(182101018-PUTRI DAMAYANTI) Tugas Akuntansi Perbankan Makalah
(182101018-PUTRI DAMAYANTI) Tugas Akuntansi Perbankan Makalah
DISUSUN OLEH :
PUTRI DAMAYANTI / 182101018
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS 45 SURABAYA
JL. MAYJEND SUNGKONO NO.106 (KOMPLEK GEDUNG JUANG)
SURABAYA
BILYET GIRO
Pengertian dan Prinsip Umum Bilyet Giro
Bilyet Giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro
nasabah tersebut untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan
kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau bank lainnya.
Dalam penggunaan Bilyet Giro berlaku prinsip umum sebagai berikut:
Dari segi pengendapan (maturity), giro memiliki sifat fluktuatif dan cenderung berjangka
pendek.
Dari sisi administratif, giro agak menyita waktu dan biaya karena prosesnya agak rumit.
Dari sisi biaya, giro memiliki biaya dana yang relatif rendah.
Dari sisi penempatan dana, giro biasa digunakan untuk jangka pendek.
Keterangan Gambar 2
a. Tenggang Waktu Pengunjukan Bilyet Giro yaitu 70 hari terhitung sejak Tanggal
Penarikan.
b. Tanggal Efektif harus berada dalam Tenggang Waktu Pengunjukan, yaitu rentang waktu
selama 70 hari sejak Tanggal Penarikan.
c. Tenggang Waktu Efektif Bilyet Giro terhitung sejak Tanggal Efektif sampai dengan
berakhirnya Tenggang Waktu Pengunjukan.
d. Setelah berakhirnya Tenggang Waktu Pengunjukan maka Bilyet Giro menjadi tidak
berlaku dan kewajiban Penarik untuk menyediakan dana atas Bilyet Giro dihapuskan.
e. Tanggal Penarikan dapat dicantumkan sama dengan Tanggal Efektif. Yang perlu
diperhatikan, pencantuman Tanggal Efektif harus berada dalam Tenggang Waktu
Pengunjukan.
Gambar 3 : Ilustrasi Tenggang Waktu Pengunjukan dan Tenggang Waktu Efektif Bilyet Giro
Keterangan Gambar 3
a. Dalam hal terdapat kesalahan penulisan dalam Bilyet Giro, Penarik harus melakukan
koreksi.
b. Setiap koreksi harus ditandatangani oleh Penarik di tempat kosong yang terdekat dengan
tulisan yang dikoreksi.
c. Koreksi kesalahan penulisan dalam Bilyet Giro oleh Penarik dilakukan paling banyak 3
kali. Koreksi hanya dapat dilakukan pada:
1. Nama Penerima.
2. Nomor rekening Penerima.
3. Nama Bank Penerima.
4. Jumlah dana yang dipindahbukukan dalam angka.
5. Jumlah dana yang dipindahbukukan dalam huruf.
6. Tanggal Penarikan.
7. Tanggal Efektif.
8. Nama jelas Penarik.
d. Tanda tangan dan stempel perusahaan tidak dapat dikoreksi.
Gambar 5 : Contoh Koreksi Pada Bilyet Giro sehingga Tidak Dapat Dibayarkan
Pembatalan dan Pemblokiran Bilyet Giro
a. Penarik tidak dapat membatalkan Bilyet Giro selama Tenggang Waktu Pengunjukan.
b. Penarik dapat mengajukan permohonan pemblokiran pembayaran Bilyet Giro dengan
alasan tertentu selama Tenggang Waktu Pengunjukan.
o Jika Bilyet Giro hilang atau dicuri, surat permohonan pemblokiran wajib disertai
dengan surat keterangan dari Kepolisian.
o Jika Bilyet Giro rusak, surat permohonan pemblokiran disertai dengan Bilyet Giro
yang rusak.
CEK
Cek adalah suatu surat ataupun dokumen yang isinya berupa perintah tanpa syarat dari nasabah
kepada pihak bank untuk membayarkan sejumlah uang yang nominalnya sudah tertulis pada
surat tersebut kepada orang yang ditulis ataupun pembawa cek tersebut.
Dalam penggunaan Cek berlaku prinsip umum sebagai berikut:
1. Sebagai sarana perintah pembayaran tunai atau pemindahbukuan.
2. Dapat dipindahtangankan.
3. Diterbitkan dalam mata uang Rupiah.
Jenis cek :
a) Berdasarkan jenisnya, Cek terdiri atas:
1. Cek Atas Nama (Aan Order), yaitu Cek yang mencantumkan nama penerima dana.
Bank Tertarik akan melakukan pembayaran hanya kepada nama yang tertera pada Cek
tersebut.
Gambar 6 : Contoh Cek Atas Nama
2. Cek Atas Unjuk/Pembawa (Aan Tonder), yaitu Cek yang tidak mencantumkan nama
penerima dana. Bank Tertarik akan melakukan pembayaran kepada siapa saja yang
membawa Cek tersebut dan mengunjukan kepada Bank Tertarik.
1. Cek Silang Umum, yaitu Cek yang di antara garis silangnya tidak dimuat suatu petunjuk
atau dicantumkan tulisan apapun. Konsekuensi dari Cek Silang Umum adalah Bank
Tertarik hanya dapat membayarkan Cek tersebut dengan cara:
Penarik : Orang atau badan pemilik Rekening Giro atau fasilitas Rekening Khusus yang
menerbitkan Cek.
Bank Tertarik : Bank yang diperintahkan oleh Penarik untuk melakukan pembayaran
atau pemindahbukuan sejumlah dana dengan menggunakan Cek.
Pemegang : Orang atau badan yang berhak memperoleh pembayaran atau
pemindahbukuan dana dari Bank Tertarik.
Tanggal Penarikan : Tanggal yang tercantum pada Cek dan merupakan tanggal
diterbitkannya Cek.
Tenggang Waktu Pengunjukan dan Daluwarsa Cek
a) Tenggang waktu pengunjukan Cek adalah jangka waktu yang disediakan bagi
Pemegang untuk melakukan pengunjukkan, yaitu selama 70 hari sejak Tanggal Penarikan
Cek.
b) Masa kedaluwarsa Cek dihitung setelah 6 bulan sejak berakhirnya Tenggang Waktu
Pengunjukan.
Keterangan Gambar 12
Pengalihan Cek
a) Cek sebagai surat berharga atau negotiable instrument dapat dialihkan kepada pihak lain.
b) Pengalihan Cek Atas Unjuk/Pembawa dialihkan dengan cara penyerahan Cek secara fisik dari
tangan ke tangan.
c) Pengalihan Cek Atas Nama dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu:
Cek Atas Nama dengan atau tanpa klausula yang tegas “kepada tertunjuk” dialihkan
dengan cara endosemen.
Cek Atas Nama dengan klausula “tidak kepada tertunjuk” (Cek Rekta), hanya dapat
dialihkan dengan cara menerbitkan akta cessie . (Cessie adalah pengalihan hak
berdasarkan Pasal 613 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata)
Perubahan Cek
Jika terdapat perubahan penulisan pada Cek, Penarik harus mencoret tulisan sebelumnya,
menuliskan perubahannya, dan membubuhkan tanda tangannya pada tempat terdekat dari
perubahan tersebut.
Untuk pemblokiran Cek hilang, Bank Tertarik melakukan pemblokiran Cek berdasarkan
surat permintaan pemblokiran Cek dari Penarik, yang disertai dengan surat asli
keterangan dari Kepolisian.
Untuk pemblokiran Cek karena Penarik diduga terkait dengan tindak pidana, Bank
Tertarik melakukan pemblokiran Cek berdasarkan surat dari instansi yang berwenang.
TABUNGAN
Tabungan adalah suatu simpanan uang yang berasal dari pendapatan yang tidak digunakan untuk
keperluan sehari-hari maupun kepentingan lainnya. Simpanan uang dapat digunakan dan diambil
kapan saja tanpa terikat oleh perjanjian dan waktu.
Salah satu tabungan yang paling sering digunakan banyak orang zaman sekarang adalah di Bank.
Banyak kemudahan yang ditawarkan oleh Bank-Bank untuk mereka calon nasabah yang ingin
menabung, salah satu kemudahannya adalah dapat menarik tunai secara mandiri melalui mesin
ATM (Anjungan Tunai Mandiri) yang disebar oleh Bank tersebut. Ketika menabung di Bank
umumnya nasabah akan mendapatkan fasilitas seperti kartu ATM, Buku Tabungan, Mobile
Banking serta beberapa layanan lain sesuai dengan kebijakan masing-masing Bank.
Jenis-Jenis Tabungan
Tabungan juga memiliki banyak jenis serta fungsi-fungsi yang berbeda yaitu:
Tabungan Konvensional
Tabungan konvensional adalah tabungan yang paling umum dan banyak dimiliki setiap orang.
Seperti yang sudah kita bahas sedikit di atas, bahwa nasabah dari tabungan yang satu ini
biasanya diberikan fasilitas buku tabungan, kartu debit dan layanan banking baik itu sms
banking, mobile banking atau internet banking.
Untuk tabungan yang konvensional keuntungan atau bunga yang diterima terbilang rendah,
karena tujuannya memang hanya untuk menyimpan uang bukan untuk pengembangan dana.
Bunga yang dapat diterima 0% hingga 2%.
Tabungan Berjangka
Berbeda dengan tabungan konvensional, tabungan yang satu ini cocok untuk kamu yang
memiliki tujuan untuk menyimpan uang dan beberapa tujuan lainnya. Seperti untuk liburan atau
tujuan lainnya. Bunga dari tabungan berjangka ini relatif lebih baik dibandingkan tabungan
konvensional dengan bunga tabungan 3% hingga 7% per tahun. Hanya, tabungan berjangka
hanya dapat diambil sesuai dengan yang telah disepakati. Jika melanggar yang telah disepakati,
maka akan dapat terkena denda atau penalti.
Tabungan Anak
Tabungan anak ini ditujukan untuk mereka yang ingin mengajarkan anak-anaknya untuk
menabung sejak dini. Dari fasilitasnya tidak jauh berbeda dengan tabungan konvensional.
Mereka akan diberikan buku tabungan atau beberapa juga kartu debit tergantung kebijakan dari
Bank. namun, tentunya tidak terdapat fasilitas banking.
Setoran untuk tabungan ini memang dibuat cukup ringan biasanya mulai dari Rp5.000 hingga
Rp20.000. Hal ini agar si kecil dapat mulai menabung sejak dini.
Tabungan Mata Uang Asing
Tabungan yang satu ini sering disebut valas (valuta asing), tabungan ini biasanya sering ditemui
di perbankan. Mata uang yang sering digunakan dalam tabungan ini seperti dollar, euro,
poundsterling dan beberapa mata uang asing lainnya. Namun, untuk kamu yang hanya memiliki
rupiah tetap dapat melakukan investasi dengan menukarkan rupiah milikmu dan dikonversikan
ke dalam mata uang asing.
Untuk setoran awal dari tabungan ini cukup beragam, hanya saja tabungan ini dapat memberikan
keuntungan yang lebih besar karena nilai konversi mata uang asing lebih tinggi dibandingkan
rupiah.
Tabungan Haji
Tabungan ini sering sekali digunakan untuk mereka yang memiliki rencana untuk berhaji dalam
beberapa tahun kedepan. Tabungan ini tidak jauh berbeda dengan tabungan berjangka, jika
nominal yang dibutuhkan sudah tercapai maka dana dapat dicairkan dan digunakan untuk biaya
keberangkatan haji.
Syarat dan dokumen yang disiapkan biasanya lebih banyak dibandingkan dengan tabungan biasa.
Karena untuk tabungan yang satu ini tidak hanya soal nominal dan identitas diri saja yang
diperlukan, tetapi riwayat dari kesehatan juga perlu dipersiapkan.
Untuk setoran awalnya biasanya berbeda tergantung dari kebijakan dari masing-masing bank.
Namun, semakin besar dana yang disetorkan maka akan semakin cepat pula tujuan kamu dapat
tercapai.
Tabungan Giro
Yang terakhir adalah tabungan Giro. Tabungan ini seringkali disebut sebagai tabungan bisnis,
karena memang fasilitas dari tabungan ini ditujukan untuk kebutuhan bisnis seperti transfer ke
beberapa rekening dan transaksinya dapat menggunakan cek dan bilyet.
1. Aman, karena uang disimpan dengan aman di bank, tidak mudah dicuri maupun
tercecer.
2. Terjamin, karena tabungan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
sesuai dengan ketentuan yang ada.
3. Berkembang, karena bank akan memberikan bunga yang dihitung berdasarkan
saldo tabungan.
4. Praktis, karena terdapat kemudahan layanan perbankan elektronik 24 jam per hari
antara lain ATM, SMS Banking, Mobile Banking, Internet Banking, Phone
Banking dan Call Center.
5. Hemat, karena kalau terbiasa menabung, Anda dapat menyisihkan uang dan
terhindar dari kebiasaan membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan.
Apa yang harus dipenuhi nasabah?
1. Melakukan setoran awal untuk pembukaan rekening dalam jumlah minimal yang
ditentukan bank.
2. Melengkapi formulir pembukaan tabungan disertai dengan dokumen yang diperlukan.
3. Membayar biaya administrasi yang telah ditetapkan oleh bank.
DEPOSITO
Deposito adalah simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu
dan syarat-syarat tertentu. Karakteristik deposito dari bank antara lain adalah:
Deposito Berjangka
Sertifikat Deposito
Deposito On Call
Tabungan berjangka dengan waktu penyimpanan yang relatif singkat, minimal 7 hari dan paling
lama hanya kurang dari 1 bulan. Deposito ini dikhususkan dalam jumlah yang besar.
Keuntungan Deposito
Kelemahan Deposito
-Keuntungan kecil
Walapun sudah mendapatkan bunga yang cukup besar dari bank. Namun deposito masih
memiliki keutungan yang kecil dibanding dengan produk investasi lainnya. Laba yang didapat
dari deposito ini kadang tak sebanding dengan uang yang kita depositokan. Misalnya saja kita
deposito 100 juta kita hanya mendapat bunga 5-6 persen saja. Sehingga dari modal deposito uang
100 juta kita hanya bisa memperoleh laba sebesar 2 jutaan. Itupun belum dipotong pajak dan
biaya administrasi lannya. Berbeda dengan kita investasi saham yang mana kita dapat
memperoleh keuntungan yang cukup besar.
Contoh Deposito
SERTIFIKAT DEPOSITO
Sertifikat deposito adalah simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya
dapat dipindahtangankan. Seperti yang diatur dalam Peraturan Bank Indonesia, sertifikat
deposito ditransaksikan di pasar uang.
Merujuk pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/2/PBI/2017 tentang Transaksi Sertifikat
Deposito di Pasar Uang, besaran nominal dalam penerbitan sertifikat deposito minimal Rp10
miliar dan dalam bentuk valuta asing dengan nominal sama.
Selain itu, jangka waktu sertifikat deposito juga jauh lebih panjang dibanding deposito berjangka
hingga bisa mencapai 36 bulan.
Perorangan
Badan Usaha
Perbedaan sertfikat deposito dan deposito berjangka sudah cukup jelas kalau dilihat dari
definisinya. Walaupun begitu, kedua instrumen pasar uang ini sama-sama dijamin Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS).
Jadi, tak perlu khawatir untuk menempatkan dana dalam bentuk deposito berjangka ataupun
sertifikat deposito. Terus baik deposito berjangka maupun sertifikat deposito, keduanya bisa
dijadikan sebagai jaminan kredit.
Lebih spesifik lagi, berikut ini perbedaan deposito berjangka dan sertifikat deposito.
Produk sertifikat deposito ini terdengar agak asing jika dibandingkan deposito berjangka. Kurang
familiernya sertifikat deposito karena regulasi yang mewajibkan bank-bank memiliki izin dari
Bank Indonesia (BI). Hanya bank dengan kriteria tertentu yang bisa menerbitkan sertifikat
deposito karena dilihat dari segi kesehatan dan kemampuan bank dari segi kebutuhan
permodalannya. Jadi, hanya bank umum dan bank pembangunan saja yang boleh menjadi
penerbit sertifikat deposito. Dengan begitu, gak semua bank bisa menjadi penerbit sertifikat
deposito.
Berikut daftar penerbit sertifikat deposito yang memiliki izin dari BI untuk penerbitannya.
Rumus yang dipakai dalam sertifikat deposito adalah sebagai berikut: Nilai tunai sertifikat
deposito = (nominal sertifikat deposito x 365) / 365 + (bunga x jangka waktu sertifikat
deposito)