Dosen Pengampu:
Dr. Mahmudah M.Hum.
Disusun oleh:
PROGRAM PASCASARJANA
TAHUN 2022
Metafungsi
wilayah makna ideasional, interpersonal, dan tekstual. Ketiga wilayah makna ini
merupakan satu unit yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, ketiga ranah ini
digunakan secara bersamaan untuk menganalisis teks (Halliday dan Eggins, 1994)
Makna Ideasional
Makna ideasional terdiri dari maka eksperensial dan makna logis. Makna ini
1. Makna Eksperiensial
pengalaman, kegiatan dan aktivitas. Dalam tataran tata bahasa tradisional proses
disebut sebagai kata kerja atau verba. Partisipan adalah orang atau benda yang
terlibat dalam proses. Sirkumstan adalah lingkungan tempat proses yang melibatkan
Inti dari suatu pengalaman, yakni poses. Proses dapat menentukan kategori
partisipan dan jumlah partisipan (Halliday 1994:168-172 & Halliday 2014,213- 220).
Selain itu, proses juga menentukan sirkumstan pada tingkat probabilitas. Pengalaman
penutur bahasa terdiri dari enam jenis proses, yakni material, mental, relational,
verbal, existential, atau behavioural), dan juga fungsi semua participant yang terlibat
dalam setiap jenis proses (actor, senser, goal, phenomenon, sayer, dan sebagainya).
tradisional. Sesuai dengan fungsinya dibagai menjadi sembilan bagian, yakni (a)
rentang (extent), keterangan berupa jarak atau waktu; (b) lokasi (location),
keterangan berupa tempat atau waktu; (c) cara (manner), keterangan cara; (d) sebab
(role); (h) masalah (matter); dan (i) sudut pandang (angle) (Halliday, 2014:262).
a. Poses Material
dan aktivitas yang dilakukan oleh manusia, seperti membaca, menulis, melempar,
berenang, berlari, berjalan, mengecat, memakan, dan mengetik. Proses material ini
nyata dan dapat diliat dan diamati oleh indra manusia. Partisipan pertama dalam
proses material disebut aktor (actor) dan partisipan kedua disebut sasaran (gol).
b. Proses Mental
Poses yang menunjukan aktivitas atau kegiatan yang menyangkut indra, kognisi,
emosi dan persepsi yang terjadi dalam diri manusia disebut dengan poses mental atau
menyadari dapat diikuti kata bahwa dan tidak dapat diikuti kata sedang. Proses mental terdiri
dari dua partisipan, yakni partisipan pertama disebut pengindra (senser), dan partisipan
c. Proses Relasional
lingkungan lain di dalam hubungan intensif, sirkumtan atau kepemilikan dengan cara
(mode) indetifikasi atau atribut. Hubungan sirkumstan dan entitas menujukan waktu,
tempat dan urut. Dalam bahasa inggris proses relasional yang lazim adalah BE (is,
am, are, was, were, have been, has been, will be, can be, must be, ought to be,
needn‟t be). Setara di dalam bahasa Indonesia proses relasional direalisasikan oleh
1. Jaminan Produk Halal yang selanjutnya disingkat JPH adalah kepastian hukum terhadap
kehalalan suatu Produk yang dibuktikan dengan Sertifikat Halal.
yang menyatakan tingkah laku fisik manusia. Proses tingkah laku terletak antara
proses material dan proses mental. Proses mental, seperti bernafas,menguap, tidur,
menangis, tertawa, sendawa, tersenyum, dsb. Partisipan dalam proses tingkah laku
Menteri atau pejabat yang berwenang bersama pimpinan Lembaga Pemerintah di Luar
Negeri atau Lembaga Non-Pemerintah di Luar Negeri melakukan penandatanganan naskah
Kerja sama Internasional JPH.
e. Proses Verbal
informasi. Proses verbal termaksud sebagian ke dalam proses mental dan sebagian ke
dalam proses relasional. Proses verbal seperti, verba berkata, menyatakan, bertanya,
berteriak, berseru, berjanji, dan bersumpah. Di dalam proses verbal terdapat empat
Kerja Sama Internasional JPH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berbentuk:
a. pengembangan JPH:
b. penilaian keseuaian; dan/atau
c. pengakuan Sertifikat Halal.
Kepala Badan menyampaikan usulan prakarsa Kerja Sama Internasional JPH kepada
Menteri.
bahasa Inggris lazimnya proses wujud ditandai dengan permarkah klausa there.
Proses wujud di dalam bahasa Indonesia tidak didahului oleh pemarkah subjek. Yang
termaksud ke dalam proses wujud di dalam bahasa Indonesia adalah kata kerja ada,
berada, bertahan, muncul, terjadi, bersebar, dan tumbuh. Berikut proses wujud
dianalisis.
2. Makna Logis
Tanda kali (x) menunjukan pelipatan (enhasi, enhancement). Tanda petik ganda (―)
untuk menyakatakan projeksi lokusi (locution). Tanda petik tunggal (‗) menyatakan
projeksi gagasan . tanda titik dua (:) dan tanda titik koma (;) digunakan untuk
menghubungkan klausa satu dengan klausa yang lainnya. Klausa simpleks (simplex)
adalah klausa yang hanya mengandung satu aksi atau satu proses. Klausa kompleks
1. Klausa Simpleks
Klausa simpleks adalah klausa yang hanya memiilki satu proses utama.
Pada contoh tersebut, proses utama ditunjukkan oleh Verba dapat melaksanan.
2. Klausa Kompleks
Klausa kompleks adalah klausa yang mengandung lebih dari satu proses utama.
Dapat dikatkan bahwa klausa kompleks adalah gabungan dari berberapa klausa
simpleks. Berdasarkan pada jensi konjungsi yang digunakan klausa kompleks dapat
dibeadakan menjadi dua jenis, yaitu klausa klausa kompleks parataktik (sejajar) dari
dua klausa atau lebih dan klausa hipotaktik (tidak sejajar) dari dua klausa atau lebih.
a. Klausa Paraktaktik
Tampak padak klausa tersebut tidak bergantung satu sama lain. Nilai logika
b. Klausa Hipotaktik
Tampak pada klausa tersebut bergantung satu sama lain. Nilai logika yang
Peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Kerjasama Internasional Jaminan
Produk Halal
Sinaga, Elwin Bastian. 2020 Tesis Metafungsi Konteks Sosial pada Teks Undang-Undang Dasar
1945 Fakultas Ilmu Budaya,Univeristas Sumatera Utara
Wiratno, Tri. 2018 Pengantar Linguistik Sistemik Fungsional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar