Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN INDIVIDU

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY “P”


DENGAN MASALAH STROKE HEMORAGIK
DI PUSKESMAS KAPASA

OLEH:
NUR HILDA JALIL, S.KEP
NS0621117

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) (Sitti Nurbaya, S.Kep., Ns., M.Kep)


NIDN. 0909038601 NIDN. 0905027903

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES NANI HASANUDDIN MAKASSAR
2022
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

1.1.1. Konsep Penyakit Stroke


Stroke menurut WHO merupakan suatu gangguan disfungsi
neurologi akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah,
dan terjadi secara mendadak (dalam beberapa detik) atau setidak-
tidaknya secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala-gejala
dan tanda-tanda yang sesuai dengan daerah fokal otak yang
terganggu (WHO, 1989).
Secara umum stroke merupakan defisit neurologis yang
mempunyai serangan mendadak dan berlangsung 24 jam sebagai
akibat dari terganggunya pembuluh darah otak (Hudak, 2017).
Sedangkan stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan
oleh karena pecahnya pembuluh darah pada otak. Stroke hemoragik
terjadi bila pembuluh darah di dalam otak pecah. Otak sangat
sensitif terhadap perdarahan dan kerusakan dapat terjadi dengan
sangat cepat. Pendarahan di dalam otak dapat mengganggu jaringan
otak, sehinga menyebabkan pembengkakan, mengumpul menjadi
sebuah massa yang disebut hematoma. Pendarahan juga
meningkatkan tekanan pada otak dan menekan tulang tengkorak
(Hudak, 2017).

1.1.2. Patofisiologi (patoflow)


Gangguan pasokan aliran darah otak dapat terjadi dimana
saja di dalam arteri-arteri yang membentuk sirkulus Willisi : arteria
karotis interna dan sistem vertebrobasilar atau semua cabang-
cabangnya. Apabila aliran darah ke jaringan otak terputus selama
15-20 menit maka akan terjadi infark atau kematian jaringan. Akan
tetapi dalam hal ini tidak semua oklusi di suatu arteri menyebabkan
infark di daerah otak yang diperdarahi oleh arteri tersebut.
Mungkin terdapat sirkulasi kolateral yang memadai di daerah
tersebut.
Dapat juga karena keadaan penyakit pada pembuluh darah itu
sendiri seperti aterosklerosis dan trombosis atau robeknya dinding
pembuluh darah dan terjadi peradangan, berkurangnya perfusi
akibat gangguan status aliran darah misalnya syok atau
hiperviskositas darah, gangguan aliran darah akibat bekuan atau
infeksi pembuluh ektrakranium dan ruptur vaskular dalam jaringan
otak (Wilson, 2019).
1.1.3. Pemeriksaan Penunjang
1. CT Scan : Memperlihatkan adanya edema , hematoma, iskemia
dan adanya infark
2. Angiografi serebral : membantu menentukan penyebab stroke
secara spesifik seperti perdarahan atau obstruksi arteri
3. Pungsi Lumbal : menunjukan adanya tekanan normal, tekanan
meningkat dan cairan yang mengandung darah menunjukan
adanya perdarahan
4. MRI : Menunjukan daerah yang mengalami infark, hemoragik.
5. EEG: Memperlihatkan daerah lesi yang spesifik
6. Ultrasonografi Dopler : Mengidentifikasi penyakit arteriovena
7. Sinar X Tengkorak : Menggambarkan perubahan kelenjar
lempeng pineal (Doenges E, 2020).

1.1.4. Penatalaksanaan Medis Terbaru


a) Menurunkan kerusakan iskemik cerebral, Infark cerebral
terdapat kehilangan secara mantap inti central jaringan otak,
sekitar daerah itu mungkin ada jaringan yang masih bisa
diselematkan, tindakan awal difokuskan untuk menyelematkan
sebanyak mungkin area iskemik dengan memberikan O2,
glukosa dan aliran darah yang adekuat dengan mengontrol /
memperbaiki disritmia (irama dan frekuensi) serta tekanan
darah. 
b) Mengendalikan hipertensi dan menurunkan TIK Dengan
meninggikan kepala 15-30 menghindari flexi dan rotasi kepala
yang berlebihan, pemberian dexamethason. 
c) Pengobatan 
1. Anti koagulan: Heparin untuk menurunkan kecederungan
perdarahan pada fase akut. 
2. Obat anti trombotik: Pemberian ini diharapkan mencegah
peristiwa trombolitik/emobolik. 
3. Diuretika : untuk menurunkan edema serebral 
d) Penatalaksanaan Pembedahan 
Endarterektomi karotis dilakukan untuk memeperbaiki
peredaran darahotak. Penderita yang menjalani tindakan ini
seringkali juga menderita beberapa penyulit seperti hipertensi,
diabetes dan penyakit kardiovaskular yang luas. Tindakan ini
dilakukan dengan anestesi umum sehingga saluran pernafasan
dan kontrol ventilasi yang baik dapat dipertahankan.

1.1.5. Konsep Tindakan Keperawatan yang Diberikan


1. Diagnosa 1
Perubahan perfusi jaringan serebral b.d terputunya aliran darah
: penyakit oklusi, perdarahan, spasme pembuluh darah
serebral, edema serebral
Dibuktikan oleh :
a) Perubahan tingkat kesadaran , kehilangan memori
b) Perubahan respon sensorik / motorik, kegelisahan
c) Deficit sensori , bahasa, intelektual dan emosional
d) Perubahan tanda tanda vital
Tujuan Pasien / Kriteria evaluasi ;
a) Terpelihara dan meningkatnya tingkat kesadaran, kognisi
dan fungsi sensori / motor
b) Menampakan stabilisasi tanda vital dan tidak ada PTIK
c) Peran pasien menampakan tidak adanya kemunduran /
kekambuhan
Intervensi :
Independen
a) Tentukan factor factor yang berhubungan dengan situasi
individu/ penyebab koma / penurunan perfusi serebral dan
potensial PTIK
b) Monitor dan catat status neurologist secara teratur
c) Monitor tanda tanda vital
d) Evaluasi pupil 9 ukuran bentuk kesamaan dan reaksi
terhadap cahaya 0
e) Bantu untuk mengubah pandangan , misalnay pandangan
kabur, perubahan lapang pandang / persepsi lapang
pandang
f) Bantu meningkatakan fungsi, termasuk bicara jika pasien
mengalami gangguan fungsi
g) Kepala dielevasikan perlahan lahan pada posisi netral .
h) Pertahankan tirah baring , sediakan lingkungan yang
tenang , atur kunjungan sesuai indikasi
Kolaborasi
a) Berikan suplemen oksigen sesuai indikasi
b) Berikan medikasi sesuai indikasi : Antifibrolitik, missal
aminocaproic acid ( amicar), Antihipertensi, Vasodilator
perifer, missal cyclandelate, isoxsuprine, Manitol

2. Diagnosa. 2
Ketidakmampuan mobilitas fisik b.d kelemahan
neuromuscular, ketidakmampuan dalam persespi kognitif
Dibuktikan oleh :
Ketidakmampuan dalam bergerak pada lingkungan fisik :
kelemahan, koordinasi, keterbatasan rentang gerak sendi,
penurunan kekuatan otot.
Tujuan Pasien / criteria evaluasi ;
a) Tidak ada kontraktur, foot drop.
b) Adanya peningkatan kemampuan fungsi perasaan atau
kompensasi dari bagian tubuh
c) Menampakan kemampuan perilaku / teknik aktivitas
sebagaimana permulaanya
d) Terpeliharanya integritas kulit
Intervensi
Independen
a) Rubah posisi tiap dua jam ( prone, supine, miring )
b) Mulai latihan aktif / pasif rentang gerak sendi pada semua
ekstremitas
c) Topang ekstremitas pada posis fungsional , gunakan foot
board pada saat selama periode paralysisi flaksid.
Pertahankan kepala dalam keadaan netral
d) Evaluasi penggunaan alat bantu pengatur posisi
e) Bantu meningkatkan keseimbangan duduk
f) Bantu memanipulasi untuk mempengaruhi warna kulit
edema atau menormalkan sirkulasi
g) Awasi bagian kulit diatas tonjolan tulang
Kolaboratif
a) Konsul kebagian fisioterapi
b) Bantu dalam meberikan stimulasi elektrik
c) Gunakan bed air atau bed khusus sesuai indikasi

3. Diagnosa. 3
Gangguan komunikasi verbal b.d gangguan sirkulasi serebral,
gangguan neuromuskuler, kehilangan tonus otot fasial / mulut,
kelemahan umum / letih.
Ditandai :
a) Gangguan artikulasi
b) Tidak mampu berbicara / disartria
c) Ketidakmampuan moduasi wicara , mengenal kata ,
mengidentifikasi objek
d) Ketidakmampuan berbicara atau menulis secara
komprehensip
Tujuan pasien / criteria evaluasi
a) Pasien mampu memahami problem komunikasi
b) Menentukan metode komunikasi untuk berekspresi
c) Menggunakan sumber bantuan dengan tepat
Intervensi
Independen
a) Bantu menentukan derajat disfungsi
b) Bedakan antara afasia denga disartria
c) Sediakan bel khusus jika diperlukan
d) Sediakan metode komunikasi alternatif
e) Antisipasi dan sediakan kebutuhan paien
f) Bicara langsung kepada pasien dengan perlahan dan jelas
g) Bicara dengan nada normal (Hudak, 2017).
DAFTAR PUSTAKA

Doenges E, M. (2020). Konsep Penyakit Sistem Persyarafan. Jakarta: EGC : Buku


Kedokteran.

Hudak. (2017). Buku Pedoman Tentang Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba


Medika.

Wilson, S. A. (2019). Asuhan Keperawatan Stroke. Surabaya: Buku Kesehatan.


ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA

I. DATA DEMOGRAFI
NAMA LANSIA : NY “P”
UMUR : 63 tahun
ALAMAT : Biring Romang
JENIS KELAMIN : Perempuan
JUMLAH KETURUNAN
- ANAK :
- CUCU :
NAMA SUAMI :
UMUR :

II. PENGKAJIAN
A. Fisik
Wawancara
a) Pandangan Lanjut Usia tentang kesehatannya :
Klien mengatakan memiliki beberapa Riwayat penyakit diantaranya
stroke, hipertensi, asam urat, kolesterol, klien mengatakan mungkin
karna pengaruh usia yang membuat kesehatannya menurun.
b) Kegiatan yang mampu dilakukan Lanjut Usia :
Klien mengatakan mampu memenuhi kebutuhan sehari harinya
tanpa bantuan keluarga, hanya saja klien tidak mampu mengangkat
benda yang berat karna tangan kiri klien terasa kebas dan kadang
gemetar.
c) Kebiasaan Lanjut Usia merawat diri sendiri :
Klien mengatakan mampu merawat dirinya sendiri tanpa bantuan
keluarga.
d) Kekuatan fisik Lanjut Usia : otot, sendi, penglihatan dan
pendengaran:
Klien mengatakan agak sulit saat berdiri dan duduk melantai karna
klien mengatakan sakit pada daerah persendian (lutut) sebelah kiri.
Klien mengatakan penglihatan klien masih jelas tidak ada gangguan.
Pendengaran klien juga masih bagus.
e) Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, buang air besar/ kecil :
Klien mengatakan makan dan minum klien baik, tidak ada masalah,
klien juga tidak makan makanan pantangan terhadap penyakitnya.
Tetapi klien mengatakan belum mengkonsumsi makanan yang
rendah garam. Istirahat/ tidur klien baik, klien mengatakan tidurnya
nyenyak. BAB & BAK klien lancar.
f) Kebiasaan gerak badan/ olahraga/ senam Lanjut Usia :
Klien mengatakan jarang mengikuti senam lansia.
g) Perubahan – perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna
dirasakan:
Klien mengatakan perubahan yang sangat dirasakan adalah kekuatan
fisik klien sangat menurun.
h) Kebiasaan Lanjut Usia dalam memelihara Kesehatan dan kebiasaan
dalam minum obat:
Klien mengatakan hanya mengikuti instruksi dari perawat dan
dokter.

Pemeriksaan Fisik
1. Temperatur :
Tempat pengukuran : Permukaan kulit. Hasil pemeriksaan 36,4°c.
2. Pulse (denyut nadi) : 96x/ menit.
3. Respirasi (pernapasan) : 22x/ menit.
4. Tekanan Darah : 160/90 mmHg.
5. Berat badan dan tinggi badan terakhir : BB : 46 kg, TB : 144 cm.
6. Tingkat orientasi :
a. Waktu : Klien mampu mengenali waktu
b. Tempat : Klien mampu mengingat tempat dengan baik
c. Orang : Klien mampu mengenali dan mengingat orang
dengan baik.
7. Memory (ingatan) : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan
ingatan, klien masih mampu mengingat masa lalu dan masa kini.
8. Istirahat/ Tidur :
a. Kwantitas (Lama tidur) :
Malam : Pukul 21:00 – 05:00 (8 jam)
Siang : Pukul 13:00 – 14:00 (1 jam)
b. Kwalitas : Baik, klien tidak mengalami
kesulitan tidur
c. Pola : Normal.
9. Penyesuaian Psikososial :
Sistem Persyarafan
1. Kesimetrisan raut wajah : Raut wajah klien tampak simetris.
2. Tingkat kesadaran :
a) Snile (Pikun) : Klien mengatakan hanya kadang lupa
menaruh benda dimana.
b) Daya ingat : Daya ingat klien baik klien mampu
mengingat peristiwa di masa lalu dan
masa kini.
3. Mata :
a) Pergerakan : Dapat berputar ke segala arah.
b) Penglihatan : Penglihatan klien masih jelas.
c) Penyakit penyerta : -
4. Pupil :
a) Kesamaan : Isokor
5. Ketajaman penglihatan :
a) Jangan dites di depan jendela
b) Pergunakan tangan dan gambar
c) Cek kondisi kacamata
6. Sensori deprivation (gangguan sensorik)
7. Ketajaman pendengaran
a) Apakah menggunakan alat bantu pendengaran : Klien tidak
menggunakan alat bantu pendengaran.
b) Tinnitus : Klien mengatakan sesekali telinga klien berdengung
secara tiba – tiba.
c) Serumen : Tidak ada penumpukan serumen.
8. Rasa sakit atau nyeri : klien mengatakan kadang nyeri kepala
dengan nyeri sendi.
Sistem Kardiovaskuler
Tidak ada lesi, warna kulit merata, persebaran rambut merata, teraba
iktus kordis pada interkostalis ke 5, 2cm dari midklavikularis kiri.
Suara redup, suara S1 dan S2.
Sistem Gastrointestinal
1. Status gizi :
2. Pemasukan diet : Klien di instruksikan diet rendah garam.
3. Anoreksia : klien mengatakan kadang tidak nafsu makan.
4. Mual : klien mengatakan tidak merasa mual.
5. Muntah : Klien mengatakan tidak muntah.
6. Mengunyah dan menelan : Klien mengatakan mampu mengunyah
dan menelan dengan baik.
7. Keadaan gigi : keadaan gigi klien sudah keropos.
8. Rahang : pergerakan rahang masih normal.
9. Rongga mulut : tidak ada lesi, warna merah muda.
10. Bising usus : 24x /menit.
11. Keadaan perut : klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan
perut.
12. Konstipasi : klien mengatakan BAB klien lancar 1-2x/ hari.
13. Diare : Klien tidak mengalami diare.
14. Inkontinensia alvi : klien mengatakan BAK lancar 4-6x/ hari.
Sistem Genitourinarius
1. Warna dan bau urine : warna kuning pekat, bauk has.
2. Distensi kandung kemih : Tidak dilakukan
3. Inkontinensia : BAK klien lancar.
4. Frekuensi : 4-6x/ hari.
Sistem Kulit
1. Kulit
a) Temperatur : 36,4°C.
b) Tingkat Kelembaban : Kulit klien lembab tidak bersisik.
c) Keadaan Luka : Klien tidak memiliki luka.
d) Turgor (kekenyalan kulit) : Kulit klien elastis.
2. Jaringan parut : Tidak ada.
3. Keadaan kuku : Bersih
4. Keadaan Rambut : tidak ada lesi dikulit kepala, rambut tumbuh
merata.
Sistem Muskuloskeletal
1. Kontraktur
a. Otot : kekuatan otot klien menurun
b. Tendon :
c. Gerakan sendi : pergerakan sendi klien kadang terganggu.
2. Tingkat mobilisasi
a. Ambulasi (dengan atau tanpa bantuan/peralatan) :
Klien tidak menggunakan alat bantu
b. Gerakan : Klien bergerak secara perlahan.
c. Kekuatan otot : Menurun.
d. Kemampuan melangkah atau berjalan : klien mampu
melangkah dan berjalan secara mandiri.

B. Psikologis
1. Pengenalan masalah – masalah utama
Klien menyadari penyakit yang di alami, dan klien juga rutin kontrol
ke puskesmas.
2. Sikap terhadap proses penuaan
Klien menerima perubahan fisik yang dialami dan berpikir hal
tersebut wajar terjadi di usianya yang sekarang.
3. Perasaan dibutuhkan
Klien mengatakan bahwa dirinya yang lebih membutuhkan
seseorang disekitarnya.
4. Pandangan terhadap kehidupan
Klien mengatakan menjalani kehidupannya seperti biasa namun
sudah tidak bisa bekerja dengan menggunakan kekuatan otot yang
berat.
5. Koping stressor
Klien mengatakan tidak merasa stress namun sedikit cemas dengan
penyakitnya.
6. Penyesuaian diri
Klien mengatakan hanya bisa mengikuti instruksi dari dokter dan
perawat untuk mengkonsumsi obat secara rutin dan menghindari
makanan pantangan.
7. Harapan saat ini dan yang akan datang
Klien berharap penyakitnya tidak kambuh lagi.

C. Sosial ekonomi
1. Sumber keuangan
Klien mengatakan dibiayai oleh keponakan
2. Kesibukan dalam mengisi waktu luang
Klien mengatakan biasanya membantu beres – beres rumah seperti
menyapu.
3. Teman tinggal
Klien mengatakan tinggal Bersama keponakan
4. Kegiatan organisasi
Klien mengatakan hanya mengikuti posyandu lansia di dekat rumah.
5. Hubungan dengan orang lain di luar rumah
Klien mengatakan memiliki hubungan baik dengan orang – orang
disekitarnya.
6. Yang biasa mengunjungi
klien mengatakan biasa dikunjungi oleh anak saudara – saudaranya
karna klien mengatakan tidak memiliki anak.

D. Spiritual
1. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan menunaikan shalat 5 waktu.
2. Kegiatan keagamaan
Klien mengatakan tidak mengikuti kegiatan pengajian dimesjid jika
ada karna klien tidak mampu duduk terlalu lama.
3. Penampilan Lansia
Penampilan klien normal.

PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL, KOGNITIF, AFEKTIF, DAN


SOSIAL
a. Indeks KATZ
INDEKS KATZ
Skor KRITERIA
A Kemandirian dalam hal makan. Kontinen, berpindah, ke kamar
kecil, berpakaian dan mandi
B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu
dari fungsi tersebut
C Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi dan satu fungsi tambahan
D Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan
E Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
F Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
mandi, berpakaian, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Lain- Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak
lain dapat diklasifikasikan sebagai C, D, E, F, dan G

Kesimpulan :
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
b. Pengkajian Status Kognitif dan Afektif
Shart Portable Mental Status Questionnaire
(SPMSQ)
Skore
B S No Pertanyaan Jawaban
1 Tanggal berapa hari ini ?
2 Hari apa sekarang ini ? (hari, tanggal, bulan)
3 Apa nama tempat ini ?
4 Berapa nomor telepon anda ?
5 Dimana alamat anda ? ( tanyakan jika hanya
klien tidak mempunyai telepon)
6 Berapa umur anda ?
7 Kapan anda lahir ?
8 Siapa presiden Indonesia sekarang ?
9 Siapa nama presiden sebelumnya ?
10 Siapa nama kecil ibu anda ?
11 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari 17,14,11,8,5
setiap angka baru, semua secara menurun ,2
Jumlah keseluruhan total
Kesimpulan :
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________

Inventaris Depresi Beck


Inventaris Depresi Beck
Skor Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia di mana saya tak
dapa menghadapinnya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak
dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
0 Saya tidak merasa sedih
B. Pasimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan say adalah sia-sia dan
sesuatu tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk
memandang ke depan
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa
depan
C. Rasa kegagalan
3 Saya merasa saya benar-benar gagal sebagai seorang
(orang tua suami, istri)
2 Seperti melihat kebelakang hidup saya, semua yang
dapt saya lihat hanya kegagalan
1 Saya merasa saya telah gagal melebihi orang pada
umumnya
0 Saya tidak merasa gagal
D. Ketidakpuasan
3 Saya tidak p[uas dengan segalanya
2 Saya tidak mendapatkan kepuasan dari apapun
1 Saya tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Saya tidak merasa tidak puas
E. Rasa Bersalah
3 Saya mersa seolah-olah saya sangat buruk atau tidak
berharga
2 Saya mersa sangat bersalah
1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian waktu
yang baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah
F. Tidak Menyukai Diri Sendiri
3 Saya benci diri saya sendiri
2 Saya muak dengan diri saya sendiri
1 Saya tidak suka dengan sendiri saya sendiri
0 Saya tidak merasa kecewa dengan diri sendiri
G. Membahayakan Diri Sendiri
3 Saya akan membunuh diri say sendiri jika saya
mempunyai kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
1 Saya merasa lebih baik mati
0 Saya tidak mempunyai pikiran-pikiran mengenai
membahayakan diri sendiri
H. Menarik Diri Dari Social
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang
lain dan stidak perduli pada mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang
lain dan mempunyai sedikit persaaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada
sebelumnya
0 Saya tidak kehilangan minat pada orang lain
I. Keragu-Raguan
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat
keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membut keputusan yang baik
J. Perubahan Gambaran Diri
3 Saya merasa bahwa saya jelek atau tampak menjijikan
2 Saya merasa bahwa ada perubahan-perubahan yang
permanent dalam penampilan saya dan ini membuat saya
tak menarik
1 Saya khawatir bahwa saya tampak tua atau tidak menarik
0 Saya tidak merasa bahwa saya tampak lebih buruk dari
sebelumnya
K. Kesulitan Kerja
3 Saya tidak melakukan kpekerjaan sama sekali
2 Saya telah mendorong diri saya sendiri dengan keras
untuk melakukan sesuatu
1 Ini memerlukan upaya tambahan untuk memulai
melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja kira-kira sebaik sebelumnya

L. Keletihan
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya lelah lebih dari yang biasanya
0 Saya tidak lebih lelah dari biasanya

M. Anoreksia
3 Saya tidak lagi mempunyai nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya memburuk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebai sebelumnya
0 Nafsu makan sya tidak buruk dari yang biasanya
Kesimpulan :
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
c. Pengkajian Status Social
APGAR
Keluarga
Skore
Kadang- Tidak
No Fungsi Uraian Selalu
kadang Pernah
(2) (1) (0)
1 A :Adaptasi Saya puas bahwa saya
dapat kembali pada
keluarga (teman-teman)
saya untuk
membantu pada waktu
sesuatu menyusahkan
saya
2 P: Partisipasi Saya puas dengan cara
(Hubungan) keluarga (teman-teman)
sya membicarakan
sesuatu
dengan saya
dan
mengungkapkan
masalah
dengan saya
3 G : Growth Saya puas bahwa
(Pertumbuhan) keluarga (teman-teman)

saya menerima dan


mendukung keinginan
saya untuk melakukan
aktivitas atau arah baru
4 A: Afeksi Saya puas dengan cara
keluarga (teman-teman)
saya mengekspresikan
efek dan berespons
terhadap emosi- emosi
saya, seperti marah,
sedih atau mencintai
5 R: Resolve Saya puas dengan cara
(Pemecahan) teman-teman saya dan
saya menyediakan

waktu bersama-sama
Kesimpulan :
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
ANALISIS DATA
NO Analisis Data Etiologi Diagnosa
Keperawatan
1 Ds : Penurunan Gangguan
1. Klien mengatakan tangan kekuatan otot mobilitas fisik
sebelah kiri terasa kebas dan
kadang gemetar
2. Klien mengatakan kaki
sebelah kiri sering kaku.
Do :
1. Klien tampak sering
memegang tangan sebelah
kiri
2. Klien tampak berjalan secara
perlahan -lahan
3. Kekuatan otot
3 5
4 5
2 Ds : Kelemahan Resiko Jatuh
1. Klien mengatakan terkadang anggota gerak
tangan dan kaki sebelah kiri
tidak bisa digerakkan
Do :
2. Klien tampak tremor jika
menggunakan tangan sebelah
kiri saat memegang benda
3. Klien tampak berjalan secara
perlahan -lahan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan dan Intervensi
kriteria hasil
1.Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan 1. Identifikasi
berhubungan dengan penurunan Tindakan selama kesiapan dan
kekuatan otot. 1x 24 jam kemampuan
diharapkan menerima
gangguan informasi
mobilitas fisik 2. Berikan
tidak memburuk, kesempatan
dengan kriteria untuk bertanya
hasil : 3. Jelaskan
1. Klien mampu manfaat
dalam Kesehatan dan
aktivitas fisik efek fisiologis
olahraga
4. Jelaskan jenis
Latihan yang
sesuai dengan
kondisi
Kesehatan
5. Jelaskan
frekuensi,
durasi, dan
intensitas
program
Latihan yang
diinginkan
2. Resiko jatuh berhubungan Setelah dilakukan 1. Identifikasi
dengan kelemahan anggota Tindakan selama adanya risiko
gerak. 1 x 24 jam di yang dapat
harapkan tidak merusak/
terjadi jatuh membahayakan
dengan kriteria Kesehatan.
hasil : 2. Monitor
1. Kekuatan otot insiden terkait
meningkat bahaya dari
2. Tidak ada lingkungan.
Riwayat jatuh 3. Bekerjasama
dengan pihak –
pihak yang
dapat
membantu
masyarakat
untuk
perlindungan
dari bahaya
lingkungan.
4. Analisis
tingkat risiko
terkait dengan
lingkungan.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Ny “P” Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 63 Tahun Diagnose Medis : Stroke
Tggl/ Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
Pukul
Kami Gangguan mobilitas 1. Mengidentifikasi S : Klien
s fisik berhubungan kesiapan dan mengatakan
11/08/ dengan penurunan kemampuan memahami apa
2022 kekuatan otot. menerima yang
informasi disampaikan
Hasil : Meminta oleh perawat
persetujuan klien O : Klien
untuk tampak
menyampaikan mendengarkan
edukasi selama proses
2. Memberikan pemberian
kesempatan edukasi
untuk bertanya A : Lanjutkan
Hasil : Meminta intervensi
klien untuk P :
bertanya jika ada 4) Jelaskan
hal yang tidak jenis
dimengerti. Latihan
3. Menjelaskan yang sesuai
manfaat dengan
Kesehatan dan kondisi
efek fisiologis Kesehatan
olahraga.
Hasil :
memberikan
pemahaman
kepada klien
bahwa Latihan
fisik sangat
bermanfaat
untuk
mengembalikan
kekuatan otot.
4. Menjelaskan
jenis Latihan
yang sesuai
dengan kondisi
Kesehatan
Hasil :
menganjurkan
klien untuk jalan
pagi, dan
melakukan
ROM aktif.
Resiko jatuh 1. Mengidentifikasi S : Klien
berhubungan dengan adanya risiko mengatakan
kelemahan anggota yang dapat sesekali turun
gerak. merusak/ tangga
membahayakan O : Klien
Kesehatan. tampak
Hasil : klien melangkah
memiliki rumah secara perlahan
panggung dan A : Masalah
tangga terbuka Teratasi
2. Memonitor P : Pertahankan
insiden terkait intervensi
bahaya dari
lingkungan.
Hasil : meminta
klien untuk
meminimalkan
penggunaan
tangga atau
berhati – hati
saat turun
tangga.
3. Mengnalisis
tingkat risiko
terkait dengan
lingkungan.
Hasil :
Lingkungan
sangat berisiko
terhadap kondisi
klien.
Jumat Gangguan mobilitas 4. Menjelaskan S : Klien
12/08/ fisik berhubungan jenis Latihan mengatakan
2022 dengan penurunan yang sesuai ingin ikut
kekuatan otot. dengan kondisi namun tidak
Kesehatan ada yang
Hasil : Mengajak mengantarnya.
klien untuk O : Klien
melaksanakan tampak
senam prolanis memiliki
setiap hari sabtu. semangat yang
kuat dan
antusias selama
berbincang
dengan klien.
A : Masalah
teratasi
P : Pertahankan
intervensi

Anda mungkin juga menyukai