Anda di halaman 1dari 3

REKAYASA BAHAN BAKU

Ketersediaan pakan merupakan salah satu factor terpenting dalam usaha budidaya
perikanan, namun sebagian besar biaya produksi berasal dari pakan yaitu sekitar 60-85%.
Harga bahan baku pakan yang semakin meningakt merupakan beberapa permasalahan terkait
penggunaan bahan baku pakan ikan seperti tepung ikan dan tepung kedelai. Hal ini
menyebabkan sebagian bahan baku pakan ikan masih harus diimpor dengan volume yang
besar. (Antika Et al. 2014). Menurut KKP (2015) bahan baku pakan dan pellet merupakan
komoditas impor hasil perikanan terbesar dengan volume sebesar 122 ribu ton (47,42% dari
total volume impor hasil perikanan. Melakukan pencarian bahan baku pakan local dengan
harga yang lebih murah ataupun dengan melakukan rekayasa bahan baku pakan ikan seperti
silase ataupun fermentasi namun masih memiliki kandungan nutrisi yang baik sebagai
alternative merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan bahan
baku impor(Afriani dan Hasan 2020). Laju pertumbuhan ikan dapat berjalan optimal apabila
jumlah [akan, kualitas dan kandungan nutrisi terjaga dan terpenuhi dengan baik. Penyediaan
pakan dengan nilai mutu baik menetukan keberhasilan usaha budidaya perikanan air tawar
maupun air laut dilihat dari ketersediaan nutrient yang dibutuhkan oleh tiap jenis ikan,
diantaranya air, abu, protein, lemak, dan serat kasar (Adibrata et al. 2022).
Alasan bahan baku pada ikan harus dilakukan rekayasa dimana dengan adanya
kegiatan akuakultur yang terus meningkat sehingga kebutuhan pakan yang dibutuhkan juga
meningkat dengan harga yang semakin mahal serta untuk tetap menghasilkan bahan baku
pakan harus tetap berkualitas dan tersedia sepanjang waktu (Pratama et al. 2015). Kualitas
bahan baku yang akan digunakan untuk pakan ikan baik yang telah direkayasa ataupun tidak
yaitu membutuhkan nutrien yang telah dilakukan Analisa proksimat dengan memperhatikan
asam amino, asam lemak essential, dan kecernaan, bebas B3 dan antinutrisi (Suryaningrum
2020). Rekayasa merupakan sesuatu yang dibuat atau diubah sehingga berbeda dengan
asalnya atau sifat aslinya. Melakukan perbaikan nilai nutrisi atau kualitas dari bahan baku
pakan merupakan pengertian dari rekayasa bahan baku pakan. Tujuannya untuk memperoleh
hasil bahan baku yang lebih berguna dan bermutu untuk digunakan sebagai sumber energi
(Afebrata et al. 2014).
Terdapat beberapa proses dalam melakukan rekayasa bahan baku yaitu proses
pengolahan fisika yang terdiri dari pengepresan, pemanasan, pengeringan, perendaman,
penggilingan, penambahan antioksidan, pengemasan. Proses yang selanjutnya ada
pengolahan kimia biologi dimana biologi berupa peningkatan nilai bahan baku dengan
bantuan mikroorganisme sedangkan kimia dengan peningkatan nilai bahan baku melalui
reaksi kimia (Anam dan Indarto 2018). Beberapa cara dari pengolahan kimia biologi yaitu,
fermentasi atau penguraian unsur organic melalui reaksi enzimatis oleh mikroorganisme
dengan beberapa agen fermentator seperti Lactobacillus, Aspergillus niger dan rumen,
dengan fungsi untuk pengawetan bahan, sertameminimalisir zat berbahaya. Penambahan
enzim yang akan menyebabkan terjadinya proses biokimia, perubahan rasa, warna, bentuk,
serta kalori pada bahan pangan. Hidrolisis dilakukan untuk mendegradasi selulosa, mudah
dicerna dan meningkatkan nutrient dengan factor yang mempengaruhi seperti temperature,
Ph, konsentrasi substrat, inhibitor. Silase merupakan suatu proses menghidrolisis protein
(polipeptida) menjadi lebih sederhana (peptide) baik secara kimiawi maupun biologis, untuk
kimiawi dengan penambahan asam organic berupa asam propionate dan asam formiat,
sedangkan secara biologis dengan proses fermentasi menggunakan bakteri asam laktat.
Fungsi dari silakukannya silase agar pakan yang dibuat lebih mudah dicerna dikarenakn
teksturnya yang lembut dan halus, dan mengurangi penggunaan energi (Sukma et al. 2018).
Hasil penelitian yang telah dilakukan Antika et al (2018), memberikan hasil pakan yang
diberikan bahan baku hasil rekayasa berupa fermentasi menunjukkan hasil terbaik untuk
pertumbuhan nila merah dan kelangsungan hidupnya mencapai 95,33%. Sedangkan untuk
pengaplikasian silase terhadap pakan ikan karnivora yaitu Black Bass (Micropterus salmoides)
menunjukkan hasil bahwa penggunaan silase sam[ai 15% dapat menggantikan tepung ikan baik
dalam kompisisi protein, lemak, maupun kadar abu (Arruda et al 2019).

DAFTAR PUSTAKA
Adibrata S, Astuti FP, Bahtera NI, Lingga R, Manih F, Firdaus M. 2022. Proximate analysis of bycatch
fish and probiotic treatments towards the good aquaculture practices. Indonesian
Journal of Marine Science. 27(1): 37-44. DOI: 10.14710/IK.IJMS.27.1.37.44.

Afebrata D, Santoso L, Suparmono. 2014. Substitusi tepung ongok singkong sebagai bahan baku
pakan pada budidaya nila. Jurnal Rekayasa Teknologi Pertanian. 2(2) : 21-30. DOI:
https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/bdpi/article/view/394

Afriani TD, Hasan Uswatun. 2020. Analisis proksimat pakan buatan dengan penambahan hidrolisat
tepung bulu ayam sebagai sumber proteim alternative bagi ikan nila (Oreochromis sp.).
EKSAKTA. 5(2): 186-190. DOI: 10.31604/eksakta.v5i2.186-190.

Anam C, Indarto C. 2018. Produksi tepung ikan rucah untuk peningkatan pendapatan nelayan di
Pacitan Lamongan. Asiologiya. 2(2): 160-169. DOI: 10.30651/aks.v2i2.1241

Antika R, Hudaidah S, Santoso L. 2014. Penggunaan tepung onggok singkong yang


difermentasi dengan Rhizopus sp. Sebagai bahan baku pakan ikan nila
(Oreochromis niloticus). Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan. 2(2):
280-287. DOI: https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/bdpi/article/view/400
Arruda LFD, Borghesi R, Portz L, Cryno JEP, Oetterer M. 2019. Fish silage in black bass (Micropterus
Salmoides) Feed as an Alternative to Fish Meal. Brazilian Archives of Biology and
Technology. 52(5): 1261-1266. DOI: 10.1590/S1516-89132009000500025  

[KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2015. Laporan Kinerja Direktorat Jendral
Budidaya Thun 2015, Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, KKP.
Pratama A, Santoso L, Wardiyanto. 2015. Fermentasi kulit kakao (Theobroma cacao) sebagai bahan
baku pakan lele sangkuriang (Clarias gariepinus). Jurnal Rekayasa dan Teknologi
Budidaya Perairan. 3(2) : 376-382. DOI:
https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/bdpi/article/view/649
Sukma T, Yulisman, Fitriani M. 2019. Pemanfaatan tepung silase usus ayam sebagai substitusi tepng
ikan dalam formulasi pakan benih patin siam (Pangasius hypophthalmus). Journal of
Aquaculture and Fish health. 8(1): 62-71. DOI: 10.20473/jafh.v8i1.12012

Suryaningrum HL. 2020. Lignin Degradation of sugar cane bagasse as an effort to use it as
fish feed ingredient. NUCLEUS. 1(2): 102-108 .DOI: 10.37010/nuc.v1i2.175

Anda mungkin juga menyukai