengembangkan rasa,
memajukan budi pekerti, pikiran, dan fisik seseorang. pekerti atau periode sosial, yaitu pengembangan
pendidikan yang cocok pada fase sikap perilaku/afektif.
ini yaitu dengan cara c. Mengembangkan karsa,
mendisiplinkan diri sendiri dan yaitu pengembangan
melakukan atau merasakannya psikomotorik/keterampilan
Sistem pendidikan KI Hajar Dewantara secara langsung.
1. Budi pekerti, sama dengan moralitas yang berisi adat istiadat, sopan santun, dan perilaku yang
dapat membentuk sikap terhadap manusia, Tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa
dan alam sekitar. Budi pekerti bertujuan untuk mengatur kehidupan manusia merdeka. Yang a. Ing Ngarsa Sung Tuladha, artinya pendidik harus memberikah
dimaksud dengan manusia merdeka adalah seseorang yang mampu berkembang secara utuh tauladan yang baik kepada anak didik, tidak perlu banyak
dan selaras dari segala aspek kemanusiaannya serta yang mampu menghargai dan ceramah dan petuah, tetapi harus banyak diberi contoh yang
menghormati kemanusiaan setiap orang. baik.
2. Pendidikan sistem AMONG b. Ing Madya Mangun Karsa, artinya pendidik harus lebih banyak
Sistem ini pendidikan ini menekan pada metode pembelajaran dan pendidikan yang membangun dan membangkitkan kemauan anak didik sehingga
berdasarkan pada asih, asa dan asuh (care and dedication based on love). Pada sistem among mempunyai kemauan mencoba dan melakukan sendiri.
pendidik haruslah mengikuti dari belakang, tetapi memberikan arahan atau bimbingan iuga. c. Tut Wuri Handayani, artinya pendidik harus mendorong anak
Anak diberi kebebasan, tetapi diikuti perkembangannya. Seperti bemboyan beliau yaitu “Ing didik untuk mampu mengerjakan sendiri dan pendidik harus
Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”. terus mengawasi perkembangan anak didik.

Anda mungkin juga menyukai