OFFERING : A7B / B9
BLENDED LEARNING
Saat ini program e-learning sedang menjadi perbincangan hangat di dunia pendidikan,
seiring bertambah canggihnya teknologi akan mempengaruhi metode pembelajaran dan akan
semakin cangih pula. Regulasi untuk e-learning saat ini juga sedang digodok oleh pemerintah,
seperti yang diungkapkan oleh Mentri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad
Nasir mengatakan “regulasi penyelenggaraan e-learning atau belajar secara daring dalam waktu
dekat akan diterbitkan pemerintah.”
Untuk beralih dari model pembelajaran tatap muka atau bertemu secara langsung, lalu
berubah menjadi daring (online) itu sangat membutuhkan effort dan biaya yang tidak sedikit.
Namun ini bisa dimulai dengan model Blended Learning. Apa itu blanded learning? Model
Blended Learning adalah pada dasarnya merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang
dilakukan secara tatap-muka dan secara virtual.
Blended learning merupakan pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara
penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda serta ditemukan pada
komunikasi terbuka diantara seluruh bagian yang terlibat dengan pelatihan”. Sedangkan untuk
keuntungan dari penggunaan blended learning sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung
(face-to-face) dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial
yaitu:
Manfaat dari penggunaan e-learning dan juga blended learning dalam dunia pendidikan saat
ini adalah e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk
mengakses pelajaran. siswa tidak perlu mengadakan perjalanan menuju tempat pelajaran
disampaikan, e-learning bisa dilakukan dari mana saja baik yang memiliki akses ke Internet
ataupun tidak.
E-learning memberikan kesempatan bagi siswa belajar secara mandiri memegang kendali
atas keberhasilan belajar. Pembelajar bebas menentukan kapan akan mulai, kapan akan
menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu.
Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum ia pahami, pembelajar bisa menghubungi
instruktur, nara sumber melalui email, chat atau ikut dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu.
Bisa juga membaca hasil diskusi di message board yang tersedia di LMS (Learning Management
System).
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang mengalami kelainan sedemikian
rupa baik fisik, mental, sosial maupun kombinasi dari ketiga aspek tersebut, sehingga untuk
mencapai potensi yang optimal ia memerlukan Pendidikan luar biasa(PLB).
Di satu sisi, Anak luar Biasa harus dapat mandiri, beradaptasi, dan bersaing dengan orang
normal, di sisi lain ia tidak secara otomatis dapat melakukan aktivitas gerak. Secara tidak
disadari akan berdampak kepada pengembangan dan peningkatan kemampuan fisik dan
keterampilan geraknya. Pendidikan jasmani bagi ABK disamping untuk kesehatan juga harus
mengandung pembetulan kelainan fisik.
Dengan uraian di atas maka jelas bahwa Pendidikan jasmani yang diadaptasi dan
dimodifikas sesuai dengan kebutuhan, jenis kelainan dan tingkat kemampuan ABK merupakan
salah satu factor yang sangat menentukan dalam keberhasilan Pendidikan bagi ABK.
Keberhasilan ini akan terwujud baik pada PLB dalam bentuk kelas khusus, program khusus,
maupun dalam bentuk layanan khusus di SD biasa maupun di tiap jenjang sekolah biasa lainnya.
Apa dan bagaimana pendidikan jasmani bagi ABK atau Pendidikan Jasmani adaptif secara
sederhana akan diuraikan dibawah ini:
1. Pengertian pendidikan jasmani adaptif
Secara mendasar pendidikan jasmani adaptif adalah sama dengan pendidikan jasmani biasa.
Pendidikan jasmani merupakan salah satu aspek dari seluruh proses pendidikan secara
keseluruhan.
Pendidikan jasmani adaptif merupakan suatu sistem penyampaian layanan yang bersifat
menyeluruh (comprehensif) dan dirancang untuk mengetahui, menemukan dan memecahkan
masalah dalam ranah psikomotor.
Hampir semua jenis ketunaan ABK memiliki problim dalam ranah psikomotor. Masalah
psikomotor sebagai akibat dari keterbatasan kemampuan sensomotorik, keterbatasan dalam
kemampuan belajar. Sebagian ABK bermasalah dalam interaksi sosial dan tingkah laku. Dengan
demikian dapat dipastikan bahwa peranan pendidikan jasmani bagi anak berkebutuhan khusus
(ABK) sangat besar dan akan mampu mengembangkan dan mengkoreksi kelainan dan
keterbatasan tersebut.
Sifat program pengajaran pendidikan jasmani adaptif memiliki ciri khusus yang menyebabkan
nama pendidikan jasmani ditambah dengan kata adaptif. Adapun ciri tersebut adalah:
Program Pengajaran Penjas adaptif disesuiakan dengan jenis dan karakteristik kelainan siswa.
Hal ini dimaksutkan untuk memberikan kesempatan kepada siswa yang berkelainan
berpartisipasi dengan aman, sukses, dan memperoleh kepuasan. Misalnya bagi siswa yang
memakai korsi roda satu tim dengan yang normal dalam bermain basket, ia akan dapat
berpartisipasi dengan sukses dalam kegiatan tersebut bila aturan yang dikenakan kepada siswa
yang berkorsi roda dimodifikasi. Demikian dengan kegiatan yang lainnya. Oleh karena itu
pendidikan Jasmani adaptif akan dapat membantu dan menolong siswa memahami keterbatasan
kemampuan jasmani dan mentalnya.
Program Pengajaran Penjas adaptif harus dapat membantu dan mengkoreksi kelainan yang
disandang oleh siswa. Kelainan pada Anak luar Biasa bisa terjadi pada kelainan fungsi postur,
sikap tubuh dan pada mekanika tubuh. Untuk itu, program pengajaran pendidikan Jasmani
adaptif harus dapat membantu siswa melindungi diri sendiri dari kondisi yang memperburuk
keadaanya.
Apabila program pendidikan jasmani adaptif dapat mewujudkan hal tersebut di atas. maka
pendidikan jasmani adaptif dapat membantu siswa melakukan penyesuaian sosial dan
mengembangkan perasaan siswa memiliki harga diri. Perasaan ini akan dapat membawa siswa
berprilaku dan bersikap sebagai subjek bukan sebagai objek di lingkungannya.
Sebagaimana dijelaskan di atas betapa besar dan strategisnya peran pendidikan jasmani adaptif
dalam mewujudkan tujuan pendidikan bagi ABK, maka Prof. Arma Abdoellah, M.Sc. dalam
bukunya yang berjudul “Pendidikan Jasmani Adaptif” memerinci tujuan pendidikan Jasmani
adaptif bagi ABK sebagai berikut:
Untuk membantu siswa melindungi diri sendiri dari kondisi apapun yang memperburuk
keadaannya melalui Penjas tertentu.
Untuk memberikan kesempatan pada siswa mempelajari dan berpartisipasi dalam sejumlah
macam olah raga dan aktivitas jasmani, waktu luang yang bersifat rekreasi.
Untuk membantu siswa melakukan penyesuaian social dan mengembangkan perasaan memiliki
harga diri.
Untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan dan appresiasi terhadap mekanika
tubuh yang baik.
Untuk menolong siswa memahami dan menghargai macam olah raga yang dapat diminatinya
sebagai penonton.
DASAR-DASAR PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
Pengertian Olahraga memiliki berbagai macam arti , di bawah ini merupakan berbagai macam
pengertian dari olahraga tersebut :
a. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat
mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang
sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/
pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan
prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas
berdasarkan Pancasila.
b. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak
(mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup)
c.Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam permainan, perlombaan
dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal
Tujuan Pendidikan Jasmani
Pendidikan jasmani memiliki tujuan yang berbeda dengan pelatihan jasmani seperti
halnya dalam olahraga prestasi. Pendidikan jasmani diarahkan pada tujuan secara
keseluruhan (multilateral) seperti halnya tujuan pendidikan secara umum.
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum. Ia merupakan salah
satu dari subsistem-subsistem pendidikan. Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu
proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. Telah
menjadi kenyataan umum bahwa pendidikan jasmani sebagai satu kenyataan umum bahwa
pendidikan jasmani sebagai satu substansi pendidikan mempunyai peran yang berarti
mengembangkan kualitas manusia Indonesia.
Apabila Anda bertanya kepada guru Penjas tentang apa tujuan yang hendak dicapai?
Jawabannya mungkin bervariasi. Secara ideal, jawaban tersebut terjabar seperti butir-butir
berikut:
1) Perkembangan Pribadi
d) Cerdas
b) Gotong royong
Selain itu pendidikan jasmani juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk :
1. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani,
perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
2. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak
dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas jasmani.
3. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal untuk
melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.
4. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik
secara kelompok maupun perorangan.
5. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial
yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang.
6. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk permainan
olahraga.
Tujuan Olahraga untuk Kesehatan
1. Peningkatan
Meskipun orang itu bebas penyakit belum tentu orang iti sehat,dengan mengukur beban
latihan yang di berikan pada seseorang,maka kebugaran dapat di klasifikasi menjadi
sangat kurang,latihan fisik yang teratur dan terukur di sertai gizi yang cukup akan
meningkatkan kebugaran seseorang.kebugaran ini di tandai olah daya tahan
jantung,otot,kelenturan tubuh,komposisi tubuh,kecepatan gerak,kelincahan,denyut
nadi.latihan slalu di monetor[periksa]agar tidak melebihi denyut yang di perbolehkan
antara72-87% dari denyut yang maksimal.
2. Pencegahan
3. Olahraga dapat mencegah dampak negatif dari hopokenisia [kurang gerak],
memperlambat proses penuaan,memperlancar proses kelahiran pada wanita kehamilan.
4. Pengobatan
Membantu proses penyambuhan pada penyakit jantung,kencing
manis,rematik,asma,kropos tulang,dll.peredaran darah orang yang berolahraga lebih
lancar,sehingga racun yang menumpuk di tubuh cepat di keluarkan.
5. Pemulihan
Penyandang cacat,kerusakan otak,tuna rungu,epilepsi dll membutuhkan olahraga yang
sesuai dengan keadaan yang di penderita,apabila penyandang cacat ini tidak melakukan
olahraga maka cacatnya akan bertambah karena terjadi kekurangan gerak,otak menjadi
lemah sehingga mudah timbul penyakit-penyakit,jantung,ginjal,saluran darah,dll selain
itu olahraga bagi penyandang cacat juga sangat di perlukan untuk menghilangkan
anggapan masyarakat bahwa mereka tidak mampu berbuat apa-apa.
GERAK DASAR LOKOMOTOR
A. Lokomotor
Gerakan lokomotor merupakan suatu gerakan yang ditandai dengan adanya perpindahan
tempat, seperti jalan, lari, melompat, dan mengguling. Gerakan ini biasanya membuat anak
merasa senang melakukannya. Gerakan lokomotor ini bisa dimodifikasi menjadi permainan
anak sehingga tanpa, disadari, siswa sedang melakukan gerak lokomotor, seperti berjalan,
lari, dan mengguling. Tujuan dari dilakukannya gerakan dasar jalan dan berlari adalah
meningkatkan kemampuan gerakan dasar yang banyak dilakukan dalam kehidupan sehari-
hari. Guru dapat menerangkan dan memberi contoh yang benar mengenai teknik gerakan
dasar atletik jalan dan lari.
1. Teknik gerakan dasar jalan adalah sebagai berikut.
Berjalan salah satu gerakan yang biasa dilakukan banyak orang. Banyak manfaat yang
dapat kita peroleh dari berjalan. Tidak hanya sampai ke tempat tujuan tapi berjalan dapat
membuat kita sehat. Gerakan berjalan itu berbedabeda bergantung pada tujuan yang kita
inginkan. Berikut ini cara berjalan yang benar.
Badan harus relaks, secara keseluruhan badan dalam posisi tegak, sehingga susunan
tulang belakang yang menyangga badan pun lurus. Tegakkan kepala, tengkuk bahu
lurus sejajar dengan badan, tarik dagu sedikit dan pandangan tetap ke depan.
Dada ditarik agak membusung atau terbuka sehingga pernapasan yang dilakukan
adalah pernapasan perut. Setelah itu pandangan mata lurus, ke depan.
Secara bergantian lengan mengayun dengan wajar dan relaks. Ayunan dimulai dari
persendian bahu dan persendian siku.
Kaki melangkah ke depan secara bergantian, sesekali tumit terangkat dan menolak
pada pangkal jari.
Kaki diangkat mengayun ke depan dengan lutut sedikit ditekuk, menapak pada tumit,
telapak dan ujung jari kaki yang arahnya lurus ke depan.
Begitulah berulang secara bergantian, kaki yang semula menjadi kaki tumpu berganti
menjadi kaki ayun.
2. Teknik gerakan dasar lari
Lari adalah gerakan melangkahkan kaki yang dipercepat sehingga saat berlari posisi
tubuh melayang di atas permukaan tanah. Artinya, sekurang kurangnya hanya satu kaki
yang menyentuh tanah, bahkan cenderung kedua kaki lebih banyak melayang. Tujuannya
untuk mencapai kecepatan lebih dari berjalan. Sama halnya dengan berjalan, lari juga ada
aturan dan tujuan apabila dilakukan dalam sebuah permainan ataupun olahraga. Berikut
ini cara berlari yang benar.
Sikap permulaaan: berdiri tegak, kedua lengan ditekuk membentuk sudut 90˚.
Gerakan mengangkat lutut setinggi pinggul dilakukan sambil lari di tempat disertai
gerakan ayunan lengan.
Ketika tungkai kanan diangkat dengan lutut setinggi pinggul, lengan kiri diayunkan
ke depan dengan kuat setinggi bahu dan kecepatan tangan di depan dada. Ayunkan
dengan relaks.
Gerakan ini dilakukan secara bergantian mulai lari pelan-pelan, kemudian bergerak
maju makin cepat.
Lakukan gerakan ke depan dengan gerakan yang cepat.
Tujuannya yaitu untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar fundamental yang paling
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun gerakan ini secara alamiah dapat
dilakukan namun gerakan ini perlu dilatih agar dapat meningkatkan efisiensi dari gerakan itu
sendiri dan dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan dari otot-otot yang digunakan.
Alat-alat yang dibutuhkan sangat sederhana dan dapat dimanfaatkan secara mudah.
Semisal, kursi, bangku, kapur tulis, ataupun tali. Selain itu bias juga menggunakan bahan bekas
yang ada disekitar kita yaitu, kardus, kerta koran, botol air mineral bekas dan lain sebagainya.
Guru memberikan aba-aba berjalan dengan cara yang berbeda dari biasanya.
Semisal, jalan seperti robot, pemain sumo, mengendap-endap, dll
Melompat adalah gerakan memindahkan badan dari satu tempat ke tempat alin dengan
menggunakan kedua kaki untuk menolak dan dua kaki untuk mendarat. Untuk melakukannya
dengan baik, kedua lengan harus membantu dengan berayun ke atas, dan gerakan tubuh
dikombinasikan dengan dorongan dari kaki untuk mengangkat berat tubuh. Mendarat dengan
bagian bola-bola kaki and lutut dibengkokkan.
Untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar fundamental yang paling banyak digunakan
dalam kehidupan sehaari-hari, akan meningkatkan efisiensi dari gerakan itu sendiri,
meningkatkan kekuatan dan daya tahan dari otot yang digunakan.
Meliputi alat-alaat yang sederhana dapat dimanfaatkan secara mudah dan ditemukan di
lingkungan rumah ataupun sekolah. Misal, kursi, bangku, kapur tulis, tali-tali plastic, kardus,
kertas koran, botol-botol aqua bekas.
Aktivitas di tingkat ini sering disebut sebagai aktivitas untuk berekplorasi. Maksudnya adalah
bahwa pada tahap ini, tugas gerak yang diberikan kepada anak meliputi berbagai yang sifatnya
memperkenalkan gerak baru untuk dicoba, tanpa harus dikuasai dengan tingkat kemahiran
tertentu. Berikut aktivitas yang dapat dilakukan :
Pengertian
Leaping adalah lompatan yang dilakukan dengan tolakan satu kaki dan mendarat dengan kaki
yang lain. Untuk mencapai jarak yang jauh gerakan ini biasanya diawali dengan berlari.
Hop/jangkit adalah gerakan meloncat dengan satu kaki. Untuk melakukannya tubuh agak
condong ke depan, kaki yang tidak dipergunakan dan kedua lengan bertindak sebagai
penyeimbang gerakan.
Tujuannya yaitu untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar fundamental yang paling
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan untuk meningkatkan kekuatan dan daya
tahan dari otot-otot anak tsb.
Aktivitas di tingkat ini sering disebut sebagai aktivitas untuk berekplorasi. Maksudnya adalah
bahwa pada tahap ini, tugas gerak yang diberikan kepada anak meliputi berbagai yang sifatnya
memperkenalkan gerak baru untuk dicoba, tanpa harus dikuasai dengan tingkat kemahiran
tertentu. Berikut aktivitas yang dapat dilakukan :
Pengertian
Galloping adalah gerak menyerupai gerak lari kuda pada saat lomba atau ketika kuda berlari
cepat. Oleh karena itu gerakan ini sering disebut gerakann berderap. Arah gerakan galloping
adalah ke depan.
Slliding adalah gerakan melompat ke samping dengan satu kaki selalu berada di depan, dari
posisi kedua kaki terbuka lebar. Ketika melayang, kaki yang di belakang segera mendarat pada
bekas kaki yang memimpin.
Skipping adalah gerakan gabungan antara melangkah (step) dan hop (jangkit) secara
bergantian. Satu kali step, satu kali hop, demikian seterusnya.
Untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar fundamental yang paling banyak digunakan
dalam kehidupan sehaari-hari, akan meningkatkan efisiensi dari gerakan itu sendiri,
meningkatkan kekuatan dan daya tahan dari otot yang digunakan.
Meliputi alat-alaat yang sederhana dapat dimanfaatkan secara mudah dan ditemukan di
lingkungan rumah ataupun sekolah. Misal, kursi, bangku, kapur tulis, tali-tali plastic, kardus,
kertas koran, botol-botol aqua bekas.
Tugas : Angkat lengan kanan kalian setinggi bahu dan arahkan ke salah satu sisi. Ketika
terdengar aba-aba, gunakan langkah menggeser menyamping dengan kaki kanan di depan
melintasi ruang umum. Ketika kaki kiri hampir menyentuh kaki kanan, langkahkan kaki kanan
dengan cepat kea rah depan lagi dengan menggeser ke samping.
ROLLING
Pengertian
Merupakan aksi mengalihkan beban berat tubuh ke bagian tubuh terdekat di sekitar poros
tengah. Keterampilan ini membuat anak mampu menghubungkan beberapa aksi keseimbangan
yang berbeda serta untuk mengubah arah dari kecepatan gerak dalam situasi yang dinamis dan
tak mudah diduga.
Aktivitas di tingkat ini sering disebut sebagai aktivitas untuk berekplorasi. Maksudnya
adalah bahwa pada tahap ini, tugas gerak yang diberikan kepada anak meliputi berbagai yang
sifatnya memperkenalkan gerak baru untuk dicoba, tanpa harus dikuasai dengan tingkat
kemahiran tertentu. Berikut aktivitas yang dapat dilakukan :
1. Guling ke belakang
2. Berguling duduk ke samping
3. Berguling kucing
4. Gulang-guling
5. Berdiri punggung atau bahu
6. Guling belakang ke guling kucing
7. Guling anjing
8. Guling belakang jongkok
9. Guling belakang dan guling anjing
Cara Menilai Hasil Belajar Gerak Dasar Lokomotor, Gerak Dasar Non Lokomotor,
Keterampilan Manipulatif, Gerak Lokomotor Berjalan dan Berlari, Melompat dan
Mendarat, Leaping dan Hopping, Galloping, Sliding, Hopping, dan Rolling.
A SIKAP AWAL 1 2 3 4 5
1 Kecepatan Awal
Skor Maksimal : 15
A SIKAP AWAL 1 2 3 4 5
Skor Maksimal : 30
NO ASPEK AWAL SKOR SKOR
A SIKAP AWAL 1 2 3 4 5
Skor Maksimal : 30
= 4 x 100 70 – 80 = Sedang
0 – 70 = Kurang
55
= 80