Anda di halaman 1dari 1

Kesimpulan

Zaman yang berkembang pesat melibatkan hubungan erat dengan beberapa profesi seperti
psikiatri, pendidikan, dan manajemen, terutama pada era digital dan globalisasi sekarang ini
sangat sulit untuk mengatur bagaimana hubungan tersebut berjalan. Terkadang akan ada
kendala serta pelanggaran yang tidak diinginkan pada tiap profesi. Terutama kesulitan untuk
mengatur jalannya praktik Psikologi mengarah kepada suatu masalah penting dimana
masalah tersebut harus segera ditanggulanggi, salah satu contoh yaitu kurangnya
profesionalitas dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kode etik yang ada. Kode etik
merupakan suatu dasar yang dibuat untuk beberapa profesi tertentu, kode etik sendiri diyakini
dapat menjadi patokan tindakan profesional dalam suatu profesi, termasuk psikolog yang
memerlukan kode etik psikologi untuk menjadi acuan agar dapat bertindak selayaknya
psikolog atau ilmuwan psikologi dsb.
makalah kode etik ini membahas bab 6 tentang Kerahasiaan Rekam dan Hasil Pemeriksaan
Hasil Psikologi, yang mana pasal pertama yaitu pasal 28 tentang Pertanggungjawaban, dan
pasal selanjutnya yaitu pasal 32 tentang Iklan diri yang Berlebihan. Pada pasal 28 terdapa
contoh kasus dari seorang Psikolog yang bernama pak Andry yang mengaku bahwa Agnes
Monica adalah klientnya demi menaikkan pamor psikologinya. Setelah dikonfirmasi Agnes
Monica bukanlah klietnya dan tidak pernah melakukan konsultasi kepada pak andry. Pak
Andry telah melakukan pelanggaran terkait pernyataanya dimedia elektronik.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pelanggaran kode
etik psikologi ini rentan terjadi di lingkungan masyarakat psikologi. Mulai dari pelanggaran d
alam penanganan klien yang menggunakan jasa layanan psikologi.

Anda mungkin juga menyukai