Anda di halaman 1dari 4

SEMINAR INTERNASIONAL

Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN GURU KEJURUAN

Oleh :
Baedhowi

A. Pendahuluan menambah jumlah pengangguran.


Pendidikan kejuruan (vocational harapan semacam ini juga terjadi di
education) merupakan pendidikan jenjang negara – negara lain, yang
menengah yang diarahkan untuk mengembangkan vocational education
membekali para siswa dengan bidang – seperti negara Australia. Di negara
bidang tertentu agar setelah lulus dari kanguru ini, pendidikan kejuruan tidak
pendidikan ini mereka dapat mengisi hanya dalam bentuk program pendidikan
peluang dan melaksanakan pekerjaan formal di sekolah, tetapi juga dalam
tertentu. Di Indonesia, bidang – bidang bentuk Technical and Further Education
yang menjadi prioritas pendidikan (TAFE) Institute, balai latihan kerja, dan
kejuruan, terutama Sekolah Menengah juga pendidikan yang berbasis
Kejuruan (SMK) antara lain bidang masyarakat (kursus – kursus).
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Di balik fungsi dan harapan dari
bisnis, pertanian, pariwisata, elektronika, penyelenggaraan pendidikan kejuruan
otomotif, telekomunikasi, listrik, teknologi yang nampak sangat menjanjikan ini,
industri, bangunan, dan sebagainya. terdapat beberapa pertanyaan yang perlu
Fungsi penyelenggaraan pendidikan direnungkan. Pertanyaan – pertanyaan
kejuruan antara lain untuk menyiapkan tersebut antara lain “Apakah pendidikan
peserta didik yang mampu meningkatkan kejuruan yang ada (baik pada jenjang
kualitas hidup, mampu mengembangkan pendidikan menengah maupun pendidikan
diri, dan memiliki keahlian dan keberanian tinggi) sudah mampu membekali
membuka peluang meningkatkan siswa/mahasiswa dengan kemampuan
penghasilan; menyiapkan siswa menjadi dan keterampilan yang dibutuhkan oleh
tenaga kerja produktif; memenuhi lapangan kerja?”, “Bagaimanakah kondisi
keperluan tenaga kerja dunia usaha dan dan kesiapan pendidik/guru pendidikan
industri; menciptakan lapangan kerja bagi kejuruan dalam mempersiapkan lulusan
dirinya dan bagi orang lain; mengubah yang kompeten?”, dan “Bagaimanakah
status siswa dari ketergantungan menjadi kebijakan pemerintah terhadap
bangsa yang berpenghasilan (produktif); pengembangan pendidikan kejuruan, baik
menyiapkan siswa menguasai IPTEK, dari sisi sarana – prasarana, kurikulum,
sehingga mampu mengikuti, menguasai dan pemenuhan tenaga pengajar?”
dan menyesuaikan diri dengan kemajuan B. Pendidikan Kejuruan di Indonesia
IPTEK serta memiliki kemampuan dasar Pendidikan kejuruan yang dibahas
untuk dapat mengembangkan diri secara dalam makalah ini lebih terfokus pada
berkelanjutan. pendidikan kejuruan pada jenjang
Jika dicermati dengan seksama, pendidikan menengah atau yang dikenal
peran dan fungsi penyelenggaraan dengan Sekolah Menengah Kejuruan
pendidikan kejuruan sangatlah berarti (SMK). Jika dirunut kembali, pendidikan
dalam mewujudkan sumberdaya manusia kejuruan di Indonesia telah ada sejak
yang memiliki kecakapan tertentu untuk jaman Belanda (sekitar tahun 1850an),
mengisi lapangan pekerjaan yang yang berarti bahwa usia sekolah kejuruan
tersedia, selain mempersiapkan para sudah lebih dari 150 tahun. Sekolah –
siswa yang ingin melanjutkan pendidikan sekolah kejuruan yang berdiri pada waktu
ke jenjang yang lebih tinggi. Salah satu itu antara lain Sekolah Pertukangan
dampak yang diharapkan dari pendidikan Surabaya, dan sekolah kejuruan di
kejuruan adalah agar lulusan sekolah Bandung (Ambacht School and Ambacht
kejuruan yang tidak dapat melanjutkan Leergang) yang kemudian menjadi
pendidikan dapat mengisi lapangan Sekolah Teknik Ciroyom. Sekolah –
pekerjaan yang tersedia, sehingga tidak sekolah kejuruan ini kemudian

2095
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

berkembang semenjak Indonesia merdeka Dalam jangka pendek kebijakan ini,


dan telah melalui perkembangan, nampak cukup rasional, tetapi dalam
termasuk perubahan nama, yang akhirnya jangka panjang (in a long terms) kebijakan
sekarang ini menjadi Sekolah Menengah ini perlu dipertimbangkan kembali, apakah
Kejuruan (SMK) dengan konsentrasi kebijakan ini akan dilanjutkan ataukah
keahlian tertentu. Pada beberapa dekade disesuaikan dengan kebutuhan dan
yang lalu, pendidikan kejuruan, seperti perkembangan jaman. Hal lain yang patut
SMEA dan STM, belum banyak dipertimbangkan adalah masalah guru,
mendapatkan perhatian dari masyarakat. terutama guru yang mengajar mata
Hal ini cukup beralasan karena “kualitas” pelajaran kelompok produktif.
sekolah kejuruan belum begitu Berdasarkan laporan akuntabilitas kinerja
menggembirakan, dan masih ada kesan Depdiknas tahun 2007, terdapat
bahwa sekolah kejuruan adalah sekolah kekurangan guru SMK yang mengampu
“kelas dua”, artinya tidak lebih baik mata pelajaran kelompok produktif. Di
daripada sekolah umum seperti SMA. samping itu, perlu dipikirkan apakah
Meskipun kenyataannya tidak selalu lulusan SMK saja sudah cukup untuk
seperti itu, tetapi kenyataannya orang tua mengisi lapangan pekerjaan yang tersedia
lebih memilih menyekolahkan anak – anak di masa mendatang? Apakah kita hanya
mereka ke sekolah umum daripada akan menyiapkan “pekerja” saja, dan
sekolah kejuruan. bukannya menyediakan “majikan” yang
Seiring dengan perkembangan mengandalkan kemampuan berpikir dan
kemajuan jaman yang ditandai dengan menciptakan peluang usaha dan
reformasi pendidikan, sekolah kejuruan di mempekerjakan tenaga kerja?
tanah air mengalami perubahan
paradigma yang sangat signifikan. C. Kondisi Guru Sekolah Kejuruan
Pembenahan dan penataan sekolah Pada jenjang dan jalur pendidikan
kejuruan, khususnya SMK, telah manapun, peran guru hingga saat ini
mengalami kemajuan semenjak reformasi masih diyakini sangat menentukan,
digulirkan pada tahun 1997an. apalagi di SMK yang lebih banyak
Departemen Pendidikan Nasional, melalui mengandalkan keterampilan/kecakapan
Direktorat Pendidikan Menengah khusus yang perlu bimbingan guru.
Kejuruan, telah melakukan Sebenarnya masalah guru bukanlah
penyempurnaan kurikulum yang dikenal masalah SMK saja tetapi semua jenjang
dengan Kurikulum – Berbasis Kompetensi dan jalur pendidikan. Hanya saja, di SMK
(KBK ’99); di samping itu, diterapkan pula peran guru dalam membantu, mengajar,
kebijakan penyediaan sarana – prasarana dan mengarahkan siswa agar dapat
dan peralatan praktik yang memadai baik menguasai bidang tertentu masih sangat
melalui block grant maupun pemberian memerlukan guru. Sebagaimana telah
fasilitas/peralatan langsung dari disebutkan pada bagian sebelumnya,
pemerintah pusat (Depdiknas). Beberapa secara umum SMK masih kekurangan
SMK pun akhirnya ditetapkan sebagai guru, khususnya guru yang mengampu
SMK percontohan dan rintisan SMK kelompok mata pelajaran “Produktif”.
bertaraf Nasional dan Internasional Sehingga yang terjadi adalah
dengan kucuran dana yang tidak sedikit. pemanfaatan guru yang ada atau guru
Bahkan, pemerintah telah mengambil yang memiliki latar belakang akademik
kebijakan yang cukup berani dengan yang agak relevan dengan mata pelajaran
mematok rasio SMA – SMK = 70 : 30 yang produktif tertentu yang tidak tersedia
kemudian meningkat menjadi 60 : 40. gurunya. Hal ini tidak dapat dibiarkan
Kebijakan pemerintah ini memang telah berlangsung dalam waktu yang cukup
didasari dengan harapan positif semakin lama mengingat SMK lebih menekankan
banyak lulusan SMK semakin banyak praktik dan apabila tak ada guru maka
lulusan yang mampu mengisi lapangan pembelajaran dapat dipastikan tidak akan
pekerjaan, yang berimplikasi pada maksimal.
berkurangnya angka pengangguran.

2096
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

Hal lain adalah bahwa guru sekolah seimbang antara kewajiban dan hak bagi
kejuruan perlu secara periodik dan seorang pendidik yang kompeten.
berkesinambungan ditingkatkan Beasiswa untuk melanjutkan pendidikan
pengetahuan dan keterampilan mereka jenjang yang lebih tinggi maupun bantuan
sejalan dengan lajunya perkembangan untuk professional development bagi guru
jaman dan perkembangan teknologi yang sekolah kejuruan masih sangat terbuka.
demikian pesat. Jika tidak, dikhawatirnya Pemerintah memberikan kesempatan pula
transfer of knowledge yang diberikan oleh kepada guru SMK untuk memanfaatkan
guru kepada siswa tidak mampu kesempatan ini, meskipun masih terbatas.
mengimbangi tuntutan dunia kerja dan Di samping itu, pemerintah juga secara
industri yang telah menggunakan state of periodik dan berkesinambungan
the art technology (teknologi yang menyelenggarakan pelatihan/training baik
canggih); lulusan SMK tak mampu untuk meningkatkan wawasan
mengisi lapangan pekerjaan yang ada penguasaan teknologi maupun keilmuan
karena kurang memiliki daya saing maupun pelatihan yang bersifat aplikatif –
dengan pencari kerja dari negara – negara praktis.
lain di era global yang bebas hampir tanpa
batas ini. Penambahan sarana – prasarana
dan fasilitas penunjang pembelajaran dan
D. Kebijakan Pemerintah tentang praktik di sekolah kejuruan juga tetap
Pendidikan Kejuruan menjadi salah satu prioritas kebijakan
Menyadari pentingnya pendidikan pemerintah dalam rangka membantu guru
kejuruan, pemerintah dengan berbagai dalam menyiapkan peserta didik yang
upaya melakukan kebijakan dan program handal, professional dan berdaya saing
– program untuk meningkatkan kualitas tinggi dan mampu mengisi lapangan
pendidikan kejuruan. Salah satu bentuk pekerjaan yang tersedia dalam dunia
nyata adalah dengan membangun usaha dan dunia industri.
komunikasi dan kerjasama dengan negara
– negara lain di dunia yang diwadahi E. Penutup
melalui Kongres Dunia tentang Pendidikan Pendidikan kejuruan merupakan
Guru Kejuruan (The World Congrees on salah satu langkah antisipatif pemerintah
Teacher Education for TVET) yang untuk mengisi peluang kerja dan sekaligus
pertama kali yang akan diselenggarakan untuk mengurangi angka pengangguran
di Bandung pada tanggal 21 – 23 Juli merupakan pemikiran yang baik.
2008. Kongres dunia yang akan diikuti meskipun demikian, kita harus tetap
peserta baik dari dalam maupun luar waspada agar tidak terjebak pada suatu
negeri ini mengambil tema Shaping TVET- wacana “yang penting kejuruan” sehingga
TeacherEducation for the Changing World pemerintah cukup berani melakukan
of Work. terobosan – terobosan dan kebijakan yang
Kebijakan lain yang dilakukan menargetkan rasio antara SMA – SMK =
pemerintah adalah dengan melakukan 60 : 40 dan bahkan bisa berubah menjadi
sertifikasi guru dalam jabatan yang sebaliknya. Sepanjang kita waspada dan
bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mampu melihat dan mengantisipasi
pendidik, baik melalui penilaian portofolio tuntutan lapangan kerja sesuai dengan
maupun jalur pendidikan. Selain untuk perkembangan dunia dan teknologi di era
meningkatkan kompetensi dan global, dan segara melakukan
profesionalisme pendidik, sertifikasi juga penyesuaian – penyesuaian apabila
bertujuan untuk memberikan diperlukan, nampaknya kebijakan ini
kesejahteraan pendidik yang sudah masih tetap sangat berarti bagi
memperoleh sertifikat dengan pembangunan bangsa ini. Tetapi jika
memberikan tunjangan profesi pendidik kebijakan ini hanya bersifat “reaktif,
yang besarnya satu kali gaji. Jadi demonstratif dan emosional”,
sertifikasi merupakan upaya yang dikhawatirkan akan menjadi kontra
produktif, seperti yang terjadi di beberapa

2097
SEMINAR INTERNASIONAL
Revitalisasi Pendidikan Kejuruan dalam Pengembangan SDM Nasional

negara, yang semula mengedepankan mempersiapkan SDM nasional yang


pendidikan kejuruan akhirnya kembali handal, professional dan berdaya saing
menambah jumlah sekolah umum yang tinggi.
memiliki bekal keilmuan yang memadai
dan bukan sekedar memiliki keahlian Daftar Pustaka
sebagai pekerja. Oleh karena itu, untuk Departemen Pendidikan Nasional (2008)
mewujudkan lulusan yang memiliki Laporan Akuntabilitas Kinerja
keterampilan tertentu dan juga memiliki Departemen Pendidikan
wawasan keilmuan yang memadai, Nasional Tahun 2007. Jakarta:
sekolah kejuruan harus mampu Depdiknas
melakukan revitalisasi kurikulum maupun Fakhri, Z. Pendidikan Kejuruan di
pembelajarannya dengan Indonesia.
menyeimbangkan antara keterampilan http://www.acehforum.or.od/
dan wawasan keilmuan. pendidikan-kejuruan-di-
Untuk mendukung terselenggaranya 19553.html?s=88abde51dd5c4d
pendidikan kejuruan sesuai dengan 91dfac 2203c74531ca&
harapan, diperlukan kerjasama sinergis Ministry for Education and Training (2003)
antara pemerintah (pusat dan daerah), On the future directions for the
masyarakat dan dunia usaha dan dunia Victoria Vocational Education
industri (Du-Di), serta perguruan tinggi and Training System. Victoria –
terutama fakultas teknik. Australia.
Akhirnya, pada kesempatan ini saya Priowirjanto, G.H. (2003) Birokrasi dan
ucapkan selamat kepada seluruh panitia kebijakan Pariwisata Indonesia
dan peserta Seminar Internasional dengan menghadapi AFTA 2003.
tema “Revitalisasi Pendidikan Kejuruan Saryono, D. (2008) Pendidikan
Dalam Pengembangan SDM Nasional” Vokasional: sebuah inovasi yang
yang dilaksanakan di Universitas Negeri tertinggal.
Padang. Saya berharap semoga saudara http://www.koranpendidikan.com/
– saudara dapat memberikan kontribusi topik-
konstruktif dalam rangka meningkatkan 1.html?pilih=news&mod=yes&ak
kualitas pendidikan kejuruan dalam si =lihat&id=782

2098

Anda mungkin juga menyukai