Anda di halaman 1dari 8

Nama : Yuyun Yunengsih

Unit Kerja : SMP Budimulya Banjaran

LK. 2.2 Menentukan Solusi

Analisis alternatif
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi
solusi
1 Berdasarkan permasalahan Adapun Solusi yang relevan Model Pembelajaran Problem Alternatif solusi dari
Motivasi belajar peserta didik terhadap permasalahan Motivasi Baed Learning (PBL) permasalahan motivasi
rendah, maka aternatif solusinya belajar peserta didik rendah yaitu : belajar peserta didik
dapat menggunakan : Kelebihan : rendah yaitu menggunakan
✓ Model Pembelajaran Problem ✓ Model ini berupa pembelajaran model pembelajaran
1. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan berpusat pada peserta didik , Problem Based Learning
Based Learning (PBL) teknik Numbered Head yang dapat mengasah (PBL) yang dipadukan
2. Model pembelajaran Project Together (NHT) keberanian peserta didik dalam dengan tekhnik Numbered
Based Learning (PjBL) megahadapi realita serta dapat Head Together (NHT)
3. Teknik pembelajaran kooperatif Kajian Literatur membuat peserta didik lebih
tipe TGT (Team Game ✓ Berdasarkan penelitian yang termotivasi dalam belajar.
Tournament) dilakukan oleh Sumitro (2017) Model dan Teknik ini akan
4. Teknik Numbered Head bahwa hasil analisis Kekurangan : diterapkan pada materi
Together (NHT) keterlaksanaan pembelajaran ✓ Penerapan model Problem Interaksi sosial,
menggunakan model Problem Based Learning memakan diharapkan dapat
Based Learning mencapai waktu yang lama dan guru meningkatkan minat
1. Problem Baed Learning (PBL) persentase ≥81% menunjukkan harus memiliki kemampuan belajar serta memudahkan
Model Problem Based Learning kriteria sangat baik. Dan hasil yang baik untuk memotivasi peserta didik dalam
merupakan model analisis motivasi belajar siswa peserta didik dalam kegiatan memahami materi yang
mencapai persentase ≥81% pembelajaran disampaikan. Sehingga
pembelajaran yang melibatkan
menunjukkan kriteria sangat dapat meningkatkan
siswa dalam memecahkan tinggi. motivasi belajar peserta
Teknik Nomber Head Together
masalah nyata. Model ini (NHT) didik dalam mapel IPS.
menyebabkan motivasi dan ✓ Berdasarkan hasil penelitian Guru diharapkan dapat
rasa ingin tahu menjadi yang dilakukan Fadhilah Kelebihan : menyiapkan bahan ajar
meningkat. (2021) bahwa : ✓ Mampu memperdalam yang dapat menarik minat
Model PBL juga menjadi wadah Tingkat pemahaman konsep pamahaman siswa, peserta didik dalam
IPS peserta didik kelas II yang ✓ Menyenangkan siswa dalam membaca dan memahami
bagi siswa untuk dapat
belajar dengan menggunakan belajar, isi materi, guru pun harus
mengembangkan cara berpikir semangat dalam mengajar
tekhnik pembelajaran NHT ✓ Mengembangkan sikap positif
kritis dan keterampilan lebih baik daripada siswa, sehingga peserta didik ikut
berpikir yang lebih tinggi menggunakan tekhnik ✓ Mengembangkan sikap bersemangat juga, dengan
(Gunantara dalam Suari, 2018 pembelajaran konvensional kepemimpinan siswa, menambahakan ice
) sebesar 0,429 (hasil dari uji-t). ✓ Mengembangkan rasa ingin breaking dalam proses
tahu siswa, pembelajaran.
2. Teknik Nomber Head Tingkat motivasi belajar IPS ✓ Meningkatkan rasa percaya diri
Together (NHT) peserta didik kelas II dengan siwa,
tekhnik pembelajaran
Tehnik ini pertama kali Numbered Head Together (NHT) Kekurangan :
dikembang kan oleh Spencer sebesar 0,733 lebih baik ✓ Tidak terlalu cocok diterapkan
Kagen (1993), teknik ini daripada tekhnik pembelajaran dalam jumlah siswa yang
memberi kesempatan pada konvensional yang hanya banyak karena membutuhkan
siswa untuk saling sebesar 0,704. waktu yang lama.
membagikan ide-ide dan ✓ Tidak semua anggota kelompok
pertimbangan jawaban yang dipanggil oleh guru karena
paling tepat. Selain itu teknik ✓ Sintak Model Pembelajaran kemungkinan waktu yang
ini untuk mendorong siswa Problem Based Learning (PBL) terbatas.
agar meningkatkan semangat yang diintegrasikan dengan
dalam kerja sama mereka. teknik Numbered Head
Tujuan dari model Together (NHT).
pembelajaran ini adalah untuk Hasil Wawancara Penentu Solusi
melibatkan lebih banyak siswa 1) Orientasi peserta didik pada
dalam menelaah materi yang masalah; ✓ Solusi yang dipilih dalam
tercakup dalam suatu Guru memberikan stimulus menyelesaikan masalah
pembelajaran dan mengecek atau penjelasan mengenai motivasi belajar peserta didik
pemahaman mereka terhadap masalah yang akan dibahas; rendah secara teoritis sudah
isi pelajaran tersebut. Selain 2) Mengorganisasikan peserta sesuai yakni dengan model
itu juga mengembangkan didik untuk belajar; pembelajaran PBL yang
ketrampilan sosial siswa, Guru menjelaskan tugas diintegrasikan dengan teknik
ketrampilan tersebut belajar di dalam kelompok. Numbered Head Together (NHT).
diantaranya berbagi tugas, Lalu guru membagi siswa Tetapi untuk meningkatkan
aktif bertanya, menghargai dalam kelompok secara motivasi belajar juga berkaitan
pendapat orang lain, mau heterogen dan membagikan dengan materi yang
menjelaskan ide atau nomor urut serta LKPD disetiap disampaikan apakah dapat
pendapat, bekerja dalam kelompok; dipahami atau tidak, maka
kelompok dan sebagainya 3) Membimbing penyelidikan guru harus benar - benar
(Suryani, 2013). individu maupun kelompok; membuat model pembelajaran
Guru mendorong peserta didik yang menarik dan memancing
untuk mengumpulkan peserta didik akan topik yang
Berdasarkan Hasil Wawancara : informasi yang sesuai dan diangkat pada kegiatan
✓ Pemberian Reward relevan serta jelas agar peserta pembelajaran pada saat itu.
✓ Model pembelajaran yang didik dapat Ketika peserta didik tertarik
digunakan oleh guru harus menyelesaikan masalah yang dan merasa penasaran maka
bervariatif sehingga siswa tidak sedang diselidiki dalam LKPD motivasi belajar akan lebih
mudah bosan 4) Mengembangkan dan meningkat.
✓ Penggunaan media interakatif menyajikan hasil karya;
dalam pembelajaran. Guru memfasilitasi peserta
didik dalam presentasi, dari
✓ Guru harus bersemangat setiap kelompok diundi untuk
sehingga siswa pun ikut mewakili presentasi sesuai
bersemangat. dengan nomor urut. Peserta
didik kelompok lain dengan
nomor urut yang sama
menanggapi hasil presentasi
temannya.
5) Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
guru membantu peserta didik
untuk
melakukan refleksi dan
penarikan
kesimpulan serta mengevaluasi
peserta didik
terhadap proses yang telah
mereka pelajari.

2. Berdasarkan permasalahan Adapun Solusi yang relevan Model Pembelajaran Problem Alternatif solusi dari
kurangnya pemahaman siswa terhadap permasalahan tingkat Based Learning (PBL) permasalahan tingkat
terhadap materi ,maka aternatif pemahaman siswa terhadap materi pemahaman siswa
solusinya dapat menggunakan : rendah yaitu : Kelebihan : terhadap materi rendah
1. Model pembelajaran ✓ Kegiatan belajar menjadi lebih yaitu menggunakan model
Problem Based Learning ✓ Model Pembelajaran Problem bermakna pembelajaran Problem
(PBL) Based Learning (PBL) dengan ✓ Meningkatkan kemampuan Based Learning (PBL) yang
2. Model Pembelajaran media Audio Visual/Video pemecahan masalah, dipadukan dengan media
Discovery Learning ✓ Meningkatkan kolaborasi Audio Visual/Video.
3. Media pembelajaran Kajian Literatur
inovatif seperti Video, atau Kekurangan : Model dan media ini akan
komik ✓ Berdasarkan penelitaian ✓ Memerlukan waktu untuk diterapkan pada materi
Maulidina (2021) dapat menyelesaikan masalah. bentuk Interaksi sosial,
✓ Media Pembelajaran Video diperoleh bahwa penerapan ✓ Peserta didik yang memiliki diharapkan dapat
Menurut Hidayati (2019) model pemebelajaran Problem kelemahan pengumpulan meningkatkan pemahaman
bahwa guru perlu Based Learning (PBL) dengan informasi akan mengalami siswa terhadap materi yang
menciptakan pembelajaran dibantu media video dapat kesulitan. disampaikan, sehingga
yang menarik, salah satu meningkatkan pemahaman tidak terjadi miskonsepsi
cara untuk menghasilkan siswa dan meningkatkan pada materi pembelajaran.
proses pembelajaran yang kemampuan berpikir. Media Audio Visual/Video
menarik adalah dengan
memanfaatkan media ✓ Sintaks Model Pembelajaran Kelebihan :
pembelajaran yaitu video, Problem Based Learning (PBL)
sebagai sumber dan media yang diintegrasikan dengan ✓ Video dapat memvisualkan
pembelajaran. media Audio Visual/Video. materi, sehingga mudah untuk
dipahami
✓ Media pembelajaran KOMIK ✓ Video sebagai stimulus yang
1. Orientasi peserta didik pada berhubungan dengan materi
Dalam penelitian Ariesta (2018) masalah; ajar yang dijadikan bahan
menyatakan bahwa diperlukan Guru memberikan stimulus untuk diskusi.
media pembelajaran yang atau penjelasan mengenai Kekurangan :
dapat membangkitkan motivasi masalah yang akan dibahas ✓ Sifat komunikasinya bersifat
belajar siswa dan dan menampilkan video yang satu arah dan harus diimbangi
memudahkan siswa dalam akan dianalisis oleh peserta dengan pencarian bentuk
memahami materi didik; umpan balik yang lain
pembelajaran yang 2. Mengorganisasikan peserta
disampaikan. dengan didik untuk belajar;
mengaitkan materi pelajaran Guru menjelaskan tugas Hasil Wawancara penentu solusi
dengan kehidupan di sekitar belajar di dalam kelompok.
akan membantu siswa dalam Lalu guru membagi siswa ✓ Solusi yang dipilih dalam
memahaminya. Salah satu dalam kelompok secara menyelesaikan masalah tingkat
media yang dapat digunakan heterogen dan membagikan pemahaman siswa terhadap
adalah media komik. Media ini LKPD disetiap kelompok; materi rendah secara literatur
akan membantu siswa lebih 3. Membimbing penyelidikan
mudah belajar dengan komik sudah sesuai yakni dengan
individu maupun kelompok;
daripada membaca buku teks Guru mendorong peserta didik Model Pembelajaran Problem
pelajaran yang gambar dan untuk mengumpulkan Based Learning (PBL) dengan
warnanya sedikit. informasi yang sesuai dan media Audio Visual/Video.
relevan serta jelas agar peserta Dalam pelaksanaan model dan
✓ Model Pembelajaran Problem didik dapat menyelesaikan media ini diharapkan guru
Baed Learning (PBL) masalah yang sedang diselidiki dapat meningkatkan
Menurut Sudarman dalam dalam LKPD
kemampuan pemahaman siswa
Fariana (2017) menyatakan 4. Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya; terhadap materi ajar, materi
bahwa model Problem Based yang disampaikan harus basis
Guru memfasilitasi peserta
Learning adalah suatu model didik dalam presentasi hasil kontekstual sehingga dapat
pembelajaran yang diskusi kelompok. dipahami dengan nalar siswa
menggunakan masalah dunia 5. Menganalisis dan seusianya.
nyata sebagai konteks bagi mengevaluasi proses
siswa untuk belajar tentang pemecahan masalah.
cara berpikir kritis dan Guru membantu peserta didik
untuk melakukan refleksi dan
keterampilan pemecahan
penarikan kesimpulan serta
masalah, serta untuk mengevaluasi peserta didik
terhadap proses yang telah
mereka pelajari.
memperoleh pengetahuan yang
esensial dari materi pelajaran.

Berdasarkan Hasil Wawancara :


✓ Guru harus membuat bahan
ajar yang mudah dipahami oleh
siswa
✓ Penerapan model pembelajaran
yang dapat meningkatkan
minat siswa dalam belajar
✓ Pembelajaran harus berpusat
pada siswa sehingga menjadi
berkmakna bagi siswa

3. Berdasarkan permasalahan Adapun Solusi yang relevan Keunggulan Problem Based Alternatif solusi dari
kemampuan berpikir kritis siswa terhadap permasalahan Learning adalah : permasalahan kemampuan
rendah,maka aternatif solusinya kemampuan berpikir kritis siswa ✓ Pemecahan masalah berpikir kritis siswa rendah
dapat menggunakan : rendah yaitu : merupakan teknik yang cukup yaitu menggunakan model
bagus untuk lebih memahami pembelajaran Problem
1. Model pembelajaran Problem ✓ Menggunakan model isi pelajaran, Based Learning (PBL) yang
Based Learning (PBL) Pembelajaran Problem Based ✓ Pemecahan masalah dapat dipadukan dengan tekhnik
2. Model pembelajaran Project Learning (PBL) dengan teknik menantang kemampuan siswa teknik Picture and Picture.
Based Learning (PjBL) Picture and Picture serta memberikan kepuasan
3. Teknik Picture and Picture untuk menemukan Model dan Teknik ini akan
Kajian Literatur pengetahuan baru bagi siswa, diterapkan pada materi
✓ Berdasarkan hasil penelitian ✓ Pemecahan masalah dapat lembaga sosial, diharapkan
✓ Model pembelajaran Problem Cahyo (2016) diperoleh meningkatkan aktivitas dapat meningkatkan
Based Learning (PBL) kesimpulan bahwa terdapat pembelajaran siswa, kemampuan mengalisi
perbedaan pemahaman konsep ✓ Pemecahan masalah dapat terhadap suatu
Qomariyah (2017) menyatakan dasar IPS dan kemampuan membantu siswa bagaimana permasalahn, sehingga
bahwa Model pembelajaran berpikir kritis siswa antara mentransfer pengetahuan dapat meningkatkan
Problem Based Learning (PBL) siswa yang memperoleh untuk memahami masalah kemampuan berpikir kritis
siswa dituntun untuk pembelajaran menggunakan dalam kehidupan nyata, peserta didik,
memecahkan, menganalisis metode PBL pada kelas ✓ Pemecahan masalah dapat
serta mengevaluasi sebuah eksperimen dengan siswa yang membantu siswa untuk
permasalahan. Siswa akan memperoleh pembelajaran mengembangkan pengetahuan
terlibat langsung dalam upaya konvensional pada kelas barunya dan bertanggung
memecahkan masalah dengan kontrol. jawab dalam pembelajaran
menggunakan kemampuan yang mereka lakukan.
berpikir kritis dan mampu
mengembangkan kemampuan ✓ Berdasarkan hasil penelitian ✓ Juga dapat mendorong untuk
analisisnya serta menjadi Mantira (2017) diperoleh melakukan siendiri baik
pembelajaran mandiri. kesimpulan terdapat pengaruh terhadap hasil maupun proses
yang positif model belajarnya
pembelajaran Picture and
✓ Teknik Picture and Picture Picture terhadap terhadap Sedangkan kelemahannya adalah
kemampuan berpikir kritis :
Model pembelajaran Picture and pada Mata Pelajaran Sejarah ✓ Manakala siswa tidak memiliki
Picture adalah model Siswa kelas XI IPS SMA Negeri minat atau tidak memiliki
pembelajaran yang titik fokus 16 Bandar Lampung. kepercayaan sehingga masalah
siswanya terletak pada gambar yang dipelajari sulit dipecahkan
yang diurutkan menjadi urutan maka siswa akan merasa
yang dapat diterima oleh ✓ Sintaks Model Pembelajaran enggan untuk mencoba,
kenyataan, model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ✓ Keberhasilan pembelajaran ini
ini mengembangkan interaksi membutuhkan cukup banyak
antar siswa dengan saling ✓ Orientasi peserta didik pada waktu,
mengasah pikiran, silih asih dan masalah; ✓ Tanpa pemahaman mengapa
silih asuh (Dewi, 2020). Guru menyampaikan materi mereka berusaha memecahkan
sebagai pengantar, dan masalah yang sedang dipelajari,
Berdasarkan Hasil Wawancara : menunjukan gambar-gambar maka siswa tidak akan belajar
✓ Membiasakan siswa dalam yang berkaitan dengan materi apa yang mereka ingin pelajari
memecahkan suatu ✓ Mengorganisasikan peserta
permasalahan didik untuk belajar; Teknik Picture and Picture
✓ Gunakan model pembelajaran Peserta didik dibentuk
berbasis masalah seperti kelompok dengan anggota 5-6 Kelebihan:
Problem Based Learning (PBL) orang, guru memberikan LKPD ✓ Melatih berpikir logis dan
✓ Siswa dibimbing untuk dan gambar-gambar sistematis siswa. Dengan
menganalisa suatu masalah ✓ Membimbing penyelidikan teknik ini dapat mendorong
yang berhubungan dengan individu maupun kelompok; siswa untuk aktif dalam
materi ajar. Guru membimbing peserta pembelajaran
didik untuk menyusun gambar
dengan urutan yang logis, Kekurangan:
beserta alasan atau dasar ✓ Guru dituntut untuk lebih
pemikiran urutan tersebut; terampil dalam menyajikan
✓ Mengembangkan dan gambar sehingga mendorong
menyajikan hasil karya; motivasi siswa untuk belajar
Setiap kelompok aktif.
mempresentasikan
penyusunan gambar beserta Hasil Wawancara Penentu Solusi
dasar pemikirannya;
✓ Menganalisis dan ✓ Solusi yang dipilih dalam
mengevaluasi proses menyelesaikan masalah
pemecahan masalah. kemampuan berpikir kritis
guru membantu peserta didik siswa rendah secara literatur
untuk sudah sesuai yakni dengan
melakukan refleksi dan Menggunakan model
penarikan Pembelajaran Problem Based
kesimpulan serta mengevaluasi Learning (PBL) dengan teknik
peserta didik Picture and Picture. Dalam
terhadap proses yang telah pelaksanaan diharapkan siswa
mereka pelajari. memiliki minat dalam
mempelajari masalah yang sulit
dipecahkan. Guru harus
mengembangkan pembelajaran
berbasis HOTS, sehingga
kemampuan berpikir kritis
siswa dapat terasah dan
meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Ariesta, Freddy Widya, And Erlina Novi Kusumayati. "Pengembangan Media Komik Berbasis Masalah Untuk Peningkatan Hasil Belajar Ips Siswa
Sekolah Dasar." Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 3.1 (2018): 22-33.

Suari, Ni Putu. "Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Ipa." Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar 2.3
(2018): 241-247.

Suryani, Kamik. "Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (Nht) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Ips Kelas V Sdn Wonokromo Ii Surabaya." Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar 1.1 (2013): 1-10.

Hidayati, Annisa. Pengaruh Media Pembelajaran Video Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Tema 1 Subtema 1 Kelas V Sd Negeri 105292 Bandar
Klippa Ta 2019/2020. Diss. Universitas Negeri Medan, 2019.

Fariana, Mudzrika. "Implementasi Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Aktivitas Siswa." Journal Of
Medives: Journal Of Mathematics Education Ikip Veteran Semarang 1.1 (2017): 25-33.

Qomariyah, Evi Nurul. "Pengaruh Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Ips." Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran (Jpp) 23.2
(2017): 132-141.

Dewi, Regita Kusuma, And Krisma Widi Wardani. "Pengaruh Model Pembelajaran Picture And Picture Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Sekolah Dasar." Jurnal Basicedu 4.4 (2020): 1066-1073.

Mantira, Zhera Junius, M. Syaiful, And Suparman Arif. "Pengaruh Model Pembelajaran Picture And Picture Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Sejarah Siswa." Pesagi (Jurnal Pendidikan Dan Penelitian Sejarah) 5.3 (2017): 1-12.
Cahyo, Edo Dwi. "Pengaruh Penerapan Metode Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Dasar Ips Dan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa." Jurnal Pedagogik Pendidikan Dasar 4.1 (2016): 114-127.

Maulidina, Ika Shofiyanti, And Fajar Arianto. "Efektivitas Media Video Dengan Pendekatan Problem Based Learning Pada Materi Letak, Luas, Batas
Dan Karakteristik Wilayah Indonesia Untuk Kelas Xi Ips Sma Negeri 3 Bojonegoro."

Fadhilah, Mutik Nur, And Mohamad Nurahman. "Pengaruh Numbered Head Together (Nht) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Motivasi
Belajar Ips Peserta Didik Kelas Ii Di Sd Anak Saleh." Educare: Journal Of Primary Education 2.2 (2021): 165-180.

Sumitro, Auliah, Punaji Setyosari, And Sumarmi Sumarmi. "Kualitas Pembelajaran Ips Dalam Penerapan Model Problem Based Learning." Prosiding
Seminar Nasional Mahasiswa Kerjasama Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud 2016. 2017.

Anda mungkin juga menyukai