Anda di halaman 1dari 7

KERUSAKAN BAHAN PANGAN ROTI

Dosen pengampu: : Dr. Mona Nur Moulia, S.TP.,M.Sc.

ALDILALA PANGESTU
07.16.21.051

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


POLITEKNIK ENJINIRING PERTANIAN INDONESIA

JL.Sinarmas Boulevard, Situ Gadung, Kec,Pagedangan,Tangerang


Banten (15338) Email: pepi.serpong@pertanian.go.id
Website : www.pepi.ac.id
©2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Roti adalah sebuah penganan sumber karbohidrat yang dianggap sangat praktis untuk
kehidupan masa kini yang serba cepat dan praktis. Secara definitif, roti adalah makanan yang
terbuat dari tepung terigu yang diragikan dengan ragi roti dan dipanggang. Kedalam adonan roti
dapat dtambahkan berbagai tambahan pelezat seperti coklat, kismis, selai beraneka rasa dan lain
sebagainya. Banyak kaum milenial sarapan pagi hanya dengan roti dan susu atau teh. Begitu juga
dengan makan malam. Rasa yang enak dan beragam, bentuk yang unik tanpa mengurangi
kandungan gizi didalamnya menjadi alasann utama mengapa roti menjadi sebuah pilihan utama
dalam menu sehari-hari.
Menurut Koswara yang melakukan penelitian pada tahun 2009 salah satu jenis jamur yang
sering ditemukan dalam roti adalah Aspergillus sp. Hal yang sama ditemukan pada penelitian ini,
yaitu jenis jamur yang teridentifikasi adalah Aspergillus sp
Menurut Kusuma, tepung terigu yang menjadi bahan dasar dalam pembuatan roti tawar
mengandung pati dalam jumlah yang relatif tinggi. Pati ini dapat dihidrolisis menjadi gula sederhana
oleh mikroorganisme khususnya jamur, karena gula sederhana merupakan sumber nutrisi utama bagi
mikroorganisme tersebut. Jamur merupakan mikro organisme utama yang berperan penting dalam
proses pembuatan dan pembusukan roti. Beberapa jenis jamur yang sering ditemukan pada
pembusukan roti adalah Rhizopus stolonifer, Penicillium sp, Mucor sp dan Geotrichum sp serta juga
bisa terdapat Aspergillus sp dan lainnya. Aspergillus merupakan mikroorganisme eukariot, saat ini
diakui sebagai salah satu diantara beberapa makhluk hidup yang memiliki daerah penyebaran paling
luas serta berlimpah di alam, selain itu jenis kapang ini juga merupakan kontaminan umum pada
berbagai substrat di daerah tropis maupun subtropis. Oleh karena itu, kemungkinan besar banyak jenis
Aspergillus juga dapat hidup pada roti tawar.

Gambaran jamur Aspergillus sp pada roti tawar dengan mikroskop pembesaran 40x
B. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui kerusakan bahan pangan roti yang
disimpan pada suhu ruang
II. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada tangal 27 september sampai 04 0ktober di Laboraturium
pengolahan Teknologi Hasil Pertanian yang berletak di wherhouse kampus Politeknik Enjiniring
Pertanian Indonesia.
B. Bahan dan Alat
Bahan yang di gunakan yaitu Roti. Alat alat yang di gunakan adalah
-plastik kemasan
-steples
-labeling
-kamera Hp
C. Prosedur Kerja
Prosedur kerja antara lain adalah:
1. Menyiapkan bahan dan alat
2. Menyiapkan 3 sampel ulangan
3. Menempelkan label untuk menandai sampel
4. Manyimpan sampel pada suhu ruang
5. Melakukan pengamatan pada sampel selama 6 hari
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari praktikum pengamatan roti selama 7 hari pada (Tabel 1).
Tabel 1 hasil pengamatan roti yang di simpan pada suhu ruang.

N Har Sampel Ulangan Keterangan


O i ke
1 2 3
TD

1. 0 TB

TD

2. 1 TB
TD

3. 2 TB

TD

4. 3 TB

TD
5. 4 TB

TD

6 5 TB

TD

7 6 TB

Pada hari ke 2 sampel di makan oleh tikus yang menyebapkan sampel rusak dan pelastik kemasan
bolong
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma R. Pengaruh penggunaan cengkeh (Syzygium aromaticum) dan kayu manis (Cinnamomum)
sebagai pengawet alami terhadap daya simpan roti manis (skripsi). Bogor: Institut Pertanian
Bogor; 2008.
Koswara S. Teknologi pengolahan roti. [serial online] 2009 (diunduh 17 Februari 2014).Tersedia dari:
URL: HYPERLINK http://tekpan.unimus.ac.id/ wpcontent/ uploads/2013/07/Teknologi-Roti-
Teoridan-Praktek.pdf.

Anda mungkin juga menyukai