A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan pendekatan saintifik dan model pembelajaran berbasis masalah (problem
based learning/PBL) dalam pembelajaran peluang siswa terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat membedakan tentang kejadian saling
lepas tidak saling lepas dengan benar, mengidentifikasi rumus peluang kejadian saling
lepas, tidak saling lepas dengan benar, menyelesaikan masalah kontekstual berkaitan
peluang kejadian saling lepas dengan baik, menyelesaikan masalah kontekstual berkaitan
peluang kejadian tidak saling lepas dengan baik
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan (2 menit)
1. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka, berdoa dan memanjatkan syukur
pada Tuhan.
2. Guru memeriksa kehadiran perserta didik sebagai sikap tanggung jawab.
3. Guru memeriksa kebersihan kelas dan kerapihan siswa.
4. Guru menyiapkan fisik dan psikis siswa dalam kegiatan pembelajaran.
5. Guru memberikan motivasi pada siswa berupa manfaat mempelajari materi peluang
6. Guru memberikan apersepsi tentang konsep peluang majemuk
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa yaitu dapat membedakan tentang
kejadian saling lepas tidak saling lepas dengan benar, mengidentifikasi rumus peluang
kejadian saling lepas, tidak saling lepas dengan benar, menyelesaikan masalah kontekstual
berkaitan peluang kejadian saling lepas dengan baik, menyelesaikan masalah kontekstual
berkaitan peluang kejadian tidak saling lepas dengan baik.
8. Guru menyampaikan pada hari ini akan mempelajari konsep peluang saling lepas dan
peluang tidak saling lepas
Kegiatan Inti (7 menit)
Sintaks Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Orientasi peserta 1. Guru menjelaskan tentang skenario pembelajaran.
didik kepada 2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi
masalah sebanyak mungkin pertanyaan tentang peluang kejadian majemuk
Mengorganisasikan 3. Guru meminta siswa untuk duduk berkelompok dan membagikan LKS
peserta didik untuk didiskusikan bersama kelompoknya.
4. Siswa mengamati kegiatan yang ada di LKS dan membaca informasi
yang terdapat pada LKS. (literasi)
Membimbing 5. Siswa mengumpulkan informasi bekerja sama dengan teman
penyelidikan sekelompoknya untuk melaksanakan kegiatan yang ada pada LKS.
Individu dan (colaborations)
Kelompok 6. Guru memberi bantuan (scaffolding) berkaitan dengan kesulitan
yang dialami peserta didik secara individu, kelompok, atau klasikal.
7. Peserta didik dengan kelompoknya dapat menyimpulkan hasil kerja
LKPD .
8. Peserta didik menyelesaikan LKPD sesuai dengan waktu yang telah
disepakatiSiswa bertanya pada guru tentang hal-hal yang belum
dipahami pada kegiatan LKS.
9. Siswa saling berdiskusi , kerja sama, dan bertukar informasi terkait
materi menentukan sifat-sifat determinan matriks.
Mengembangkan 10. Guru meminta peserta didik menyiapkan laporan hasil diskusi
dan menyajikan kelompok secara rapi, rinci, dan sistematis. (inisiatif sendiri, disiplin,
hasil karya tanggung jawab, dan kontrol diri)
11. Guru meminta peserta didik menentukan perwakilan kelompok secara
musyawarah untuk menyajikan (mempresentasikan) hasil diskusinya
di depan kelas secara runtun, sistematis, santun, dan hemat waktu.
(comunications)
Menganalisa dan 12. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik dari kelompok
mengevaluasi proses penyaji untuk memberikan penjelasan tambahan dengan baik.
pemecahan masalah 13. Peserta didik menganalisis dan menanggapi hasil presentasi LKPD
dari peserta didik yang tampil.
14. Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap hasil diskusi
dan pemecahan masalah oleh peserta didik serta meluruskan jika
terjadi miskonsepsi
15. Guru mendorong agar peserta didik secara aktif terlibat dalam diskusi
kelompok serta saling bantu untuk menyelesaikan masalah tersebut.
16. Selama peserta didik bekerja di dalam kelompok, guru memperhatikan
dan mendorong semua peserta didik untuk terlibat diskusi, dan
mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya.
17. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok
18. Peserta didik mengavaluasi proses pemecahan masalah dan
memperbaiki hasil pengerjaannya pada LKPD jika ada konsep atau
jawaban yang salah.
Catatan: Selama pembelajaran berlangsung guru mengamati sikap kerjasama dan tanggung
jawab siswa dalam pembelajaran.
Kegiatan Penutup (1 menit)
1. Siswa membuat resume kesimpulan (creativity) dengan bimbingan guru tentang poin-poin
penting yang muncul pada kegiatan pembelajaran materi menentukan konsep peluang saling
lepas dan peluang tidak saling lepas.
2. Guru memberikan kuis.
3. Guru memberikan refleksi terhadap pembelajaran hari ini.
4. Guru memberikan pujian “bagus” kepada siswa yang dapat menyelesaikan kuis dengan baik.
5. Guru memberikan pekerjaan rumah untuk latihan soal tentang peluang saling lepas dan
peluang tidak saling lepas.
6. Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya yaitu peluang saling bebas dan peluang
bersyarat.
7. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
C. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Penialaian sikap diambil dari Jurnal sikap ; penilaian pengetahuan dilakukan dengan penugasan
dan soal soal penilaian harian , penilaian keterampilan dengan presentasi.
LEMBAR KERJA
SISWA
PELUANG SALING LEPAS DAN TIDAK SALING LEPAS
Kelompok :
1.
2.
3.
4.
Kartu Bridge (Kartu Remi)
Kartu bridge adalah kartu permainan yang paling terkenal dan populer di dunia. Kartu bridge
atau kartu poker, di Indonesia lebih dikenal dengan nama kartu remi. Permainan bridge,
poker, dan remi masing-masing adalah permainan yang berbeda tetapi menggunakan kartu
yang sama. Sebenarnya ada beragam jenis permainan populer lain yang juga menggunakan
kartu ini misalnya blackjack, seven spade, heart, solitaire, dan lain lain. Di Indonesia selain
remi ada beberapa permainan lain yang menggunakan kartu ini misalnya
cangkulan/minuman, 41, capsa, dan lain-lain.
1S 2S 3S 4S 5S 6S 7S 8S 9S 10S JS QS KS
1H 2H 3H 4H 5H 6H 7H 8H 9H 10H JH QH KH
1D 2D 3D 4D 5D 6D 7D 8D 9D 10D JD QD KD
1C 2C 3C 4C 5C 6C 7C 8C 9C 10C JC QC KC
S = Spade
H = Heart
D = Diamond
C = Clover/Club
KEGIATAN 1
MENGIDENTIFIKASI PELUANG KEJADIAN SALING LEPAS
(10 menit)
Masalah 1
Pada percobaan mengambil sebuah kartu dari seperangkat kartu bridge, kejadian Z
adalah kejadian terambilnya kartu king atau kartu as hitam. Berapa peluang muncul
kejadian Z ?
Jawab :
Kartu king ada …. yaitu king hati, king ….…. , ……….. , …………
Kartu as hitam ada ….. yaitu as sekop, as ….…. , ……….. , …………
Perhatikan bahwa Kejadian Z merupakan gabungan dari dua buah kejadian yakni
terambilnya kartu king atau kartu as hitam pada percobaan pengambilan sebuah kartu
dari saru set kartu bridge Perhatikan pula bahwa kejadian terambilnya kartu king dan
kejadian terambilnya kartu as hitam tidak dapat terjadi secara bersamaan. Kejadian
𝑛(𝐵) …….
kejadian terambilnya kartu As kita sebut kejadian B, maka 𝑃(𝐵) = 𝑛(𝑆) = ……..
apakah nilainya sama dengan P(Z) pada cara 1??? …….. (lihat hasil cara 1)
karena kejadian Z merupakan gabungan dua kejadian yakni terambilnya kartu king
(kejadian A) atau kartu as hitam (kejadian B) maka peluang kejadian Z dapat ditulis
sebagai 𝑃(𝐴 ∪ 𝐵) (baca : peluang A atau B)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika A dan B adalah dua kejadian saling lepas maka
peluang A atau B dirumuskan
𝑃 (𝐴 ∪ 𝐵 ) = ⋯ + ⋯
KEGIATAN 2
(10 menit)
Masalah 2
Pada percobaan mengambil sebuah kartu dari seperangkat kartu bridge, kejadian X
adalah kejadian terambilnya kartu Sekop atau kartu bergambar (J,Q,K). Berapa peluang
muncul kejadian X ?
Jawab :
ada ……..
Banyaknya anggota ruang sampel n(S) = ………
𝑛(𝑋) …….
Jadi peluang kejadian A adalah 𝑃 (𝑋 ) = = =⋯
𝑛(𝑆) ……..
Cara 2 : menggunakan rumus peluang dua kejadian yang tidak saling lepas
terambilnya kartu Sekop atau kartu bergambar (J,Q,K) pada percobaan pengambilan
sebuah kartu dari satu set kartu bridge. Perhatikan pula bahwa kejadian terambilnya kartu
sekop dan kejadian terambilnya kartu bergambar (J,Q,K) sebagiannya dapat terjadi secara
bersamaan. Kejadian majemuk seperti ini disebut kejadian tidak saling lepas
misal :
kejadian terambilnya kartu sekop kita sebut kejadian A,
𝑛(𝐴) …….
maka 𝑃(𝐴) = 𝑛(𝑆) = ……..
kejadian terambil kartu yang sama untuk dua kejadian kita sebut kejadian C = 𝑃(𝐴) ∩ 𝑃(𝐵),
𝑛(𝐶) …….
maka 𝑃(𝐶) = 𝑛(𝑆) = ……..
apakah nilainya sama dengan P(X) pada cara 1??? …….. (lihat hasil cara 1)
karena kejadian X merupakan gabungan dua kejadian yakni terambilnya kartu sekop
(kejadian A) atau kartu bergambar (J,Q,K) (kejadian B) maka peluang kejadian X dapat
ditulis sebagai 𝑃(𝐴 ∪ 𝐵) (baca : peluang A atau B)
Karena terdapat elemen yang sama antara kejadian yang satu dengan lainnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika A dan B adalah dua kejadian tidak saling lepas
𝑃 (𝐴 ∪ 𝐵 ) = ⋯ + ⋯ − ⋯
Soal Tantangan
1. Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama satu kali. Peluang muncul jumlah
angka kedua dadu sama dengan 3 atau 10 adalah….
2. Dua buah dadu dilempar sekaligus. Peluang muncul mata dadu berjumlah prima
3. Dua buah dadu berwarna merah dan biru dilempar satu kali bersamaan.
Tentukan peluang munculnya mata dadu lebih dari 4 untuk dadu warna merah
atau munculnya mata dadu lebih dari 5 untuk dadu warna biru !
PEMBAHASAN SOAL TANTANGAN LKPD PERTEMUAN 2
1. Dua buah dadu dilemparkan bersama-sama satu kali. Peluang muncul jumlah angka
kedua dadu sama dengan 3 atau 10 adalah….
Pembahasan :
Dua kejadian pada pelemparan dua buah dadu, n(S) = 36,
A = jumlah angka adalah 3
B = jumlah angka adalah 10
3. Dua buah dadu berwarna merah dan biru dilempar satu kali bersamaan. Tentukan
peluang munculnya mata dadu lebih dari 4 untuk dadu warna merah atau munculnya
mata dadu lebih dari 5 untuk dadu warna biru !
Pembahasan :
Dua kejadian pada pelemparan dua buah dadu, n(S) = 36,
A = mata dadu lebih dari 4 untuk dadu warna merah
B = munculnya mata dadu lebih dari 5 untuk dadu warna biru
QUIS
MATERI PELUANG KEJADIAN SALING LEPAS
Jawab :
Contoh Pedoman Penskoran (Alternatif Penyelesaian)
No
Penyelesaian Skor
Soal
1 Penyelesaian :
Pada pengetosan dua buah dadu bersamaan, banyak hasil yang mungkin 36,
sehingga n(S) = 36. 1
Kejadian A = muncul angka berjumlah 4, maka A = {(1.3), (2.2), (3.1)} dan
n(A) = 3 2
Kejadian B = muncul angka berjumlah 10, maka B = {(4.6), (5.5), (6.4)} dan
n(B) = 3 2
Kejadian A dan B tidak memiliki satu pun elemen yang sama, berarti A dan B
saling lepas. Sehingga peluang gabungan A dan B adalah
𝑃(𝐴 ∪ 𝐵) = 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵) 3
𝑛(𝐴) 𝑛(𝐵) 3 3 6 1
= + = + = =
𝑛(𝑆) 𝑛(𝑆) 36 36 36 6
2 S = {1, 2, 3, …, 1000} maka n(S) = 1000 1
Misalkan A = kejadian muncul kelipatan 6 dan B = kejadian muncul kelipatan 8,
maka
A = {61, 62, 63, …, 6166} maka n(A) = 166
B = {81, 82, 83, …, 8125} maka n(B) = 125
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100